• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Kebijakan Izin Mendirikan Bangunan di Kota Medan dalam Perspektif Pelayanan Publik

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IV. 1. Implementasi Kebijakan Izin Mendirikan Bangunan di Kota Medan dalam Perspektif Pelayanan Publik

Rendahnya kualitas pelayanan pada era sekarang ini merupakan permasalahan yang sangat kompleks yang sedang dihadapi oleh pemerintah dalam berbagai bidang di instansi atau badan pemerintahan. Peran pemerintah harus lebih berfokus pada pelayanan publik, Pemerintah harus melakukan peningkatan sumber daya aparatur, kualitas, profesionalisme pada seluruh jajaran pemerinahan karena kedepanya tuntutan masyarakat unuk mendapatkan pelayanan publik akan semakin mendesak dimana masyarakat ingin pelayanan yang cepat,murah dan akurat. Berkaitan dengan penelitian ini mengenai Implementasi kebijakan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) di Kota Medan dalam perspektif pelayanan publik peneliti melakukan wawancara dengan mengajukan pertayaan kepada kepala Dinas TRTB, Sub bagian umum dan staf di Dinas TRTB serta masyarakat untuk selanjutnya pada bab ini di analisi.

a) Kesederhanaan

Pelayanan publik menyangkut akan prosedur pelayanan publik tidak berbelit belit mudah ddi pahami dan dilaksanakan oleh masyarakat. Prosedur merupakan serangkaian aktivitas, tugas tugas, keputusan keputusan langkah langkah dan proses yang dilakukan melalui serangkaian pekerjaan untuk mendapatkan hasil atau tujuan yang diinginkan. Dalam pengurusan IMB di kota medan sudah memiliki tahapan tahapan antara lain: pertama, pengisian formulir oleh pemohon, kedua, pemohon mendampingi petugas pengukuran untuk menunjukan lokasi dan melakukan pengukuran batas persil, ketiga, pemohon meelampirkan gambar bangunan bila terdapat koreksi agar di ssuaikan dengan ketentuan rencana kota, keempat, pemohon membayar retribusi dan menerima dokumen IMB serta Plangk IMB.

Peneliti juga menanyakan kepada Kepala Sub Bagian Umum yang bernama Bapak Drs. Massa Simatupang mengenai apakah prosedur pelayanan IMB di Dinas TRTB ini sudah efektif dan beliau mengatakan sebagai berikut:

“ prosedur pelayanan IMB sudah cukup efektif karena semua berjalan sesuai dengan ketentuan yang di tetapkan ,kita juga menerangkan prosedur pengurusan IMB dengan membentangkan tulisan mengenai alur prosedur pengursan IMB di Dinas TRTB ini. Yang menjadi kendala dalam prosedur pengurusan IMB ini persyaratan pemohon yang kurang lengkap dan terkadang jika dikatakan kurang lengkap pemohon ada yang tidak jadi datang lagi untuk mengurus IMB yang telah masuk.”( wawancara dengan kepala Sub Bagian Umum,Bapak Drs. Massa simatupang, kamis 18 februari 2016)

berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti kepada masyarakat yang mengurus IMB mengatakan bahwa prosedur IMB sudah cukup baik jika kita tau alurnya prosedurnya yang menjadi masalah sekarang banyak masyarakat lain yang

tidak tau prosedur pengurusan IMB karena banyak menyangkut persyaratan teknis seperti gambar bangunan yang harus lengkap dan benar yang membuat sangat bingung dan membutuhkan biaya untuk meminta bantuan arsitek atau lulusan sma yang mengerti akan gambar dan konstruksi bangunan, ditambah lagi ketika terjadi kesalahan dalam gambar masyarakat akan disuruh mengganti atau memperbaiki gambar bangunan itu lagi dan menambah biaya lagi, mungkin yang membuat masyarakat berpendapat pengurusan IMB berbelit belit dikarenakan masalah teknis saja oleh karena itu seharusnya dinas TRTB ini melakukan sosialisasi yang cukup kepada masyarakat agar masyarakat tau prosedur dalam mengurus IMB sehingga masyarakat akan sadar untuk mengurus IMB.

Dari hasil wawancara diatas bersama pihak TRTB dan masyarakat peneliti menarik kesimpulan bahwa posedur penguruan IMB sudah cukup baik dan tidak berbelit belit jika masyarakat tau alur dalam pengurusan IMB nya dan melengkapi persyaratan IMB yang telah diminta oleh karena itu dibutuhkan sosialisasi kepada masyarakat.

b) Kejelasan

prinsip pelayanan yang menyangkut persyaratan teknis, administratif, unit kerja/pejabat pemberi layanan, rincian biaya dan tata cara pembayaran. Masyarakat yang ingin mengurus IMB sudah dapat melihat persyaratan di Dinas TRTB dengan lengkap, seperti: foto copy sertifikat tanah oleh BPN, foto copy akta kepemilikan tanah, rekomendasi bagi instansi terkait bagi pembangunan tempat( ibadah,sekolah dan kesehatan ), surat kuasa, gambar rencana peruntukan, izin dari warga sekitar,

dan denah lokasi tanah pemohon. Mengenai retribusi IMB juga jelas terlihat lengkap pada kantor dinas TRTB.

Untuk mengetahui apakah ada perbedaan pengurusan IMB untuk membangun atau merenovasi temapat tinggal dan tempat usaha maka peneliti melakukan wawancara kepada Sub Bagian Umum TRTB Bapak Drs. Massa Simatupang, yang mengatakan sebagai berikut:

Perbedaannya terdapat pada persyarartanya pengurusanya saja dan perbedaan biaya retribusi IMB nya kalau tempat usaha biasnya dikenakan biaya yang lebih mahal dari pada mebangun rumah tempat tinggal.( wawancara dengan kepala Sub Bagian Umum , Bapak Drs. Massa simatupang, kamis 18 februari 2016)

Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat ada permasalahan persyaratan pengurusan IMB yaitu masalah legalitas sertifikat surat surat tanah yang harus di urus ke BPN padahal ada notaris kenapa tidak ke notaris saja menurut masyarakat karena seharusnya notaris berhak meleges surat tanah tersebut, pihak TRTB tidak mengijinkan jika surat tanah yang dilampirkan dileges oleh notaris melainkan harus dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) sendiri. mengenai biaya retribusi IMB masyarakat mengatakan relatif saya setuju dengan retribusi yang ditetapkan namun jika dapat dikurangi lebih bagus lagi. Kalau persyaratan teknis tidak mengganggu karena digunakan untuk dapat menghitung besar retribusi IMB nya .

Berdasarkan wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa, terdapat perbedaan dalam mengurus bangunan tempat tinggal dan tempat usaha baik dalam persyaratan dan biaya retribusi.Mengenai retribusi juga tidak ada masalah karena

masyarakat tidak merasa keberatan membayar retribusi karena pembayaranya sesuai dengan peraturan yang berlaku.

c) Kepastian Waktu

menyangkut ketentuan jangka waktu yang ditentukan dalam penyelesaian pelayanan publik apakah sesuai atau tidak dengan waktu yang di tentukan. Berdasarkan hasil wawaancara dengan Kepala Sub Bagian Umum Bapak Drs. Massa Simatupang mengenai waktu pengurusan IMB sebagai Berikut:

kalau misalnya untuk bangunan rumah dan tempat tinggal yang luas tanahnya + 1000 meter dan luas bangunan + 400 meter waktu penyelesaian IMB itu 14 hari untuk bangunan yang lebih dari 400 meter prosesnya selama 16 hari kerja.”( wawancara dengan kepala Sub Bagian Umum ,Bapak Drs. Massa simatupang, kamis 18 februari 2016)

berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat tidak jauh berbeda dengan pihak TRTB, waktu pengurusan IMB cepat selesai jika persyaratan yang kita beikan lengkap dan sesuai dengan yang diminta kendati kelemahan dikita para pemohonnya seperti jika pihak TRTB ingin melakukan pengukuran terkadang kita nya yang tidak bisa menemanin sehingga mengulur waktu pengurusan menjadi meleset kalau pemohon membawa berkas yang lengkap dan dapat memberikan waktu mengurus IMB 14 hari dapat selesai IMB nya ungkap salah seorang masyarakat pengurus IMB.

d) Akurasi

menyangkut produk pelayanan publik yang diterima dengan benar dan sah. Dalam kaitnya dengan pengurusan IMB di kota medan persyaratan pengurusan IMB telah diatur dalam Perda Kota Medan No 2. Tahun 2015 tentang Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kota Medan Tahuin 2015-

2035.Pengurusan IMB ini dimaksudkan agar pembangunan yang dilakukan teratur, tidak sembarangan. Oleh sebab itu apabila ada permohonan IMB yang lokasi pembangunannya tidak sesuai dengan RTRW Kota Medan maka permohonan IMB tersebut akan ditolak. Pihak DTRTB juga akan melakukan tindakan terhadap bangunan yang tidak sesuai dengan izin, pertama pihak DTRTB akan menghimbau kepada pemilik bangunannya bahwa bangunan yang didirikannya sudah tidak sesuai dengan izin peruntukannya. Kedua, Apabila pemilik bangunan tidak menghiraukan himbauan pihak DTRTB, maka pemilik bangunan akan diberikan surat peringatan dan jika sedang mengerjakan bangunannya, maka pemilik bangunan akan disuruh untuk memberhentikan pekerjaannya. Ketiga, apabila pembangunan masih dikerjakan, maka pihak DTRTB akan memberikan surat peringatan agar ia membongkar sendiri bangunannya, dan keempat apabila masih tetap mengerjakan bangunannya maka tim DTRTB akan membongkar bangunan yang tidak sesuai dengan izin peruntukannya. Peneliti melakukan wawancara kepada Sub Bagian Umum Bapak Massa Simatupang dengan menayakan bagaimana mekanisme tindakan pengawasan dinas TRTB terhadap bangunan ilegal , beliau mengatakan :

pertama melayangkan surat, selanjutnya surat pemberhentian atau penyetopan proses pembangunan jika tidak ditanggapi juga atau tetap melakukan proses pembangunan maka pihak TRTB melakukan proses pembongkaran jika memang tidak ditanggapin. Pihak TRTB juga melakukan patroli terhadap bangunan yang tidak memiliki IMBnamun bangunan yang terpantau saja karena kurangnya jumlah patroli Dinas TRTB dengan cara itu pihak TRTB dapat langsung menyurati pemilik bangunan yang menyalahi aturan.” ( wawancara dengan Kepala Sub Bagian Umum ,Bapak Drs. Massa simatupang, kamis 18 februari 2016)

berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat mengatakan pihak TRTB memang pernah melakukan patroli di kecamatan mereka walaupun hanya beberapa kali saja untuk mengecek bangunan dikarenakan ada saja bangunan yang seharusnya 100 M ternyata menjadi 200 M.

dapat simpulakan bahwa tindakan yang dilakukan oleh pihak TRTB terhadap bangunan ilegal yang tidak memiliki SIMB sudah cukup baik karena menindak langsung dengan melalui prosedur yang di tetapkan namun pengawasan belum dapat dikatakan maksimal karena pihak TRTB tidak melakukan patroli setiap harinya karena keterbatasan sumber daya yg ada.

e) Keamanan

menyangkut proses pelayanan publik harus memberi rasa aman dan kepastian hukum kepada masyarakat. Pengurusan izin mendirikan bangunan memiliki tujuan memberikan rasa aman kepada masyarakat atas bangunan yang dimilikinya. Dengan menyelesaikan prosedur persyaratan IMB maka masyarakat akan diberikan sertifikat IMB yang menjamin bangunan yang dimilikinya Selanjutnya peneliti bertaya kepada Sub Bagian Umum bapak Drs. Massa Simatupang, beliau mengatakan sebagai berikut.

“ kalau diterima persyaratanya dan lengkap sesuai dengan yang ditetapkan pasti sertifikat akan keluar sesuai dengan waktunya dan juga jika telah sesuai dengan perencanaan kota kalau tidak sesuai permohonan IMB akan ditolak.” (wawancara dengan Kepala Sub Bagian Umum,Bapak Drs. Massa simatupang, kamis 18 februari 2016).

Berdasarkan wawancara dengan masyarakat mengatakan, bahwa tujuan mereka menurus IMB adalah untuk medapatkan sertifikat IMB yang memberikan

kepastian hukum terhadap bangunan yang mereka miliki sehingga terhindar dari pergusuran atau pembongkaran. Tujuan lain di ungkapkan oleh masyarakat kebanyakan mengurus IMB karena untuk keperluan kredit Bank saja karena pihak bank akan meminta bukti sertifikat IMB jika ingin memberikan kredit kepada masyarakat kalau mengenai kesadaran mungkin masyarakat masih kurang dalam mengurus IMB.

Dapat dikatakan bahwa pengurusan IMB yang dilakukan oleh masyarakat untuk mendapatkan sertifikat IMB yang digunakan untuk jaminan hukum terhadap bangunan dan untuk melakukan pinjaman ke bank kalau mengenai kesadaran saat ini masyarakat belum banyak yang peduli untuk mengurus IMB mereka karena alasan persyaratan yang sulit di mengerti dan biaya yang banyak keluar.

f) Tanggung Jawab

pelaksanaan pelayanan publik menyangkut tanggung jawab terhadap penyelengaraan pelayanan yang dilakukan, dan juga berusaha menyelesaikan keluhan atau persoalan dalam pelaksanaan pelayanan. Dalam memberikan pelayanan IMB dinas TRTB melakukan koordinasi dengan pihak terkait yang memiliki kepentingan mngurus IMB, untuk itu peneliti bertaya kepada Kepala Sub Bagian Umum Dinas TRTB bapak Drs. Massa Simatupang,yang mengatakan:

wajib berkoordinasi contoh dalam merenovasi bangunan bersejarah dinas TRTB berkoordinasi dengan balai warisan budaya kota medan begitu juga dengan pendirian bangunan sekolah pihak sekolah harus memberikan surat rekomendasi dari dinas pendidikan terlebih dahulu kepada dinas TRTB sebelum melakukan

proses pembangunan sekolah.” ( wawancara dengan Kepala Sub

Bagian Umum,Bapak Drs. Massa simatupang, kamis 18 februari 2016)

dalam memberikan pelayanan IMB kepada masyarakat, Dinas TRTB tidak lepas dari komplain atau keluhan dari masyarakat yang mengurus IMB. Menurut bapak Massa sendiri itu hal wajar karena ketidakpuasan masyarakat ,untuk itu peneliti menayakan hal tersebut kepada bapak Drs. Massa Simatupang selaku Kepala Sub Bagian Umum :

keluhan atau komplain masyarakat itu biasnya menyangkut waktu pengurusan IMB yang dirasa lama padahal itu semua diakibatkan kelengkapan persyaratan pemohon yang kurang jadi memperlama waktu penyelesaian IMB. Mengenai penolakan IMB yang tidak sesuai dengan tata letak ruang kota juga menjadi permasalahan di masyarakat karena masyarakat tidak mengerti bangunan yang ia dirikan berada pada daerah peruntukan atau zona hijau sehingga IMB mereka di tolak dan menyebabkan komplain pula dari masyarakat.”( wawancara dengan Kepala Sub Bagian Umum ,Bapak Drs. Massa simatupang, kamis 18 februari 2016)

Ketika ditaya kepada pihak TRTB apakah mereka bersedia mencari solusi atas permasalahan yang timbul pihak TRTB menjawab mereka selalu berusaha untuk mencari solusi atas komplain yang mereka terima karena hal tersebut dianggap sebagai masukan yang baik kepada Dinas TRTB. Dapat dikatakan pihak TRTB dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat telah melakukan tanggung jawab dengan selalu berkordinasi kepada instansi terkait yang mengurus IMB.

g) Kelengkapan Sumber Daya

Dalam memberikan pelayanan IMB ketersedianya sumber daya merupakan faktor yang sangat penting untuk diperhatikan.Sumber daya itu meliputi sarana dan prasarana kerja, peralatan kerja dan pendukung lainnya yang memadai termasuk penyediaan sarana teknologi komunikasi dan informatika (telematika); serta kualitas dan kuantitas SDM yang memadai untuk menjalankan tugas dan fungsinya.

Kelengkapan sumber daya akan mempercepat pelaksanaan kegiatan dalam proses izin mendirikan bangunan. Untuk mengetahui kelengkapan sumberdaya di masing masing bidang di dinas TRTB maka peneliti bertaya kepada Kepala Sub Bagian Umum Bapak Drs. Massa Simatupang, beliau mengatakan bahwa:

Sumber daya di masing masing bidang bisa di bilang cukup walaupun masih ada kekurangan sepeti pada bidang pengendalian dan pemanfaatan yang masih kekurangan transportasi, saat ini jumlahnya hanya 7 unit sedangkan yang mau di awasin ada 21 kecamatan jadi belum maksimal berjalanya pengawasan, untuk bidang tata ruang dan bidang pengukuran dan pemetaan kegiatan pengerjaan sudah menggunakan teknologi keseluruhanya seperti penggunaan GPS dan tidak manual lagi semua sudah teknologi. Mengenai jumlah pegawai saat ini dinas TRTB masih dirasa kurang namun penambahan jumlah pegawai sepenuhnya kebijakan bapak walikota”.( wawancara dengan Kepala Sub Bagian Umum ,Bapak Drs. Massa simatupang, kamis 18 februari 2016)

Dari penjelasan diatas dapat dilhat ketersediaan sarana dan prasarana yang ada di masing” bidang TRTB sudah cukup baik namun sumber daya manusia sendiri di dians TRTB belum dapat dikatakan baik karena masih kurang mencukupi.

h) Kemudahan Akses

Kemudahan akses berarti tempat dan lokasi serta pelayanan yang memadai, mudah dijangkau oleh masyarakat dan dapat memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan informatika. Saat ini dinas TRTB dalam memberikan pengetahuan kepada masyarakat memiliki satu website TRTB dimana dalam website terseebut terdapat panduan dalam mengurus IMB dan di sertai dengan peraturan peraturan yang mengatur program IMB di kota medan. Pihak TRTB juga melakukan sosialisasi langsung kepada masyarakat sebagai program dinas TRTB dan juga melakukan program IMB keliling agar masyarakat yang berada di lokasi

yang jauh dari kantor dians TRTB dapat mengurus langsung IMB mereka melalu program IMB keliling tanpa harus datang ke dinas TRTB ,dinas TRTB akan bekerja sama dengan pihak camat dalam penyerahan berkas IMB. Untuk itu peneliti menayakan hal tersebut kepada Kepala Sum Bagian Umum bapak Drs.Massa Situmorang, beliau mengatakan:

“ untuk sekarang tidak ada lagi program IMB keliling , terakhir dilaksanakan tahun 2013 saat ini diganti dengan program sosialisasi kepada masyarakat yang rutin dilakukan secara terus menerus untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat dalam mengurus IMB pihak TRTB yaitu seksi penyuluhan akan berkordinasi kepada pihak camat untuk membeitahukan kedatangan pihak TRTB dalam memberikan sosialisasi kepada masyarakat selanjutnya camat akan mengumpulkan masyarakat dikantor camat untuk mendengarkan penyuluhan tentang IMB yang dijelaskan oleh pihak TRTB itu sendiri.”(wawancara

dengan Sub Bagian Umum ,Bapak Drs. Massa simatupang, kamis 18 februari 2016)

selanjutnya peneliti bertaya kepada masyarakat akan sosialisasi yang diberikan oleh dinas TRTB langsung ke kecamatan dan mengenai program IMB keliling, masyarakat cukup menyayangkan tidak dberlakukanya lagi IMB keliling padahal itu cukup membantu masyarakat dalam mengurus IMB apa lagi jika lokasi rumah tempat tinggal masyarakat itu ada di daerah yang jauh seperti belawan ataupun mandala yang butuh waktu lama untuk sampai ke dinas TRTB ini, mengenai sosialisasi pihak TRTB jarang melakukan sosialisasi, masyarakat yang banyak datang ke TRTB ini sampai di TRTB masyarakat akan menjadi bingung akan persyaratan yang sebelumnya tidak kita tau hal tersebut karena kurangnya sosialisasi jika pihak TRTB sering melakukan sosialisasi kepada masyarakat akan mendorong kesadaran masyarakat untuk mengurus IMB nya di dinas TRTB ini.

Berdasarkan penjelasan diatas kemudahan akses belum dapat dikatakan baik dikarenakan adanya beberapa program yang kurang berjalan dengan baik dan kurang dari harapan masyarakat yang ingin mengurus IMB.

i) kedisplinan

dalam memberikan pelayanan Aparatur pemerintah harus bersikap disiplin, sopan, dan santun, ramah, serta memberikan pelayanan dengan ikhlas agar masyarakat merasa puas dengan pelayanan yang di berikan. Untuk mengetahui kedisplinan pegawai di dinas TRTB kota medan maka peneliti bertaya kepada Kepala Sub Bagian Umum bapak Drs. Massa Simatupang ,beliau mengatakan :

“ 80 % sudah dapat dikatakan disiplin dibandingkan dinas dinas lain, dinas TRTB ini tingkat kedisplinanya sudah cukup dirasakan baik.” ( wawancara dengan Sub Bagian Umum ,Bapak Drs. Massa simatupang, kamis 18 februari 2016)

Tidak jauh berbeda dengan pendapat masyarakat yang mengatakan bahwa kedisplinan pegawai di TRTB ini sduah cukup baik dan sopan masyarakat diarahkan dalam mengurus IMB mengenai etos kerja dan propersonalisme pegawai dinas TRTB ini sudah cukup baik dibanding beberapa tahun yang lalu. Dari hasil pengamatan peneliti di lapangan juga tampak sikap dan pelayanan yang diberikan pegawai kepada masyarakat cukup baik dilihat dari pegawai yang memberikan penjelasan kepada masyarakat mengenai persyaratan yang mereka kurang mengerti.

j) Kenyamanan

lingkungan yang tertib, bersih, teratur rapi, indah tersedianya fasilitas parkir ,tempat ibadah merupakan fasilitas pendukung pelayanan publik yang baik,di dinas TRTB sendiri tampak lingkungan yang bersih, tertib, indah, rapi dll seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.

Gambar VI. 1 : Ruang Tunggu Dinas TRTB Kota Medan

Sumber : Dokumentasi Peneliti di Dinas TRTB

Ruang tunggu dinas TRTB cukup nyaman terbukti ruang yang selalu bersih dan dilengkapi dengan AC serta ruangan yang tertib

Sumber : Dokumentasi Peneliti di Dinas TRTB Kota Medan

Terdapat 5 (lima) loket yang tersedia di Dinas TRTB dalam memberikan pelayanan terhadap permohonan IMB.

Gambar VI. 3: Miniatur Kota yang tersedia di Dinas TRTB

Sumber : Dokumentasi Peneliti di Dinas TRTB

Masyarakat dapat meihat miniature kota medan yang sesuai dengan ketentuan tata letak dan zona terbuka hijau yang di sajikan di Dinas TRTB. Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat yang sedang mengurus IMB mengaku bahwa sarana dan prasarasana yang tersedia di TRTB ini sudah

mengalami banyak perubahan dari beberapa tahun yang lalu misalnya saja, dalam ruang tunggu dulunya ruangan sangat panas sekarang sudah cukup nyaman dengan adanya AC dan ruangannya yang cukup bersih , mengenai pelayanan juga pegawai di Dinas TRTB ini sudah cukup sopan dengan mengarahkan langsung masyarakat yang datang ke TRTB dalam mengurus IMB.

VI. 2. Faktor yang Mempengaruhi Implementasi Kebijakan Izin

Dokumen terkait