• Tidak ada hasil yang ditemukan

commit to user BAB

HASIL PENELITIAN

B. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Implementasi Kurikulum KTSP

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan konsep kurikulum yang menyempurnakan Kurikulum Berbasis Kompetensi, dalam pelaksanaanya ada tiga kegiatan pokok yaitu:

commit to user

a. Perencanaan Program

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 20 bahwa perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.

Silabus merupakan seperangkat rencana dan pelaksanaan pembelajaran beserta penilaiannya. Oleh karena itu, silabus hendaknya disusun yang sistematis dan berisikan komponen-komponen yang saling terkait guna tercapainya kompetensi dasar. (Depdiknas, 2002: 13). Menurut Nurhadi (2005: 151) rencana pelaksanaan pembelajaran adalah rencana yang disusun oleh guru untuk satu atau dua kali pertemuan, untuk mencapai target satu kompetensi dasar. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran diturunkan dari silabus yang telah disusun dan bersifat aplikatif di kelas.

Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) guru mata pelajaran ekonomi SMA Islam 1 Surakarta sudah melaksanakan sesuai dengan konsep KTSP. Guru diberi kebebasan untuk mengubah, memodifikasi, dan menyesuaikan silabus dengan kondisi sekolah dan daerah, serta dengan karakteristik peserta didik.

Dalam hal ini perencanaan pembelajaran oleh guru sebagai persiapan mengajar bahwa guru telah membuat perencanaan pembelajaran mulai dari silabus, RPP, serta material yang lainnya. Guru telah mempunyai kompetensi untuk membuat RPP yang merupakan penjabaran dari silabus yang dibuat serta guru telah menuangkan segala kompetensi dan kreatifitasnya dalam penyususnan RPP tersebut. Dengan demikian guru telah mempunyai kesiapan yang matang sebelum berhadapan dengan peserta didik.

b. Pelaksanaan Pembelajaran

Menurut Syarifudin dan Basyirudin (2002: 72) pembelajaran merupakan inti dari seluruh kegiatan dalam rangka mengimplementasikan kurikulum untuk itulah sampai ada yang mengemukakan bahwa implementasi kurikulum sebagai proses pembelajaran. Lebih lanjut Martinis (2007) mengemukakan bahwa pembelajaran

commit to user

merupakan suatu proses interaksi yang dilakukan secara timbal balik antara guru peserta didik dalam memahami, mendiskusi, tanya jawab, mendemonstrasi, mempraktikkan materi pelajaran di dalam kelas.

Menurut Mulyasa (2006) pelaksanan pembelajaran KTSP meliputi tiga hal yaitu:

1) Pre test

Berperan penting dalam proses pembelajaran meliputi menyiapkan peserta didik dalam proses pembelajaran, untuk mengetahui kemajuan peserta didik, untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik dan mengetahui darimana seharusnya proses pembelajaran dimulai. Dalam pelaksanaan di lapangan guru sebelum pembelajaran dimulai biasanya menanyakan materi sudah sampai mana dan apakah peserta didik telah memahami materi atau belum. Pre test dilakukan dengan memberi pertanyaan kepada peserta didik sebelum kegiatan pembelajaran dimulai. Materi yang ditanyakan adalah materi yang telah dipelajari sebelumnya. Pada saat pre test diberikan oleh guru, hanya beberapa peserta didik yang dapat menjawabnya. Guru akan mengulang materi apabila peserta didik belum menguasai materi.

2) Pembentukan kompetensi

Dalam kajian teori pembentukan kompetensi merupakan kegiatan inti dalam proses pembelajaran, yakni bagaimana kompetensi dibentuk pada peserta didik, dan bagaimana tujuan-tujuan belajar direalisasikan. Proses pembelajaran menuntut aktivitas dan kreativitas guru dalam menciptakan lingkungan yang kondusif sehingga melibatkan peserta didik secara aktif baik metal atau fisik, untuk memenuhi tuntutan tersebut dibutuhkan strategi belajar yang bervariasi. Pelaksanaan di lapangan proses pembelajaran yang dilakukan diawali dengan adanya penjelasan materi pokok terlebih dahulu oleh guru secara rinci, kemudian dalam menjelaskan guru selalu memberikan contoh yang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari (CTL), memberikan pertanyaan lesan kemudian peserta didik menjawab dengan mengacungkan jari terlebih dahuli (metode struktural), dan diakhiri dengan penugasan latihan di LKS (pembelajaran modul). Belajar tuntas dilakukan dengan adanya remidi. Praktek langsung ke lapangan belum pernah

commit to user

dilakukan hanya lewat tugas untuk mencari data atau mengamati kegiatan ekonomi yang ada kaitannya dengan materi.

3) Post test

Dalam kajian teori digunakan untuk mengetahui penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang ditentukan serta untuk mengetahui peserta didik yang mengikuti kegiatan remidial atau pengayaan. Pelaksanaan di lapangan post test dilakukan dengan memberi latihan atau tugas di rumah setelah materi selesai dijelaskan, pertanyaan lesan, ulangan harian, dan tes.

Dihubungkan dengan kajian teori di atas telah diketahui bahwa pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru di kelas sudah baik, hal ini terlihat dari cara guru untuk dapat mengatur pembelajaran dengan suasana yang menyenangkan serta menghilangkan kesan kaku dengan peserta didik. Dalam pembelajaran guru memberikan contoh konkrit, sehingga materi mudah diterima oleh peserta didik.

c. Evaluasi /Penilaian Hasil Belajar

Menurut Percival dalam Oemar Hamalik (2007: 146) evaluation as a series of activities that are designed to measure the effectiviness of a teching/learning system as a whole (evaluasi adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk mengukur keefektifan sistem mengajar/belajar sebagai suatu keseluruhan). Dihubungkan dengan teori tersebut, guru mata pelajaran ekonomi juga telah melaksanakan kegiatan evaluasi untuk mengukur sejauh mana peserta didik mampu menyerap materi yang telah disampaikan dalam bentuk tes lisan maupun tes tertulis untuk kemudian diambil tindak lanjut untuk memperbaiki proses pembelajaran agar lebih berkualitas. Evaluasi yang dilakukan guru adalah setelah guru selesai menyampaikan satu maupun dua kompetensi dasar dalam bentuk ulangan harian, mid semester dan ujian semester. Evaluasi tersebut dilaporkan kepada orang tua peserta didik dalam bentuk raport setiap semester.

Pelaksanaan penilaian di SMA Islam 1 Surakarta adalah dengan menetapkan standar penilaian atau batas tuntas 60 untuk mata pelajaran ekonomi. Dalam penilaian ini peserta didik dianggap telah berhasil apabila nilainya 60 atau lebih sedangkan peserta didik yang nilainya kurang dari 60 dianggap belum

commit to user

berhasil dan harus mengikuti remidi. Remidi dilakukan setelah tes selesai, pengayaan tidak dilaksanakan karena waktu yang terbatas untuk mengejar materi selanjutnya. Pelaksanaan penilaian berbasis kelas dengan melakukan penilaian setiap tatap muka. Jenis penilaian yang dilakukan adalah ulangan harian, ulangan mid semester, akhir semester, pemberian tugas.