• Tidak ada hasil yang ditemukan

commit to user d.Komponen-Komponen KTSP

3. Tinjauan Tentang Kompetensi Guru a Pengertian Kompetensi Guru

Menurut Broke and Stone yang dikutip oleh Mulyasa (2007: 25)

PHQJHPXNDNDQ EDKZD NRPSHWHQVL JXUX VHEDJDL ´...descriptive qualitative

nature of teacher behaviour appears to be entirely meaningful´NRPSHWHQVL guru merupakan gambaran kualitatif tentang hakikat perilaku guru yang penuh arti.)

Menurut Charles yang juga dikutip oleh Mulyasa (2007: 25) mengemukakan bahwa: ³Competency as rational performance which

commit to user

merupakan perilaku yang rasional untuk mencapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan.). Dalam Undang-Undang RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen bahwa ³Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan

GLNXDVDLROHKJXUXDWDXGRVHQGDODPPHODNVDQDNDQWXJDVNHSURIHVLRQDODQ´

Menurut Uzer Usman (2001: ³.RPSHWHQVL JXUX DGDODK kemampuan seorang guru dalam melaksanakan kewajiban-kewajibannya secara

EHUWDQJJXQJMDZDEGDQOD\DN´

Guru adalah jabatan profesional yang memerlukan berbagai keahlian khusus. Sebagai suatu profesi, maka harus memenuhi kriteria kompetensi secara profesional. Kriteria guru yang dinilai kompeten secara profesional apabila: 1) Guru tersebut harus mampu mengembangkan tanggung jawab dengan

sebaik-baiknya.

2) Guru tersebut harus mampu menjalankan peran-peranannya secara berhasil. 3) Guru tersebut mampu bekerja dalam mencapai tujuan pendidikan (tujuan

instruksional) sekolah.

4) Guru tersebut harus mampu melaksanakan peranannya dalam proses belajar mengajar di dalam kelas. (Hamalik, 2006: 38)

Tugas guru dalam menjalankan profesi kependidikannya yang teramat luas, termasuk di dalamnya tugas guru sebagai pendidik dan sebagai pengajar. Akan tetapi, muara tugas utama kedua peran tersebut terjadi pada arena proses pembelajaran, yaitu suatu upaya guru dalam menciptakan situasi interaksi pergaulan sosial dengan merekayasa lingkungan yang kondusif bagi terjadinya perkembangan optimal peserta didik. Guru memainkan multiperan dalam proses pembelajaran yang diselenggarakan dengan tugas yang amat bervariasi.

Salah satu tugas utama guru adalah mengajar. Guru akan memiliki kompetensi mengajar apabila memiliki pemahaman dan penerapan secara taktis berbagai metode pembelajaran. Seorang guru harus selalu memiliki ilmu pengetahuan. Ia harus mampu mengupayakan dirinya sendiri agar memiliki pengetahuan dan pemahaman yang luas tentang ilmu pengetahuan.

commit to user

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kompetensi mengacu pada kemampuan melaksanakan sesuatu yang diperoleh melalui pendidikan, kompetensi guru menunjuk kepada penampilan dan perbuatan yang rasional untuk memenuhi spesifikasi tertentu di dalam pelaksanaan tugas-tugas pendidikan. Kompetensi guru merupakan perpaduan antara kemampuan personal, keilmuan, teknologi, sosial, dan spiritual yang secara menyeluruh membentuk kompetensi standar profesi guru, yang mencakup penguasaan materi, pemahaman terhadap peserta didik, pembelajaran yang mendidik, pengembangan pribadi dan profesionalisme.

b.Macam-macam Kompetensi Guru

Dalam hubungan dengan kegiatan dan hasil belajar peserta didik, kompetensi guru berperan penting. Proses pembelajaran dan hasil belajar para peserta didik bukan saja ditentukan oleh sekolah, pola, struktur dan isi kurikulumnya, akan tetapi sebagian besar ditentukan oleh kompetensi guru yang mengajar dan membimbing para peserta didik. Guru yang berkompeten akan lebih mampu mengelola kelasnya, sehingga belajar para peserta didik berada pada tingkat optimal. Agar tujuan pendidikan tercapai, yang dimulai dengan lingkungan belajar yang kondusif dan efektif, maka guru harus melengkapi dan meningkatkan kompetensinya.

Untuk keberhasilan dalam mengemban peran sebagai guru, diperlukan adanya standar kompetensi. Berdasarkan UU RI No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 10, menentukan bahwa kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial. Syaiful Sagala (2009) mengemukakan bahwa kompetensi guru meliputi:

1) Kompetensi pedagogik yaitu kemampuan dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik yang sekurang-kurangnya meliputi:

a) Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan. Guru memiliki latar belakang pendidikan keilmuan sehingga memiliki keahlian secara akademik dan intelektual. Pada sistem pengelolaan pembelajaran yang

commit to user

berbasis subjek (mata pelajaran), guru seharusnya memiliki kesesuaian antara latar belakang keilmuan dengan subjek yang dibina. Selain itu, guru memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam penyelenggaraan pembelajaran di kelas. Kedua hal tersebut dapat dibuktikan dengan ijazah akademik dan ijazah keahlian mengajar (akta mengajar) dari lembaga pendidikan yang diakreditasi pemerintah.

b) Pemahaman terhadap peserta didik. Guru memiliki pemahaman akan

psikologi perkembangan anak, sehingga dapat mengidentifikasi problem-problem yang dihadapi anak serta menentukan solusi dan pendekatan yang tepat.

c) Pengembangan kurikulum/silabus. Guru memiliki kemampuan

mengembangkan kurikulum pendidikan nasional yang disesuaikan dengan kondisi spesifik lingkungan sekolah.

d) Perancangan pembelajaran. Guru memiliki perencanaan sistem

pembelajaran yang memamfaatkan sumber daya yang ada. Semua aktivitas pembelajaran dari awal sampai akhir telah dapat direncanakan secara strategis, termasuk antisipasi masalah yang kemungkinan dapat timbul dari skenario yang direncanakan.

e) Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis. Guru

menciptakan situasi belajar bagi anak yang kreatif, aktif dan menyenangkan. Memberikan ruang yang luas bagi anak untuk dapat mengaktualisasikan potensi dan kemampuannya sehingga dapat dilatih dan dikembangkan.

f) Evaluasi hasil belajar. Guru memiliki kemampuan untuk

mengevaluasi pembelajaran yang dilakukan meliputi perencanaan, respon anak, hasil belajar anak, metode dan pendekatan. Untuk dapat mengevaluasi, guru harus dapat merencanakan penilaian yang tepat, melakukan pengukuran dengan benar, dan membuat kesimpulan dan solusi secara akurat.

g) Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai

commit to user

membimbing anak, menciptakan wadah bagi anak untuk mengenali potensinya dan melatih untuk mengaktualisasikan potensi yang dimiliki.

2) Kompetensi kepribadian yaitu kemampuan personal pendidik yang mencerminkan kepribadian. Kepribadian mencakup semua unsur, baik fisik maupun psikis. Sehingga dapat diketahui bahwa setiap tindakan dan tingkah laku seseorang merupakn cerminan dari kepribadian seseorang. Kompetensi kepribadian meliputi:

a) Mantap dan stabil yaitu memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai norma hukum, norma sosial, dan etika yang berlaku.

b) Dewasa yang berarti mempunyai kemandirian untuk bertindak sebagai pendidik dan memiliki etos kerja sebagai guru.

c) Arif dan bijaksana yaitu tampilannya bermanfaat bagi peserta didik, sekolah, dan masyarakat dengan menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan bertindak.

d) Berwibawa yaitu perilaku guru yang disegani sehingga berpengaruh positif terhadap peserta didik.

e) Berakhlak mulia dan memiliki perilaku yang diteladani oleh peserta didik, bertindak sesuai norma religius.

3) Kompetensi sosial yaitu kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar. Kompetensi ini berhubungan dengan kemampuan pendidik sebagai anggota masyarakat dan sebagai makhluk sosial, yaitu: a) Kemampuan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan teman

sejawat untuk meningkatkan kemampuan profesional.

b) Kemampuan untuk mengenal dan memahami fungsi-fungsi setiap lembaga kemasyarakatan.

c) Kemampuan untuk menjalin kerjasama baik secara individual maupun secara kelompok

commit to user

Beberapa kompetensi sosial yang perlu dimiliki pendidik, antara lain berikut ini:

a) Terampil berkomunikasi dengan peserta didik dan orang tua peserta didik.

b) Bersikap simpatik.

c) Dapat bekerja sama dengan Komite sekolah maupun Dewan Pendidikan.

d) Pandai bergaul dengan Kawan sekerja dan Mitra Pendidikan. e) Memahami lingkungan sekitarnya dan sosial. (Wanda, 2009)

4) Kompetensi profesional yaitu kemampuan pendidik dalam penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik dalam menguasai materi yang diajarkan sesuai dengan kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan. Kompetensi profesional berkaitan dengan bidang studi yang terdiri dari sub kompetensi:

a) Memahami mata pelajaran yang telah dipersiapkan untuk mengajar b) Memahami standar kompetensi dan standar isi mata pelajaran yang ada

dalam kurikulum KTSP

c) Memahami struktur, konsep, dan metode keilmuan yang menaungi materi ajar

d) Memahami hubungan konsep antar mata pelajaran terkait

e) Menerapkan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari. Guru yang profesional diyakini mampu memotivasi peserta didik untuk mengoptimalkan potensinya dalam kerangka pencapaian standar pendidikan yang ditetapkan.

c. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Peningkatan Kompetensi Guru

Mulyasa dalam Muhammad Joko Susilo (2007: 97) mengemukakan bahwa kompetensi dalam kurikulum ³...is a knowledge, skills, and abilities or capabilities that person achieves, which become part of his or her being to the

commit to user

exent he or she can satisfactorily perform particular cognitive, affective, and

SV\FKRPRWRU EHKDYLRXUV´. (Kompetensi diartikan sebagai pengetahuan,

ketrampilan, dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya, sehingga ia dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya.)

Kemampuan guru dalam merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran merupakan faktor utama dalam mencapai tujuan pengajaran. Keterampilan merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran ini sesuatu yang erat kaitannya dengan tugas dan tanggung jawab guru sebagai pengajar yang mendidik. Guru sebagai pendidik mengandung arti yang sangat luas, tidak sebatas memberikan bahan-bahan pengajaran tetapi menjangkau etika dan estetika perilaku dalam menghadapi tantangan kehidupan di masyarakat. Guru adalah figur yang sangat berperan dalam proses dan hasil belajar peserta didik. Karakter guru perlu dibangun sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman. Guru tidak berperan lagi sebagai penyampai informasi tetapi guru juga harus mampu menjadikan dirinya sebagai fasilitator agar peserta didik dapat belajar dengan lebih optimal. Mulyasa (2007: 164) mengemukakan bahwa Agar KTSP dapat dikembangkan secara efektif, serta dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, guru perlu memiliki hal-hal sebagai berikut:

1) Menguasai dan memahami kompetensi dasar dan hubungannya dengan kompetensi lain dengan baik.

2) Menyukai apa yang diajarkannya dan menyukai mengajar sebagai suatu profesi.

3) Memahami peserta didik, pengalaman, kemampuan dan prestasinya.

4) Menggunakan metode yang bervariasi dalam mengajar dan membentuk kompetensi peserta didik.

5) Mengeliminasi bahan-bahan yang kurang penting dan kurang berarti dalam kaitannya dengan pembentukan kompetensi

6) Mengikuti perkembangan pengetahuan mutakhir 7) Menyiapkan proses pembelajaran.

commit to user

9) Menghubungkan pengalaman yang lalu dengan kompetensi yang akan dikembangkan.

Karakteristik guru yang berhasil dalam mengembangkan pembelajaran secara efektif dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1) Respek dan memahami dirinya, serta dapat mengontrol dirinya (emosinya stabil)

2) Antusias dan bergairah terhadap bahan, kelas, dan seluruh kegiatan pembelajaran.

3) Berbicara dengan jelas dan komunikatif (dapat mengkomunikasikan idenya terhadap peserta didik)

4) Memperhatikan perbedaan individual peserta didik

5) Memiliki banyak pengetahuan, inisiatif, kreatif, dan banyak akal 6) Menghindari sarkasme dan ejekan terhadap peserta didik

7) Tidak menonjolkan diri, dan menjadi teladan bagi peserta didik.

Gordon dalam Muhammad Joko Susilo (2007: 99) menjelaskan tentang aspek atau ranah yang terkandung dalam konsep kompetensi guru dalam KTSP yaitu sebagai berikut:

1) Pengetahuan (knowledge) yaitu kesadaran dalam bidang kognitif, misalnya seorang guru mengetahui cara melakukan identifikasi kebutuhan belajar, dan bagaimana melakukan pembelajaran terhadap peserta didik sesuai dengan kebutuhannya.

2) Pemahaman (understanding) yaitu kedalaman kognitif, dan efektif yang dimiliki oleh individu. Misalnya seorang guru yang akan melaksanakan pembelajaran harus memiliki pemahaman yang baik tentang karakteristik dan kondisi peserta didik.

3) Kemampuan (skills) yaitu sesuatu yang dimiliki seorang individu untuk melakukan tugas dan pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Misalnya kemampuan guru dalam memilih, dan membuat alat peraga sederhana dalam untuk memberi kemudahan belajar kepada peserta didik.

commit to user

4) Nilai (value) adalah suatu standar perilaku yang telah diyakini dan secara psikologis telah menyatu dalam diri seseorang. Misalnya standar perilaku guru dalam pembelajaran (kejujuran, keterbukaan, demokratis, dan lain-lain). 5) Sikap (attitude) yaitu perasaan (senang-tidak senang, suka-tidak suka) atau

reaksi terhadap suatu rangsangan yang datang dari luar. Misalnya reaksi terhadap krisis ekonomi, perasaan terhadap kenaikan upah/gaji, dan sebagainya.

6) Minat (interest) adalah kecenderungan seseorang untuk melakukan sesuatu perbuatan. Misalnya minat untuk mempelajari atau melakukan sesuatu.

Proses pembelajaran adalah suatu proses interaksi antara guru-peserta didik dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Proses tersebut akan berlangsung secara optimal dan efektif bila direncanakan dengan baik dan dikelola dengan baik pula. Kompetensi guru harus diperhatikan secara seksama dan proporsional. Hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya kompetensi bagi para guru dalam melaksanakan KTSP.

Saat ini, dalam segi kurikulum salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah dengan memberlakukan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Mambo (2007) Banyak kelompok guru yang mendiskusikan hal-hal yang lebih teknis seperti substansi mata pelajaran yang harus disampaikan kepada peserta didik dan cara penyusunan KurikulumTingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang efektif, semua itu secara langsung maupun tak langsung akan meningkatkan kompetensi para guru.

Dalam garis besarnya unsur-unsur pokok dalam implementasi KTSP yaitu meliputi pengembangan program, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi hasil belajar. Guru diharapkan memiliki kompetensi yang diperlukan untuk melaksanakan tugas dan fungsinya secara efektif dan efisien.

Tiga kegiatan pokok dalam KTSP yang dapat meningkatkan kompetensi guru yaitu: (1) pengembangan program, (2) pelaksanaan pembelajaran, (3) evaluasi hasil belajar.

commit to user

1) Pengembangan program

a) Implementasi KTSP dalam hal pengembangan program menuntut guru untuk memahami tujuan yang hendak dicapai, isi/materi bahan pelajaran dari setiap pokok bahasan, alokasi waktu untuk setiap bahan pelajaran, dan sumber belajar yang akan digunakan, oleh karena itu guru berupaya untuk menyusun dan menjabarkan silabus ke dalam RPP dengan cara merumuskan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai, alokasi waktu, materi yang akan disampaikan, metode pembelajaran yang digunakan, langkah-langkah dalam proses pembelajaran, menentukan sumber belajar sampai dengan teknik evaluasi/penilaian yang akan digunakan untuk menilai hasil pembelajaran peserta didik dengan mengacu pada Standar Isi dan Standar Kompetensi yang dirumuskan oleh BSNP, sehingga kegiatan dalam mengembangkan program ini dapat meningkatakan kompetensi pedagogik guru.

b) Kegiatan dalam pengembangan program ini juga menuntut guru untuk menyesuaikan antara program pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan kondisi peserta didik dan lingkungan belajar, oleh karena itu guru dapat bijaksana dengan menunjukkan keterbukaan dalam berfikir dan bertindak sehingga mampu meningkatkan kompetensi kepribadian guru.

c) Guru dalam mengembangkan program dituntut untuk bekerja sama dengan pihak-pihak terkait antara lain komite sekolah, kepala sekolah, dan kawan sekerja, oleh karena itu guru mampu berkomunikasi dan menjalin kerjasama baik secara individu maupun kelompok secara efektif sehingga dapat meningkatkan kompetensi sosial.

d) Guru dalam mengembangkan program dituntut untuk mamahami secara luas dan mendalam terhadap materi pelajaran yang akan di dilaksanakan dalam proses pembelajaran khususnya mata pelajaran ekonomi, oleh karena itu guru berupaya menguasai materi yang diajarkan sesuai dengan kompetensi yang sudah di tetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan, sehingga kegiatan dalam hal pengembangan program ini mampu meningkatkan kompetensi profesional guru.

commit to user

2) Pelaksanaan pembelajaran

a) Pelaksanaan pembelajaran dalam KTSP menuntut guru untuk mengimplementasikan kurikulum dengan cara mengaktualisasikan RPP dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas kepada peserta didik, oleh karena itu guru berupaya untuk menciptakan situasi belajar yang aktif, kreatif, dan menyenangkan sehingga potensi peserta didik dapat dilatih dan dikembangkan, dengan upaya yang dilakukan guru tersebut mampu meningkatkan kompetensi pedagogik.

b) Guru dalam melaksanakan pembelajaran dituntut untuk memiliki konsistensi dalam bertindak sehingga membawa pengaruh positif terhadap peserta didik, oleh sebab itu guru berupaya untuk berperilaku positif dengan tidak mengeluarkan kata-kata jorok dalam proses pembelajaran, dengan upaya tersebut diharapkan mampu meningkatkan kompetensi kepribadian guru.

c) Pelaksanaan pembelajaran menuntut guru untuk dapat menciptakan suasana kelas yang kondusif dan menyenangkan supaya peserta didik terlibat secara aktif baik fisik, mental, maupun sosialnya, oleh sebab itu guru berupaya mengaktifkan siswa dengan cara berkomunikasi dengan peserta didik baik itu dengan tanya jawab ataupun memberikan sedikit humor supaya peserta didik tidak merasa bosan dalam proses pembelajaran. Dengan upaya tersebut diharapkan kompetensi sosial guru meningkat.

d) Pelaksanaan pembelajaran KTSP menuntut guru untuk memahami materi secara luas dan mendalam, oleh sebab itu dalam menjelaskan materi pelajaran guru dapat mengkaitkan antara materi dengan kehidupan sehari- hari, dengan usaha tersebut diharapkan kompetensi profesional guru meningkat.

3) Evaluasi hasil belajar

a) Evaluasi hasil belajar dalam KTSP menuntut guru untuk mengetahui kemajuan dan hasil belajar peserta didik, mendiagnosa kesulitan belajar, memberikan umpan balik untuk perbaikan proses pembelajaran, dan

commit to user

penentuan kenaikan kelas, oleh sebab itu guru memberikan evaluasi harus sesuai dengan materi yang sudah disampaikan sehingga dapat meningkatkan kompetensi pedagogik guru.

b) Pelaksanaan evaluasi dalam KTSP menuntut guru untuk bijaksana dalam memberikan penilaian secara objektif, oleh sebab itu guru dalam memberikan penilaian tidak pilih kasih dan terbuka terhadap peserta didik, dengan upaya tersebut diharapkan mampu meningkatkan kompetensi kepribadian guru.

c) Pelaksanaan evaluasi dalam KTSP menuntut guru untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam pembelajaran apakah sudah sesuai dengan tujuan yang diharapakan, oleh sebab itu guru berupaya untuk berkomunikasi dan berinteraksi terhadap peserta didik mengenai kesulitan- kesulitan apa saja yang dihadapi, dengan upaya tersebut diharapkan mampu meningkatkan kompetensi sosial guru.

d) Pelaksanaan evaluasi dalam KTSP menuntut guru untuk dapat menyusun perangkat penilaian hasil belajar, oleh karena itu guru memberikan evaluasi harus sesuai dengan materi yang sudah diajarkan kepada peserta didik. Upaya tersebut mampu meningkatkan kompetensi profesional guru.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan pokok dalam implementasi KTSP dapat meningkatkan kompetensi guru, baik meningkatkan kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, maupun profesional.