• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi manajemen keuangan

BAB IV HASIL PENELITIAN

C. Hasil Temuan Tentang Implementasi Manajemen Keuangan

2. Implementasi manajemen keuangan

Untuk mengetahui pelaksanaan manajemen keuangan di SMK YKTB 2 BOGOR penulis telah melakukan penelitian dengan mengobservasi dan wawancara kepada kepala sekolah, tata usaha bidang keuangan, , dan ketua yayasan.

Seperti pada pembahasan bab-bab sebelumnya, bahwa manajemen keuangan mempunyai fungsi keuangan dilembaga pendidikan formal biasanya melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:

b. Pelaksanaan anggaran

c. Evaluasi dan pertanggung jawaban a. Perencanaan keuangan

Kegiatan perencanaan keuangan memegang peranan yang sangat penting dalam memulai kegiatan pengelolaan keuangan. Dari perancanaan tersebut, diimplemtasikan dalam kenyataan sehingga apa yang telah menjadi keputusan dapat berjalan secara tersusun dan mengurangi resiko kerugian.

Dalam perencanaan keuangan sekolah dilakukan dengan mengidentifikasi dan menganalisa faktor yang mempengaruhi terhadap perencanaan keuangan sekolah, anggaran keuangan yang meliputi penyusunan anggaran strategi, penggunaan anggaran, sumber pendanaan sekolah, pengeluaran sekolah, dan upaya menggalang dana. Keuangan mempunyai pengaruh dalam pelaksanaan sekolah, untuk itu pengelola keuangan harus profesional, taggung jawab dan dapat dipercaya.

Kegiatan perencanaan keuangan SMK YKTB 2 BOGOR dilakukan pada awal tahun pelajaran. Penyusunan APBS SMK YKTB 2 BOGOR dilakukan pada awal tahun pelajaran, APBS SMK YKTB 2 BOGOR disusun berdasarkan hal-hal sebagai berikut :

1. Hasil evaluasi APBS tahun sebelumnya.

2. Membahas kendala atau hambatan yang masih dihadapi sekolah. 3. Menerima masukan dari pihak masyarakat lingkungan komite

sekolah guna menunjang mutu penyelenggaraan sekolah.

4. Gambaran atau prediksi perubahan sebagai pengaruh faktor eksternal pendidikan.

RAPBS dibuat melalui mekanisme melibatkan yayasan, komite dan masyarakat. Hal ini sesuai dengan penuturan kepala sekolah :

”Dalam melakukan penyusunan RAPBS pertama mengadakan identifikasi bersama dewan guru terhadap kebutuhan sekolah dan program sekolah selama tahun ajaran sesuai dengan mempertimbangkan penganalisaan kondisi tahun ajaran yang lalu

44

dan melihat rencana strategis, kemudian diajukan keyayasan berupa draf yang diketahui oleh komite sekolah. Kemudian selanjutnya setelah mendapatkan persetujuan dan perevisian RAPBS tersebut dimusyawarahkan bersama yayasan, komite, kepala sekolah, wali murid dalam sebuah rapat. Dari hasil rapat tersebut RAPBS disahkan menjadi APBS dan diserahkan ke sekolah sebagai acuan dalam penyelenggaraan program sekolah yang telah disepakati”.1

Pembuatan RAPBS dan proses pengesahan menjadi APBS , telah melibatkan keseluruhan komponen sekolah, sehingga komponen sekolah dapat memahami kebutuhan sekolah dan mendukung program sekolah yang telah direncanakan.

APBS pada dasarnya terdiri dari dua sisi yaitu pemasukan dan pengeluaran, pengeluaran yaitu yaitu biaya-biaya yang harus dikeluarkan sekolah selama satu tahun ajaran.adapun pemasukan keuangan SMK YKTB 2 BOGOR ini berasal dari SPP bulanan siswa, uang bangunan, BOM (bantuan operasional murid), sumbangan PSG, iuran ulangan, DSP (dana sumbangan pendidikan)m Block grant Bos provinsi, APBD II kota bogor, praklin (praktek kerja lapangan).

Untuk pengalokasian keuangan sekolah disesuaikan dengan jumlah dana, asal dana, dan untuk program yang akan dilaksanakan sekolah. Penyusunan APBS dilakukan pada setiap awal tahun pelajaran dengan mengidentifikasi bersama dengan dewan guru akan kebutuhan sekolah dan disesuaikan dengan program sekolah yang diajukan kepada yayasan yang diketahui oleh komite sekolah.

Dari revisi atau pengesahan yang disetujui oleh yayasan, dianalisis oleh komite sekolah yang disetujui kembali oleh yayasan. Disinilah akhir dari RAPBS untuk dilegalitaskan menjadi APBS. Kemudian APBS tersebut deserahkan kepada kepala sekolah untuk dijalankan dalam satu tahun pelajaran.

1

Adapun penyusunan perencanaan program yang terdapat dalam RAPBS di SMK YKTB 2 BOGOR dibuat dengan langkah sebagai berikut :

1) Kepala sekolah bersama dewan guru dan staf tata usaha mengadakan rapat dengan mengidentifikasi kebutuhan sekolah sesuai dengan rencana strategis sekolah.

2) Hasil kebutuhan tersebut diajukan ke yayasan yang diketahui oleh komite sekolah.

3) Dari hasil revisian yang berbentuk RAPBS antara yayasan komite dan kepala sekolah, dimusyawarahkan dalam rapat bersama-sama dengan wali murid,

4) Dari hasil musyawarah tersebut, disahkan RAPBS menjadi APBS, yang dijadikan pedoman dalam penyusunan program kerja sekolah selama satu tahun ajaran.

b. Pelaksanaan anggaran

Setelah disahkannya APBS selanjutnya adalah penjadwalan program dan pelaksanaan program kerja sekolah sesuai dengan APBS dan merinci kebutuhan program tersebut pada setiap bulannya selama satu tahun pelajaran kedepan. Dari jadwal yang telah dibuat, pengelolaan keuangan akan tertib pelaksanaannya disesuaikan dengan prosedur yang telah disepakati.

Setelah RAPBS disahkan menjadi APBS , kegiatan selanjutnya adalah transaksi keuangan yaitu kegiatan pencatatan pemasukan dan pengeluaran keuangan sekolah. Untuk itu perlu diatur pencatatan dan penyimpanan buku oleh bagian tata usaha bidang keuangan. Seluruh pemasukan dan pengeluaran keuangan dibukukan, seperti penuturan tata usaaha bidang keuangan.

”Batasan pengeluaran disesuaikan dengan APBS, sedangkan pemasukan dan pengeluaran dicatat pada jurnal harian yang disetorkan setiap hari kepada bendahara yayasan yang diketahui oleh kepala sekolah. Sedangkan dari catatan harian tersebut dimasukan dalam laporan bulanan dalam buku kas umum yang

46

terlebih dahulu di periksa oleh bendahara yayasan dan ditembuskan untuk kepala sekolah”.2

Jadi supaya penggunaan dan pemasukan keuangan berjalan sesuai dengan yang direncanakan maka setiap uang yang masuk maupun keluar dicatat dalam jurnal harian yang disetorkan setiap hari kepada bendahara yayasan, untuk format jurnal harian dapat dilihat pada format lampiran 5 dan 6/

Supaya pelaksanaan APBS dapat sesuai dengan yang direncanakan maka, sistem yang berlaku dilembaga pendidikan SMK YKTB 2 BOGOR merupakan sistem sentralistik, keuangan seluruhnya ditangani oleh pihak yayasan, pengelolaan keuangan sekolah ditangani oleh tenaga keuangan yang kompetensi dibidangnya. Sehingga dalam pelaksanannya bila satuan lembaga pendidikan yang berada dibawah naungan YKTB membutuhkan anggaran dana diatas Rp 1.000.000 untuk suatu kegiatan maka pihak lembaga SMK YKTB 2 mengajukan kepada biro keuangan YKTB dalam bentuk proposal. Namun bila kebutuhan anggaran dana dibawah Rp 1.000.000 maka cukup melalui kas kecil/harian sekolah dengan izin dari kepala sekolah.

Untuk pelayanan pembayaran SPP para peserta didik menggunakan buku khusus yang telah disediakan oleh bendahara sekolah. Pihak Div.keuangan akan melakukan pemanggilan wali murid bagi para siswa yang terlambat dalam pembayaran SPP. Hingga saat ini dana yang telah diperuntukan dapat dikatakan telah memberi kontribusi terhadap keberhasilan pendidikan, sehingga anggaran perbelanjaan sekolah (APBS) dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan apa yang yang tercatat dalam APBS tersebut. Apabila pengelolaan keuangan dilakukan dengan cara seperti diatas maka pelaksanaan APBS akan selaras dan seimbang tidak mengalami kendala antara perencanaan dan pelaksanaan.

c. Evaluasi dan pertanggung jawaban (Pengendalian)

2

Dalam pengawasan manajemen keuangan SMK YKTB 2 BOGOR melaksanakan pengawasan yang dilakukan oleh pihak internal dan eksternal. Pengawas internal yaitu kepala sekolah, komite dan yayasan yang mengevaluasi kegiatan keuangan sekolah. Sedangkan pihak eksternal yaitu pemerintah, orang tua dan pihak yang terkait dalam penyelenggaraan pendidikan.

Untuk pelaksanaan pengawasan secara internal, kepala sekolah dan yayasan mengawasi penerimaan dan pemasukan keuangan. Sedangkan komite mengetahui keuangan berdasarkan laporan yang dibuat setiap bulannya. Pengawas eksternal dilakukan oleh pengawas dab bawasda setiap bulannya tentang keuangan yang bersumber dari pemerintah dan masyarakat.

Dalam tahap evaluasi ini dapat dijadikan tahap pengendalian, dimana uang yang digunakan selama satu semester dapat terkendali sehingga uang digunakan sesuai dengan peruntukannya.

Dalam pelaksanaan manajemen keuangan senantiasa diawasi oleh tim pengawas internal yang dibentuk oleh pihak YKTB yang benar-benar dapat diandalkan kemempuan dan kejujurannya, kegiatan pengawasan ini dilakukan secara berkala, kegiatan evaluasi keuangan sekolah selalu dilaksanakan pada akhir semester, guna mendapatkan informasi tentang hasil dari kegiatan tersebut, dimana informasi hasil ini kemudian akan dibandingkan dengan sasaran yang telah ditetapkan. Kegiatan evaluasi pengelolaan keuangan sekolah terkadang melibatkan guru, serta komite sekolah.

Setelah kegiatan yang berkenaan dengan proses pembelajaran usai dilakukan yang menggunakan keuangan sekolah selanjutnya adalah membuat laporan pertanggung jawaban (LPJ) dibuat oleh semua yang telah ditujuk sebagai penanggung jawab atas dana yang diperuntukan. LPJ tersebut kemudian akan diaudit oleh internal audit, terhadap kegiatan yang akan dilakukan apakah sesuai dengan perencanaan atas proposal yang telah diajukan.

48

Laporan pertanggungjawaban menjadi bahan referensi terhadap perencanaan keuangan serta pengelolaan keuangan guna meningkatkan efesiensi serta efektifitas dari penggunaan dana tersebut.

3.

Upaya sekolah untuk meningkatkan implementasi manajemen

Dokumen terkait