• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN DAN KETERBATASAN

B. Pembahasan

1. Implementasi Paradigma Pedagogi Reflektif

Pertemuan I dilakukan pada hari Kamis, 14 April 2016 pada saat pelajaran jam Matematika, jam ke 5-6 yaitu pukul 09.55 WIB - 11.30 WIB dikelas VIII A.

Jumlah siswa kelas VIII A pada tahun ajaran 2015/2016 saat ini adalah 31 siswa. Pada pertemuan I, siswa yang hadir adalah 31 siswa. Penelitian ini dilaksanakan pada pembelajaran matematika dengan menerapkan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dengan teori Van Hiele. Materi yang digunakan peneliti adalah materi bangun ruang sisi datar dengan sub materi yaitu limas. Standar kompetensi pada bangun ruang sisi datar yaitu “Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian- bagiannya, serta menentukan ukurannya”. Materi pada pertemuan I ialah sifat-sifat limas serta bagian-bagiannya, dan membuat jaring- jaring limas.

Berikut ini diuraikan penerapan PPR beserta teori Van Hiele dalam pembelajaran Matematika pada pertemuan I.

Proses pembelajaran pertemuan I bertujuan untuk mengimplementasikan perangkat pembelajaran, pencapaian kompetensi serta respon siswa dalam pembelajara matematika

pada aspek competence, conscience, dan compassion. Tujuan tersebut dirumuskan pada tujuan pembelajaran sebagai berikut: 1) Competence / Pengetahuan

a) Siswa mampu mengidentifikasi bagian dan sifat limas b) Siswa mampu melukis limas segitiga dan segiempat c) Siswa mampu membuat jaring-jaring limas

2) Conscience/ suara hati

a) Siswa cermat dalam mengamati bagian dan sifat limas. b) Siswa teliti dalam melukis dan membuat jaring-jaring

limas (teliti dalam pengukuran dan langkah- langkahnya).

3) Compassion/ kepedulian

a) Siswa memiliki rasa kepedulian terhadap teman baik dalam tim maupun teman sekelas.

b) Siswa dapat membangun kerja sama yang baik dalam tim atau kelompok.

Pada tahap penelitian ini, peneliti menerapkan PPR dengan teori Van Hiele dalam pembelajaran Matematika. Proses tersebut diuraikan sebagai berikut:

1) Konteks

Sesuai dengan makna konteks, siswa diajak untuk mengawali proses pembelajaran dengan menghubungkan

materi dengan kehidupan sehari-hari. Peneliti menyiapkan perangkat pembelajaran berupa slide foto dalam bentuk power point yang berisikan tentang contoh bentuk bangun ruang limas yang ada dalam kehidupan sehari-hari atau yang dapat kita jumpai dalam kehidupan.

Berikut transkrip pembelajaran konteks pada pertemuan pertama.

16.G : “Iya, karena kita pada pertemuan ini masih

menggunakan PPR dalam pembelajaran. Sekarang coba perhatikan gambar-gambar didepan yang mba akan putar, nanti mbak beri pertanyaan mengenai materi yang ada didalamnya”

17.S : “Gambar apa mbak?”

18.G : “Nanti dilihat bareng-bareng ya. Mbak mulai ya, perhatikan baik baik.”

[kondisi hening, semua siswa memperhatikan slide yang ditayangkan]

19.S1 : “Mbak kok ada gambar candinya mbak?” 20.S2 : “Ada gambar atapnya juga mbak”

21.G : “Sebelum mbak menjawab pertanyaan dan

penasarannya kalian, coba tebak bangun apa yang mba bawa ini?”

22.BS : “Limas mbak.”

23.G : “Benar sekali, bangun yang mbak bawa ialah bangun limas. Hari ini kita akan belajar limas. Siapa yang tahu keterkaitan bangun limas ini dengan gambar-gambar yang mbak tayangkan tadi?”

24.BS : “Gak tau mbak”

25.G : “Siapa yang bisa menyebutkan gambar yang ada pada slide tadi?”

26.S3 : “Atap rumah” 27.S4 : “Candi”

28.S5 : “Atap Mushola” 29.S6 : “Piramid”

Coba S7 sebutkan gambar apa yang belum disebutkan sama teman kamu tadi?”

31.S7 : “Sudah disebutin semua mbak sama teman - teman.”

32.G : “Masih kurang 1 yang belum disebutkan yaitu souvenir” [sembari menunjukkan slide gambar souvenir berbentuk limas]

33.S7 : “Oalah itu souvenir mbak, lhha aku ga tau mbak.” 34.G : “Sekarang sudah tau semua apa yang mbak

tayangkan tadi. Siapa yang tau keterkaitan gambar-gambar tadi dengan pembelajaran kita hari ini?”

35.S8 : “Gamabr-gambar tadi berbentuk limas mbak.” 36.G : “Benar sekali, bangun-bangun tadi berbentuk

limas. Jadi bentuk tadi ialah bangun-bangun berbentuk limas yang dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Selain bangunan berbentuk limas yang dapat kita jumpai, materi limas ini dapat diterapkan saat merancang atap sebuah rumah atau bangunan seumpama kalau kita akan mencari banyaknya genting yang akan kita pasang pada atap rumah. Mbak sudah membagi aklian dalam kelompok, jadi pembelajaran kali ini kalian masuk dalam kelompoknya masing-masing”

Keterangan :

G : Guru BS : Beberapa Siswa S : Siswa Kn : Kelompok ke-n

Transkrip diatas pada pertemuan I mengindikasikan ada pendekatan PPR tahap konteks. Peneliti memberikan contoh bangunan berbentuk limas yang ada di kehidupan sehari hari dengan menggunakan slide foto.

2) Pengalaman

Pengalaman yang dimaksud meliputi segala kegiatan pembelajaran yang memberikan pengalaman kepada siswa baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengalaman

dimulai dari peneliti menjelaskan unsur-unsur dan bagian-bagian limas menggunakan metode ceramah serta alat peraga. Berikut merpakan transkrip tentang Tahap van Hiele fase informasi, dan Group Investigation(grouping).

36.G : “Benar sekali, bangun-bangun tadi berbentuk limas. Jadi bentuk tadi ialah bangun-bangun berbentuk limas yang dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Selain bangunan berbentuk limas yang dapat kita jumpai, materi limas ini dapat diterapkan saat merancang atap sebuah rumah atau bangunan seumpama kalau kita akan mencari banyaknya genting yang akan kita pasang pada atap rumah. Mbak sudah membagi aklian dalam kelompok, jadi pembelajaran kali ini kalian masuk dalam kelompoknya masing-masing”

37.S9 : “Mbak kelompoknya memilih sendiri ya” 38.S10 : “Iya mbak memilih sendiri saja mbak

kelompoknya.”

39.G : “Tidak, kelompok sudah mbak bagi. Untuk nama nama kelompok dapat dilihat tayangan didepan.” 40.S11 : “Yah, mbak mbok kelompoknya memilih sendiri

saja.”

41.G : “Tidak, kelompok seperti yang didepan. Untuk kali ini nama kelompok sesuai dengan nama yang mbak sudah tentukan. Sekarang kalian masuk dalam kelompoknya masing-masing”

42.G : “Sudah masuk dalam kelompoknya masing masing?”

43.BS : “Sudah mbak”

44.G : “Sekarang coba perhatikan mbak dahulu. Kerangka bentuk apa yang mbak bawa ini?” 45.BS : “Kerangka Limas mbak.”

46.G : “Benar sekali kalian pintar, ini adalah kerangka limas. Siapa yang bisa menyebutkan bagian- bagian dari kerangka limas?”

47.S2 : “Rusuk” 48.S3 : “Sisi”

49.S4 : “Titik sudut”

50.G : “Masih ada yang belum disebutkan, coba S5 sebutkan apa yang belum disebutkan sama teman kamu tadi?”

51.S5 : “Bidang diagonal”

52.G : “Pintar sekali, ada yang belum disebutkan lagi, coba S6 sebutkan apalagi yang belum disebutkan.”

53.S6 : “Diagonal ruang”

54.G : “Cerdas, kalian semua pintar. Selain yang

disebutkan teman-teman kalian tadi, ada satu yang belum disebutkan, ialah titik puncak. Mbak akan mengulangi yang teman-teman kalian sebutkan tadi.”[sembari menunjukkan bagian- bagian limas pada kerangka]

Pada transkrip diatas, peneliti melakukan grouping terhadap siswa. Dimana siswa dibagi dalam kelompok secara heterogen. Pembagian kelompok ini bertujuan untuk menyelesaikan Lembar Kerja Siswa yang diberikan oleh peneliti. Van Hiele fase orientasi terarah atau terpadu eksplisitasi terlihat pada transkrip dibawah ini:

67.G : “Kalau tidak sekarang mbak bagi Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dikerjakan secara kelompok. Selain LKS, ada juga lembar laporan hasil diskuis. Jadi, nanti nama kalian ditulis dalam kolom ini serta tugas yang kalian kerjakan. Setelah selesai mengerjakan , mbak minta setiap kelompok mempresentasikan hasil pekerjaannya didepan teman-teman kelas.”

68. S3 : “Mbak ini dikasih namanya disini?”

69.G : “Iya dikasin nama panjang kalian, jangan nama panggilan.”

70.S7 : “Mbak ngerjainnya dimana?”

71.G : “Dikertas yang mbak sudah sediakan. Sebentar lagi mbak akan bagikan kalian lembar jawaban.” 72.S8 : “Mbak pinjam kerangkanya tadi”

73.G : “Boleh silahkan ambil saja dimeja guru” 74.S6 : “Mbak bidang diagonal itu yang mana?”

75.G : “Hayoo yang mana, tadi mba sudah menerangkan. Coba tanya sama teman kelompok atau lihati dibuku.”

76.S6 : “Mbak ga mau ngerjain kok, masak yang ngerjain Cuma aku saja.”

77.G : “Yang lain ya harus ngerjain, kan ada lembar laporannya, nanti nilainya dilihat dr lembar laporan itu. Yuk yang lain ikut ngerjain, kasihan temannya kalau yang ngerjain cuma satu.”

[Guru memutari kelas untuk melihat atau mengecek kelompok lain]

78.G : “Ada yang kesusahan?” 79.S5 : “Belum mbak.”

80.G : “Bagus, lanjutkan” 81.S7 : “Mbak,,, mbak,,,”

82.G : “Iya, sebentar.” [sambil menuju kelompok yang memanggil]

83.S7 : “Mbak ini benarkan jawaban kelompok kami?” 84.G : “Coba dicek ulang , dicek bareng bareng siapa tau

teman kalian ada yang tahu ada kesalahannya apa tidak.”

[Guru didepan kelas untuk memberikan perhatian sebentar kepada siswa]

85.G : “Apakah sudah selesai?” 86.BS : “Belum mbak”

Pada tahap ini siswa diberikan pengalaman secara terpadu atau terarah melalui latihan soal latihan di lembar kerja siswa (LKS). Alokasi waktu untuk menyelesaikan LKS adalah 60 menit dan selanjutnya siswa diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka. Siswa dalam kelompok membagi tugas dalam kelompoknya untuk menyelesaikan LKS. Namun ada beberapa kelompok yang tidak mau membagi tugas untuk menyelesaikan LKS, hanya satu orang yang menyelesaikannya. Hal ini mengakibatkan kondisi kelas kurang kondusif. Siswa yang tidak mengerjakan, ia bersundau gurau dengan temannya atau menganggu teman yang sedang mengerjakan namun terlihat juga beberapa siswa yang sangat aktif dan antusias dalam menggerjakan LKS.

Di pertengahan siswa mengerjakan LKS, peneliti membagikan limas untuk pedoman mengerjakan LKS. Didalam LKS terdapat perintah siswa diminta untuk membongkar limas, setelah siswa membongkar limas, siswa diminta untuk melukis jaring-jaring limas. Tahap ini merupakan tahap Van Hiele fase eksplisitasi. Berikut transkrip tahan Van Hiele fase eksplisitasi

87.G : “Mbak lihat ada beberapa kelompok yang sudah memasuki LKS bagian 2. Mbak bagikan limas yang bisa kalian bongkar untuk menyelesaikan kegiatan 2”

[Guru membagikan cuter serta bangun limas pada setiap kelompok]

88.G : “Semua kelompok sudah mendapatkan cuter juga limasnya?”

89.BS : “Sudah mbak”

90.G : “Kerjakan kegiatan 2 sesuai petunjuk. Hati - hati dalam membongkarnya.”

Setelah siswa selesai mengerjakan LKS, siswa diminta untuk membuat laporan hasil diskusinya sebagai lembar laporan hasil diskusi. Lembar ini merupakan lembar laporan hasil diskusi siswa. Dimana yang berisikan tentang tanggung jawab siswa atas yang dikerjakan. Tahap ini merupakan tahap Van Hiele fase orientasi bebas dan group investigation tahap presenting.

Pembahasan LKS peneliti menunjuk salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka. Salah satu dari anggota kelompok tersebut mempresentasikan hasil kerja kelompok, siswa masih terlihat malu-malu untuk mempresentaskan hasil diskusinya. Hal ini terlihat dengan suara terdengar tidak jelas, peneliti meminta siswa untuk mengulangi lagi jawabannya, agar semua teman satu kelas mendengar jawaban dari kelompok tersebut. Peneliti memfasilitasi siswa untuk menyimpulkan bagian-bagian dan sifat limas, menegaskan kembali mengenai materi bagian- bagian dan jaring-jaring limas. Tahap ini merupakan tahap

Van Hiele fase integrasi. Berikut dipaparkan transkrip Van Hiele fase integrasi.

108. S1 : “Ya mbak, A. Bangunan bersejarah disamping adalah bangunan piramide. B. Benda sekitar yang berbentuk limas adalah atap rumah, candi, souvemir.”

109. G : “Apakah teman teman yang lain setuju dengan kelompok K2?”

110. BS : “Iya mbak setuju”

111. G : “Benar ya kelompok K2 tadi. Sekarang lanjut yang C bagian A, mbak minta K5 untuk mempresentasikannya.”

112. K5 : “Nomer 1-10 mbak?”

113. G : “Iya semuanya, nomer 1-10.”

114. S1 : “1. Berbentuk limas segitiga, 2. Sisi limas ada 3 ialah ABC, ABT, BCT, dan ACT. 3. Banyaknya sisi tegak ada 3 yaitu AT, BT, dan CT. 4. Sisi alasnya adalah ABC dan sisi tegaknya ABT, BCT dan ACT. 5. 6 rusuk limas. 7. Rusuk tegaknya ada 3 dan rusuk alasnya ada 3. 8. Bukan termasuk rusuk, alasannya belum mbak”

115. G : “Kelompok yang lain ada yang bisa menjawab?” 116. BS : “Tidak mbak.”

117. G : “Jadi tinggi itu bukan rusuk ya adik-adik, tinggi itu merupakan garis khayal. Yuk dilanjut nomer 9 K5.”

118. S1 : “Mbak gantian ya yang baca” 119. G : “ Iya boleh ganian.”

120. S1 : “Kamu donk S2 yang baca”

121. S2 : “Sini aku yang baca. No 9 jawabnnya tidak ada diagonal sisi. Nomer 10 tidak ada diagonal ruang dan bidang diagonalnya”

122. G : “Bagaimana adik-adik setuju dengan jawaban K5? Apkah ada yang berbeda?”

123. BS : “Tidak mbak, sama.”

124. G : “Jadi jawban K5 benar ya adik-adik. Selanjutnya yang B. Mbak minta k3”

[S4 salah satu kelompok k3] 125. S4 : “Yang jawab aku ya mba” 126. G : “Ya boleh”

127. S4 : “1. Sisi alas berbentuk persegi.maka limas tersebut disebut limas segi empat. 2. Sisi diagonalnya ada, yaitu AC dan BD. 3. Tidak ada diagonal

ruangnya, bidang diagonalnya ada 2 yaitu ACT dan BDT”

128. G : “Jawaban K3 benar ya adik-adik, adakah yan berbeda?”

129. BS : “Tidak mbak.”

Pengalaman yang dilakukan pada proses pembelajaran pertemuan I merupakan pengalaman langsung dan tidak langsung. Pengalaman langsung dilakukan saat menggembangkan rasa kepedulian terhadap teman dan kerja sama selama berdinamika dalam kelompok. Menggembangkan rasa peduli diwujudkan dengan membantu teman yang belum faham tentang materi. Serta menggembangkan nilai kerja sama diwujudkan dengan setiap kelompok menggerjakan LKS secara bersama sama. Pengalaman tidak langsung yang didapat siswa melalui slide ppt.

3) Refleksi

Pada pertemuan I siswa diajak untuk merefleksikan kegiatan yang telah dilalui melalui Lembar Kerja Siswa (LKS). Melalui LKS siswa diajak untuk merefleksikan betapa pentingnya kerja sama dan kepedulian terhadap teman.

Peneliti mengajak siswa untuk merefleksikan mengenai proses belajar selama pertemuan I. Setelah itu peneliti mengakhiri pelajaran dengan membagikan lembar

refleksi tersebut terdapat 4 pertanyaan yang membantu siswa agar dapat merefleksikan proses pembelajaran selama pertemuan I. Pertanyaan antara lain:

a) Bagaimana perasaanmu mengikuti pembelajaran pada hari ini? Berikan alasan!

b) Nilai (yang berupa sikap) apa saja yang dapat kamu ambil dari pembelajaran materi limas?

c) Manfaat apa saja yang dapat kalian rasakan setelah mempelajari limas?

d) Apakah yang bisa kalian simpulkan dari pertemuan pada pembelajaran hari ini?

Pertemuan pertama dari 31 siswa kelas VIII A lembar refleksi yang terkumpul sebanyak 24 lembar. Siswa menuliskan hasil refleksi sesuai dengan pertanyan diatas. Berikut respon refleksi siswa.

a) Siswa merasa senang dalam pembelajaran matematika karena bisa belajar bersama-sama atau dalam kelompok. 23 siswa yang merasa senang dalam pembelajaran matematika namun, ada 1 siswa yang menjawab malas dikarenakan capek.

b) Berikut tabel sikap yang didapat siswa selama pembelajaran berlangsung.

4.11 Tabel Refleksi Sikap Siswa Pertemuan Pertama

Sikap Banyaknya Siswa Persentase

Kerjasama 11 61,1% Teliti 1 5,5% Tanggung Jawab 2 11,1% Percaya Diri 1 5,5% Mengahargai Pendapat Orang Lain 1 5,5%

Dari tabel diatas, siswa merasakan sikap kerjasama sebesar 61,1% sikap tersebut terjalin dengan baik saat proses pembelajaran berlangsung. Sikap ini terlihat saat siswa mengerjakan LKS secara berkelompok. Tidak semua siswa menjawab pertanyaan di point b, hanya terdapat 18 siswa dari 24 lembar refleksi yang menjawab dari poin b.

c) Manfaat yang siswa ambil selama pembelajaran yaitu mengetahui bagian-bagian dan sifat-sifat limas sebanyak 17 siswa (70,8%), macam-macam limas sebanyak 1 siswa, dan lebih kreatif sebanyak 1 siswa. Tidak semua siswa menajeab pertanyaan dari poin c.

d) Sebanyak 20 siswa (83,3%) menyimpulkan pada pertemuan pertama yaitu lebih dapat mengetahui bagian-

bagian dan unsur-unsur limas serta bentuk-bentuk bangun limas.

Hasil refleksi siswa dituliskan dalam lembar refleksi siswa berupa kertas warna warni yang digantungkan pada ranting pohon yang sudah kering. Hal ini dibuat agar siswa tidak bosan dalam menuliskan refleksi.

4) Aksi

Aksi siswa berupa wujud nyata dari proses pembelajaran yang terjadi di kelas. Aksi batin yang dilakukan siswa berupa percaya diri, kerja keras, kerja sama dan peduli terhadap sesama.

Aksi nyata yang lain, peneliti meminta siswa membuat jaring-jaring limas sebagai pekerjaan rumah yang dikumpulkan pada pertemuan berikutnya. Tugas ini bersifat tugas kelompok.

5) Evaluasi

Evaluasi dilakukan untuk megukur aspek competence, conscience, dan compassion siswa. Untuk mengukur aspek competence peneliti menggunakan tes hasil belajar pada pertemuan ke III, soal tes dibuat sesuai dengan tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, kisi-kisi soal dituliskan sesuai

dengan tujuan pembelajaran. Sedangkan untuk mengukur aspek conscience dan compassion peneliti menggunakan lembar pengamatan siswa.

b. Pertemuan Kedua

Pertemuan II dilakukan pada hari hari Rabu, 20 April 2016 pada saat jam pelajaran Matematika, jam ke 3-4 yaitu pukul 08.20 WIB - 09.55 dikelas VIII A.

Pada pelaksanaan pertemuan II, siswa yang hadir adalah 31 siswa. Penelitian ini dilaksanakan pada pembelajaran matematika dengan menerapkan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dengan Teori Van Hiele seperti pertemuan ke-I. Materi yang digunakan materi bangun ruang sisi datar dengan sub materi limas dengan standar kompetensi “Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya”. Materi pada pertemuan II ialah luas permukaan limas dan volume limas.

Proses pembelajaran pertemuan ke II bertujuan untuk mengimplementasikan perangkat pembelajaran, pencapaian kompetensi serta respon siswa dalam pembelajara matematika pada aspek competence, conscience, dan compassion.. Tujuan tersebut dirumuskan pada tujuan pembelajaran sebagai berikut: 1) Competence / Pengetahuan

a) Siswa mampu menentukan luas permukaan limas b) Siswa mampu menentukan volum limas

c) Siswa mampu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas permukaan

d) Siswa mampu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan volum limas

2) Conscience/ suara hati

a) Siswa teliti dalam melukis dan membuat jaring-jaring limas (teliti dalam pengukuran dan langkah- langkahnya), menyelesaikan perhitungan pada soal luas permukaan dan volum limas, menuliskan satuan limas dan volum limas.

b) Siswa bekerja keras untuk menentukan kosep (bagian, sifat, luas permukaan, dan volum limas) dalam kegiatan pada LKS dan menyelesaikan soal tentang luas permukaan dan volum limas.

c) Siswa percaya diri saat bertanya, menyampaikan pendapat dan mempresentasikan hasil pekerjaan di depan umum.

4) Compassion/ kepedulian

a) Siswa memiliki rasa kepedulian terhadap teman baik dalam tim maupun teman kelas.

b) Siswa dapat membangun kerja sama yang baik dalam tim atau kelompok.

Pada tahap tindakan ini, peneliti menerapkan PPR dengan teori Van Hiele dalam pembelajaran Matematika. Proses tersebut diuraikan sebagai berikut:

1) Konteks

Sebelum masuk ke konteks peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran terlebih dahulu. Selanjutnya peneliti melakukan kegiatan konteks yang diawali dengan apersepsi. Apersepsi tersebut dilakukan melalui tanya jawab dengan siswa secara lisan mengenai materi sebelumnya. Apersepsi ini dilakukan untuk mengingtakan kembali pada siswa tentang materi yang sudah diajarkan pada pertemuan sebelumnya. Sesuai dengan makna konteks, siswa diajak untuk mengawali proses pembelajaran dengan menghubungkan materi dengan kehidupan sehari-hari. Peneliti menyiapkan media perangkat pembelajaran berupa power point yang didalamnya berisi slide bentuk bentuk limas yang ada dalam kehidupan sehari-hari atau yang dapat kita jumpai dalam kehidupan sama seperti pada pertemuan I, yang membedakan adalah materi yang akan dipelajari pada pertemuan ke-II.

22. G : “Tidak, kelompoknya masih seperti

kemarin. Mbak akan menayangkan slide foto lagi seperti pertemuan kemarin.” 23. S1 : “Foto apa mbak?”

24. G : “Yuk dilihat bareng-bareng saja” 25. BS : “Iya mbak”

26. G : “Apa yang kalian lihat adik-adik?” 27. BS : “Orang diatas genting mbak”

28. G : “Siapa yang tahu apa keterkaitan orang diatas genting sama pelajaran kita hari ini?”

29. BS : “Gak tau mbak.”

30. G : “Baik, hari ini kita akan belajar

menghitung luas permukaan limas. Dengan menghitung luas permukaan limas, kita dapat menghitung berapa cat yang akan digunakan dengan menggunakan luas permukaan atap apabila atap rumah berbentuk limas seperti pada slide tadi. Jadi kalian sudah paham kan apa yang mbak maksud?” 31. BS : “Sudah mbak”

32. G : “Coba S2 apa yang mbak maksud slide foto itu dengan pembelajaran kita hari ini?” 33. S2 : “Keterkaitan pembelajaran Limas dengan

kehidupan sehari-harimbak” 34. G : “Benar sekali. Kamu hebat” Keterangan :

G : Guru BS : Beberapa Siswa S : Siswa Kn : Kelompok ke-n

Transkip diatas pada pertemuan kedua mengindikasikan ada pendekatan PPR tahap konteks.

2) Pengalaman

Pengalaman yang dimaksud meliputi segala kegiatan pembelajaran yang memberikan pengalaman kepada siswa baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengalaman

dimulai dari peneliti menjelaskan tentang luas prmukaan limas dan volum limas dengan metode ceramah. Ini merupakan tahap van Hiele fase informasi.

46. G : “Sebelum kalian mengerjakan LKS dan kalian tidak mengumpulkan tuugas membuat jaring-jaring, coba perhatikan depan. Mbak akan menggambar jaring- jaring.”

47. BS : “Oke mbak.”

[Sambil mengambarkan jaring-jaring limas segi empat]

48. G : “Terdapat bangun apa saja yang mbak gambar?”

49. BS : “Persegi, sama segitiga mbak.” 50. G : “Berapa bangun segi empat S1?” 51. S1 : “Ada 1.”

52. G : “Benar sekali, ada berapa bangun segitiga S5?”

53. S5 : “Ada 4 mbak.” 54. G : “benar ga adik-adik?” 55. BS : “Benar mbak”

56. G : “Sekarang kita akan belajar luas

permukaan melalui jaring-jaring. Siapa yang sudah mengerti bagaimana cara menghitung luas permukaan?”

57. S2 : “Luas dari semua bangun dijumlahkan mbak.”

58. G : “Benar sekali. Coba diulangi s7.” 59. S7 : “Luas dari semua bangun dijumlahin

mbak.”

60. G : “Bangun apa saja yang dimaskud?” 61. S7 : “Persegi dan segitiga.”

62. G : “Benar, jadi untuk menghitung luas

permukaan limas, yaitu jumlah luas bangun atau dapat kita tulis

[Guru sambil

menuliskan dipapan tulis.] 63. S8 : “Sisi tegaknya kok 4 mbak?”

64. G : “Sisi tegak itu yaitu bangun segitingya. Kemarin sudah membongkar limas kan? Apabila bangunnya dirangkai, yang jadi sisi tegak atau sisi miring siapa?”

66. G : “Ada berapa banyak segitiga dalam jaring jaring limas?”

67. S8 : “Ada 4 mbak.”

68. G : “ Nah itu tau, 4 itu dari bangun segitiganya. Paham? “

69. S8 : “O,,,, paham mbak.” 70. G : “Yang lain bagaimana?” 71. BS : “Paham mbak.”

72. G : “Kalau sudah paham, sekarang perhatikan depan lagi, apa yang mbak bawa kali ini?” 73. BS : “Kubus mbak.”

74. S2 : “Mbak kok bawa kubus ga bawa Limas?” 75. G : “Kita akan belajar volume limas

menggunakan kubus. Ada berpaakah sisi kubus?”

76. BS : “enam mbak”

77. G : “Benar sekali. Sisi kubus ada 6. Didalam kubus ini ada bangun limas. Coba mbak akan keluarkan. Kita hitung bareng-

Dokumen terkait