• Tidak ada hasil yang ditemukan

VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1. Karakteristik Umum Konsumen

6.4. Implikasi Bauran Pemasaran

PT Madu Pramuka memiliki strategi pemasaran yang sedang dijalankan saat ini dalam bentuk bauran pemasaran. Strategi pemasaran PT Madu Pramuka saat ini, antara lain menyediakan berbagai produk baik berupa barang maupun jasa hasil lebah, melakukan penjualan melalui dua jalur pemasaran yaitu indoor dan outdoor, melakukan promosi melalui blog/artikel di internet dan membuat buletin, dan membangun jaringan kerjasama dengan instansi-instansi terkait. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, strategi pemasaran yang diterapkan oleh perusahaan belum sepenuhnya mampu memenuhi kepuasan konsumen terhadap kinerja atribut produk Madu Pramuka. Dengan demikian, perusahaan perlu melakukan perbaikan strategi guna meningkatkan kepuasan konsumen melalui bauran pemasaran.

Hasil penelitian ini akan memberikan alternatif bauran pemasaran yang dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi perusahaan dalam

memformulasikan serta menetapkan strategi yang sesuai dan tepat sasaran (Lampiran 8). Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kepuasan konsumen yang akan berdampak pada peningkatan laba perusahaan. Adapun bauran pemasaran yang direkomendasikan, antara lain:

1) Produk (Product)

PT Madu Pramuka sangat mengutamakan untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk karena jika konsumen puas dengan produk Madu Pramuka maka perusahaan dapat menghemat biaya promosi karena konsumen membantu perusahaan dalam mempromosikan Madu Pramuka dengan cara word of mouth. Namun masih terdapat beberapa kualitas produk yang belum memenuhi kepuasan konsumen sehingga perusahaan perlu memperhatikan kembali kualitas produk saat ini.

Berdasarkan perilaku proses keputusan pembelian, atribut produk yang paling diperhatikan konsumen dalam memilih madu yaitu manfaat. Selain itu, rasa madu dan keaslian juga menjadi pertimbangan konsumen dalam melakukan pembelian madu. Perusahaan memiliki kinerja yang baik pada ketiga atribut tersebut karena manfaat, rasa dan keaslian madu berada pada kuadran II. Oleh karena itu, perusahaan perlu mempertahankan atribut-atribut tersebut agar kualitas produk dan kinerja atribut terjaga.

Atribut produk yang perlu diperbaiki segera oleh perusahaan adalah informasi pada produk karena berada pada kuadran I dimana konsumen memiliki tingkat kepentingan yang tinggi terhadap atribut, namun kinerja atribut masih rendah. Perbaikan kinerja atribut informasi pada produk dapat dilakukan dengan mencantumkan informasi yang dibutuhkan konsumen dalam kemasan produk, seperti informasi mengenai manfaat khusus madu berdasarkan jenis rasa madu serta cara mengkonsumsi dan menyimpan madu dengan benar. Hal ini bertujuan agar konsumen memiliki pengetahuan yang cukup di dalam mengkonsumsi madu agar manfaat yang diperoleh sesuai dengan harapan konsumen.

Atribut produk lain yang dimensi kinerjanya masih dinilai rendah yaitu atribut kemasan. Atribut tersebut berada di dalam kuadran III dimana tingkat kepentingan dan kinerja terhadap atribut rendah. Apabila perusahaan memiliki

sumberdaya yang memadai maka perusahaan dapat meningkatkan kinerja atribut kemasan. Perusahaan dapat meningkatkan kinerja atribut kemasan dengan mendesain ulang kemasan saat ini agar tampilannya lebih menarik dan memudahkan konsumen dalam mengkonsumsi madu seperti menggunakan bahan bukan gelas dan bentuk kemasan yang sesuai.

Atribut-atribut produk yang berada pada kuadran IV memiliki kinerja yang baik tetapi kepentingan terhadap atribut rendah. Perusahaan perlu memperhatikan kinerja atribut-atribut dalam kuadran ini karena konsumen memiliki penilaian yang baik terhadap atribut tersebut. Atribut-atribut yang termasuk ke dalam kuadran IV yaitu pilihan rasa, warna, kekentalan, aroma, merek, dan volume. Perusahaan tidak perlu menurunkan kinerja atribut-atribut tersebut karena konsumen menyatakan cukup puas. Selain itu, terdapat beberapa atribut yang tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan seperti warna, kekentalan dan aroma. Perusahaan juga tidak perlu menurunkan kinerja atribut volume dan pilihan rasa selama atribut-atribut tersebut tidak menimbulkan biaya yang tinggi jika dipertahankan.

2) Harga (Price)

Atribut harga tidak menjadi upaya pemasaran perusahaan karena PT Madu Pramuka sangat mengutamakan kualitas dan keaslian madu. Namun, perusahaan tetap perlu memperhatikan atribut tersebut dalam perumusan upaya pemasaran karena harga memiliki nilai kinerja yang masih rendah bagi konsumen walaupun tingkat kepentingan atribut ini juga rendah. Hal ini disebabkan oleh atribut harga termasuk ke dalam kuadran III. Walaupun perusahaan perlu memperhatikan atribut harga, tetapi perusahaan tidak perlu melakukan perbaikan atribut segera karena atribut tersebut memiliki prioritas rendah dalam hal perbaikan kinerja mengingat konsumen Madu Pramuka sebagian besar adalah kelompok menengah keatas. Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk memperbaiki kinerja harga, antara lain dengan memberikan potongan harga atau menyediakan kartu anggota dengan memberikan fasilitas khusus kepada konsumen yang telah berlangganan Madu Pramuka.

3) Promosi (Promotion)

PT Madu Pramuka tidak melakukan promosi yang membutuhkan biaya promosi yang tinggi. Promosi yang saat ini dilakukan oleh perusahaan meliputi pembuatan alat promosi dalam bentuk leaflet, brosur, buletin, memuat iklan pada majalah perlebahan, dan menjual produk melalui dua jalur pemasaran yaitu indoor dan outdoor. Hingga saat ini, perusahaan juga tidak membuat iklan untuk mengenalkan Madu Pramuka kepada konsumen yang lebih luas. Oleh karena itu, konsumen Madu Pramuka memberikan penilaian yang rendah terhadap atribut iklan dan promosi. Perusahaan tidak perlu melakukan perbaikan terhadap atribut tersebut dengan segera karena konsumen memberikan tingkat kepentingan yang rendah terhadap atribut iklan dan promosi.

Meskipun iklan dan promosi bukan pertimbangan utama konsumen dalam memilih madu tetapi perusahaan dapat melakukan promosi secara word of mouth sehingga perusahaan dapat menghemat biaya promosi. Promosi tersebut dirasakan lebih efektif karena konsumen lebih tertarik dan percaya untuk memilih produk yang direkomendasikan teman atau keluarga yang telah lebih dulu mengkonsumsi Madu Pramuka. Untuk mencapai hal tersebut, perusahaan harus meningkatkan kualitas produk agar konsumen puas karena konsumen yang puas terhadap suatu produk akan merekomendasikan produk tersebut kepada teman atau keluarganya. Selain itu, perusahaan juga perlu menemukan cara untuk meyakinkan konsumen mengenai keaslian Madu Pramuka karena banyak konsumen yang masih ragu akan hal tersebut terutama terhadap Madu Pramuka yang bukan dijual di gerai pusat.

4) Distribusi/Tempat (Place)

Lokasi gerai pusat Madu Pramuka yang terletak di Komplek Wiladatika Cibubur dinilai sangat tidak strategis oleh sebagian besar konsumen Madu Pramuka. Hal ini disebabkan oleh lokasi gerai Madu Pramuka yang berada tepat di samping pintu tol Cibubur 1. Banyak konsumen yang mengeluh mengenai lokasi gerai Madu Pramuka yang sulit dijangkau terutama bagi konsumen yang pertama kali mengunjungi gerai Madu Pramuka karena jika terlewat maka konsumen tersebut harus masuk ke dalam Bumi Perkemahan

Wiladatika (Buperta) Cibubur karena gerai Madu Pramuka berada di dekat pintu keluar Buperta. Namun tidak semua konsumen mengetahui akses tersebut karena jumlah konsumen di luar kawasan Cibubur sangat banyak. Akibat dari lokasi yang sulit dijangkau adalah rendahnya kinerja atribut kemudahan memperoleh produk. Perusahaan perlu memperbaiki kinerja atribut tersebut dengan segera karena atribut berada pada kuadran I. Perusahaan perlu memasang petunjuk lokasi di tempat-tempat tertentu yang mudah terlihat sehingga dapat membantu konsumen mencapai lokasi gerai Madu Pramuka terutama bagi konsumen baru yang belum pernah mengunjungi gerai Madu Pramuka.

Sebenarnya, PT Madu Pramuka juga membuka gerai untuk memasarkan produknya dengan membuka cabang gerai di beberapa lokasi di sekitar Jakarta, seperti di Gedung Kwartir Nasional, ITC Permata Hijau, Tanjung Duren, dan Lemdikanas Cibubur untuk memudahkan konsumen yang sulit menjangkau gerai pusat. Namun upaya ini menghadapi kendala yaitu ketidakpercayaan konsumen terhadap kualitas dan keaslian Madu Pramuka yang dijual selain di gerai pusat. Untuk mengatasi hal ini perusahaan perlu menemukan cara untuk meyakinkan konsumen bahwa Madu Pramuka yang dijual di gerai-gerai lain terjamin kualitas dan keasliannya selama gerai tersebut merupakan gerai yang dibuka oleh PT Madu Pramuka seperti menempatkan wiraniaga senior yang telah memiliki pengalaman dan pemahaman mengenai Madu Pramuka.

Jalur pemasaran yang selama ini dilakukan sudah cukup baik. Selain membuat jalur pemasaran I dimana konsumen datang langsung ke gerai-gerai yang dibuka perusahaan, jalur pemasaran II juga sangat membantu perusahaan dalam mendistribusikan produknya kepada konsumen yang sulit menjangkau gerai-gerai Madu Pramuka melalui agen-agen penjualan Madu Pramuka.

VII KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait