• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

B. Implikasi dan Saran

1. Untuk menjaga pertumbuhan uang beredar agar tetap stabil pemerintah harus terus mengupayakan peningkatan pendapatan PDB riil atau pendapatan nasional secara umum. Salah satunya dapat dilakukan melalui peningkatan produktivitas dari setiap sektor. Dengan demikian

peningkatan uang beredar dapat diimbangi oleh PDB sehingga mengurangi risiko inflasi tinggi.

2. Mempertimbangkan besarnya tekanan depresiasi rupiah yang dapat mengganggu kestabilan makroekonomi, Bank Indonesia selaku otoritas moneter dapat menempuh beberapa langkah kebijakan terkait dengan upaya stabilisasi nilai tukar. Kebijakan moneter cenderung ketat melalui peningkatan BI rate maupun pengoptimalan penggunaan instrumen moneter kontraksi, yaitu peningkatan GWM (Giro Wajib Minimum) dapat membawa dampak positif terhadap nilai tukar rupiah, yaitu meredanya aksi beli valuta asing oleh masyarakat dan memperbaiki daya saing perbankan domestik terutama dalam upaya menarik devisa hasil ekspor yang dapat menambah pasokan valuta asing, pada gilirannya mendorong apresiasi rupiah.

3. Penguatan neraca pembayaran, yang tercermin pada peningkatan cadangan devisa diharapkan mampu mendukung stabilitas dan pertumbuhan ekonomi domestik. Dalam hal ini, pemerintah dapat mendorong peningkatan ekspor, yaitu melalui pengembangan promosi dagang dan peningkatan kualitas dan desain produk ekspor. Di bidang pariwisata, dapat dilakukannya pengembangan sarana dan prasarana promosi pariwisata serta pengembangan destinasi pariwisata unggulan berbasis alam, sejarah, budaya, dan olahraga.

4. Tidak responsifnya posisi uang beredar terhadap berbagai kebijakan suku bunga dalam jangka pendek maupun jangka panjang menunjukan bahwa fungsi intermediasi perbankan Indonesia masih perlu diperbaiki. Sektor perbankan dapat menyalurkan dana pihak ketiga menjadi kredit kepada sektor riil dengan mempertimbangkan standar kelayakan menerima kredit,

yaitu memenuhi kriteria prudential yang basic 5C, antara lain character, capacity dan lain-lain.

5. Pengendalian base money bisa dilakukan melalui operasi pasar terbuka dengan cara menjual atau membeli surat-surat berharga seperti obligasi ke/dari masyarakat melalui bank-bank umum (commercial bank).

Penjualan surat-surat berharga seperti obligasi dilakukan pemerintah jika di masyarakat terjadi kelebihan jumlah uang beredar terutama dalam bentuk uang giral yaitu pada masa inflasi. Sebaliknya jika di masyarakat terjadi kekurangan jumlah uang beredar atau pada masa resesi, pemerintah dapat membeli kembali obligasi-obligasi yang pernah ditawarkan ke masyarakat melalui bank-bank umum. Selain itu, dengan cara menaikkan atau menurunkan tingkat bunga dan atau tingkat diskonto. Tingkat bunga dinaikkan apabila kondisi ekonomi mengalami inflasi. Namun apabila perekonomian dalam keadaan resesi, tingkat bunga diturunkan.

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Lincolin. (2001). Ekonomi Pembangunan edisi keempat, Aditya Media: Yogyakarta.

Atmadja, Adwin Surja. (2002). Analisis Pergerakan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar Amerika Setelah Diterapkannya Kebijakan Sistem Nilai Tukar Mengambang Bebas di Indonesia, Jurnal Akuntansi & Keuangan vol.4, no. 1, 69-78 Mei 2002.

Bank Indonesia. Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia (beberapa edisi).

____________ Laporan Perekonomian Indonesia. (beberapa edisi)

Boediono. (1992). Ekonomi Moneter edisi ketiga, BPFE: Yogyakarta.

Dhani Agung Darmawan. Analisis Permintaan Uang kuasi di Indonesia Periode 1983-2005: Pendekatan Error Correction Model (ECM), Jurnal Ekonomi dan Pembangunan, XIII (2). 2005.

Dumairy. (1996). Perekonomian Indonesia, Erlangga: Yogyakarta.

Edalmen. (1999). Penerapan Kurs Tetap dan Kurs Bebas Dalam Menentukan Keseimbangan Nilai Tukar Mata Uang. Jurnal Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanegara, Th. VI/01/1999.

Endri. (2002). Analisis Faktor-Faktor Fundamental Pergerakan Nilai Tukar Rupiah, Perbanas Finance& Banking Journal, vol.4 No.1 Desember 2002.

Eric. E. Haas. (2004). Mutual Fund Expense Ratios : How High Is Too High, Journal Financial Planning, September 2004.

Hamid, Abdul. (2007). Pedoman Penulisan Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Syarif Hidayatullah: Jakarta.

Hamja, Yahya, Modul I Ekonometrika, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2008.

____________ Modul II Ekonometrika, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2008.

Hariyanti, Dini. Analisa Variabel Yang Mempengaruhi Jumlah Uang Beredar di Indonesia Pendekatan Error Correction Model (Periode 1988.1-2000.1).

Media Ekonomi Vol.7 No. 2, hal. 138-155. 2001

Judiseno, Rimsky. (2005). Sistem Moneter dan Perbankan di Indonesia,

Gramedia: Jakarta.

Kuncoro, Mudrajad. (2003). Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Bagaimana meneliti dan Menulis Tesis?. Erlangga: Jakarta.

M.Y. Dedi Haryanto dan riyanto. (2007). Pengaruh Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia dan Nilai Kurs Terhadap Risiko Sistematika Saham Perusahaan di BEJ, Jurnal Keuangan dan bisnis, Maret 2007.

Mandala, Manurung dan Rahardja, Prathama. (2008). Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikroekonomi dan Makroekonomi) edisi ketiga, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia: Jakarta.

Mankiw, N. Gregory. (2002). Principle of Economics edisi 3, Thomson, Edisi Indonesia. Erlangga: Jakarta.

_________________. (2003). Macroekonomics edisi 5, Harvard University, Edisi Indonesia. Erlangga: Jakarta.

Murni, Asfia. (2006). Ekonomika Makro, PT. Refika Aditama:Bandung.

Nilawati. Pengaruh Pengeluaran Pemerintah, Cadangan Devisa dan Angka Pengganda Uang Terhadap Perkembangan Jumlah Uang Beredar di Indonesia, Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 2, Agustus 2000. Hal. 64-72.

Nordhaus, Samuelson. (2004). Ilmu ekonomi makro, edisi 17. PT. Media Edukasi.

Prayitno, Lily. Sandjaya, Heny. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Jumlah Uang Beredar di Indonesia; Sebuah Anlisis Ekonometrika, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol. 4. No. 1, Maret 2002. Hal. 46-55.

Rodoni, Ahmad. (2004). Statistik Bisnis, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Syarif Hidayatullah: Jakarta.

Santoso, Singgih. (2003). Buku Latihan SPSS Statistik Versi 10,6, PT. Elek Media Komputer : Jakarta.

Soenhadji, Iman Murtono. Jumlah Uang Beredar Dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Jurnal Ekonomi & Bisnis. No. 2. Jilid 8. 2003.

Sukirno, Sadono. (2000). Makroekonomi Modern, PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta.

______________ (2004). Pengantar Teori Makroekonomi edisi ketiga, PT. Raja Grafindo: Jakarta.

Suleman, DKK. An Empirical Investigation Between Money Supply Government Expenditure, Output&Prices : The Pakistan Evidence, European Journal of Economic, Finance and Administrative Sciences.2009.

Suseno, Hadi. Analisis Variabel Ekonomi yang Mempengaruhi Jumlah Uang Yang Beredar di Indonesia. Ventura. Vol. 9. Hal. 31-44. 2006

Tambunan, Tulus. (2001). Perekonomian Indonesia, Ghalia Indonesia: Jakarta.

Yustika, Ahmad, Erani. (2006), Perekonomian Indonesia, Deskripsi, Preskripsi dan Kebijakan, Malang: Bayumedia.

Widarjono, Agus. (2007). Ekonometrika : Teori dan Aplikasi Untuk Ekonomi dan Bisnis. Ekonisia FE UII: Yogyakarta.

Zilal Hamzah, Muhammad. (2006). Pengaruh Uang Beredar, Pengeluaran Pemerintah, Dan Nilai Tukar Terhadap Inflasi Di Indonesia: Pendekatan

Error Correction Model (ECM). Jurnal Kebijakan Ekonomi,Vol. 2, No. 1 Agustus 2006.

Lampiran 1 Data Variabel Penelitian

Periode M2 PDB KURS SBI UP

2005.1 1015874 421018 9165 7.42 189.972 2 1012144 424010 9260 7.43 186.308 3 1020693 427003 9480 7.44 191.381 4 1044253 430039 9570 7.7 189.385 5 1046192 433075 9495 7.95 195.994 6 1073746 436110 9713 8.25 205.279 7 1088376 440237 9819 8.49 200.862 8 1115874 444364 10240 9.51 208.147 9 1150451 448493 10310 10 240.876 10 1165741 445346 10090 11 267.996 11 1168267 442199 10035 12.25 245.446 2005.12 1203215 439051 9830 12.75 269.971 2006.1 1190834 442201 9395 12.75 244.797 2 1193864 445351 9230 12.74 242.824 3 1195067 448501 9075 12.73 245.867 4 1198013 451592 8775 12.74 243.804 5 1237504 454683 9220 12.5 261.81 6 1253757 457775 9300 12.5 269.53 7 1248236 463533 9070 12.25 266.899 8 1270378 469291 9100 11.75 270.722 9 1291396 475049 9235 11.25 282.547 10 1325658 472025 9110 10.75 321.354 11 1338555 469001 9165 10.25 294.834 2006.12 1382073 465977 9020 9.75 346.492

Periode M2 PDB KURS SBI UP 2007.1 1363907 469162 9090 9.5 313.759 2 1366820 472347 9160 9.25 319.856 3 1375947 475533 9118 9 299.156 4 1383577 466344 9083 9 302.634 5 1393097 457195 8828 8.75 304.297 6 1451974 448025 9054 8.75 319.758 7 1472952 467406 9186 8.25 310.251 8 1487541 486787 9410 8.25 326.119 9 1512756 506168 9137 8.25 323.710 10 1530145 501901 9103 8.25 345.714 11 1556200 497634 9376 8.2 344.831 2007.12 1643203 493365 9419 8.2 438.460 2008.1 1588962 497309 9291 8 332.437 2 1596090 501253 9051 7.93 322 3 1586795 505198 9217 7.96 325.044 4 1608874 509855 9234 7.99 324.186 5 1636383 514512 9318 8.31 333.996 6 1699480 519170 9225 8.73 349.649 7 1679020 525646 9118 9.13 346.593 8 1675431 532122 9153 9.28 343.631 9 1768250 538599 9378 9.71 392.136 10 1802932 532182 10995 10.98 307.46 11 1841163 525765 12151 11.24 306.773 2008.12 1883851 519349 10950 10.83 344.688 2009.1 1874145 522255 11355 9.5 314.662

Periode M2 PDB KURS SBI UP 2009.2 1900208 525161 11980 8.74 303.777 3 1916752 528066 11575 8.21 304.718 4 1912623 532165 10713 7.59 308.277 5 1927070 536264 10340 7.25 309.232 6 1977533 540364 10225 6.95 322.994 7 1963180 547244 9920 6.71 322.85 8 1995294 554124 10060 6.58 324.662 9 2018031 561003 9681 6.48 354.297 10 2021517 556516 9545 6.49 364.869 11 2062206 552029 9480 6.47 376.978 2009.12 2141384 547543 9400 6.46 402.119

Lampiran 2 Hasil Uji Stasioneritas Pada Tingkat Level

Hasil Uji Stasioneritas LNM2 Pada Tingkat Level Null Hypothesis: LNM2 has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=4)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -0.051542 0.9494

Test critical values: 1% level -3.546099

5% level -2.911730

10% level -2.593551

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Hasil Uji Stasioneritas LNPDB Pada Tingkat Level Null Hypothesis: LNPDB has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 4 (Automatic based on SIC, MAXLAG=4)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -0.542937 0.8742

Test critical values: 1% level -3.555023

5% level -2.915522

10% level -2.595565

Hasil Uji Stasioneritas LNKURS Pada Tingkat Level Null Hypothesis: LNKURS has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=4)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -1.977639 0.2957

Test critical values: 1% level -3.546099

5% level -2.911730

10% level -2.593551

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Hasil Uji Stasioneritas LNSBI pada Tingkat Level Null Hypothesis: LNSBI has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 1 (Automatic based on SIC, MAXLAG=4)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -2.067679 0.2582

Test critical values: 1% level -3.548208

5% level -2.912631

10% level -2.594027

Hasil Uji Stasioneritas LNUP Pada Tingkat Level Null Hypothesis: LNUP has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 1 (Automatic based on SIC, MAXLAG=4)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -1.830217 0.3626

Test critical values: 1% level -3.548208

5% level -2.912631

10% level -2.594027

Lampiran 3 Hasil Uji Derajat Integrasi Pada Tingkat First Difference dan Hasil Uji Kointegrasi

Hasil Uji Derajat Integrasi LNM2 Pada Tingkat First Difference

Null Hypothesis: D(LNM2) has a unit root Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=4)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -8.823127 0.0000

Test critical values: 1% level -3.548208

5% level -2.912631

10% level -2.594027

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Hasil Uji Derajat Integrasi LNPDB Pada Tingkat First Difference

Null Hypothesis: D(LNPDB) has a unit root Exogenous: Constant

Lag Length: 3 (Automatic based on SIC, MAXLAG=4)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -3.430479 0.0140

Test critical values: 1% level -3.555023

5% level -2.915522

10% level -2.595565

Hasil Uji Derajat Integrasi LNKURS Pada Tingkat First Difference

Null Hypothesis: D(LNKURS) has a unit root Exogenous: Constant

Lag Length: 1 (Automatic based on SIC, MAXLAG=4)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -6.298574 0.0000

Test critical values: 1% level -3.550396

5% level -2.913549

10% level -2.594521

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Hasil Uji Derajat Integrasi LNSBI Pada Tingkat First Difference

Null Hypothesis: D(LNSBI) has a unit root Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=4)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -2.999593 0.0408

Test critical values: 1% level -3.548208

5% level -2.912631

10% level -2.594027

Hasil Uji Derajat Integrasi LNUP Pada Tingkat First Difference

Null Hypothesis: D(LNUP) has a unit root Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=4)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -11.17062 0.0000

Test critical values: 1% level -3.548208

5% level -2.912631

10% level -2.594027

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Hasil Uji Kointegrasi

Null Hypothesis: KOIN has a unit root Exogenous: None

Lag Length: 1 (Automatic based on SIC, MAXLAG=4)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -4.167102 0.0001

Test critical values: 1% level -2.605442

5% level -1.946549

10% level -1.613181

Lampiran 4 Hasil Uji Asumsi Klasik

Hasil Uji Regresi Berganda Dependent Variable: LNM2 Method: Least Squares Date: 12/06/10 Time: 06:27 Sample: 2005M01 2009M12 Included observations: 60

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -13.09948 1.317360 -9.943737 0.0000

LNPDB 1.606927 0.141692 11.34099 0.0000

LNKURS 0.490863 0.085859 5.717100 0.0000

LNSBI -0.093577 0.029832 -3.136804 0.0027

LNUP 0.345543 0.049853 6.931300 0.0000

R-squared 0.971533 Mean dependent var 14.19594

Adjusted R-squared 0.969462 S.D. dependent var 0.218257 S.E. of regression 0.038140 Akaike info criterion -3.615429 Sum squared resid 0.080008 Schwarz criterion -3.440900 Log likelihood 113.4629 Hannan-Quinn criter. -3.547161 F-statistic 469.2607 Durbin-Watson stat 0.553176 Prob(F-statistic) 0.000000

Hasil Uji Normalitas 0 2 4 6 8 10 12 14 -0.02 -0.01 0.00 0.01 Series: Residuals Sample 2005M03 2009M12 Observations 58 Mean 5.80e-18 Median 0.000578 Maximum 0.014434 Minimum -0.018733 Std. Dev. 0.006614 Skewness -0.227474 Kurtosis 3.084196 Jarque-Bera 0.517327 Probability 0.772083

Hasil Uji Linieritas Ramsey RESET Test:

F-statistic 1.028782 Prob. F(1,47) 0.3156

Log likelihood ratio 1.255865 Prob. Chi-Square(1) 0.2624

Hasil Uji Multikolinearitas

LNPDB LNKURS LNSBI LNUP

LNPDB 1.000000 0.349836 -0.455449 0.797684

LNKURS 0.349836 1.000000 -0.037105 0.004977 LNSBI -0.455449 -0.037105 1.000000 -0.233986

Hasil Uji Heteroskedastisitas Heteroskedasticity Test: White

F-statistic 0.962823 Prob. F(9,48) 0.4819

Obs*R-squared 8.869493 Prob. Chi-Square(9) 0.4494 Scaled explained SS 6.330441 Prob. Chi-Square(9) 0.7064

Hasil Uji Autokorelasi

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 0.298494 Prob. F(1,47) 0.5874

Lampiran 5 Hasil Uji Error Correction Model (ECM)

Dependent Variable: D(LNM2) Method: Least Squares

Date: 12/06/10 Time: 11:45

Sample (adjusted): 2005M03 2009M12 Included observations: 58 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.254863 0.269576 0.945420 0.3492 D(LNPDB) 0.389048 0.104933 3.707584 0.0005 D(LNKURS) 0.337969 0.036566 9.242653 0.0000 D(LNSBI) 0.024288 0.023732 1.023424 0.3112 D(LNUP) 0.250426 0.018799 13.32120 0.0000 LNPDB(-1) -0.051211 0.030098 -1.701489 0.0953 LNKURS(-1) 0.031867 0.018250 1.746182 0.0872 LNSBI(-1) -0.003613 0.006043 -0.597946 0.5527 LNUP(-1) 0.024480 0.011354 2.155996 0.0361 ECT 0.472334 0.067551 6.992244 0.0000

R-squared 0.832338 Mean dependent var 0.012920

Adjusted R-squared 0.800902 S.D. dependent var 0.016152 S.E. of regression 0.007207 Akaike info criterion -6.871894 Sum squared resid 0.002493 Schwarz criterion -6.516645 Log likelihood 209.2849 Hannan-Quinn criter. -6.733517 F-statistic 26.47678 Durbin-Watson stat 2.122465 Prob(F-statistic) 0.000000

Dokumen terkait