• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implikasi dari Penerapan Good Corporate Governance dalam

BAB IV ANALISIS DATA

B. Implikasi dari Penerapan Good Corporate Governance dalam

Tumang

Keberlangsungan BMT TUMANG dalam jangka panjang dan berkembang secara terus menerus serta dapat memberikan manfaat positif bagi masyarakat merupakan cita-cita mulia para pendiri BMT. Untuk menjaga

66

cita-cita luhur tersebut maka BMT harus dikelola dengan baik yang berprinsip pada tata kelola lembaga yang baik dengan bercirikan syariah.

Tata kelola BMT yang baik harus didukung adanya sistem yang memadai menyangkut aspek perencanaan, aspek pelaksanaan (adanya SOP yang handal), dan aspek pertanggungjawaban (akuntabilitas). Perencanaan yang baik hendaknya didukung adanya sub sistem perencanaan meliputi perencanaan jangka pendek; perencanaan jangka menengah, dan perencanaan jangka panjang. Aspek pelaksanaan yang baik hendaknya didukung adanya SOP yang handal; sistem pengendalian intern yang baik, ketersediaan sarana prasarana yang memadai, serta ketersediaan SDM yang kompeten. Sedangkan aspek akuntabilitas yang baik adalah setiap kegiatan BMT mendasarkan pada SOP dan berdasarkan tata kelola yang baik serta wajib melaporkan kegiatannya (mandatory) secara berkala (Draf Rencana Strategis KJKS BMT TUMANG Tahun 2016 – 2020).

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Manajer Cabang Ampel, Hadziq Nastain S.H (24/7/2017), Implikasi dari penerapan Good Corporate Governance di BMT Tumang adalah sebagai berikut:

1. Meningkatnya Kinerja BMT Tumang

Meningkatnya kinerja BMT Tumang dapat dilihat melalui terciptanya proses pengambilan keputusan yang lebih baik, meningkatnya efisiensi operasional BMT serta pelayanan kepada stakeholders (masyarakat/anggota) lebih meningkat

2. Mengurangi biaya yang timbul karena penyalahgunaan wewenang, ataupun berupa biaya pengawasan yang timbul untuk mencegah timbulnya suatu masalah.

Bentuk timbulnya masalah di BMT ini bisa berupa Insider Trading (transaksi yang melibatkan informasi orang dalam), fraud (penipuan), KKN, atau keputusan-keputusan yang dapat merugikan BMT.

3. Meningkatnya citra BMT Tumang dimata masyarakat

BMT telah bertindak sebagai warga perusahaan yang baik (Good Corporate Citizen/GCC) termasuk peduli terhadap lingkungan dan melaksanakan tanggung jawab sosial melalui program baitul maal BMT Tumang berupa pemberian beasiswa bagi masyarakat kurang mampu, pengajian rutin di masyarakat, dll.

4. Mendorong pengelolaan BMT secara professional, transparan dan efisien 5. Membuat keputusan dan menjalankan tindakan dilandasi moral yang

61 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan yang sudah di buat pada bab sebelumnya, maka dapat di simpulkan bahwa:

1. Implementasi prinsip Good Corporate Governance (GCG) pada BMT Tumang menunjukkan bahwa prinsip-prinsip GCG pada perusahaan ini telah dilaksanakan dengan baik dan seluruh jajaran BMT menjalankan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) dalam setiap kegiatan usaha BMT Tumang,

2. Implikasi dari penerapan Good Corporate Governance di BMT TUMANG yaitu meningkatnya kinerja BMT Tumang, mengurangi biaya yang timbul karena penyalahgunaan wewenang, ataupun berupa biaya pengawasan yang timbul untuk mencegah timbulnya suatu masalah, meningkatnya citra BMT Tumang dimata masyarakat, mendorong pengelolaan BMT secara professional, transparan dan efisien, membuat keputusan dan menjalankan tindakan dilandasi moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap perundang-undangan yang berlaku.

B. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan diatas maka penulis memberikan saran sebagai bahan masukan dan pertimbangan yang mungkin dapat berguna bagi BMT Tumang yaitu :

1. Pelaksanaan GCG merupakan salah satu faktor yang penting dalam meningkatkan kinerja perusahaan, karenanya juga sebagai landasan pelaksanaan bagi Bank Umum sesuai dengan peraturan Bank Indonesia yang sudah ditetapkan. Sebaiknya di masa yang akan datang BMT Tumang dapat lebih meningkatkan mutu dari pelaksanaan GCG tersebut agar tingkat kepercayaan masyarakat atau calon anggota dapat lebih meningkat dan pengembangan BMT Tumang lebih maju lagi.

2. Diharapkan perusahaan secara konsisten dan berkesinambungan untuk mengimplementasikan prinsip GCG karena dalam jangka panjang akan dapat memperoleh manfaat dalam peningkatan kinerja.

3. Sosialisasi penerapan GCG sebaiknya dilaksanakan secara berkesinambungan agar seluruh karyawan BMT Tumang lebih mengerti dan memahami sehingga pada akhirnya dapat melaksanakan tugas, tanggungjawab dan wewenangnya sesuai dengan prinsip-prinsip GCG.

61

DAFTAR PUSTAKA

Effendi, Muh Arief. 2009. The Power Of Good Corporate Governance: Teori dan Implementasi, Jakarta: Salemba Empat.

Draf Rencana Strategis KJKS BMT TumangTahun 2016 – 2020

Ferdiyanto, Ferly. Anggraini, Ratna &Takidah, Erika.2014.Pengaruh Kualitas Penerapan Good Corporate Governance dan Risiko Pembiayaan terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah.Jurnal Dinamika Akuntansi Dan Bisnis. Vol. 1, No. 2: 134-149.

Janusi, Rahman El. 2012. Implementasi Syariah Governance Serta Implikasinya Terhadap Reputasi dan Kepercayaan Bank Syariah.Jurnal Al-Tahrir. Vol. 12, No. 1: 91-115.

Komite Nasional Kebijakan Governance.2004.Pedoman Umum Good Corporate Governance. Indonesia. Jakarta: KNKG.

Maradita, Aldira. 2014. Karakteristik Good Corporate Governance Pada Bank Syariah Dan Bank Konvensional.Jurnal Yuridika, Vol. 29, No 2.

Syahadah, Husein. 2001. Pokok-pokok Pikiran Akuntansi Islam, Jakarta: Penerbit Akbar.

Siswanti, Indra. 2016. Implementasi Good Corporate Governance Pada Kinerja Bank Syariah.Jurnal Akuntansi Multi Paradigma, Vol. 7.No. 2: 2086-7603.

Supardi.2005. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: UII Press. Surya, Indra dan Yustiavandana, Ivan, 2008.Penerapan Good Corporate

Governance Mengesampingkan Hak-hak Istimewa Demi Kelangsungan Usaha. Jakarta: Kencana.

Sutedi, Adrian. 2011. Good Corporate Governance. Jakarta: Sinar Grafika.

Syakhroza, Akhmad. 005. Corporate Governance: Sejarah dan Perkembangan. Teori, Model dan Sistem GovernanceSerta Aplikasinya pada Perusahaan BUMN. Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI.

Syafei, Ade Wirmandan Jumansyah. 2013. Analisis Penerapan Good Governance Business Syariah dan Pencapaian Maqashid Shariah Bank Syariah di Indonesia. Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Pranata Sosial.Vol. 2, No. 1. Tobing dkk. 2013. Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance terhadap

Tingkat Kesehatan dan Daya Saing di Perbankan Indonesia. Jurnal Manajemen Teknologi. Vol. 12, No. 3.

Wibowo, Edi. 2010. Implementasi Good Corporate Governance di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan. Vol. 10, No. 2: 129 – 138.

Widiyanti, Novi Wulandari. 2009. Corporate Governance dalam Pandangan Islam: Sebuah Konsep Altertantif dalam Penerapan Good Corporate Governance. Jurnal Akuntansi Universitas Jember, 7 (2): 104-111.

Zarkasyi, Wahyudin. 2008. Good Corporate Governance Pada Badan Usaha Manufaktur, Perbankan, dan Jasa Keuangan Lainnya. Bandung: CV. ALFABET

61

Dokumen terkait