• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.3 Implikasi Manajerial

Berdasarkan perancangan kinerja perusahaan melalui matriks BSC, dalam hal ini adalah penetapan sasaran strategi, pemilihan KPI, dan penentuan target, maka pada prakteknya perancangan strategi ini dapat dikonversi menjadi alat pengukuran kinerja. Melalui perancangan strategi ini diharapkan dapat tercipta alat pengukuran yang komprehensif dan seimbang, sehingga visi dan misi dari Xtion My Creative Station Bogor dapat tercapai, melalui pemantauan terhadap target-target yang telah ditetapkan. Formulasi pengukuran kinerja dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Form Pengukuran Kinerja dengan Balanced Scorecard

KEY PERFORMANCE INDICATOR BOBOT TARGET REALISASI PENCAPAIAN KINERJA

A B C D = C/B E = A x D

PERSPEKTIF KEUANGAN

Rasio Efisiensi Biaya per Bulan 2%

Margin Pendapatan Bersih per Bulan 8%

PERSPEKTIF PELANGGAN

Persentase Pertumbuhan Jumlah Siswa per Kalender Program 18.5%

Persentase Kehilangan Siswa per Kalendar Program (maksimum) 18.5%

Indeks Kepuasan Siswa/Orang Tua Siswa per Kalendar Program 15%

PERSPEKTIF BISNIS INTERNAL

Tingkat Pemahaman dan Kemampuan Siswa per Pertemuan 13%

Jumlah Keluhan Siswa/Orang Tua Siswa per Bulan (maksimum) 13%

Tingkat Efektivitas Ruang Kelas per Kalendar Program 2.5%

Tingkat Efektivitas Sarana Promosi 2.5%

PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN

Indeks Kompetensi Karyawan per Kalendar Program 3%

Indeks Kepuasan Karyawan per Kalendar Program 2.5%

Tingkat Keterlambatan Karyawan per Bulan (maksimum) 2.5%

Dalam perspektif keuangan, inisiatif strategi yang dapat diterapkan untuk sasaran strategi efisiensi operasional, adalah perbaikan struktur biaya melalui penganggaran tepat sasaran, dan melakukan pemantauan harga peralatan dan perlengkapan secara berkala terhadap beberapa supplier. Untuk sasaran strategi peningkatan penerimaan, inisiatif strategi yang dapat diterapkan adalah melakukan pemasaran secara responsif dengan menggunakan sarana promosi yang tepat.

Perspektif pelanggan memiliki sasaran strategi meningkatkan jumlah siswa dan membangun kemitraan dengan siswa atau orang tua siswa. Inisiatif strategi yang dapat diterapkan dalam mencapai sasaran strategi meningkatkan jumlah siswa adalah menyusun peta pemasaran potensial. Selain itu, inisiatif strategi yang dapat diterapkan untuk sasaran strategi membangun kemitraan dengan siswa dan orang tua siswa adalah melakukan perbaikan kualitas layanan operasional dan fasilitas, dan menyusun profil siswa atau orang tua siswa untuk dijadikan sarana promosi.

Inisiatif strategi yang dapat diterapkan untuk sasaran strategi meningkatkan kualitas layanan pada perspektif proses bisnis internal adalah menerapkan teknik pengajaran melalui pendekatan kepribadian siswa, dan meningkatkan kecepatan pelayanan terhadap keluhan siswa atau orang tua siswa. Untuk sasaran strategi meningkatkan efektivitas operasional, inisiatif strategi yang dapat diterapkan adalah meningkatkan kapasistas kelas melalui pengaturan penjadwalan, dan melakukan penilaian terhadap tingkat efektivitas sarana promosi.

Dalam perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, inisiatif strategi yang dapat diterapkan untuk sasaran strategi meningkatkan kualitas dan kompetensi karyawan adalah dengan melakukan pelatihan secara berkala (training of trainer). Untuk sasaran strategi meningkatkan profesionalisme karyawan, inisiatif strategi yang diterapkan adalah perbaikan sistem kompensasi. Tabel 10 menyajikan ringkasan inisiatif strategi.

Tabel 10. Inisiatif Strategi untuk Xtion My Creative Station Bogor

SASARAN STRATEGI INISIATIF STRATEGI

PERSPEKTIF KEUANGAN

Efisiensi Biaya Operasional

Perbaikan struktur biaya melalui penganggaran tepat sasaran Melakukan pemantauan harga peralatan dan perlengkapan secara berkala terhadap beberapa supplier

Peningkatan Penerimaan Melakukan pemasaran secara responsif dengan menggunakan sarana promosi yang tepat

PERSPEKTIF PELANGGAN

Meningkatkan Jumlah

Siswa Menyusun peta pemasaran potensial Membangun Kemitraan

dengan Siswa/Orang Tua Siswa

Melakukan perbaikan kualitas layanan operasional dan fasilitas Menyusun profil siswa atau orang tua siswa untuk dijadikan sarana promosi

PERSPEKTIF BISNIS INTERNAL

Meningkatkan Kualitas Layanan

Menerapkan teknik pengajaran melalui pendekatan kepribadian siswa

Meningkatkan kecepatan pelayanan terhadap keluhan siswa atau orang tua siswa

Meningkatkan Efektivitas Operasional

Meningkatkan kapasistas kelas melalui pengaturan penjadwalan Melakukan penilaian terhadap tingkat efektivitas sarana promosi

PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN

Meningkatkan Kualitas dan Kompetensi Karyawan

Melakukan pelatihan secara berkala Meningkatkan

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

a. Berdasarkan visi dan misi yang telah ditetapkan oleh Xtion My Creative Station Bogor, maka pihak manajemen perusahaan menetapkan beberapa sasaran strategi. Sasaran strategi pada perspektif keuangan adalah efisiensi biaya operasional dan peningkatan penerimaan. Sasaran strategi pada perspektif pelanggan yaitu meningkatkan jumlah siswa dan membangunan kemitraan dengan siswa atau orang tua siswa. Sasaran strategi pada perspektif proses bisnis internal adalah meningkatkan kualitas layanan dan meningkatkan efektivitas operasional. Untuk sasaran strategi pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran yaitu meningkatkan kualitas dan kompetensi karyawan, dan meningkatkan profesionalisme karyawan yang semuanya saling terhubung dalam peta strategi sehingga akan menghasilkan tujuan untuk mencapai visi dan misi perusahaan.

b. Hasil pembobotan berpasangan dengan menggunakan metode AHP, berdasarkan tingkat kepentingannya terhadap perusahaan, perspektif pelanggan menduduki prioritas utama dengan bobot 52%, diurutan kedua perspektif proses bisnis internal sebesar 30%, dan ketiga adalah perspektif keuangan dengan bobot 11%, serta prioritas terakhir adalah perspektif pertumbuhan dan pembelajaran dengan bobot 7%.

c. Berdasarkan hasil pembobotan secara vertikal terhadap sasaran-sasaran strategi. Sasaran strategi meningkatkan jumlah siswa menjadi prioritas utama dengan bobot mencapai 37%, diurutan kedua adalah meningkatkan kualitas layanan dengan bobot mencapai 26%. Kemudian diurutan ketiga adalah membangun kemitraan dengan siswa atau orang tua siswa dengan bobot 15%. Selanjutnya untuk sasaran strategi peningkatan penerimaan dengan bobot 8%, meningkatkan efektivitas operasional dengan bobot 5%, meningkatkan profesionalisme karyawan dengan bobot 5%, meningkatkan kualitas dan kompetensi karyawan dengan bobot 3%, dan efisiensi biaya operasional dengan bobot 2%.

d. KPI yang terpilih dalam perspektif keuangan adalah rasio efisiensi biaya dan margin pendapatan bersih. Untuk perspektif pelanggan, KPI terpilih adalah persentase pertumbuhan jumlah siswa, persentase kehilangan siswa, dan indeks kepuasan siswa atau orang tua siswa. KPI terpilih pada perspektif proses bisnis internal adalah tingkat pemahaman dan kemampuan siswa, jumlah keluhan siswa atau orang tua siswa, tingkat efektivitas ruang kelas, dan tingkat efektivitas sarana promosi. Pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, KPI terpilih adalah indeks kompetensi karyawan, indeks kepuasan karyawan, dan tingkat keterlambatan karyawan.

2. Saran

Berdasarkan hasil observasi dan penelitian yang dilakukan di Xtion My Station Bogor, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut : a. Xtion My Creative Station Bogor perlu menyusun peta pemasaran

potensial, sehingga pemasaran dapat lebih fokus dan terarah, serta memaksimalkan fungsi sarana promosi.

b. Xtion My Creative Station Bogor perlu melakukan restrukturisasi dalam manajemen kompensasi terhadap karyawan, untuk meningkatkan loyalitas dan kapabilitas karyawan kepada perusahaan.

c. Xtion My Creative Station Bogor perlu melakukan peningkatkan frekuensi pelatihan kepada karyawan, untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas karyawan, sehingga kepuasan pelanggan dapat terjaga.

DAFTAR PUSTAKA

Annafi, A. 2010. Perancangan Strategi dengan Perspektif Balanced Scorecard pada PT Relife Realty Indonesia Cabang Depok. Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Choeriah, S. 2008. Pengukuran Kinerja pada PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Cabang Bogor dengan Pendekatan Balanced Scorecard. Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

David, F, R. 2006. Manajemen Strategis. Edisi Sepuluh. Terjemahan. Salemba Empat, Jakarta.

Gaspersz, V. 2003. Sistem Manajemen Kinerja Terintegrasi Balanced Scorecard dengan Six Sigma untuk Organisasi Bisnis dan Pemerintah. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Grant, R. M. 1999. Analisis Strategi Kontemporer. Terjemahan. Erlangga, Jakarta. Hubeis, M. dan Najib, M. 2008. Manajemen Strategik dalam Pengembangan Daya

Saing Organisasi. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Hunger, J. D. dan Wheelen, L. T. 2001. Manajemen Strategis. Terjemahan. Penerbit Andi Yogyakarta.

Kaplan, R. S dan D. P. Norton. 1996. Balanced Scorecard : Menerapkan Strategi Menjadi Aksi. Erlangga, Jakarta.

Luis, S. dan P. A. Biromo. 2007. Step By Step In Cascading Balanced Scorecard To Functional Scorecarard (Edisi Bahasa Indonesia). Gramedia, Jakarta. Marbun, B. N. 2003. Kamus Manajemen. Sinar Harapan, Jakarta

Marimin. 2010. Teknik Pengambilan Keputusan. Grasindo, Jakarta.

Mulyadi. 2001. Balanced Scorecard : Alat Manajemen Kontemporer untuk Pelipatganda Kinerja Keuangan Perusahaan. Salemba Empat, Jakarta. Mulyadi. 2007. Sistem Terpadu Pengelolaan Kinerja Personel Berbasis Balanced

Scorecard. UPP STIM YKPN. Yogyakarta.

Pearce dan Robinson. 1997. Manajemen Strategik. Terjemahan. Bina Rupa Aksara, Jakarta.

Tunggal. 2002. Memahami Konsep Balanced Scorecard. Harvarindo. Jakarta Umar, H. 2001. Strategic Management in Action. PT. Gramedia Pustaka Utama,

Jakarta.

Lampiran 18. Perhitungan Bobot BSC Menggunakan Expert Choice 2000 .21 .79 .71 .29 .84 .16 .36 .64

Dokumen terkait