• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

C. Strategi Pembelajaran Guru PAI …

4. Implikasi Strategi Pembelajaran

Berdasarkan keterangan yang peneliti kumpulkan terkait strategi pembelajaran yang dilakukan oleh guru PAI bahwa pengamalan pembelajaran di SMA Islam Al-Azhar 1 Jakarta dengan memakai kurikulum 2013 dan dilakukan dengan baik. Langkah-langkah pendekatan tersebut bermuara pada pembentukan 3 aspek capaian yaitu ranah afektif (sikap), ranah psikomotorik (keterampilan), dan ranah kognitif (pengetahuan). Dengan perkataan lain, strategi pembelajaran harus dapat berkorelasi dengan teori Benyamin Bloom yang menerangkan keberhasilan pada tiga aspek (Sudjana, 2009: 22-31).

Guru PAI mengaplikasikan pendekatan ilmiah tersebut dalam proses transformasi pembelajaran agama Islam kepada peserta didik di lingkungan sekolah. Strategi pembelajaran yang diterapkan dalam proses transfer ilmu diharapkan mampu membentuk perubahan dan perbaikan bagi peserta didik dalam kepribadiannya. Perubahan kepribadian tersebut dapat diketahui dengan memperhatikan keberhasilan dalam 3 aspek tersebut.

Capaian pada aspek kognitif ditekankan pada pemahaman

peserta didik dengan substansi “tahu apa”. Dalam aspek afektif

ditekankan pada pemahaman peserta didik dengan substansi “tahu mengapa”. Sedangkan dalam aspek psikomotorik ditekankan pada pemahaman peserta didik dengan substansi “tahu bagaimana”.

Substansi tersebut merupakan proses dalam mencapai pembelajaran yang utuh, untuk itu guru PAI harus mengupayakan capaian bagi peserta didik agar berpikir dan bertindak dengan mengetahui sebab dan akibat dalam pelaksanaan suatu tugas atau pekerjaan.

Jadi, dalam pelaksanaan pembelajaran, ketiga aspek tersebut menjadi satu atau terintegrasi dalam pemahaman peserta didik, sehingga materi ajar yang diterima bukan hanya sebatas dalam lingkup pengetahuan saja, namun lebih dari itu dapat menjelma sebagai sikap dan keterampilannya dalam kehidupan sehari-hari. Berikut uraian strategi pembelajaran ditinjau dari aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik.

a. Aspek Kognitif

Dalam aspek kognitif diorientasikan pada pengetahuan dan pemahaman peserta didik terkait mata pelajaran yang diterimanya di dalam kelas. Jika dihubungkan dengan strategi pembelajaran yang dipakai guru PAI, aspek kognitif yang diperankan pada peserta didik adalah mengetahui dan memahami pelajaran agama Islam dengan baik. Pembelajaran dapat diberikan dengan memberikan hafalan-hafalan pembelajaran seperti hafalan ayat dan hadis, hafalan doa dan bacaan shalat, dan lain sebagainya.

Di samping itu, dalam strategi pembelajaran guru juga menekankan pada penggalian informasi dan ide dari peserta didik. Perihal yang sering dilakukan adalah dengan memposisikan peserta didik agar lebih aktif, sehingga partisipasi yang dilakukan akan menimbulkan interaksi yang baik, menumbuhkan rasa ingin tahu yang tinggi dan menjadikan lebih berpikir kritis untuk pembelajaran yang lebih komprehensif. Setelah itu, materi pelajaran yang telah diterima juga dilakukan evaluasi bagi seluruh peserta didik untuk mengukur kemampuan dan tingkat pemahaman yang telah diporeleh terkait pelajaran agama Islam.

Peneliti mengkonfirmasi kepada guru PAI terkait tingkat pemahaman dan pengetahuan peserta didik. Berdasarkan keterangan yang disebutkan bahwa tingkat pengetahuan dan pemahaman peserta didik atas materi pelajaran agama Islam relatif baik dan tinggi. “Pemahaman peserta didik atas pelajaran PAI menunjukkan tingkat yang baik, perihal ini diketahui dengan melihat hasil ujian peserta didik memiliki nilai rata-rata yang cukup baik.” Sebut Fahrudin, S.Pd.I (wawancara pada 06 April 2015, terlampir pada hal 127-135)

Perihal ini dikarenakan tingkat pemahaman peserta didik yang tinggi dalam menangkap materi pelajaran yang diberikan oleh guru. Peneliti juga melakukan studi dokumentasi untuk membuktikan tingkat pemahaman dan pengetahuan peserta didik. Dengan melihat hasil tes dari pelajaran agama Islam, peneliti

menemukan hasil belajar peserta didik menunjukkan nilai yang baik dan tinggi. Hasil tes tertulis peserta didik kelas X dapat dilihat pada lampiran.

b. Aspek Afektif

Dalam aspek afektif diorientasikan pada penekanan sikap dan nilai yang dapat dilakukan dan dibiasakan oleh peserta didik dalam lembaga pendidikan. Jika dihubungkan dengan strategi pembelajaran, guru PAI yang menyampaikan materi pelajaran harus dapat menyebutkan nilai-nilai yang terkandung dari setiap paparannya. Di samping itu, sikap dan keteladanan guru juga menjadi faktor penting dalam mencontohkan kepribadian yang baik sehingga dapat ditiru oleh seluruh peserta didik. Sikap dan keteladanan ini bukan hanya tugas guru PAI saja, namun seluruh dewan guru juga harus mencontohkan sikap dan keteladanan yang Islami kepada seluruh peserta didik di lingkungan sekolah.

Peneliti melakukan konfirmasi kepada guru PAI terkait sikap dan aktivitas peserta didik di dalam kelas dan lingkungan sekolah. Dapat diketahui, bahwa walaupun peserta didik SMA Islam Al-Azhar 1 Jakarta dominan berasal dari keluarga ekonomi menengah ke atas dan memiliki daya nalar yang tinggi ternyata belum pernah melakukan tindakan yang di luar kewajaran. Seperti, peserta didik tidak pernah melakukan bolos belajar, tindakan asusila dan melakukan hal yang melanggar keras peraturan yang ditetapkan sekolah. Peserta didik melakukan aktivitas dengan baik dan sopan, patuh pada nasihat guru serta mencerminkan kepribadian yang baik, ini berlaku dan terjadi bagi seluruh peserta didik yang mengenyam pendidikan di lembaga Islam, SMA Islam Al-Azhar 1 Jakarta.

Dalam pengamatan peneliti, peserta didik di SMA Islam Al-Azhar sangat sopan dan hormat pada gurunya, perihal ini dapat diketahui dari aktivitas peserta didik ketika berselisih dan bertemu dengan guru selalu memberikan salam, senyum, dan sapa. Sungguh menunjukkan seperti sebuah keluarga yang saling memperhatikan dan mengayomi tentang kehangatan dalam proses penanaman nilai-nilai pendidikan. Adanya keteladanan yang dilakoni dengan baik oleh elemen penyelenggara pendidikan merupakan bagian dari strategi pembelajaran yang patut menjadi contoh bagi lembaga pendidikan Islam lain. Karena, dengan adanya strategi pembelajaran yang mampu membentuk perubahan sikap dan kepribadian peserta didik adalah langkah terbaik dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan pendidikan di suatu

lembaga yang mencetak generasi yang baik. c. Aspek Psikomotorik

Dalam aspek psikomotorik difokuskan pada implementasi dari pelajaran yang telah diterima oleh peserta didik. Psikomotorik berkaitan erat dengan kreatifitas dan keterampilan peserta didik baik di dalam lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. Keterampilan dan aktivitas yang dilakukan peserta didik harus mendapat bimbingan dan pengarahan dari dewan guru. Secara khusus, dalam pelajaran agama Islam bagi guru harus mengupayakan membimbing peserta didik melakukan aktivitas sesuai dengan pedoman pelajaran. Seperti; membimbing peserta didik dalam cara mempraktikkan shalat yang benar, cara membaca al-Quran sesuai tajwid, memberikan fasilitas dan prasarana persiapan khutbah jumat dan shalat jenazah.

“Kami selalu memberikan bimbingan kepada peserta didik untuk selalu menjalankan shalat secara berjamaah dan membiasakan membaca al-quran, shalat dhuha, dan membaca doa dengan baik, benar, dan khusyuk. Selain itu, kami membimbing beberapa peserta didik untuk dilatih menjadi khatib jumaat di masjid, memberikan tausiyah/ceramah pada kesempatan penting.”

sebut Fahrudin, S.Pd.I (wawancara pada 06 April 2015, terlampir pada hal 127-135)

Kreativitas peserta didik dapat terbentuk dari pengamalan dan pengalaman yang telah dilaluinya, porsi pengamalan dapat diperolehnya dari sumber bimbingan dewan guru dan porsi pengalaman dapat diperoleh dengan mempraktikkan dan membiasakan dalam kehiduapan sehari-harinya. Berdasarkan dengan itu, kreativitas dan keahlian dapat dibentuk dan dibiasakan bagi peserta didik dalam proses keutuhan dari implementasi pelajaran yang telah diperolehnya dalam lembaga pendidikan.

Peneliti mengkonfirmasi kepada guru PAI, menerangkan bahwa tingkat kreativitas dan keahlian peserta didik juga sangat baik. Pihak sekolah memberikan fasilitas dan kesempatan bagi peserta didik yang ingin memperdalam dan mengasah kemampuannya baik dalam bidang akademik maupun non akademik. Seperti, memberikan fasilitas dan ruang untuk pendalaman agama dengan mengikuti pelatihan khatib jumat, nasyid, dan training motivasi dakwah. Dalam hal keorganisasian diberikan ruang dan dibimbing menjadi leader di kalangan peserta didik dengan mengadakan kegiatan OSIS, kegiatan hari besar Islam dan lain sebagainya.

Dalam pengamatan peneliti, peserta didik SMA Islam Al-Azhar 1 Jakarta telah mempraktekkan shalat berjamaah pada waktu zuhur dan ashar, serta melaksanakan shalat sunnat dhuha yang digilir perkelas setiap harinya. Rutinitas implementasi seperti ini merupakan sebuah bentuk praktik yang nyata sehinga dapat membekas menjadi kebiasaan peserta didik. Praktik-praktik pengamalan ajaran Islam, seperti membaca quran sebelum belajar, melakukan doa bersama turut menjadi bukti lembaga Islam ini mengarahkan peserta didik untuk menjadi insan kamil yang taat kepada Allah Swt. Penerapan kreativitas di atas merupakan bagian dari strategi pembelajaran yang dilakukan di SMA Islam Al-Azhar 1 Jakarta.

Dokumen terkait