• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Berdasarkan simpulan penelitian, maka peneliti memberikan saran yang perlu mendapat perhatian, sebagai berikut :

1. Pelaksanaan pembelajaran di SMA Islam Al-Azhar 1 Jakarta harus tetap ditingkatkan dan dikembangkan ke arah kualitas yang lebih baik lagi.

2. Kepala Sekolah sebagai leader dan supervisor agar kontinyu membimbing guru, staf, dan karyawan penyelenggara pendidikan untuk bersama-sama mewujudkan implementasi pembelajaran secara baik dan profesional.

3. Guru PAI tetap terus mendalami dan mengembangkan strategi pembelajaran secara variatif guna mengimbangi kebutuhan peserta didik dan efektivitas pembelajaran.

4. Dewan guru, secara khusus guru PAI tetap berupaya penuh mengarahkan keberhasilan pembelajaran dan kualitas peserta didik pada 3 aspek capaian; kognitif, afektif, dan psikomotorik.

5. Penelitian ini masih terbatas pada strategi pembelajaran saja, peneliti selanjutnya dapat menambahkan variabel lain yang seputar dengan penelitian tindakan kelas, dan atau menambahkan lokasi penelitian agar terdapat suatu analisa perbandingan antara masing-masing lokasi penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Taufik dan M.Rusli Karim, (ed.) (2004). Metodologi Penelitian Agama. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Abhakorn, Jirapa. “The Implications of Learner Strategies for Second or Foreign Language Teaching.” Arecls, Vol.5 2008): h.191

Ahmad, Anizar. “Model Kurikulum dan Strategi Pembelajaran Pendidikan Kewiraswastaan Bagi Wanita Pada Lembaga Kursus.” Disertasi S3 Program Studi Pendidikan Luar Sekolah PPS Universitas Pendidikan Indonesia, 2012. Diakses pada 22 Mei 2014 dari http://digilib.upi.edu/administrator/digitalview.php?digital_id=1045 Alhaisoni, Eid. “Lenguage Learning Strategy Use of Saudi EFL Students in

an Intensive English Learning Context.” Asian Social Science, Vol.8, no.13 (Saudi Arabia, 2012): h.116

An Nahlawi, Abdurrahman. (1983) Ushulut Tarbiyah Islamiyah wa Asalibiha fil Baiti wal Madrasati wal Mujtama’. Bairut-Libanon : Dar Al-Fikr Al-Mu’asyir. Terj.Shihabuddin. Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah, dan Masyarakat. Jakarta: Gema Insani Press, 1995.

Arief, Armai. (2006). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: CRSD Press.

Arief, Armai, (ed.). (2005). Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Lembaga-Lembaga Pendidikan Islam Klasik. Bandung: Angkasa. Arifin, Muhammad. “Strategi Pembelajaran Dalam Pelatihan Pertamina :

Studi Kasus tentang Proses, Hasil dan Dampak Pelatihan di Balai Latihan Kerja Khusus Pelatihan Lembang -Jawa Barat.” Tesis S2 Program Studi Pendidikan Luar Sekolah PPS Universitas Pendidikan Indonesia, 2012. Diakses pada 22 Mei 2014 dari http://digilib.upi.edu/digitalview.php?digital_id=994

Arifin, Zainul. “Pendidikan Agama Islam di Kalangan Waria.” Antologi Kajian Islam. Seri 8 (Surabaya: Pascasarjana IAIN Sunan Ampel Press, 2005): h.175

Data KPAI tahun 2014, diakses dengan pengambilan data pada tanggal 10 Januari 2014

Direktorat Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Strategi Pembelajaran dan Pemilihannya. Jakarta.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.Rineka Cipta.

Fathurrohman, Pupuh dan Sobry Sutikno. (2009). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: PT.Refika Aditama.

Hayat. “Pendidikan Islam dalam Konsep Prophetic Intelligence.” Jurnal Pendidikan Islam, Vol.II, no.2 (Yogyakarta: FITK UIN Sunan Kalijaga- Desember 2013).

Hamka. (1982). Tafsir Al-Azhar: Juzu XXIV. Jakarta: PT.Pustaka Panjimas Hamzah, Ali dan Muhlisrarini. (2014). Perencanaan dan Strategi

Pembelajaran Matematika. Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada.

Isjoni, dkk. (2007). Pembelajaran Visioner : Perpaduan Indonesia-Malaysia. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Iskandarwassid dan Dadang Sunendar. (2011). Strategi Pembelajaran. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.

Katsir, Ibnu. (2000). Tafsir Ibnu Katsir. Bandung: Sinar Baru Algensindo Kavaliauskiene, Galina and Kaminskiene, Ligija. “A complementary

approach to lifelong learning strategies.”Academic Journal, Issue 18, (Iberica, 2009): h.159

Komaruddin dan Yooke Tjuparmah. (2000) Kamus Istilah Karya Tulis Ilmiah. Jakarta: Bumi Aksara.

Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tanggal 4 Mei 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.

Leaflet SMA Islam Al-Azhar 1 Jakarta. diakses pada 17 Mei 2014 dari http://www.smaalazhar1.sch.id/v1/home

Lubis, Halfian. “Pertumbuhan SMA Islam Unggulan di Indonesia: Studi tentang Strategi Peningkatan Kualitas Pendidikan.” Disertasi S3 SPS Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008.

Majid, Abdul. (2013). Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Majid, Abdul dan Dian Andayani. (2006). Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi: Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.

Masitoh dan Laksmi Dewi. (2009). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama.

Ma’ruf, Ahmad. “Aliran Pendidikan dalam perspektif Pendidikan Progresivisme dan Esensialisme”. Jurnal Kebangsaan, Vol.9, no.1 (Pasuruan, Maret 2014): h.94

Mohd.Nasir. (2011). “Peran Pengawas Sekolah dalam Peningkatan Kompetensi Guru.” Makalah Psikologi Pendidikan. Program Pascasarjana Manajemen Pendidikan Universitas Riau.

Moh.Roqib. (2009). Ilmu Pendidikan Islam: Pengembangan Pendidikan Intergratif di Sekolah, Keluarga, dan Masyarakat. Yogyakarta: LKiS. Muhaimin. (2006). Nuansa Baru Pendidikan Islam: Mengurai Benang Kusut

Dunia Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Mujib, Abdul dan Jusuf Mudzakkir. (2006). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Prenada Media Group.

Murwani, Elika Dwi. “Peran Guru dalam Membangun Kesadaran Kritis Siswa.” Jurnal Pendidikan Penabur, Vol.V, no.06 (Juni 2006): h.62-63

Mustain, Muhammad. “Pendidikan Islam Sebagai Paradigma Pendidikan.”

Antologi Kajian Islam. Seri 3 (Surabaya : Pascasarjana IAIN Sunan Ampel Press, 2003): h.139-140

Nata, Abuddin. (2014). Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Nata, Abuddin. (2014). Sosiologi Pendidikan Islam. Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada.

Nasuka. (2005). Teori Sistem: Sebagai Salah Satu Alternatif Pendekatan dalam Ilmu-Ilmu Agama Islam. Jakarta: Prenada Media.

Nizar, Samsul. (2008). Memperbincangkan Dinamika Intelektual Dan Pemikiran HAMKA tentang Pendidikan Islam. Jakarta: Prenada Media Group.

Nurhalisah. “Peranan Guru dalam Pengelolaan Kelas.” Lentera Pendidikan, Vol.13, no.2 (Desember 2010): h.200

Opacic, Goran and Mirkov, Snezana. “Laten structure of learning goals and strategies.” Journal of The Institute for Educational Research, Vol.42, no.1(Serbia, 2010): h.37

Ozel, Ali dkk. “The Instruction of Learning Strategies and Their Reflection on Cognitive Processes: Elementary Teacher and Studen in Turkey.”

Journal of Applied Sciences, Vol.7, no.18 (New York, 2007): h.2589

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standard Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Pribadi, Benny A. (2011). Model ASSURE untuk Mendesain Pembelajaran Sukses. Jakarta: Dian Rakyat.

Rialis. “Penerapan Strategi Pembelajaran Konsep Keanekaragaman Hayati Untuk Memotivasi Belajar Siswa Madrasah Aliyah Negeri Pekanbaru.” Tesis S2 Program Studi Pendidikan Kurikulum PPS Universitas Pendidikan Indonesia, 2012. Diakses pada 22 Mei 2014 dari http://digilib.upi.edu/digitalview.php?digital_id=668

Sanjaya, Wina. (2011). Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana.

Sanjaya, Wina. (2012). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Shaleh, Abdul Rachman. (2010). Pendidikan Agama dan Keagamaan, Visi, Misi, dan Aksi. Jakarta: PT.Gemawindu Pancaperkasa.

Silaban, Bajongga. “Implikasi Konstruktivis terhadap Pembelajaran Kooperatif.” Jurnal Darma Agung, Vol.IX (Medan, Januari 2006): h.7

Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan R& D. Bandung: Alfabeta.

Sukardi. (2008). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Sukmadinata, Nana Syaodih. (2012). Metode Penelitian Pendidikan.

Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.

Sunhaji. “Strategi Pembelajaran: Konsep dan Aplikasinya.” Jurnal Pemikiran Alternatif Pendidikan, Vol.13, no.3 (Purwokerto, September-Desember 2008): h.3

Supiana dan M.Karman.(2009). Materi Pendidikan Agama Islam. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.

Susarno, Lamijan Hadi. “Strategi Penyampaian Bahan Ajaran Melalui Pemanfaatan Metode dan Media dalam Proses Pembelajaran.” Jurnal Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Surabaya, Vol.10, no.1 (April 2010): h.1

Sutarman. “Reorientasi Pendidikan Islam; Dimensi Epistemologi.” Jurnal Pendidikan Islam, Vol.IX, no.2 (Desember 2012): h.228

S.Margono. (2007). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT.Rineka Cipta.

Tirtaraharja, Umar dan Sulo, S.L. (2008). Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT.Rineka Cipta.

Trianto. (2011). Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik. Jakarta: Kencana.

Tutorial Penelitian. “Triangulasi dan Validias Penelitian Kualitatif”, diakses

pada 30 Januari 2015 dari

http://tu.laporanpenelitian.com/2014/11/22.html

Nur Uhbiyati. (1997). Ilmu Pendidikan Islam 2. Bandung: CV.Pustaka Setia. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Uno, Hamzah B. (2007). Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar

Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta : Bumi Aksara.

Usman, Basyiruddin. (2002). Metodologi Pembelajaran Agama Islam. Jakarta: Ciputat Press.

Wena, Made. (2009). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara.

INSTRUMEN WAWANCARA Informan : Drs. Ngadiman

Jabatan : Wakil Kepala

Pelaksanaan : Selasa, 17 Maret 2015

Indikator Soal Uraian Pertanyaan dan Jawaban Strategi

Pembelajaran

4 1. Menurut Bapak apa bentuk dukungan dan fasilitas yang diberikan pimpinan sekolah bagi guru PAI dalam proses pembelajaran?

Jawaban: Kita memberikan fasilitas sama pada semua guru. Salah satu bentuknya adalah pelatihan, biasanya diadakan di semester awal dan juga diwaktu liburan semeseter 2 untuk me-review strategi-strategi pelajaran yang digunakan guru untuk meningkatkan kemampuan mengajarnya. Apalagi yang ditekankan dalam kurikulum 2013 yaitu scientific learning. 2. Apakah guru PAI menyampaikan materi sesuai

dengan tujuan visi misi sekolah?

Jawaban: Iya, tentu harus sesuaikan. Apalagi pendidikan agama, kan anak dibentuk mulai dari akhlak kemudian keimanan, ibadah, dan sebagainya tentu harus sesuai dengan visi misi sekolah ini.

3. Bagaimana pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru PAI?

Jawaban: Kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru PAI sudah berjalan dengan baik sesuai dengan kurikulum yang ada, visi-misi sekolah, dan materi ajar yang disediakan.

4. Bagaimana kontribusi yang diberikan guru PAI dalam peningkatan kualitas pemahaman peserta didik?

Jawaban: Ya, sudah pasti ya, namun ukurannya susah untuk diukur karena bentuknya kualitatif. Contohnya aja ya, guru PAI memberikan bagaiman berkhutbah, maka semua anak disuruh membuat teks khutbah lalu anak-anak prkatek di depan kelasnya. Maka akan kelihatan, setelah tampil di depan kelas, maka anak-anak diberi kesempatan yang nilainya di atas 90 langsung dikasih jadwal khutbah, nah ini merupakan hal luar biasa. Dan salah satu bentuk kontribusi bagi anak didik di sini.

Pendidikan Agama Islam

4 5. Bagaimana kondisi pemahaman keagaamaan peserta didik di SMA Islam Al-Azhar 1 Jakarta?

Jawaban: Menurut saya pemahamannya sudah baik ya. Karena syarat diterima di sini kan cerdas, seperti kriteria IQ, punya sumber energi positif, maka kalau pemahaman agama ya luar biasa semua. Nah kalau pengamalan, kalau di sini ya

baik tetapi kalau di luar ya Wallahu ‘alam

ya. Mungkin masih ada kelemahan pada pengamalan ini ya, seperti pada yang putri kesadaran berjilbabnya masih kurang, artinya kalau di sekolah berjilbab semua tapi belum tentu di rumah ya, karena keluarga mempengaruhi, masyarakat mempengaruhi. Tapi secara umum masih luar biasa.

6. Apakah guru PAI menggunakan bahan materi yang sesuai dengan kurikulum yang ada?

Jawaban: Ya, guru PAI memakai materi sesuai kurikulum 2013. Buku yang disusun oleh tim yayasan, yang menggabungkan

kurikulum 2013 dengan kurikulum sekolah ini.

7. Apakah peserta didik difasilitasi untuk pelaksanaan kegiatan keagamaan, atau keorganisasian ke-Islaman?

Jawaban: Ya, di sinikan ada organisasi OSIS ya,. Kita support kegiatan OSIS selama tidak bertentangan dengan tatatertib, tidak mengganggu jam belajar mereka. Seperti kegiatan maulid, kan ada berbagai perlombaan, ya OSIS yang menangani dan memenej, dan itu hasilnya itu lebih baik daripada kita tangani sendiri. Kenapa? karena Osis itu punya power yang bisa berinteraksi dengan teman juga gurunya dan melatih siswa untuk pengembangan potensi. Dan itu terbukti seperti alumni-alumni dari sini banyak yang baik.

8. Apakah guru PAI melaporkan perkembangan peserta didik tentang pemahaman keagamaan? Jawaban: Kalau biasanya melaporkan berkala

seperti rapat koordinasi dan evaluasi. Ya rapat berkalanya kita laksanakan 3 bulan sekali. Pelaksanaannya setelah UTS dan habis semeseter, atau seperti ada kejadian-kejadian khusus. Kejadian khusus itu misalkan ada anak yang pada jam shalat berjamaah tidak mengikuti shalat, nah anak itu bisa diproses secara langsung. Proses di sinikan ada point, misalkan meninggalkan shalat berjamaah dapat skorsing.

INSTRUMEN WAWANCARA Informan : Fahrudin, S.Pd.I

Jabatan : Guru PAI

Pelaksanaan : Senin, 06 April 2015 dan Kamis, 25 Juni 2015

Indikator Soal Uraian Pertanyaan dan Jawaban Strategi

Pembelajaran

14 1. Strategi pembelajaran apa yang Bapak pakai dalam memberikan materi pelajaran agama Islam? Apakah dengan langsung, tidak langsung, atau apa pak?

Jawaban: Saya menggunakan strategi pembelajaran yang berbeda-beda setiap menyampaikan materi, terkadang saya memilih salah satunya dan terkadang menggabungkannya, seperti ceramah, tanya jawab, diskusi, pembagian kelompok lalu mempersentasikannya di depan teman-temannya, dan memberikan bimbingan dan motivasi cara melakukan belajar dengan mandiri.

2. Dalam strategi pembelajaran langsung, bapak menyampaikan materi PAI bagaimana?

Jawaban : Saya menggunakan strategi langsung seperti ceramah, tanya jawab, dengan melihat kesesuaian sub pokok bahasan materi. Dengan menggunakan ceramah pada awal sebagi pengantar dan diakhir kesimpulan untuk memantapkan pemahaman kepada peserta didik.

3. Dalam strategi pembelajaran tidak langsung, bapak menyampaikan materi PAI bagaimana?

Jawaban : Saya menggunakan strategi ini juga melihat sub pokok bahasan materi PAI. Strategi ini digunakan untuk mengarahkan peserta didik agar menemukan ide dan gagasan dengan materi yang diberikan.

4. Dalam strategi pembelajaran interaktif, bapak menyampaikan materi PAI bagaimana?

Jawaban : Strategi ini merupakan strategi yang paling sering saya gunakan, karena dengan adanya interaksi yang baik akan memudahkan

melekatnya informasi dan pemahaman kepada peserta didik, biasanya saya melakukan dengan membentuk kelompok dan mempersilahkan diskusi, saling bertanya, dan menyimpulkannya.

5. Dalam strategi pembelajaran melalui pengalaman, bapak menyampaikan materi PAI bagaimana?

Jawaban : Strategi ini jarang digunakan karena terkait dengan waktu yang singkat. Strategi ini dipakai untuk mengetahui memainkan peran seperti simulasi, dan role playing, serta mengadakan kegiatan rekreasi di akhir liburan semester.

6. Dalam strategi pembelajaran mandiri, bapak menyampaikan materi PAI bagaimana?

Jawaban : Saya menggunakan strategi ini dalam bentuk motivasi, arahan, tips-tips agar peserta didik dapat melakukan belajar dengan baik dan cepat. Saya memberikan bimbingan kepada peserta didik agar dapat menghafalkan dan memahami serta mengamalkan kutiban doa atau dzikir yang diberikan.

7. Apa langkah-langkah khusus Bapak ketika menerapkan strategi pembelajaran?

Jawaban: Sama seperti guru-guru yang lain, saya mengupayakan memberikan yang terbaik dalam setiap pembelajaran. Secara khusus, saya selalu memperhatikan kondisi perserta, dan materi apa yang diajarkan maka saya memilih strategi yang tepat agar pelajaran dapat dipahami dengan mudah oleh peserta didik.

8. Apakah Bapak menyesuaikan strategi pembelajaran dengan materi pelajaran agama Islam yang akan disampaikan?

Jawaban: Tentu, saya memperhatikan sekali dalam memberikan pelajaran kepada peserta didik, karena proses menyampaikan pengetahuan harus juga diimbangi dengan sikap kita sebagai guru, terlebih kami sebagai guru PAI.

9. Pernahkan peserta didik mengeluh tentang strategi pembelajaran yang Bapak terapkan?

Jawaban: Selama saya mengajar di sini lebih dari 2 tahun, saya belum menemukan peserta didik yang mengeluh akan strategi yang kami pakai, namun saya selalu melakukan percobaan dan mengembangkan strategi pembelajaran agar tidak monoton dan menghindari kebosanan peserta didik.

10.Kendala apa yang Bapak temukan dalam penggunaan strategi pembelajaran?

Jawaban: Kendala yang perlu disiasati adalah waktu, jika saya menggunakan strategi pembelajaran yang baru saya terkadang kesulitan membagi waktu agar dapat efektif sesuai dengan materi yang diajar dan keadalan peserta didik serta ruangan kelas.

11.Bagaimana respon peserta didik dengan strategi pembelajaran yang Bapak terapkan?

Jawaban: Dalam pengamatan saya, mereka merespon baik pada saat saya menyampaikan materi pelajaran. Keaktifan peserta didik dalam bertanya, menjawab, serta mampu menyampaikan idenya merupakan bentuk respon positif dari strategi yang saya pratikkan.

12.Bagaimana prestasi peserta didik setelah diterapkannya strategi pembelajaran?

Jawaban: Prestasi peserta didik di sekolah ini sudah baik, ini dapat diketahui dengan melihat capaian hasil belajar, mengikuti kompetisi sains, juara perlombaan, dan lain sebagainya. Saya melihat bahwa ini merupakan kesungguhan seluruh dewan guru dalam membimbing dan menyampaikan pelajaran dengan strategi yang baik dan tepat.

13.Apakah Bapak memetakan keberhasilan pembelajaran, yang membawa perubahan perilaku peserta didik?

Jawaban: Saya melakukan pemetaan untuk pencapaian pelajaran peserta didik, namun perihal tersebut jarang saya tulis di dokumen

saya. Saya lebih sering hanya mengingatnya dan melakukan gambaran atas materi pelajaran yang disampaikan setiap masuk ke kelas.

14.Apa rencana Bapak kedepannya untuk meningkatkan motivasi dan prestasi peserta didik? Apakah Bapak berinovasi dalam strategi pembelajaran?

Jawaban: Saya akan tetap berusaha untuk memperbaiki diri, meningkatkan kompetensi dengan melakukan inovatif strategi pembelajaran, dan mengikuti pelatihan/workshop yang diadakan guna menambah pemahaman dan praktik di lembaga pendidikan ini.

Pendidikan

Agama Islam 5 15.Bagaimana pemahaman peserta didik akan materi pelajaran agama Islam? Jawaban: Pemahaman peserta didik atas pelajaran PAI menunjukkan tingkat yang baik, perihal ini diketahui dengan melihat hasil ujian peserta didik memiliki nilai rata-rata yang cukup baik.

16.Apakah terjadi perubahan pribadi peserta didik setelah diberikan materi pelajaran agama Islam? Jawaban: Untuk di lingkungan sekolah ada, seperti

saya memberi nasihat agar peserta didik dengan benar sewaktu shalat berjamaah, membaca Quran dan doa yang tenang. Shalat berjamaah dan doa merupakan kewajiban rutinitas yang dilakukan di sekolah ini, semua ini bertujuan untuk membiasakan peserta didik mengamalkan ajaran agama Islam. Dan juga Dhuha di sekolah ini bisa saya sebut diwajibkan, dan itu semua digilir setiap kelas perharinya, contoh hari senin kelas X, hari selasa kelas XI dan seterusnya.

17.Kegiatan keagamaan apa yang selalu diberikan bimbingan dan pengarahan?

Jawaban: Kami selalu memberikan bimbingan kepada peserta didik untuk selalu menjalankan shalat secara berjamaah dan membiasakan membaca al-quran, shalat dhuha, dan

membaca doa dengan baik, benar, dan khusyuk. Selain itu, kami membimbing beberapa peserta didik untuk dilatih menjadi khatib jumaat di masjid, memberikan tausiyah/ceramah pada kesempatan penting. Dan kami juga melaksanakan shalat jumat di sekolah ini dua kali dalam sebulan dan khatibnya adalah peserta didik yang telah dilatih dan bergilir.

18.Apakah ada program kegiatan keagamaan di luar materi pelajaran agama Islam?

Jawaban: Kegiatan keagamaan yang dilakukan di luar jam pelajaran adalah dengan mengikuti Tafaquh Fieddin (mengkaji nilai-nilai ajaran Islam), Salam (kegitan keagamaan di alam),

mengikuti tahfizul qur’an, dan aktif dalam Kelompok Pengkajian Islam.

19.Apakah ada sikap tindak lanjut atau pemantauan dari Bapak pada peserta didik akan pengamalan pelajaran agama Islam?

Jawaban: Ada, sikap tindak lanjut yang kami lakukan di SMA Islam Al-Azhar 1 Jakarta adalah dengan mengadakan pertemuan alumni dan menanyakan perkembangan pengamalaman pelajaran agama yang telah diperolehnya selama belajar di lembaga ini.

INSTRUMEN WAWANCARA Informan : Raisya, Waisya dan Carel

Posisi : Peserta Didik Kelas X Pelaksanaan : Senin, 23 Maret 2015

Indikator Soal Uraian Pertanyaan dan Jawaban Strategi

Pembelajaran

1. Apakah guru menyampaikan pelajaran dengan baik dan menarik?

Jawaban:

Raisya : Iya, bagus pokoknya kak. Waisya : Enak sih ngajarinnya, jelas.

Carel : Bagus, kalau dalam definisi bagus itu ya beliau itu menyampaikan materi itu, rata-rata peserta didiknya bisa memahami dengan baik.

2. Apakah kamu merasa bahagia ketika guru PAI memberikan materi pelajaran?

Jawaban:

Raisya : Biasa aja kak

Waisya : Biasa aja sih, bahagia juga enggak, enggak senang juga enggak. Ya udah belajar ya belajar. Kami sungguh belajar keras di sini kak, karena pelajarannya berat, tapi kami senang kak.

Carel : Kalau diajaran sih senang, soalnya masuknya cepat. Tapi, senang dan bahagianya itu ketika menanyakan permsalahan sehari-hari, gurunya bisa menyampaikannya dengan baik. Gak cuma materi doank, tapi masalah hidup juga bisa. Tetapi tetap mengutamakan materinya dulu.

3. Apakah kamu memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru?

Jawaban:

Raisya : Paham, guru PAI juga memberikan tugas di rumah untuk menguatkan ingatan dan pemahaman akan materi pelajaran.

Waisya: Paham sih, karena gurunya juga ngajarinnya jelas, jadi peserta

didik-peserta didiknya cepat nangkepnya, dipermudah sama gurunya dan kalau ada materi yang mendalam, ya itu kata Karel kita bisa nanya lagi ke gurunya, dan gurunya siap menjawabnya.

Carel : Kalau untuk materi yang disampaikan guru Insya Allah bisa dimengerti tetapi untuk hal-hal yang mendalam diberi kesempatan bertanya. Jadi kita bertanya dan guru menjelaskan lagi secara dalam. Pendidikan

Agama Islam

4. Apakah kamu rasakan bahwa pelajaran agama Islam bermanfaat?

Jawaban:

Raisya : Ya bermanfaat banget, ya diterapin juga dalam kegiatan sehari-hari

Waisya : Ya bermanfaatlah, ya itukan agama kan bimbingan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari

Carel : Bermanfaat lah kak.

5. Apakah kamu mengamalkan materi pelajaran agama Islam yang diberikan guru? Contohnya; bersopan, rajin shalat berjamaah, dls

Jawaban:

Wasiya : Ya berusaha diamalkan, ya tapikan manusia tidak luput dari kesalahan, tetapi tetap berusaha diamalkan.

Raisya : Sama Carel : Sama

PROGRAM SMA ISLAM AL-AZHAR 1 JAKARTA A. Pembinaan Agama

1. Setiap jenjang kelas X, XI, dan XII diberikan jam pelajaran ciri khas Al-Azhar (Kurikulum Al-Azhar) yaitu (1) Al-Quran 2 jam pelajaran per pekan,(2) Bahasa Arab 2 jam pelajaran per pekan, dan (3) Pendidikan Agama Islam 3 jam pelajaran per pekan sehingga jumlah jam pelajaran untuk pembinaan agama 7 jam pelajaran per pekan. 2. Sebelum pelajaran di mulai, setiap hari peserta didik dibiasakan untuk

berikrar dan bertadarus Al-Quran selama 15 menit. Kelas X membaca Al-Qur'an juz 1-10, kelas XI membaca juz 11-20, dan kelas XII

Dokumen terkait