BAB 4 ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
4.2 Pembahasan Data
4.2.1 Analisa Karakteristik Responden
4.2.2.2 Importance Performance Analysis
Variabel tingkat kinerja dan kepentingan di analisa lebih mendalam dengan cara membagi grafik sesuai nilai rerata dari nilai rerata variabel kinerja dan kepentingan. Cara analisa adalah membuat diagram nilai rerata sesuai Gambar 4.16. Perbedaan pada analisa kali ini terletak pada penentuan nilai tengah pada variabel tingkat kinerja dan tingkat kepentingan. Nilai tengah pada grafik kali ini berasal dari membagi rerata nilai rerata variabel kinerja dan kepentingan. Sehingga didapatkan nilai tengah dari nilai rerata pada variabel kinerja dan kepentingan. Tujuan dari membagi grafik pada nilai rerata masing-masing data agar data dapat terkelompok dalam empat kuadran. Sehingga dapat dilakukan analisa terhadap tingkat kepentingan dan tingkat kinerja sesuai dengan pandangan pengunjung. Dari data yang didapatkan nilai rerata dari tingkat kepentingan sebesar 4.2556 dan nilai rerata dari tingkat kinerja sebesar 3.7029. Nilai rerata dari tingkat kepentingan menjadi nilai tengah y axis sedangkan nilai rerata dari tingkat kinerja menjadi nilai tengah x axis. kemudian hasil pembagian kuadran dapat dilihat pada Gambar 4.17 sebagai berikut;
commit to user
Gambar 4.17 Analisa Kuadran
Variabel-variabel dalam kuadran menunjukkan pengertian sebagai berikut;
Kuadran I, “Keep up the good work”. Variabel dalam kuadran I berarti bahwa variabel tersebut memiliki kinerja pelayanan memuaskan dan dianggap penting oleh pengunjung parkir. Kinerja pelayanan variabel dalam kuadran I patut dipertahankan. Variabel yang berada pada kuadran I yaitu luas satu ruang parkir, jumlah ketersediaan ruang parkir, kebersihan, dan keamanan. Variabel yang terdapat dalam kuadran I tersaji dalam Tabel 4.16 sebagai berikut;
Tabel 4.16 Variabel dalam Kuadran I
Variabel Karakteristik Parkir P1 Luas satu ruang parkir P2 Jumlah ketersediaan ruang parkir
P14 Kebersihan P15 Keamanan 3.8 3.9 4 4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 3.8 3.9 4 4.1 ti n g k a t k e p e n ti n g a n tingkat kinerja variabel rata-rata tingkat kinerja rata-rata tingkat kepentingan Kuadran IV P12 P13 P3 P10 P11 P7 Kuadran I P15 P1 P2 P14 Kuadran II P6 P16 P9 P4 P8 Kuadran III P17 P5
commit to user
Pada Variabel P2 meskipun sudah nilai nyaman dan penting bagi pengunjung, pengelola parkir perlu memperhatikan beberapa hal penting. Dalam pengamatan di lapangan, ketika acara seminar di mulai ataupun selesai maka kegiatan antar-jemput terjadi. Kendaraan pengunjung lalu lalang untuk menjemput atau mengantar tamu, maupun parkir. Tidak adanya petugas parkir di lapangan menyebabkan pengunjung memarkir kendaraan tidak sesuai dengan kotak parkir. Terdapat pula pengguna parkir yang memarkir kendaraan pada gang parkir sembari menunggu tamu keluar dari acara seminar. Hal ini menyebabkan keadaan ruang parkir terlihat ruwet dan tidak rapi.
Kuadran II, “Concretate here”. Variabel dalam kuadran II berarti bahwa variabel dalam kuadran II dianggap penting bagi pengunjung namun kinerja pelayanan kurang memuaskan. Kinerja pelayanan variabel dalam kuadran II perlu dievaluasi dan ditingkatkan kembali. Variabel yang berada pada kuadran II yaitu, lebar gang parkir, tarif parkir, ketersediaan rambu, kemiringan ramp, lebar ramp, dan kemudahan parkir/aksesibilitas.Variabel yang terdapat dalam kuadran II tersaji dalam tabel 4.17 sebagai berikut;
Tabel 4.17 Variabel dalam Kuadran II Variabel Karakteristik Parkir
P4 Lebar gang parkir P6 Ketersediaan rambu
P8 Kemiringan ramp
P9 Lebar ramp
commit to user
Pada variabel P4, lebar gang parkir ketidaknyamanan terjadi karena beberapa lebar gang parkir kurang memenuhi standar dirjen perhubungan yaitu 6m. Selain itu dipengaruhi juga oleh kepadatan ruang parkir. Minat tinggi pengguna pada ruang parkir pelataran menyebabkan pengguna parkir berkonsentrasi mendapatkan ruang parkir di pelataran. Tidak adanya sistem pengaturan parkir yang baik membuat distribusi ruang parkir tidak merata. Dalam pengamatan, beberapa pengunjung bahkan menggunakan gang parkir sebagai ruang parkir. Solusi yang tepat untuk permasalahan ini adalah memperbaiki sistem pengaturan ruang parkir agar penempatan ruang parkir terdistribusi dengan baik. Selain itu pengelola parkir perlu menerapkan sistem jalur satu arah agar lebar gang nyaman dan aman untuk dilewati.
Pada variabel P6, ketersediaan rambu dirasakan pengunjung minim. Beberapa pengunjung mengatakan hampir tidak melihat rambu, khususnya rambu-rambu untuk mengarahkan pengunjung ke ruang parkir. Beberapa pengunjung mengaku penempatan rambu dirasa kurang tepat. Solusi dari masalah ini adalah penambahan rambu-rambu dan penempatan rambu-rambu di tempat yang tepat. Sehingga dapat mengarahkan pengunjung ke ruang parkir yang tersedia.
Pada variabel P8, Kemiringan ramp, tidak banyak pengunjung yang mempermasalahkan. Namun beberapa pengunjung mengkhawatirkan pengemudi pemula ataupun pengemudi yang kurang lihai akan mengalami kendala ketika melewati geometri ramp pada kondisi tersebut. Kendala ketika melewati geometri ramp dapat menyebabkan kendaraan bergesekkan dengan dinding ataupun mundurnya kendaraan sehingga menyebabkan tabrakan dengan kendaraan lain dibelakangnya. Untuk itu pengelola parkir perlu mengatur antrian kendaraan agar kemungkinan terjadinya kecelakaan dapat diminimalisir.
Pada variabel P9, lebar ramp, tidak memiliki banyak keluhan. Lebar ramp oleh pengunjung dirasakan sudah cukup lebar, meskipun lebar ramp pada pelataran parkir Hotel Sunan juga belum memenuhi standar dirjen perhubungan yaitu lebar gang sebesar 6m. Ketidaknyamanan akan muncul bagi pengemudi pemula ataupun kurang lihai. Intensitas kunjungan responden yang tinggi juga
commit to user
berpengaruh terhadap penilaian variabel ini. Seringnya pengunjung menggunakan lebar ramp menyebabkan pengunjung terbiasa dan memberikan penilaian yang biasa pula.
Pada variabel P16, kemudahan parkir, berhubungan dengan variabel P6, ketersediaan rambu dan variabel P3, sudut parkir. Minimnya rambu membuat pengguna mengalami kebingungan mencari tempat parkir. Minimnya petugas parkir juga membuat pengguna kebingungan mencari tempat parkir yang kosong. Petugas parkir merupakan elemen penting untuk membantu kemudahan parkir. Sudut parkir 900 pada Hotel Sunan membutuhkan lebar gang yang besar untuk manuver. Tidak terdapatnya petugas parkir menjadikan beberapa pengunjung kesulitan untuk masuk ataupun keluar kotak parkir. Solusi dari permasalahan ini adalah menambah jumlah ketersediaan rambu dan petugas parkir. Jika pengelola tidak ingin menambah petugas parkir maka alternatif lain adalah memasang variabel message sign (VMS) yang dapat menginformasikan letak dan jumlah ruang parkir yang masih kosong.
Kuadran III, “Low Priority”. Variabel dalam kuadran III berarti bahwa pengunjung tidak terlalu merasa nyaman dengan kinerja pelayanan yang ada. Pandangan pengunjung terhadap variabel ini juga tidak dianggap terlalu penting. Variabel dalam kuadran III adalah estetika/keindahan, dan tarif parkir. Variabel yang terdapat dalam kuadran III tersaji dalam Tabel 4.18 sebagai berikut;
Tabel 4.18 Variabel dalam Kuadran III Variabel Karakteristik Parkir
P5 Tarif Parkir
P17 Estetika/keindahan
Pada variabel P5, tarif parkir, pengunjung berkategori tamu merasa keberatan terhadap adanya tarif parkir. Kategori tamu merupakan kategori pengunjung yang tidak memesan kamar inap. Pengunjung berkategori tamu membayar tarif parkir sebesar Rp 3.000 sekali masuk sebelum lima menit pertama, dan mengalami peningkatan 100% ketika melebihi satu hari parkir. Pada
commit to user
pengamatan di lapangan, adanya kegiatan antar-jemput menyebabkan pengunjung parkir berulang kali masuk-keluar Hotel Sunan. Oleh karena itu, pembayaran tarif parkir dilakukan berulang kali sesuai intensitas kedatangan. Hal tersebut memberatkan pengunjung berkategori tamu.
Pengunjung menilai tingkat kepentingan tarif parkir rendah karena pengunjung merasa sebaiknya tarif parkir pada suatu hotel ditiadakan. Namun beberapa pengunjung berpendapat bahwa pemungutan tarif merupakan suatu hal penting. Pemungutan tarif bertujuan untuk mencegah pengunjung luar hotel menitipkan kendaraan berhari-hari tanpa diketahui oleh pihak pengelola parkir maupun pihak hotel. Selain itu, pemungutan tarif merupakan usaha menjaga kondisi ruang parkir agar ruang parkir tidak melebihi kapasitas.
Pada variabel 17, estetika/keindahan menjadi variabel yang memiliki prioritas rendah bukan berarti kinerja pelayanan variabel ini buruk. Akan tetapi bagi pengunjung estetika/keindahan adalah suatu elemen wajib dalam suatu hotel. Sehingga pengunjung cenderung memberi nilai cukup nyaman pada variabel ini. Karakteristik estetika/keindahan menunjukkan bahwa variabel lain dianggap lebih penting daripada karakteristik estetika/keindahan.
Kuadran IV, “Possible Overkill”, variabel dalam kuadran IV berarti bahwa pengunjung merasa sangat puas dengan kinerja pelayanan yang ada. Namun pengunjung merasa variabel-variabel yang ada bukan variabel yang perlu diprioritaskan. Variabel yang berada pada kuadran IV yaitu sudut parkir, kemiringan lantai, ketinggian antar lantai, tinggi bebas, ventilasi/pertukaran udara, dan pencahayaan. Variabel yang terdapat dalam kuadran IV tersaji dalam Tabel 4.19 sebagai berikut;
Tabel 4.19 Variabel dalam Kuadran IV Variabel Karakteristik Parkir
P3 Sudut parkir
P7 Kemiringan lantai
P10 Ketinggian antar lantai
commit to user
Variabel Karakteristik Parkir P12 Ventilasi/pertukaran udara
P13 Pencahayaan
Pada variabel, P3, sudut parkir, adalah 900 untuk semua sudut parkir. Kesamaan sudut parkir menyebabkan pengaruh pengunjung terhadap kinerja adalah sama yaitu nyaman. Sebaliknya, kesamaan sudut parkir justru menyebabkan variabel ini dianggap tidak terlalu penting.
Pada variabel P7, kemiringan lantai, pengunjung sudah merasa nyaman. Kemiringan lantai pada ruang parkir Hotel Sunan sudah memenuhi standar F.D Hobbs yaitu tidak melebihi 5 %. Dalam pengamatan tidak terdapat pengunjung yang memarkir kendaraan pada kemiringan lantai yang curam. Oleh karena itu, variabel ini dirasa kurang penting dibanding variabel lain.
Variabel P10, karakteristik ketinggian antar lantai memiliki nilai tingkat kepentingan rendah karena pengunjung jarang memarkir kendaraan pada ruang parkir basement. Dari Gambar 4.10 terlihat bahwa hanya 5% pengunjung menggunakan ruang parkir basement. Oleh karena itu dalam penelitian responden dibantu untuk membayangkan pelayanan pada variabel ketinggian antar lantai. Meskipun begitu karakteristik ketinggian antar lantai pada ruang parkir basement tetap dianggap nyaman oleh pengunjung. Hal yang sama juga berlaku pada variabel P11, tinggi bebas.
Pada variabel P12, ventilasi/pertukaran udara merupakan karakteristik yang dipandang memuaskan. Oleh karena itu banyak pengunjung memilih ruang parkir pada pelataran. Meskipun begitu, beberapa pengunjung mengeluhkan pada siang hari udara menjadi sangat panas. Selain itu ketika hujan turun, pengunjung kesulitan mencapai lobi. Oleh karena itu, beberapa pengunjung menyarankan untuk menambah jumlah pohon yang ada agar teduh atau pemberian atap.
Pada variabel P13, pencahayaan dinilai oleh pengunjung sebagai karakteristik parkir yang cukup nyaman. Namun pencahayaan menjadi tidak terlalu penting karena karakteristik lain lebih menjadi prioritas bagi pengunjung daripada pencahayaan.
commit to user
4.2.3 Analisa Kinerja Kapasitas Ruang Parkir