• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

2.4 Teori Impor

2.4.5 Indeks Harga Konsumen

masalah-masalah tertentu, langkah-langkah yang telah/sedang diambil (atau gagal diambil) untuk diimplementasikan, dan penjelasan-penjelasan yang diberikan oleh mereka mengenai apa yang telah terjadi (atau tidak terjadi). Konsep kebijakan pemerintah, dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Kebijakan pemerintah lebih merupakan tindakan yang sengaja dilakukan dan mengarah pada tujuan tertentu, daripada sekedar sebagai bentuk perilaku atau tindakan menyimpang yang serba acak (at random), asal-asalan, dan serba kebetulan.

2. Kebijakan pada hakikatnya terdiri atas tindakan-tindakan yang saling terkait dan berpola, mengarah pada tujuan tertentu yang dilakukan oleh pejabat-pejabat pemerintah, dan bukan keputusan-keputusan yang berdiri sendiri. 3. Kebijakan itu ialah apa yang nyatanya dilakukan pemerintah dalam

bidang-bidang tertentu.

2.4.5 Indeks Harga Konsumen

Menurut Mankiw (2012 : 26) Indeks Harga Konsumen adalah ukuran biaya keseluruhan barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen. Indeks harga konsumen digunakan untuk mengamati perubahan dalam biaya hidup sepanjang waktu. Indeks harga ini juga digunakan untuk menjadikan angka-angka ini menjadi ukuran daya beli yang bermakna. Ketika indeks harga konsumen naik, maka konsumen harus menghabiskan pengeluaran yang lebih banyak untuk menjaga standar hidup yang sama. Para ekonom menggunakan istilah inflasi untuk menggambarkan situasi saat tingkat harga perekonomian secara keseluruhan meningkat.

24 2.5 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu digunakan oleh peneliti untuk dijadikan sebagai acuan untuk meneliti tentang faktor-faktor yang memengaruhi impor cengkeh di Indonesia. Sumber acuan yang digunakan yaitu skripsi-skripsi yang meneliti dengan berfokus pada faktor-faktor yang memengaruhi impor dan yang menggunakan metodologi yang sama. Berikut penelitian terdahulu yang dijadikan acuan oleh peneliti.

Iswahyuni (2015 : 4) melakukan penelitian dengan judul faktor-faktor yang memengaruhi impor komoditas apel Indonesia. Dengan tujuan penelitian mendeskripsikan perkembangan volume impor komoditas apel Indonesia tahun 2009-2013 dan menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi impor komoditas apel Indonesia. Metode yang digunakan adalah panel data statis dengan pendekatan gravity model dalam kurun waktu selama tahun 2009-2013 dari delapan negara pengekspor terbesar. Hasil penelitian menunjukan bahwa harga apel impor, harga apel domestik, produksi apel domestik, nilai tukar rill, GDP rill per kapita Indonesia. GDP rill per kapita negara pengekspor, dan jarak ekonomi memengaruhi volume impor apel Indonesia.

Manik (2012 : 5) melakukan penelitian dengan judul faktor-faktor yang memengaruhi aliran perdagangan impor bawang merah dan kentang Indonesia (periode 2001-2010). Tujuan pertama dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan kondisi dan kecenderungan impor komoditas bawang merah dan kentang Indonesia dan tujuan kedua yaitu menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi aliran perdagangan impor komoditas bawang merah dan kentang

25 Indonesia. Metodologi yang digunakan adalah gravity model. Berdasarkan hasil estimasi dengan menggunakan model gravitasi diketahui dari tujuh variabel yang digunakan hanya satu variabel yang tidak berpengaruh terhadap volume impor bawang merah dan kentang Indonesia. Adapun variabel yang berpengaruh terhadap volume impor bawang merah dan kentang Indonesia yaitu populasi negara pengekspor, populasi Indonesia, harga impor, jarak ekonomi, GDP rill Indonesia dan GDP rill negara pengekspor. Sedangkan variabel nilai tukar tidak memengaruhi volume impor bawang merah dan kentang Indonesia.

Namira (2013 : 8) melakukan penelitian tentang analisis faktor-faktor yang memengaruhi impor beras di Indonesia. Dengan tujuan penelitian mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi impor beras di Indonesia dan menganalisis pengaruh dari faktor-faktor tersebut terhadap impor beras di Indonesia. Metodologi dan pengolahan data dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear berganda menggunakan software SPSS. Hasil pengujian diperoleh nilai R2 sebesar 0,829, menunjukan bahwa 82,9% impor beras dapat dijelaskan oleh variabel bebas yang digunakan dalam model yaitu produksi beras, konsumsi beras, stok beras, harga beras dalam negeri, harga beras internasional dan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika. Sedangkan sisanya 17,1%, dijelaskan oleh variabel lain di luar model penelitian. Hasil pengujian secara bersama-sama menunjukkan variabel produksi, konsumsi, stok beras, harga beras domestik, harga beras internasional dan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika berpengaruh terhadap impor beras di Indonesia dengan nilai probabilitas 0,000 < 0,05.

26 Purwanto (2009 : 4) melakukan penelitian dengan judul analisis faktor-faktor yang memengaruhi impor kacang kedelai nasional periode 1987-2007). Dengan tujuan penelitian untuk menganalisis perkembangan impor kacang kedelai nasional, faktor-faktor yang memengaruhi, dan besarnya pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap impor kacang kedelai nasional periode 1987-2007. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa impor kacang kedelai nasional selama periode 1987-2007 cenderung mengalami peningkatan tiap tahun, terutama setelah tahun 1999 ketika liberilasi perdagangan pada komoditas pangan mulai diberlakukan. Pada tahun 2007 tingkat ketergantungan Indonesia pada kacang kedelai impor telah mencapai 1,4 juta ton atau setara dengan kehilangan devisa negara sebesar Rp. 4,4 triliun per tahun. Dari enam faktor yang diduga memengaruhi impor kacang kedelai nasional periode 1987-2007, setelah dilakukan uji statistik diperoleh tiga faktor berpengaruh signifikan. Dengan menggunakan metode

backward dihasilkan model persamaan terbaik yaitu Y = -47,064,102 – 0,684

Produksi + 0,823 Konsumsi + 93,334 Harga lokal + e , dengan nilai adjusted R

square sebesar 0,975 yang berarti bahwa sebanyak 97,5 persen keragaman impor

kacang kedelai nasional selama periode 1987-2007 dapat dijelaskan oleh ketiga faktor penjelasan dan sisanya sebesar 2,5 persen dijelaskan oleh faktor lain. Model terbaik diperoleh setelah mengeluarkan faktor harga kacang kedelai impor, nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat, dan harga kacang kedelai dunia dari persamaan regresi yang terbentuk sebelumnya. Faktor yang paling dominan memengaruhi impor kacang kedelai nasional adalah produksi dalam

27 negeri dengan nilai standardized coefficients beta sebesar -0,753, diikuti oleh faktor konsumsi nasional, dan harga kacang kedelai lokal.

Handayani (2013 : 6) melakukan penelitian dengan judul analisis faktor-faktor yang memengaruhi impor durian di Indonesia. Dengan tujuan penelitian menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi impor durian di Indonesia dan menganalisis respon (elastisitas) masing-masing faktor yang mempengaruhi impor durian di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu analisis deskriptif dan analisis kuantitatif dengan regresi linear berganda menggunakan program IBM SPSS. Hasil penelitian yang diperoleh pada penelitian menunjukan bahwa variabel harga durian impor berpengaruh negatif yang nyata dan signifikan pada taraf kepercayaan 90%. Variabel harga durian lokal memiliki nilai positif namun tidak berpengaruh nyata dan signifikan terhadap impor durian di Indonesia. Untuk variabel nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika memiliki nilai negatif namun tidak berpengaruh nyata dan signifikan terhadap impor durian di Indonesia. Tetapi dari hasil uji elastisitas, nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika bersifat elastis, yang berarti konsumen respon akan perubahan nilai tukar Rupiah terhadap volume impor durian di Indonesia. Sedangkan variabel PDB berpengaruh positif yang nyata dan signifikan pada taraf kepercayaan 95%. Nilai elastisitas pada harga durian impor dan harga durian lokal bersifat inelastis, sedangkan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika dan PDB bersifat elastis terhadap volume impor durian di Indonesia.

28 2.6 Kerangka Pemikiran

Cengkeh merupakan komoditas unggulan Indonesia dalam menambah jumlah devisa negara. Permintaan cengkeh meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk serta meningkatnya konsumsi cengkeh dalam negeri. Sehingga, produksi dalam negeri belum dapat memenuhi permintaan cengkeh dalam negeri.

Kebijakan pemerintah untuk memenuhi permintaan cengkeh dilakukan dengan cara mengimpor cengkeh dari beberapa negara penghasil cengkeh. Namun, jika kegiatan impor cengkeh terus menerus dilakukan, dikhawatirkan akan mengurangi devisa negara. Adanya cengkeh impor yang masuk ke Indonesia dengan kapasitas yang banyak juga akan mengancam sustainabilitas produksi cengkeh lokal serta menurunkan kesejahteraan petani cengkeh lokal. Maka dari itu diharapkan dapat diketahui faktor-faktor yang memengaruhi impor cengkeh guna meminimalisir kegiatan impor cengkeh Indonesia.

Kegiatan impor cengkeh dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mendukungnya. Berdasarkan teori faktor-faktor yang memengaruhi impor dari Mankiw dkk (2012 : 184) dan penelitian terdahulu, maka beberapa faktor-faktor yang diduga mempengaruhi volume impor cengkeh Indonesia diantaranya harga rill cengkeh dalam negeri, harga rill cengkeh impor, nilai tukar rill rupiah terhadap dollar Amerika Serikat, dan dummy kebijakan pengendalian impor cengkeh. Faktor-faktor tersebut kemudian menjadi variabel dependen dan variabel independen yang akan dianalisis secara kualitatif deskriptif dan kuantitatif dengan metode regresi linear berganda. Selanjutnya akan diolah dengan menggunakan

29 program Eviews 9. Hasil dari pengujian alat analisis tersebut akan diketahui faktor-faktor yang berpengaruh positif atau negatif terhadap impor cengkeh di Indonesia. Berikut kerangka pemikiran peneliti dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Kerangka Pemikiran

Permintaan cengkeh meningkat

Produksi cengkeh dalam negeri belum dapat memenuhi

permintaan

Impor Cengkeh

Teori faktor yang memengaruhi impor Mankiw (2012)

1. Selera konsumen

2. Harga barang di dalam negeri dan di luar negeri

3. Nilai tukar

4. Pendapatan konsumen di dalam dan luar negeri

5. Biaya transportasi barang dari satu negara ke negara lain

6. Kebijakan pemerintah

Faktor-faktor yang memengaruhi impor cengkeh di Indonesia

1. Harga rill cengkeh dalam negeri 2. Harga rill cengkeh impor

3. Nilai tukar rill rupiah terhadap dollar Amerika Serikat

4. Dummy kebijakan pengendalian impor cengkeh

Analisis regresi linear

berganda

30 2.7 Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang sedang diteliti atau proposisi atau dugaan yang belum terbukti yang secara tentatif menerangkan fakta-fakta atau fenomena tertentu dan juga merupakan jawaban yang memungkinkan terhadap suatu pertanyaan riset (Sarwono, 2013 : 70). Hipotesis yang digunakan dalam variabel penelitian ini adalah :

1) Harga rill cengkeh dalam negeri berpengaruh positif terhadap volume impor cengkeh Indonesia.

2) Harga rill cengkeh impor berpengaruh negatif terhadap volume impor cengkeh Indonesia.

3) Nilai tukar rill rupiah terhadap dollar Amerika Serikat berpengaruh negatif terhadap volume impor cengkeh Indonesia.

4) Dummy kebijakan pengendalian impor cengkeh berpengaruh positif terhadap volume impor cengkeh Indonesia.

31 BAB III

Dokumen terkait