• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB X INDEKS KINERJA DOSEN

10.1 Indeks Kinerja untuk Dosen

1. Kinerja Dosen dievaluasi setiap 6 (enam) bulan sekali melalui Indeks Kinerja Dosen (IKD)

2. Untuk mengevaluasi Kinerja Dosen dilakukan dengan menggunakan kuesioner ke Mahasiswa, Penilaian oleh Dosen itu sendiri (Self Evaluation), Penilaian dari Team Penilai (Akademik, Kepala Program Studi, Administrasi).

b. Nilai Indeks Kinerja Dosen akan diberikan kepada seluruh Dosen melalui Kepala Program Studi.

c. Dosen yang mempunyai nilai dibawah 2.5 (dua koma lima) dinyatakan kurang berprestasi dan akan dikurangi nilai kredit mengajar untuk semester berikutnya.

20

BAB XI

PASAL TATA TERTIB DOSEN

PASAL 1

PENERIMAAN DOSEN

Dosen yang telah diterima bekerja di STP Bogor, wajib mengikuti jadwal penerimaan Dosen baru yang telah disusun yaitu:

a. Induksi Norms & Values / Budaya Perusahaan, bertujuan untuk menyamakan Persepsi Dosen mengenai baik atau buruk, benar atau salah, diterima atau ditolaknya, terhadap suatu aktifitas di dalam Kampus. Induksi ini disampaikan langsung oleh Pimpinan STP Bogor, perbedaan Norms & Value / Budaya Perusahaan diantara Dosen akan menyebabkan pertentangan diantara Dosen, sehingga pertumbuhan STP Bogor akan terhambat.

b. Training tentang Standard Operating Procedure, bertujuan agar seluruh Dosen mampu bekerja sesuai Job Description. Training disampaikan oleh Wakil Ketua Bidang Akademik STP Bogor dan merupakan persyaratan untuk Dosen agar dapat bekerja atau mengajar di STP Bogor.

c. Orientasi tentang seluruh Program Studi yang ada di STP Bogor, bertujuan untuk memahami tugas dan peraturan yang berlaku di masing masing Program Studi. Orientasi ini disampaikan oleh setiap Wakil Ketua.

PASAL 2

TIDUR SEWAKTU JAM KERJA

a. Untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga keahlian dan kualitas kerja maka setiap Dosen wajib menjaga kesehatan dirinya.

b. Dosen dilarang tidur sewaktu jam kerja apapun alasannya.

c. Apabila Dosen mengalami gangguan kesehatan/ sakit sewaktu jam kerja, maka Dosen yang berkepentingan diizinkan pulang cepat

21

dengan mengajukan izin terlebih dahulu kepada Divisi Bidang Akademik.

PASAL 3

MAKAN SEWAKTU JAM KERJA

a. Setiap Dosen dilarang makan di ruang kelas apapun alasannya.

b. Dosen diizinkan makan sesuai tempat yang ditentukan, yaitu di Ruang Kantin yang telah disediakan.

PASAL 4 TANDA PENGENAL

a. Setiap Dosen diberikan tanda pengenal berupa pengenal ID card.

b. ID card terdiri dari Kartu pengenal Dosen dan gantungan ID card.

c. Tanda pengenal harus dipakai oleh setiap Dosen, ditempatkan pada baju yaitu diatas dada kiri, pada saat Dosen masuk kampus untuk mengajar.

d. Kehilangan atau kerusakan tanda pengenal harus dilaporkan ke Bagian Administrasi, paling lambat 1 x 24 jam agar mendapat penggantian yang baru.

e. Tanda pengenal Dosen dikembailkan kepada Bagian Administrasi apabila Dosen sudah berhenti bekerja.

PASAL 5 REGISTRASI

a. Setiap Dosen diwajibkan memberitahukan kepada Bagian Administrasi selambat lambatnya 1 (satu) minggu, setiap ada perubahaan data pribadi, misal: alamat rumah/ pindah alamat rumah, status pernikahan, jumlah anak, status pendidikan dan lain-lain yang sejenis.

b. Bagian Administrasi menyediakan lembar data pribadi guna diisi oleh Dosen.

c. STP Bogor secara berkala memperbaharui data setiap Dosen, sehingga setiap ada perubahan data kependudukan, seluruh Dosen diwajibkan menyerahkan fotocopy Kartu Keluarga terbaru.

22 PASAL 6

KUALIFIKASI AKADEMIK

a. Dosen wajib memiliki Kualifikasi Akademik, Kompetensi, Sertifikat pendidikan sehat jasmani dan rohani dan memenuhi kualifikasi lain yang dipersyaratkan satuan pendidikan tinggi tempat bertugas, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan pendidikan Nasional.

b. Kualifikasi Akademik diperoleh melalui pendidikan tinggi program pasca sarjana yang terakreditasi sesuai dengan bidang keahlian.

PASAL 7 TUGAS DOSEN

a. Dosen sebagai ilmuwan memiliki tugas, mengembangkan suatu cabang ilmu pengetahuan atau teknologi melalui penalaran dan penelitian ilmiah serta menyebarluaskannya.

b. Dosen secara perseorangan atau berkelompok wajib menulis buku ajaran atau buku teks, yang diterbitkan oleh perguruan tinggi atau publikasi ilmiah sebagai salah satu sumber belajar dan untuk pengembangan budaya akademik serta pembudayaan baca tulis sebagai Sivitas Akademika.

PASAL 8 KODE ETIK DOSEN

a. Menjaga Integritas diri serta komitmen sebagai Dosen dan selalu berupaya meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai untuk diteruskan kepada peserta didik.

b. Mengikuti dan melaksanakan dengan teguh dan penuh rasa tanggung jawab semua aturan mupun prosedur proses belajar mengajar yang telah ditetapkan STP Bogor.

c. Tidak memanfaatkan jabatan Dosen untuk kepentingan pribadi, golongan maupun organisasi.

d. Memegang teguh dan menjaga semua rahasia yang dipercayakan oleh STP Bogor untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan

23 teknologi.

e. Menjaga nama baik Sivitas Akademika STP Bogor baik di dalam maupun di luar kampus STP Bogor.

PASAL 9

TATA KRAMA DOSEN

a. Mengajar materi perkuliahan berdasarkan ketentuan dari Divisi Bidang Akademik serta pengembangannya.

b. Menjaga suasana belajar mengajar dan ketertiban mahasiswa/i serta fasilitas yang ada didalam ruang kelas.

c. Memulai dan mengakhiri perkuliahan sesuai jadwal dan waktu yang ditetapkan Divisi Bidang Administrasi.

d. Memotivasi mahasiswa/i untuk semangat belajar

e. Bertutur kata, tindakan, dan memberi contoh yang baik kepada mahasiswa.

f. Memegang teguh rahasia soal ujian yang akan diujikan.

g. Menilai hasil belajar mahasiswa secara objektif dan melaporkan sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan Divisi Bidang Akademik.

h. Mendisiplinkan mahasiswa/i sesuai dengan tata tertib kehidupan kampus.

i. Tidak melakukan tindakan yang dapat mengganggu jalannya proses belajar mengajar.

j. Tidak menyentuh bagian tubuh mahasiswa/i selain bersalaman dan hal-hal professional lainnya.

k. Tidak melakukan perbuatan asusila baik terhadap sesama Pengajar, terhadap Mahasiswa/i maupun terhadap staff STP Bogor.

l. Menjaga nama baik Sekolah Tinggi Pariwisata Bogor dengan tidak memprovokasi Mahasiswa dan menginformasikan rumor yang tidak bisa dipertanggungjawabkan keberadaannya.

24 PASAL 10

DIBERHENTIKAN DENGAN HORMAT

Dosen dapat diberhentikan dengan hormat dari jabatan sebagai Dosen apabila:

a. Meninggal dunia.

b. Mencapai batas usia pensiun yaitu usia 65 tahun.

c. Atas permintaan sendiri.

d. Tidak dapat melaksanakan tugas secara terus menerus selama 12 bulan karena sakit jasmani dan atau rohani.

e. Berakhirnya perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama antara Dosen dan penyelenggara pendidikan.

PASAL 11

DIBERHENTIKAN TIDAK DENGAN HORMAT

Dosen dapat diberhentikan tidak dengan hormat dari jabatan sebagai Dosen karena:

a. Melanggar perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama.

b. Melalaikan kewajiban dalam menjalankan tugas selama 1 bulan atau lebih secara terus menerus.

PASAL 12 CUTI MELAHIRKAN

a. DosenTetap wanita yang akan melahirkan, diberikan cuti melahirkan dan mendapat upah penuh.

b. Cuti melahirkan diberikan selama 3 tiga bulan (1,5 bulan sebelum dan 1,5 bulan sesudah)

c. Dosen wanita yang berkepentingan harus melampirkan Surat Keterangan Dokter/ Bidan yang merawatnya selambat lambatnya 1 (satu) minggu sebelumnya.

d. Kepada Dosen wanita yang mengalami Keguguran/gugur kandungan, STP Bogor memberikan waktu istirahat maksimal 1,5 bulan dan mendapat upah penuh.

25

e. Dosen wanita yang berkepentingan harus melampirkan Surat Keterangan Dokter/ Bidan yang menjelaskan bahwa pekerja harus beristirahat dikarenakan Keguguran/gugur kandungan.

f. Ketentuan ini berlaku untuk Dosen dengan status Dosen Tetap.

PASAL 13

PENINGKATAN KARIR DOSEN

STP Bogor mendukung Dosen Tetap untuk meningkatkan karir dan memiliki Jabatan Fungsional. Tahapan peningkatan karir dosen dilakukan dengan tahap sebagai berikut:

1. Dosen baru akan diangkat sebagai Dosen Tetap Yayasan dan segera didaftarkan untuk mendapatkan NIDN (Nomor Induk Dosen Nasional)

2. Satu tahun setelah dosen mendapatkan NIDN dosen bisa mengajukan jabatan fungsional ke Asisten Ahli (Ijazah S2) atau Lektor (Ijazah S3)

3. Setelah du a tahun memiliki jabatan fungsional pertama, dosen bisa mengajukan kenaikan jabatan baik ke Lektor maupun Lektor

Kepala

4. Setelah du a tahun memiliki jabatan fungsional kedua, dosen bisa mengajukan kenaikan jabatan berikutnya apabila telah memenuhi syarat

5. Dosen yang memiliki jabatan fungsional akan mendapatkan tunjangan dari Sekolah Tinggi Pariwisata Bogor sesuai jabatan fungsional dosen.

PASAL 14 PERJALANAN DINAS

Perjalanan dinas atas perintah STP Bogor, dalam rangka melaksanakan tugas-tugas akademik, untuk perjalanan dinas di dalam negeri atau ke luar negeri, diatur sebagai berikut:

a. Kepada dosen yang melakukan perjalanan dinas, diberikan biaya

26 perjalanan dinas.

b. Perjalanan dinas meliputi biaya transportasi, biaya makan dan biaya penginapan.

c. Biaya perjalanan dinas yang diberikan disesuaikan dengan:

1. Tempat / tujuan perjalanan dinas.

2. Golongan pekerja yang melakukan perjalanan dinas.

3. Fasilitas yang diberikan perusahaan di tempat dinas.

PASAL 15

TUNJANGAN HARI RAYA

a. Tunjangan Hari Raya Keagamaan adalah pendapatan Dosen Tetap yang dibayarkan oleh STP Bogor kepada Dosen menjelang hari raya keagamaan yang berupa uang.

b. Pengusaha memberikan THR kepada Dosen Tetap dengan masa kerja diatas 3 (tiga) bulan secara terus menerus atau lebih.

c. Ketentuan ini berlaku untuk Dosen dengan Status Dosen Tetap d. Besarnya THR pada Kondisi bisnis normal

1. Masa kerja diatas 3 (tiga) bulan tetapi kurang dari 12 (dua belas) bulan masa kerja : 12 X 1 (satu) bulan upah

2. Masa kerja 12 (dua belas) bulan secara terus menerus atau lebih mendapat 1 (satu) bulan upah.

e. 1 (satu) bulan upah status upah bulanan ialah Upah Pokok ditambah Tunjangan Tetap.

PASAL 16 KENAIKAN UPAH

a. Peninjauan upah Dosen didasarkan atas keuntungan dan perkembangan bisnis yang didapat oleh STP Bogor dan disesuaikan dengan perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK), dimana dalam pelaksanaannya dilakukan minimal 1 (satu) tahun sekali dan tetap disesuaikan dengan kemampuan STP Bogor, sebagaimana diatur dalam kebijakan STP Bogor.

27

b. Kenaikan upah ditetapkan dengan ketentuan sebagai berukut:

1. Kenaikan Massal / General Increase yaitu kenaikan upah yang berlaku untuk semua pekerja.

2. Kenaikan Prestasi Kerja / Merit Increase yaitu kenaikan upah yang dihitung dari Penilaian Prestasi Kerja Tahunan.

c. Seluruh ketentuan ini berada di bawah tanggung jawab Kepegawaian.

PASAL 17 PENUNDAAN UPAH

a. Pada dasarnya penundaan upah harus diusahakan untuk dapat dicegah.

b. Apabila STP Bogor mengalami kemunduran/kesulitan maka STP Bogor akan memberikan penjelasan kepada Dosen.

c. STP Bogor akan melakukan tindakan bertahap, sampai posisi STP Bogor normal kembali.

d. Apabila tindakan bertahap tersebut tidak berhasil maka, STP Bogor akan meminta pengertian dan kesediaan Dosen untuk penundaan upah.

e. Penundaan upah dilaksanakan melalui surat keputusan yang dikeluarkan oleh Department Kepegawaian.

PASAL 18

PENGURANGAN UPAH

a. Pada dasarnya pengurangan upah harus diusahakan untuk dapat dicegah.

b. Apabila STP Bogor mengalami kemunduran/kesulitan maka STP Bogor akan memberikan penjelasan kepada Dosen mengenai keadaan STP Bogor.

c. Dalam menempuh tahap penyelamatan, STP Bogor akan melakukan tindakan bertahap, sampai posisi perusahaan normal kembali, dengan upaya sebagai berikut:

1. Peningkatan efisiensi dan penghematan

28

2. Mengurangi jam kerja,mengurangi hari kerja 3. Membatasi,menghapuskan jam kerja lembur 4. Mempercepat kontrak kerja atau pensiun

5. Merumahkan Dosen secara bergilir untuk sementara waktu,dan lain sebagainya

d. Apabila tindakan bertahap tersebut tidak berhasil maka STP Bogor akan meminta pengertian,dan kesediaan Dosen untuk pengurangan upah sesuai ketentuan yang berlaku.

PASAL 19 PAKAIAN KERJA

Seluruh Dosen memakai pakaian kerja lengkap pada saat melakukan pekerjaan:

a. Menggunakan kemeja formal tanpa melipat lengan baju b. Menggunakan kemeja batik sebagai alternatif kemeja formal

c. Menggunakan celana bahan. Tidak diperbolehkan menggunakan celana jeans.

d. Menggunakan sepatu formal tertutup berwarna natural.

e. Disarankan menggunakan Jas Kerja selama mengajar

f. Tidak menggunakan kacamata hitam atau kaca mata berwarna.

g. Tidak mewarnai rambut selain hitam h. Tidak mewarnai kuku

PASAL 20 BPJS

a. STP Bogor menanggung seluruh Dosen Tetap dalam kepesertaan Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) yang meliputi BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan.

b. Program Jaminan Hari Tua yang berada di dalam BPJS ketenagakerjaan, pekerja ikut menanggung sebesar 2%.

c. Pemberitahuan Saldo Jaminan Hari Tua, dapat dicek di website BPJS Ketenagakerjaan online.

29

d. Program BPJS ini berlaku untuk pekerja dengan masa kerja di atas 3 bulan.

e. Program Kesehatan yang berada di dalam BPJS Kesehatan, pekerja ikut menanggung 0.005%.

PASAL 21

SUMBANGAN KELAHIRAN

a. Kepada Dosen wanita / istri Dosen melahirkan, termasuk gugur kandungan, maka STP Bogor memberikan bantuan Sumbangan Kelahiran untuk anak ke 1 (satu) dan anak ke 2 (dua).

b. Kelahiran bayi kembar dianggap 1 (satu) kali kelahiran.

c. Dosen yang berhak ialah Dosen Tetap dengan masa kerja diatas 3 (tiga) bulan.

d. Dosen wajib melampirkan Surat Keterangan Dokter / Bidan yang merawatnya.

e. Sumbangan Kelahiran akan diberikan kepada Dosen, apabila Istri / Suami.

f. Dosen, tidak memiliki pekerjaan atau memiliki pekerjaan yaitu mengelola usaha miliknya sendiri.

g. Sumbangan Kelahiran tidak diberikan kepada Dosen, apabila Istri/

Suami memiliki pekerjaan yaitu sebagai Karyawan.

h. Apabila di tempat bekerja Istri / Suami Dosen tidak ada bantuan sumbangan Kelahiran maka STP Bogor akan memberikan bantuan Sumbangan Kelahiran jika melampirkan Surat Keterangan Tertulis dari tempatnya bekerja tentang tidak adanya bantuan Sumbangan Kelahiran.

i. Besarnya Sumbangan Kelahiran ditetapkan sesuai dengan kemampuan STP Bogor, sebagaimana diatur dalam kebijakan STP Bogor.

30 PASAL 22

SUMBANGAN KEMATIAN

a. Kepada Dosen sendiri, anak kandung Dosen, suami / istri Dosen, orang tua/ mertua Dosen yang meninggal dunia, STP Bogor memberikan bantuan Sumbangan Kematian.

b. Dosen yang berhak ialah Dosen Tetap dengan masa kerja diatas 3 (tiga) bulan.

c. Dosen wajib melampirkan Surat Keterangan Tertulis / bukti yang sah dari instansi yang berwenang.

d. Sumbangan Kematian akan diberikan kepada Dosen yaitu apabila anak kandung Dosen suami / istri Dosen, orang tua / mertua Dosen, tidak memiliki pekerjaan atau memiliki pekerjaan yaitu mengelola usaha miliknya sendiri.

e. Sumbangan Kematian tidak diberikan kepada Dosen yaitu apabila anak kandung Dosen, suami / istri Dosen, orang tua / mertua Dosen, memiliki pekerjaan yaitu sebagai Karyawan.

f. Apabila di tempat bekerja anak kandung Dosen, suami / istri Dosen, orang tua mertua Dosen, tidak ada bantuan Sumbangan Kematian maka STP Bogor akan memberikan bantuan Sumbangan Kematian jika melampirkan Surat Keterangan Tertulis dari tempatnya bekerja tentang tidak adanya bantuan Sumbangan Kematian.

g. Besarnya Sumbangan Kematian ditetapkan sesuai dengan kemampuan STP Bogor, sebagaimana diatur dalam kebijakan.

PASAL 23

DOKUMEN PERUSAHAAN

a. Seiring dengan perkembangan STP Bogor yang terus terjadi dari hari ke hari, maka semakin banyak dokumen yang dihasilkan.

b. Dalam rangka melindungi kepentingan STP Bogor maka setiap Dosen wajib menjaga dan menyimpan dengan baik seluruh dokumen milik perusahaan.

c. Dokumen milik STP Bogor (berupa foto copy/salinan) hanya dapat

31

diberikan kepada pihak luar apabila Dosen telah mendapat izin tertulis dari STP Bogor.

d. Dosen yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan ini dikenakan sanksi

e. Dokumen perusahaan dan sanksi pelanggaran yang dimaksud yaitu sebagai berikut:

1. Dokumen Primer:

Data administrasi, laporan keuangan/pajak, proposal proyek dan surat menyurat sejenis.

Sanksi: Pelanggaran Berat /Pemutusan Hubungan Kerja.

2. Dokumen Sekunder:

Laporan kinerja Dept/ Unit Usaha/Rekening Koran dan surat menyurat sejenis.

Sanksi: Pelanggaran Sedang/Surat Peringatan 3.

3. Dokumen Tersier:

Dokumen dan surat menyurat diluar dokumen Primer dan dokumen Sekunder.

Sanksi: Pelanggaran Ringan/Surat Peringatan 1.

PASAL 24 SURAT PERINGATAN

a. STP Bogor dan Dosen menyadari sepenuhnya perlunya menegakkan Tata Tertib, karenanya setiap Dosen yang melakukan pelanggaran Tata Tertib, dikenakan tindakan disiplin berupa Surat Peringatan.

b. Kepada Dosen yang melakukan pelanggaran Tata Tertib, diberikan Surat Peringatan sebagai berikut:

1. Pelanggaran Ringan Surat Peringatan I (Warning Ticket Yellow) 2. Pelanggaran Ringan Surat Peringatan II (Warning Ticket Orange) 3. Pelanggaran Sedang Surat Peringatan III (Waning Ticket Red) 4. Pelanggaran Berat Proses PHK (Warning Ticket Black)

c. Dosen yang menolak menandatangani Surat Peringatan, langsung dikenakan sanksi Pemutusan Hubungan Kerja.

32 PASAL 25 DIRUMAHKAN

a. Pada dasarnya merumahkan Dosen harus diusahakan untuk dapat dicegah.

b. Apabila STP Bogor mengalami kemunduran/ kesulitan maka STP Bogor akan memberikan penjelasan kepada Dosen.

c. STP Bogor akan melakukan tindakan bertahap, sampai posisi STP Bogor normal kembali.

d. Apabila tindakan bertahap tersebut tidak berhasil maka, STP Bogor akan meminta pengertian dan kesediaan Dosen untuk dirumahkan sesuai ketentuan yang berlaku.

e. 1 (satu) bulan upah Dosen dirumahkan ialah Upah Pokok ditambah Tunjangan Tetap.

f. Dosen dirumahkan melalui surat keputusan yang dikeluarkan oleh Bagian Kepegawaian.

PASAL 26 SKORSING

a. Skorsing dapat dikenakan kepada setiap Dosen yang melakukan Pelanggaran Berat atau melakukan pelanggaran setelah mendapat Surat Peringatan III dan masih melakukan kesalahan yang sama atau melakukan suatu tindakan yang sangat merugikan STP Bogor.

b. Skorsing dapat dikenakan kepada setiap Dosen yang sedang dalam proses pemutusan hubungan kerja.

c. 1 (satu) bulan upah Dosen skorsing ialah Upah Pokok ditambah Tunjangan Tetap.

d. Skorsing dilaksanakan sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku.

33 PASAL 27 TELEPON GENGGAM

a. Dosen tidak diizinkan untuk membunyikan telepon genggam/

Handphone/ Ipod/ semua jenis Earphone/ semua jenis Handsfree/

semua jenis Headset sewaktu jam mengajar, apapun alasannya.

b. Dosen diizinkan membunyikan telepon genggam yaitu pada saat istirahat atau setelah selesai mengajar.

PASAL 28

PENGGUNAAN INTERNET

a. Kampus STP Bogor menyediakan jaringan internet untuk menunjang aktifitas pendidikan kampus termasuk untuk proses belajar mengajar.

b. Dosen tidak diizinkan menggunakan jaringan intenet untuk bermain game dan atau chatting di Jejaring Sosial, apapun alasannya.

c. Dosen yang kedapatan menggunakan jaringan internet untuk browsing situs porno maka Dosen tersebut dikenakan sanksi sesuai ketentuan HRD.

PASAL 29 DONOR DARAH

a. STP Bogor mengikutsertakan seluruh Dosen dalam kepersertaan Anggota Donor Darah yang dikelola oleh Palang Merah Indonesia – Unit Transfusi Darah.

b. STP Bogor mengutamakan syarat menjadi Anggota Donor Darah yaitu untuk menjamin keselamatan pemberi donor dan untuk menjamin keselamatan penerima donor.

PASAL 30 TEST NARKOBA

a. Dosen dilarang mengkonsumsi minuman keras, narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya apapun alasannya.

b. STP Bogor secara berkala akan melaksanakan pemeriksaan test

34

narkoba kepada seluruh Dosen tanpa adanya pemberitahuan terlebih dahulu.

c. Dosen yang terbukti mengkonsumsi minuman keras, narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya berdasarkan hasil pemeriksaan test narkoba berkala tersebut diatas, dikenakan sanksi Pemutusan Hubungan Kerja.

PASAL 31 LOST & FOUND

a. Setiap barang milik STP Bogor, milik tamu, milik mahasiswa, milik pengusaha, milik staff atau milik sesama Dosen yang hilang di area hotel, wajib segera dilaporkan ke bagian Lost &Found.

b. Setiap barang yang ditemukan di kampus STP Bogor wajib segera diamankan oleh setiap Dosen dan selanjutnya dilaporkan dan diserahkan kepada bagian Lost & Found.

c. Bagian Lost & Found (Kehilangan & Penemuan) berada dibawah tanggung jawab Departemen Security.

d. Departemen Security wajib memproses setiap ada laporan tentang Lost & Found, sesuai Standard Operating Procedure yang berlaku.

e. Mencuri adalah tindakan kriminal, STP Bogor segera menyerahkan Setiap pelaku kriminal kepada pihak Kepolisian.

PASAL 32

KETERANGAN DARI KAMPUS

a. STP Bogor memahami apabila ada kebutuhan dari Dosen mengenai Surat Keterangan tentang Status Dosen.

b. Dosen yang membutuhkan Surat Keterangan tersebut, harus seminggu sebelumnya mengajukan permohonan terlebih dahulu ke Bagian Administrasi.

35 PASAL 33

KETERANGAN DARI DOSEN

a. Setiap perbuatan berupa permasalahan pelanggaran terhadap Tata Tertib Dosen STP Bogor dikenakan sanksi.

b. Apabila terjadi permasalahan pelanggaran, STP Bogor akan segera meminta keterangan/ penjelasan dari Dosen terkait termasuk mengumpulkan informasi dari Dosen atau staff lain yang mengetahuinya.

c. STP Bogor akan meminta keterangan atau penjelasan dari setiap Dosen yaitu berupa keterangan atau penjelasan tertulis atau lisan.

d. Setiap Dosen wajib memberikan keterangan atau penjelasan tentang permasalahan atau pelanggaran yang sebenarnya terjadi, Dosen dilarang keras memberikan keterangan palsu atau dipalsukan apapun alasannya.

e. Dosen yang memberikan keterangan palsu atau dipalsukan apapun alasannya, langsung dikenakan sanksi Pemutusan Hubungan Kerja.

PASAL 34 KOTAK SARAN

a. STP Bogor menyediakan Kotak Saran, bertempat di area Ruang Dosen dan disediakan khusus untuk seluruh Dosen.

b. Seluruh Dosen dapat menulis saran untuk kemajuan kampus atau menulis info penting untuk menyelamatkan organisasi atau kelangsungan hidup STP Bogor.

c. Saran atau info dari Dosen, dapat disertai atau tidak disertai identitas.

d. Saran atau info yang masuk, akan diambil oleh STP Bogor untuk dipelajari dan dijadikan bahan pertimbangan untuk mengambil tindakan.

PASAL 35

PENGGUNAAN LOGO ATAU SIMBOL STP BOGOR DAN SBU LAIN Dosen dilarang menggunakan logo/ simbol/ atribut STP Bogor dan

36

SBU lain jika Dosen memberikan pelatihan/ training yang berhubungan dengan training hospitality namun tidak menggunakan organisasi yang ada di Bogor Hospitality Initiative seperti:

a. STP Bogor b. LKP-BHI

c. LPPM STP Bogor d. HOMS

e. Salak Hospitality

f. SBU lain di Bogor Hospitality Initiative

PASAL 36

PENYELESAIAN KELUH KESAH

a. Apabila terjadi keluh kesah / kekurangpuasan dari Dosen atas hubungan kerja, syarat-syarat kerja dan keadaan ketenagakerjaan, hal ini dapat diselesaikan secara musyawarah dengan atasan langsung. Apabila belum dapat diselesaikan, maka diteruskan kepada pimpinan yang lebih tinggi.

b. Musyawarah dengan atasan langsung sampai dengan pimpinan yang lebih tinggi dilakukan secara berjenjang, penyelesaian setiap jenjangn paling lambat 1 (satu) minggu.

c. Apabila persoalan tersebut belum dapat diselesaikan, maka upaya penyelesaian dapat diselesaikan melalui peraturan perundangan yang berlaku.

d. Selama dalam proses penyelesaian, kedua belah pihak wajib menjaga agar supaya kegiatan operasional perusahaan tetap berlangsung dengan lancar dan aman.

PASAL 37

KEWAJIBAN TAMBAHAN

Tata Tertib yang termuat dalam buku Tata Tertib Dosen STP Bogor ini, bukanlah merupakan satu-satunya sumber informasi mengenai Tata

37

Tertib Dosen STP Bogor, karena merupakan kewajiban setiap Dosen untuk memahami segala peraturan dan kebijaksanaan yang berlaku di masing-masing Program Studi atau Divisi sesuai dengan perkembangan manajemen STP Bogor yang begitu dinamis dalam memajukan dunia pendidikan perhotelan dan pariwisata.

PASAL 38 TUGAS BELAJAR

a. Tugas belajar adalah penugasan yang diberikan oleh pejabat yang berwenang dari Sekolah Tinggi Pariwisata Bogor kepada dosen untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang kebih tinggi, tanpa meninggalkan tugas dan tanggung jawabnya.

b. Tugas belajar dibiayai oleh Sekolah Tinggi Pariwisata Bogor atau dibiayai oleh beasiswa pemerintah/lembaga swasta lainnya.

b. Tugas belajar dibiayai oleh Sekolah Tinggi Pariwisata Bogor atau dibiayai oleh beasiswa pemerintah/lembaga swasta lainnya.