• Tidak ada hasil yang ditemukan

Indeks Resiko Sanitasi ( IRS )

HASIL STUDI EHRA

3.8 Indeks Resiko Sanitasi ( IRS )

Hasil Indeks Resiko Sanitasi ( IRS ) hasil studi EHRA berdasarkan 5 variabel yaitu sumber air rumah tangga, air limbah domestik, persampahan, genangan air dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dapat dilihat pada gambar grafik di bawah ini :

Gambar 3.23 : Grafik Indeks Risiko Sanitasi Kab. Tulungagung Tahun 2016 Dari gambar 3.23 diatas terlihat bahwa pada strata 1 indeks resiko sanitasi yang terbesar pada variabel persampahan ( 89 ), air limbah domestik ( 64 ) dan PHBS ( 28 ). Pada strata 2 indeks resiko sanitasi terbesar pada variabel persampahan ( 94 ), air limbah domestik ( 55 ) dan PHBS ( 34 ). Pada strata 3 indeks resiko sanitasi terbesar pada variabel persampahan ( 73 ), air

LAPORAN STUDI EHRA KAB. TULUNGAGUNG TAHUN 2016

56 limbah domestik ( 58 ) dan PHBS ( 36 ). Sedangkan pada strata 4 indeks resiko sanitasi terbesar pada variabel air limbah domestik ( 60 ), persampahan ( 48 ) dan PHBS ( 28 ).

Hasil analisa indeks risiko sanitasi adalah sebagai berikut:

- Kategori area berisiko sangat tinggi pada anggota strata 2, 1 dan 3 dimana pada strata 2 yaitu dengan nilai/skor 213, risiko sanitasi paling tinggi adalah persampahan sebesar 94, air limbah domestik sebesar 55 dan PHBS sebesar 34. Pada anggota Strata 1 yaitu dengan nilai/skor 210, dimana risiko sanitasi paling tinggi adalah persampahan sebesar 89, air limbah domestik sebesar 64 dan PHBS sebesar 28. Sedangkan pada anggota strata 3 yaitu dengan nilai/ skor 205, risiko sanitasi paling tinggi adalah persampahan sebesar 73, air limbah domestik sebesar 58 dan PHBS sebesar 36.

- Kategori area berisiko rendah pada anggota Strata 4 yaitu dengan nilai/skor 174, dimana risiko sanitasi paling tinggi adalah air limbah domestik sebesar 60, persampahan sebesar 48 dan PHBS sebesar 28.

Berdasarkan indeks resiko sanitasi tersebut diatas, prioritas masalah yang mendesak adalah : a. Persampahan.

- Masih minimnya masyarakat yang menjadi penerima layanan sampah sehingga diperlukan suatu upaya dari pemerintah, swasta dan masyarakat dalam hal pengelolaan sampah mulai dari pemilahan sampah di rumah, pengumpulan sampah dari rumah, pemilahan dan pengangkutan sampah ke TPS serta pemilahan dan pengangkutan sampah ke TPA - Mayoritas masyarakat melakukan pembakaran yang akan menyebabkan polusi udara yang

pada akhirnya akan merusak lapisan ozon dan menimbulkan efek rumah kaca. Untuk itu perlu di lakukan kegiatan sosialisasi mengenai hal tersebut

- Di samping membakar sampah, masyarakat terutama di pedesaan yang mempunyai lahan kosong yang luas membuang sampahnya di tempat tersebut sehinnga dapat mencemari tanah dan sumber air. Perlu dilakukan sosialisasi pengolahan sampah menjadi kompos.

LAPORAN STUDI EHRA KAB. TULUNGAGUNG TAHUN 2016

57 - Masih minimnya masyarakat yang memanfaatkan sampah menjadi barang yang bernilai

ekonomis. Untuk itu perlu dilakukan sosialisasi dan penyuluhan yang lebih intensif mengenai pengelolaan sampah dengan metode 3 R ( Reuse, Reduce, Recycle )

b. Air limbah domestik

- Masih di temuinya masyarakat yang BAB di sembarang tempat terutama di daerah aliran sungai. Untuk itu diperlukan suatu upaya merubah perilaku mereka supaya mau BAB di jamban dengan cara melakukan pemicuan.

- Masih banyaknya jamban keluarga model cubluk yang bisa mencemari sumber air bila jaraknya < 10 meter dari sumber air. Untuk itu perlu dilakukan sosialisasi dan penyuluhan tentang pentingnya penggunaan jamban yang sehat

- Masih banyaknya tangki septik yang tidak pernah dikuras yang terindikasi terjadinya kebocoran pada konstruksinya sehingga dapat mencemari air tanah

c. Perilaku Hidup Bersih Sehat

- Sangat minimnya kesadaran masyarakat untuk melakukan cuci tangan pakai sabun (CTPS) di 5 waktu penting. Untuk itu perlu dilakukan sosialisasi dan penyuluhan tentang pentingnya CTPS di 5 waktu penting karena dapat mencegah dari penularan penyakit diare - Minimnya media promosi untuk gerakan PHBS

LAPORAN STUDI EHRA KAB. TULUNGAGUNG TAHUN 2016

58

BAB 4

PENUTUP

Survei Penilaian Resiko Kesehatan Lingkungan atau Environmental Health Risk Assessment (EHRA) adalah sebuah survei yang digunakan dalam mengidentifikasikan kondisi sanitasi yang ada di desa/kelurahan. Dengan diketahuinya kondisi fasilitas sanitasi dan higinitas serta perilaku-perilaku masyarakat, akan dapat dimanfaatkan untuk pengembangan program sanitasi termasuk promosi atau advokasi kesehatan lingkungan di Kabupaten Tulungagung sampai ke desa/kelurahan. Pelibatan kader kesehatan desa/kelurahan dan sanitarian Puskesmas sangat efektif dalam pencapaian sasaran berupa promosi dan advokasi dimaksud.

Dokumen hasil survei EHRA akan dijadikan dasar dalam penyusunan pemutakhiran SSK (Strategi Sanitasi Kabupaten) Tulungagung yang akan menjadi modal awal pelaksanaan pembangunan sanitasi di Kabupaten Tulungagung. Perlunya pembangunan dan perbaikan sarana dan prasarana sanitasi di masyarakat serta pentingnya advokasi dan promosi kesehatan lingkungan kepada masyarakat diharapkan akan menjadi salah satu target perencanaan dan pelaksanaan pembangunan sanitasi di Kabupaten Tulungagung.

Kondisi eksisting sarana dan prasarana sanitasi serta perilaku masyarakat sesuai yang teridentifikasi di dalam dokumen hasil survei EHRA akan dijadikan sebagai dasar penyusunan pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten Tulungagung. Diketahuinya kondisi eksisting tersebut baik sarana dan prasarana serta perilaku masyarakat di desa/kelurahan akan menghasilkan tingkat area beresiko di tiap desa/kelurahan. Dengan adanya kondisi eksisting area beresiko tersebut diharapkan akan dapat mendukung penyusunan dokumen pemutakhiran Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Kabupaten Tulungagung 2016 - 2020.

Dalam pelaksanaan pembangunan di bidang sanitasi diperlukan suatu upaya monitoring dan evaluasi. Kegiatan monitoring dan evaluasi ini diharapkan untuk dapat dijadikan suatu alat tolok ukur untuk mengetahui tingkat keberhasilan pembangunan di bidang sanitasi. Selain hal tersebut, pelaksanaan Survei EHRA ini dapat dijadikan baseline data bagi pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi serta pelaksanaan Survei EHRA di tahun - tahun mendatang.

LAPORAN STUDI EHRA KAB. TULUNGAGUNG TAHUN 2016

59 Survei EHRA merupakan suatu kegiatan yang sangat efektif dan efisien dalam rangka mengidentifikasi kondisi sanitasi yang ada di daerah. Pelaksanaan survei dengan pelibatan masyarakat khususnya kader kesehatan dirasa sangat memberi dampak terhadap keberhasilan pelaksanaan survei. Namun demikian dalam rangka pelaksanaan survei di tahun - tahun mendatang diperlukan perbaikan terhadap materi kuesioner yang akan digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan survei.

LAPORAN STUDI EHRA KAB. TULUNGAGUNG TAHUN 2016

60

LAMPIRAN

I. Foto Dokumentasi Kegiatan

LAPORAN STUDI EHRA KAB. TULUNGAGUNG TAHUN 2016

LAPORAN STUDI EHRA KAB. TULUNGAGUNG TAHUN 2016

62 Rapat Pokja Sanitasi Untuk Penetuan Area Survei Studi EHRA 2016

LAPORAN STUDI EHRA KAB. TULUNGAGUNG TAHUN 2016

63 Pelatihan Enumerator dan Supervisor Studi EHRA Tahun 2016

( Angkatan Pertama )

Pelatihan Enumerator dan Supervisor Studi EHRA Tahun 2016 ( Angkatan Pertama )

LAPORAN STUDI EHRA KAB. TULUNGAGUNG TAHUN 2016

64 Pelatihan Enumerator dan Supervisor Studi EHRA Tahun 2016

( Angkatan Kedua )

Pelatihan Enumerator dan Supervisor Studi EHRA Tahun 2016 ( Angkatan Kedua )

LAPORAN STUDI EHRA KAB. TULUNGAGUNG TAHUN 2016

65 Pelatihan Enumerator dan Supervisor Studi EHRA Tahun 2016

( Angkatan Ketiga )

Pelatihan Enumerator dan Supervisor Studi EHRA Tahun 2016 ( Angkatan Ketiga )

LAPORAN STUDI EHRA KAB. TULUNGAGUNG TAHUN 2016

66 Enumerator Melakukan Wawancara Studi EHRA Tahun 2016

Di Desa Demuk Kec. Pucanglaban

Enumerator Melakukan Pengamatan Studi EHRA Tahun 2016 Di Kel. Karangwaru Kec. Tulungagung

LAPORAN STUDI EHRA KAB. TULUNGAGUNG TAHUN 2016

67 Enumerator Melakukan Wawancara Studi EHRA Tahun 2016

Di Desa Plandaan Kec. Kedungwaru

Enumerator Melakukan Wawancara Studi EHRA Tahun 2016 Di Desa Nglampir Kec. Bandung

LAPORAN STUDI EHRA KAB. TULUNGAGUNG TAHUN 2016

68 Enumerator Melakukan Wawancara Studi EHRA Tahun 2016

Di Desa Wates Kec. Campurdarat

Enumerator Melakukan Pengamatan Studi EHRA Tahun 2016 Di Desa Talang Kec. Sendang

LAPORAN STUDI EHRA KAB. TULUNGAGUNG TAHUN 2016

69 Enumerator Melakukan Pengamatan Studi EHRA Tahun 2016

Di Desa Blimbing Kec. Rejotangan

Enumerator Melakukan Wawancara Studi EHRA Tahun 2016 Di Desa Bendosari Kec. Ngantru

LAPORAN STUDI EHRA KAB. TULUNGAGUNG TAHUN 2016

70 Enumerator Melakukan Pengamatan Studi EHRA Tahun 2016

Di Desa Kresikan Kec. Tanggunggunung

Supervisor Melakukan Spot Chek Studi EHRA Tahun 2016 Di Desa Kalangbret Kec. Kauman

LAPORAN STUDI EHRA KAB. TULUNGAGUNG TAHUN 2016

71 Supervisor Melakukan Spot Chek Studi EHRA Tahun 2016

Di Desa Singgit Kec. Bandung

Supervisor Melakukan Spot Chek Studi EHRA Tahun 2016 Di Desa Gamping Kec. Campurdarat

LAPORAN STUDI EHRA KAB. TULUNGAGUNG TAHUN 2016

72 Konsultasi Publik Hasil Pembaruan Studi EHRA Tahun 2016

Tanggal 27 Juli 2016

Konsultasi Publik Hasil Pembaruan Studi EHRA Tahun 2016 Tanggal 27 Juli 2016

LAPORAN STUDI EHRA KAB. TULUNGAGUNG TAHUN 2016

73

Dokumen terkait