KERAGAAN OPERASIONAL PELABUHAN
4. Indian Ocean Tuna Commision (IOTC) Big Eye Statistical Document
Sertifikat ekspor IOTC Big Eye Statistical Document merupakan sertifikasi produk perikanan khusus untuk jenis ikan tuna mata besar. Permohonan penerbitan sertifikat IOTC
Big Eye Statistical Document di PPS Nizam Zachman Jakarta pada tahun 2013 sebanyak 750 dokumen dengan volume ekspor sebesar 2.880.465,60 kg. Jumlah penerbitan sertifikat IOTC Big Eye Statistical Document di PPS Nizam Zachman Jakarta secara rinci dapat dilihat pada tabel 5.15.
Tabel 5.15. Jumlah Penerbitan Sertifikat IOTC BSD di PPSNZJ Berdasarkan Jumlah Sertifikat dan Volume Ekspor Perbulan Tahun 2013
Bulan Sertifikat (Dokumen) Volume Ikan (Kg)
Total 750 2.880.465,60
Berdasarkan tabel 5.15, penerbitan sertifikat IOTC Big Eye Statistical Document paling banyak pada bulan Maret dengan jumlah sertifikat yang dikeluarkan sebanyak 239 dokumen dan paling sedikit adalah pada bulan Februari sejumlah 3 dokumen. Sedangkan volume ekspor paling banyak pada bulan Juni sebesar 458.218,80 kg dan paling sedikit pada bulan Februari sebesar 14.388,80 kg.
5. National Oceanic And Atmospheric Administration (NOAA) Form 370.
Sertifikat ekspor NOAA Form 370 merupakan sertifikasi produk perikanan dengan jenis ikan tuna yang di ekspor ke negara Amerika. Permohonan penerbitan sertifikat NOAA Form 370 di PPS Nizam Zachman Jakarta pada tahun 2013 sebanyak 159 dokumen dengan volume ekspor sebesar 2.863.817,16 kg. Jumlah penerbitan sertifikat NOAA Form 370 di PPS Nizam Zachman Jakarta secara rinci dapat dilihat pada tabel 5.16.
Tabel 5.16 Jumlah Penerbitan Sertifikat NOAA Form 370 PPSNZJ Berdasarkan Jumlah Sertifikat dan Volume Ekspor Perbulan Tahun 2013
Bulan Sertifikat (Dokumen) Volume (Kg)
Total 159 2.863.817,16
Januari 4 89.248,72
Bulan Sertifikat (Dokumen) Volume (Kg)
Berdasarkan table 5.16, penerbitan NOAA Form 370 paling banyak pada bulan Juli sebanyak 27 dokumen dan paling sedikit pada bulan Januari sebanyak 4 dokumen.
Sedangkan volume ekspor paling besar pada bulan Juli sebesar 553.965,31 kg dan paling sedikit pada bulan Februari sebesar 51.373,73 kg.
Inspeksi Pembongkaran Ikan
Pelaksanaan inspeksi pembongkaran ikan dilakukan oleh pengawas mutu hasil perikanan setiap hari kerja terhadap kapal penangkap/pengangkut ikan. Selama tahun 2013 kapal yang telah diinspeksi sebanyak 1.490 kapal penangkap/pengangkut ikan, yang terdiri dari 596 kapal pukat cincin, 256 kapal rawai tuna, 431 kapal boukeami, 1 kapal pancing cumi, 2 kapal pancing ulur, 1 kapal jaring insang hanyut dan 203 kapal pengangkut ikan.
Jumlah kapal yang di inspeksi pada tahun 2013 ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Jumlah kapal yang di lakukan inspeksi pada tahun 2013 secara ringkas dapat dilihat pada tabel 5.17.
Tabel 5.17 Jumlah Kapal yang di Inspeksi Berdasarkan Alat Penangkap Ikan Tahun 2013
No Jenis Alat Penangkap Ikan Total
Total 1.490
1 Pukat Cincin 596
2 Rawai Tuna 256
3 Bouke Ami 431
4 Pancing Cusmi 1
5 Kapal Pengangkut Ikan 203
6 Pancing Ulur 2
7 Jaring Insang Hanyut 1
Aspek yang dinilai ketika inspeksi pembongkaran ikan di kapal antara lain kondisi kapal perikanan, saluran pembuangan di kapal, konstruksi dan pemeliharaan
peralatan/wadah/alat lain, pembersihan dan sanitasi kapal, sarana penanganan/pendinginan/pembekuan dan penyimpanan ikan, kondisi toilet, pasokan air/es, pasokan solar, proses bongkar muat ikan, kontrol sanitasi di atas kapal, kondisi personal hygiene anak buah kapal (ABK) dan penanganan limbah/binatang pengganggu. Selain aspek diatas, pengawas mutu juga memeriksa nilai rata-rata organoleptik ikan, suhu palka penyimpanan ikan dan suhu ikan.
Selama inspeksi pembongkaran ikan tahun 2013, diketahui bahwa sebagian besar kapal penangkap/pengangkut ikan di PPS Nizam Zachman Jakarta telah dilengkapi dengan alat pembekuan ikan, hanya sebagian kecil yang masih menggunakan es untuk penyimpanan ikan, kecuali kapal penangkap/pengangkut tuna segar grade sashimi yang memang di desain untuk menjaga ikan tetap segar (tidak beku). Beberapa hal yang sering menjadi temuan ketika inspeksi adalah penggunaan blong/wadah muat ikan terlihat kotor, perlakuan kasar ABK terhadap ikan hasil tangkapan (ikan dilempar secara kasar) dan ikan hasil tangkapan (terutama hasil tangkapan sampingan untuk pasar lokal) masih diletakkan diatas dermaga tanpa alas.
Namun demikian, ikan hasil tangkapan yang didaratkan di PPS Nizam Zachman Jakarta rata-rata kondisinya masih baik dengan dibuktikan nilai rata-rata organoleptik ikan segar 8,12 (delapan koma dua belas) dan untuk ikan beku 7,72 (tujuh koma tujuh puluh dua). Artinya ikan yang didaratkan di PPS Nizam Zachman Jakarta rata-rata kenampakannya utuh, tidak cacat, warna pelangi permukaan kulit mengkilat cemerlang, bau segar, daging antar jaringan menempel kuat dan elastis. Rata-rata hasil penilaian orgaloneptik dapat dilihat pada tabel 5.18 dan 5.19
Tabel 5.18 Rata-Rata Hasil Penilaian Organoleptik Ikan Segar di PPSNZJ Tahun 2013
No Kriteria penilaian Rata-Rata
Tabel 5.19 Rata-Rata Hasil Penilaian Organoleptik Ikan Beku di PPSNZJ Tahun 2013
No Kriteria penilaian Rata-Rata
Pelaksanaan kegiatan monitoring penggunaan bahan kimia formalin dilakukan terhadap ikan yang beredar di kawasan PPSNZJ. Pengambilan sampel di lapangan lebih
diutamakan di Pusat Pemasaran Ikan (PPI), karena ikan yang beredar di PPI sebagian besar berupa ikan segar yang dimungkinkan menggunakan formalin. Monitoring penggunaan bahan kimia formalin di PPI terhadap ikan dilaksanakan satu kali setiap bulan, karena kegiatan lebih difokuskan untuk memonitor kapal pengangkut ikan. Sampel ikan segar yang telah diambil dilapangan di uji di laboratorium PPS Nizam Zachman Jakarta. Metode pengujian yang digunakan untuk uji formalin yaitu secara semikuantitatif menggunakan Formaldehyde Test (testkit) Merk Merck Cat NO 1080280001 metode colorimetric dengan kartu warna (colour card) dan sliding comparator 0.1–0.25–0.4–0.6–0.8–1.0–1.5 mg/l HCHO Aquamerck®.
Pada tahun 2013 telah diuji sampel ikan sebanyak 240 sampel dengan rata-rata setiap bulan 20 sampel. Pada bulan Januari-Desember 2013 sebagian besar sampel tidak terdeteksi formalin kecuali bulan Juni dan September 2013. Pada bulan Juni 2013 terdapat sampel yang terdeteksi formalin yaitu ikan bawal laut dengan kandungan formalin sebesar 0,4 ppm.
Sama halnya dengan bulan September terdapat sampel yang terdeteksi formalin yaitu ikan bawal laut dengan kandungan formalin sebesar 1,6 ppm. Persentase pengujian formalin di PPS Nizam Zachman Jakarta pada tahun 2013 dapat dilihat pada gambar 5.9.
Gambar 5.9 Grafik Persentase Pengujian Formalin di PPSNZJ Tahun 2013
Dari gambar 5.9 dapat dilihat bahwa pada bulan Juni dan September 2013 terdapat 1 sampel yang positif mengandung formalin. Spesies ikan yang positif formalin tersebut adalah Ikan Bawal Laut. Dibandingkan tahun 2012 terjadi penurunan jumlah sampel yang positif mengandung formalin di karenakan pada tahun 2013 Tim Pengawas Mutu Hasil Perikanan tidak lagi mengambil sampel ikan moon fish karena masih dilakukan kajian dari Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Terhadap sampel hasil uji yang dinyatakan positif mengandung formalin pada tahun 2013 dilakukan teguran secara lisan maupun tertulis berupa papan teguran/himbauan
terhadap pedagang dan suplier penjual ikan. Dengan adanya papan teguran/himbauan terbukti cukup efektif dalam jumlah pedagang/suplier ikan yang menggunakan formalin.
Selain itu adanya tindakan tegas dari instansi terkait terutama kepolisian dan Pangkalan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (P2SDKP) yang melakukan inspeksi dadakan (sidak) terhadap gudang (Cold Storage) ikan yang dicurigai menyimpan ikan mengandung formalin telah memberi shock terapy dan efek jera terhadap pelaku usaha yang melanggar aturan.
Kegiatan pemantauan dan pengawasan sanitasi hygiene di tempat pendaratan ikan (dermaga) dilaksanakan menggunakan bantuan jurnal harian. Jurnal berisi aspek yang dinilai, dengan memberikan tanda centang apabila kondisi telah sesuai dengan pedoman sanitasi-hygiene. Aspek tersebut meliputi penanganan sampah dan limbah yang dilakukan, adanya genangan air dan debu di lingkungan bongkar ikan, adanya fasilitas selasar untuk menghindari terik matahari dan adanya kendaraan yang mengeluarkan asap serta binatang yang mempengaruhi mutu hasil tangkapan. Pemantauan dan pengawasan sanitasi hygiene di tempat pelelangan ikan (TPI) juga dilakukan dengan mengisi jurnal harian yang berisi kondisi lingkungan TPI, kontruksi bangunan, saluran pembuangan, pasokan air/solar/es, penanganan limbah, kondisi fasilitas toilet, pemeliharaan peralatan/wadah/alat lain, pembersihan dan sanitasi oleh petugas, kontrol sanitasi, adanya binatang peliharaan dan kondisi penanganan ikan. Selama tahun 2013 Pemantauan dan pengawasan sanitasi hygiene di TPI kurang optimal karena bangunan TPI yang telah selesai di renovasi awal tahun 2013 belum bisa di operasikan karena status pengelolaan TPI belum diputuskan. Diharapkan TPI dapat beroperasi di awal Januari 2014.
Pelaksanaan K 5 di Pelabuhan
Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No.PER.06/MEN/2007, Pasal 2 dan 3 menyebutkan bahwa pelabuhan perikanan menyelenggarakan fungsi pelaksanaan urusan keamanan, ketertiban dan pelaksanaan kebersihan kawasan pelabuhan perikanan. Dan salah satu misi Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta adalah meningkatkan mutu hasil perikanan, dengan menciptakan kawasan pelabuhan yang higienis.
Agar terlaksana kegiatan ketertiban, kebersihan dan keamanan (K3), keindahan serta keselamatan kerja di kawasan Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta dibentuklah Tim K5 yang terdiri dari perwakilan Instansi Terkait di lingkup PPS Nizam Zachman Jakarta. Tim K5 ini bertanggung jawab terhadap hal-hal sebagai berikut:
1. Menyusun rencana kerja;
2. Melakukan koordinasi dengan Instansi terkait;
3. Melaksanakan pemantauan pelaksanaan K5 di kawasan pelabuhan;
4. Melaksanakan koordinasi terhadap pelanggaran K5 yang terjadi di lapangan;
5. Melakukan operasi bila diperlukan.
Perkembangan Fasilitas Pelabuhan
Dalam rangka menunjang pelayanan di PPS Nizam Zachman Jakarta diperlukan fasilitas/sarana yang meliputi fasilitas pokok, fasilitas fungsional dan fasilitas penunjang, Fasilitas-fasilitas yang dimiliki PPS Nizam Zachman Jakarta dapat secara rinci dapat dilihat pada tabel 5.20.
Tabel 5.20 Fasilitas–Fasilitas di PPS Nizam Zachman Jakarta Tahun 2013
No Nama Fasilitas Volume Satuan Keterangan
A Fasilitas Pokok
1 Penahan Gelombang
(Breakwater) 1040 M Barat 750 M ; Timur 290 M
2 Turap (Revetment) 3340 M Barat 1.480 M; Timur 1.860 M
3 Dermaga 2118,5 M Barat 1.326,5 M ; Timur 775 M;
Selatan : 117 M
4 Jetty 350 M 150 M ; 200 M
5 Kolam Pelabuhan 38,9 Ha Kedalaman -4,5 s/d -7,5 M
6 Alur Pelabuhan
• Panjang 530 M
• Lebar 185 M
7 Jalan Kawasan 79.042 M2 Lebar 6,75 M s/d 10 M
8 Drainase dan Gorong-gorong 16.972 M
9 Lahan/ Tanah Kawasan 71 Ha
31 Ha untuk pelayanan umum dan 40 Ha sebagai kawasan industri perikanan
10 Pagar keliling 1.090 M
B Fasilitas Fungsional
1 Pusat Pemasaran Ikan (PPI) 9.856 M² Terdiri dari 992 lapak 2 Tempat Pelelangan Ikan (TPI) 3.350 M² TPI Baru
3 Rambu Navigasi 2 Unit
4 Menara Pengawas (Control
Tower) 1.096 M² Terdiri dari 11 lantai, dan 4 atap dengan tinggi = 34 M
5 Pabrik/ Gudang Es 1 Unit Kapasitas 216 ton/hari
6 Jaringan listrik
PPS Nizam Zachman 283,9 kVa
Perum 5.362 kVa
7 Mesin Genset/ PLN 4 Unit Kapasitas 350 kVa (1 unit), 300 kVa (1 Unit), 100 kVa (2 Unit)
8 Rumah Genset 40 M²
LVMDP 80 M²
Genset Baru 133 M²
9 Telepon 217 SST
No Nama Fasilitas Volume Satuan Keterangan
10 Free Hot Spot WIFI 3,0 Mbps
11 Instalasi Air Bersih
PPS Nizam Zachman Jakarta 4.015 M
Perum 12.000 M
12 Instalasi Air Laut 1000 M
13 Suplai Air Bersih
PT Centra Niaga Eropindo 3.000 M3
TSA 500 M3
Palyja 100 M3
Sea Water Reverse Osmosis 1000 M³ 14 Layanan Bahan Bakar/ SPBB/
SPBU/ Fixed Bunker Agent
SPBB Amanah Putra Harun 1300 KL
SPBB Fajarida Adytama 770 KL
SPBB Segara Lanjutan Dibya 600 KL
SPBB Bumiyaso Pandhuta
Artha 660 KL
SPBU Amanah Putra Harun - Solar
15 Galangan Kapal (Docking) 2 Unit
Terdiri dari 2 unit yaitu Perum (tipe slipway dengan kapasitas 12 kapal/bulan) dan PT Proskuneo Kadarusman (tipe dry docking kapasitas 50 - 60 kapal/bulan)
16 Perbengkelan 12 Unit
17 Tuna Landing Centre (TLC) 30 Unit Transit Shed 6 Unit terletak di dermaga barat
18 Incinerator 880 M² 15 - 20 m3 / hari
19 Unit Pengolah Limbah (UPL) 995,4 M² Kapasitas pengolahan 1000 M3/hari
20 Kolam Penampungan
(Penanggulangan Banjir )
Barat 505 M3 2 Pompa
Timur 867 M3 3 pompa
21 PJU Solar Cell 213 Titik Tersebar diseluruh kawasan
22 Tulisan Berjalan (Running Text) 2 Unit Kapasitas 100 -3000 Ton 23 Jaringan air laut (Sea Water
Intake) 1.510 M
24 Cold Storage / UPI 53 Unit
25 Kendaraan/ Alat Berat/ Kapal/
Kendaraan Lainnya
Backhoe Loader 2 Unit
Dump Truck 5 Unit
Crane Truck 2 Unit
Forklift 5 Unit
No Nama Fasilitas Volume Satuan Keterangan
Towing Crane 3 Unit
Compactor 1 Unit
Truk Pengangkut Ikan
(Refrigrator) 1 Unit
Kapal Pandu (Tug Boat) 1 Unit
Kapal Syahbandar 1 Unit
Kendaraan Amphibi 1 Unit
Mobil Tangki 1 Unit
Sepeda Motor Roda 3
Pengangkut Ikan (Refrigrator) 3 Unit
Mobil 12 Unit
Bus Jemputan 1 Unit
Sepeda Motor 26 Unit
Sepeda 15 Unit
C Fasilitas Penunjang
1 Kantor Pelayanan Terpadu 690 M2 Terdiri dari 2 lantai 2 Kantor UPT PPSNZJ
Gedung lama 1.131,4 M2
Gedung baru 2.200 M2
3 Balai Pertemuan Nelayan 243,8 M2
4 Kantor Polsek 400 M2
Kegiatan kepolisian dalam rangka pengendalian keamanan dan ketertiban
1 Unit digunakan untuk kegiatan TNI AL dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban
7 Pos Keamanan 114 M2 6 Unit untuk kegiatan satuan
pengamanan
8 Kantor Agen Kapal 170 M2 1 unit kantor para agen / pengurus kapal
9 Mess Karyawan / Pelabuhan 751,5 M2 3 Unit
10 Kantin 1.161 M2 107 Unit
11 Klinik Kesehatan 75 M2 1 Unit sarana pengobatan
12 MCK 602 M2 21 Unit
13 Gedung Penunjang Kegiatan Nelayan (GPKN)
15 Mercusuar Tua 1 Unit Bangunan cagar budaya
16 CCTV 17 Unit Perangkat monitor kegiatan di
dermaga, pintu masuk, kawasan
No Nama Fasilitas Volume Satuan Keterangan pelabuhan dan gedung kantor
17 Pengeras Suara 2 Set Dermaga Barat dan Dermaga
Timur
PNBP di Pelabuhan
Pelayanan jasa pelabuhan yang dilaksanakan oleh PPS Nizam Zachman Jakarta adalah mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) RI Nomor 19 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2002 tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Departemen Kelautan dan Perikanan.
Adapun jenis kegiatan yang menyumbang Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) kepada PPSNZ Jakarta adalah: Pas Masuk, Sewa Kantin, Pengolahan Limbah Cair, Sewa Alat Berat, Sewa Ruangan/Gudang, Sewa Tug Boat, Kerjasama Operasi (KSO) Pengelolaan Gedung Penunjang Kegiatan Nelayan (GPKN), Kebersihan, Sewa Kantin Kantor Pelayanan Terpadu dan Lainnya (Pemasangan Reklame). Secara ringkas PNBP di PPS Nizam Zachman Jakarta dapat di lihat pada tabel 5.12.
Tabel 5.21 Jumlah PNBP PPSNZJ Berdasarkan Asal Penerimaan Perbulan Tahun 2013
Bulan Total (Rp) Penerimaan Umum Penerimaan Fungsional Total (Rp.) 2.732.999.306 793.061.200 1.939.937.182
Januari 192.061.405 43.480.000 148.581.405
1) Penerimaan Umum meliputi penerimaan dari kantin, KSP: sewa pemanfaatan bangunan TPI, gudang/gedung dan alat berat.
2) Penerimaan Fungsional meliputi penerimaan dari jasa pas masuk pelabuhan, unit pengolah limbah (UPL), kebersihan dan listrik.