• Tidak ada hasil yang ditemukan

B. Kajian teori

1) Indikator kemampuan membaca al-Quran

e. Qira’ah, berasal dari kata qara’a (membaca). Cara penggunaan seperti pada titik nada tinggi dan rendah, penekanan pada pola-pola durasi bacaan, pausa (waqf) dan sebagainya.

Sumber: Faisol, cara mudah belajar ilmu tajwid

(1) Hijaiyah berangkai dua

Hijaiyah berangkai dua merupakan huruf hijaiyah yang terdiri dari dua huruf hijaiyah yang disambung.

contoh: يس– يب

(2) Hijaiyah berangkai tiga

Hijaiyah berangkai tiga merupakan huruf hijaiyah yang terdiri dari tiga huruf yang disambung.

contoh: لخد-جرخ

b) Kemampuan membaca al-Quran dengan kaidah ilmu tajwid Ilmu tajwid adalah suatu pengetahuan tentang kaidah serta cara-cara membaca al-Quran dengan baik.19 menurut Ummi Rif’ah Ilmu Tajwid adalah disiplin ilmu yang mempunyai kaidah-kaidah tertentu yang harus dipedomani dalam pelafalan huruf-huruf dan makhrajnya. Disamping itu, harus pula diperhatikan hubungan setiap huruf dengan sebelum dan sesudahnya cara pelafalanya.

tidak cukup dengan hanya dipelajari akan tetapi membutuhkan praktek dan menirukan orang yang telah baik bacaan al-Qurannya.20

Hukum mempelajari ilmu tajwid adalah fardhu kifayah.

akan tetapi membaca al-Quran dengan kaidah ilmu tajwid hukum

19 Imam Zarkasyi. pelajaran Tajwid: Qaidah sebagaimana mestinya membaca al-Quran untuk pelajaran permulaan. (Ponorogo: Trimurti Gontor Press, 1995), 1

20 Ummi Rif’ah Ishaq Al-Hafizah, Pedoman Tilawah Al-Quran (ilmu Tajwid). 5

nya fadhu ain. karena jika kita salah membaca al-Quran maka tidak hanya dapat merubah bunyi bacaan itu sendiri tetapi juga dapat mengubah makna dari al-Quran yang dibaca. tujuan ilmu tajwid agar orang dapat membaca al-Quran dengan fasih (terang dan jelas), sesuai dengan bacaan yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.

c) Ketetapan dalam makhraj

Kata makhraj merupakan isim zaman dalam bahasa arab berasal dari fi’il madhi “kharaja” yang berarti tempat keluar.

makharij adalah bentuk jama’ dari kata makhraj. sehingga yang dimaksud makharijul huruf adalah tempat –tempat keluarnya huruf hijaiyah yang berjumlah 28.

Tempat keluarnya huruf semuanya berjumlah 17. yang terbagi menjadi 5 tempat, yaitu:21

a) Pangkal hidung

(موشيلخا)

, merupakan tempat keluar bacaan

ghunnah (dengung).

b) bibir

(ناتفشلا )

, merupakan tempat keluar huruf.

ف = mempertemukan ujung gigi depan atas dengan bagian dalam bibir bawah

ب = mengatupkan dua bibir م = merapatkan bibir

21 Ummi Rif’ah Ishaq Al-Hafizah, Pedoman Tilawah Al-Quran (ilmu Tajwid). 10

و = memonyongkan dua bibir

c) tenggorokan

(قللحا )

, merupakan tempat keluar huruf.

غ

خ = tenggorokan bagian atas ع

-ح = tenggorokan bagian tengah ء

ه = tenggorokan bagian bawah

d) Rongga mulut

(فولجا )

, merupakan tempat keluar huruf mad.

اب = pengucapanya dengan membuka mulut يب = menurunkan bibir bawah

وب = memonyongkan dua bibir

e) lidah

(ناسللا ),

merupakan tempat keluar huruf.

a. Pangkal lidah menyentuh langit-langit ك ق b. tengah lidah menyentuh langit-langit ي ش ج

c. Dua sisi lidah atau salah satunya menyentuh gigi geraham ض

d. Ujung lidah tegak keatas adalah ل

e. Ujung Lidah menyentuh gusi gigi depan atas ط د ت

f. Ujung lidah sedikit keluar sambil menyentuh dinding gigi atas

g. ظ ذ ث

h. ujung lidah menyentuh dinding gigi depan bawah:

ز ص س

22

3. Kajian tentang menulis al-Quran a. Pengertian Menulis al-Quran

Menulis disini dapat diartikan sebagai cara mengungkapkan sesuatu sampai menjadi tulisan yang layak dikatakan sebagai tulisan.

seperti tulisan buku, di media massa, di blog dan lainnya. kegiatan menulis tidak bisa terlepas dari kegiatan membaca. untuk memperoleh hasil tulisan yang menarik dan bermanfaat bagi diri sendiri khususnya dan umumnya untuk khalayak umum, dibutuhkan wawasan yang luas dan wawasan luas diperoleh melalui kegiatan membaca.

Kebangkitan umat Islam pada abad ke 15 hijriah berawal dari membaca Al-Quran dan menuliskannya. Nabi besar Muhammad SAW memulai kebangkitan umatnya dari wahyu pertama, yaitu wajib pandai membaca dan menulis, dalam surah Al-Alaq ayat 1-5. Itulah modal pertama beliau untuk mengembangkan agama Islam dari masa kemasa, sehingga sampai pada kita dewasa ini hampir 1 milyar kaum muslimin di dunia. Berawal dari rumah sahabatnya, Darul Arqom Bin Arqom sebagai sekolah awaliyah dalam pengembangan Al-Quran.23

Penulisan dalam Al-Quran tidak akan lepas dengan huruf-huruf hija’iyah yang dalam tehnik penulisan memiliki empat macam bentuk, yaitu:

22 Ummi Rif’ah Ishaq Al-Hafizah, Pedoman Tilawah Al-Quran (ilmu Tajwid). 10

23 Tombak Alam. metode membaca dan menulis Al-Quran. (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002), 9

1) Berbentuk tunggal. Tandanya tidak dapat bersambung dari kanan dan ke kiri. Dia selalu terpisah sebab menuliskan huruf arah dari kanan ke kiri.

2) Berbentuk akhir. Mengapa dari tunggal lompat ke akhir karena bentuk tunggal dan akhir sama besar dan kecilnya, sama tinggi rendahnya, sama panjang pendeknya, dan sama gemuk kurusnya.

Tandanya dapat bersambung ke kanan saja, yang dibuat dari huruf tunggal disambung dari kanan terletak di akhir rangkaian.

3) Berbentuk awal. Tandanya dapat tersambung ke kiri saja, yang dibuat dari huruf tunggal yang di potong ekornya, dan terletak di awal rangkaian.

4) Berbentuk tengah. Yaitu yang dapat bersambung dari kanan ke kiri, yang dibuat dari huruf awal, sambung saja dari kanan, dan terletak ditengah-tengah perangkaian.24

b. Metode dalam menulis al-Quran 1) Metode menyalin atau mencontoh

Metode menulis al-Quran untuk pemula yaitu menyalin atau yang biasa disebut mencontoh, meskipun kegiatan menulis dalam bentuk mencontoh adalah aktivitas yang mekanis, pertama. santri belajar dan melatih diri menulis dengan tepat sesuai dengan contoh.

24 Tombak Alam. metode membaca dan menulis Al-Quran, 11

kedua, santri belajar mengeja dengan benar.25 langkah-langkah menulis terdapat dua macam, diantaranya yaitu:

a. Pengenalan Huruf

Pengenalan huruf kepada santri dilaksanakan bersamaan dengan proses pembelajaran membaca permulaan. penekanannya diarahkan pada pengenalan bentuk tulisan dan pelafadan yang benar. Fungsinya untuk melatih indra dalam mengenal dan membedakan bentuk dan lambang tulisan

b. Menirukan bentuk huruf

Upaya untuk merangsang kemampuan otak kanan anak, dalam mengekspresikan sesuatu yang dilihat.

cara mengajarnya

a) Guru mengenalkan huruf Vokal

b) Guru mengenalkan huruf vokal panjang c) Guru mengenalkan huruf divtong

d) Guru hendaknya menuliskan secara perlahan-lahan dan diperhatikan oleh siswa.

2) Imlak

Imlak merupakan melatih penulisan dan ejaan juga melatih penggunaan (gerbang telinga) untuk membedakan makharijul huruf.

bahkan pemahaman juga dilatihkan sekaligus. ada dua macam bentuk imlak. pertama, imlak yang diersiapkan sebelumnya. siswa

25 Ahmad Fuad Effendy. Metodologi pengajaran bahasa arab. (malang: Misykat, 2017), 186

diberitahu sebelumnya materi/teks yang akan diimlakkan. kedua, imlak yang tidak dipersiapkan sebelumnya. siswa tidak diberitahu sebelumnya materi/teks yang diimlakkan

Sebelum penyajian, guru sebaiknya membacakan secara lengkap, kemudian menuliskan beberapa kata sulit di papan tulis dan diterangkan maknanya. kalau perlu siswa diberi kesempatan menanyakan kata-kata tertentu dalam teks yang dipahaminya.26

3) Menulis arab dan pegon.

Materi tambahan menulis pada TPQ Ushuluddin sangat bermanfaat bagi santri, dengan mereka menulis maka mereka lebih banuak mengingat apa yang telah mereka tulis, tidak hanya untuk jangka pendek, tetapi santri akan mengingat untuk jangka panjang.selain itu, cara ini juga bertujuan untuk mengondisikan santri yang ramai, dengan mereka menulis maka mereka akan lebih tenang. materi penulisannya disesuaikan dengan tingkatan masing-masing santri, jika pada santri jilid 1-2 ada tingkatan ini adalah pengenalan huruf dan angka arab pada santri yaitu dengan menulis huruf hijaiyah, untuk tingkatan santri jilid 3-4 yaitu pengenalan fase diatasnya dengan menggabungkan huruf seperti menulis kataba dan nasoro, untuk santri tingkatan jilid 5-6 dan al-Quran menulis huruf pego

26 Ahmad Fuad Effendy. Metodologi pengajaran bahasa arab. 187

BAB III

METODE PENELITIAN

Dokumen terkait