• Tidak ada hasil yang ditemukan

B. Penyajian data dan analisis data

2) Menentukan Materi pembelajaran

menulis al-Qur‟an sejak dini sudah terlatih, karena semenjak di TPQ Ushuluddin menerapkan metode an-Nahdliyah terbukti pada santri yang sudah mampu menghatamkan jilid I-VI di kelas 3 Sekolah Dasar.14

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi peneliti terhadap buku panduan yang digunakan di TPQ Ushuluddin dalam meningkatkan kemampuan membaca dan menulis al-Quran melalui metode an-Nahdliyah adalah menggunakan buku panduan 6 Jilid yang di susun oleh KH.

Munawwir dari Tulungagung yang berjudul “Cepat tanggap membaca al-Qur‟an”.

Dari hasil wawancara pada pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa membaca al-Quran dengan huruf hijaiyah tunggal diberikan pada jilid I, ditekankan cara membaca huruf hijaiyah dengan membaca dengan jelas.

Dari hasil wawancara dengan Ustadzah Hidayatus Shofa selaku Ustadzah jilid pada tanggal 16 Januari 2018 menyatakan:

“Kemampuan santri dalam membaca dengan kaidah ilmu Tajwid, dimulai sejak dini, setiap jilid di lengkapi dengan materi tajwid mbak”.16

Mempelajari dan mengamalkan makhraj huruf merupakan syarat mutlak bagi setiap orang yang membaca al-Quran, oleh karena itu fasih dan tidaknya seseorang membaca al-Quran tergantung pada benar dan tidaknya seseorang dalam menerapkan makhraj huruf sesuai dengan yang telah terssusun dalam al-Quran. dalam hal ini seseuai dengan hasil wawancara dengan Ustadzah Maftuhah.

“Kemampuan membaca al-Quran santri juga di tekankan pada makharijul Hurufnya mbak, mulai dari jilid I santri sudah dikenalkan dengan Makharijul Huruf dari makhraj huruf ي - ا . supaya santri bisa membedakan pengucapan setiap huruf hijaiyah, saya menekankan pada santri untuk membiasakan belajar membaca dan memberikan contoh bacaan terlebih dahulu kemudian santri mengikutinya.”17

Dari hasil wawancara dan Observasi peneliti dapat disimpulkan bahwa makharijul huruf diajarkan dari jilid 1 sampai dengan jilid VI

16 Shofa, wawancara, Jugo, 16 Januari 2018

17 Maftuhah, wawancara, Jugo, 16 Januari 2018

ditekankan pada makharijul huruf terlebih dahulu sampai santri mampu dan lancar dalam melafalkan huruf-huruf hijaiyah.

Dari hasil wawancara dengan Ustadzah Hidayatus Shofa selaku Ustadzah jilid I dan II terkait materi jilid an-Nahdliyah dalam meningkatkan kemampuan membaca al-Quran. wawancara pada tanggal 16 Januari 2018, beliau menyatakan:

“Terkait materi yang diberikan pada jilid I diataranya materi pokok yaitu: pengenalan huruf Hijaiyah, pengenalan makhorijul huruf dan titian murottal, kemudian ditambah dengan materi penunjang diantaranya yaitu doa Iftitah, pengenalan angka arab dan Doa setelah membaca al-Quran, sedangkan materi pada jilid II yang diberikan diantaranya ada materi pokok membaca huruf terangkai dan materi penunjang yaitu doa keluar rumah dan doa pembuka hati.”18

Dari hasil wawancara dengan Ustadzah Fais selaku Ustadzah jilid III dan IV pada tanggal 16 Januari 2018 menyatakan:

“Materi yang diberikan pada jilid III dan IV diataranya materi pokok Jilid III yaitu: pengenalan ta‟ Marbutoh, kemudian ditambah dengan materi penunjang diantaranya yaitu doa sehari-hari, sedangkan materi pada jilid IV yang diberikan diantaranya ada materi pokok Bacaan tajwid dan materi penunjang yaitu lafadz niat wudlu, niat sholat, doa Qunut, doa ijabah dan doa memohon ampunan.”19

Dari hasil wawancara dengan Ustadzah Junatun selaku Ustadzah jilid V dan VI pada tanggal 16 Januari 2018 menyatakan

“Materi yang diberikan pada jilid V dan VI diataranya materi pokok Jilid V yaitu: pengenalan bacaan tajwid mad lain, tanda tasydid, ghunnah, lafadz jalalah, kemudian ditambah dengan materi penunjang diantaranya yaitu doa sehari-hari (doa sesudah wudlu dan adzan), sedangkan materi pada jilid VI yang diberikan diantaranya ada materi pokok Bacaan tajwid dan materi

18 Hidayatus Shofa, wawancara, Jugo, 16 Januari 2018

19 Fais, wawancara, Jugo, 16 Januari 2018

penunjang yaitu Tanda waqof, 12 surat pendek dan surat-surat al-baqoroh.”20

Dari hasil wawancara dengan Ustadzah Hafidz tentang materi tambahan, Tanggal 16 Januari 2018 Menyatakan

“ di TPQ Ushuluddin. terdapat beberapa materi penunjang mbak, diantaranya adalah pelajaran Tauhid, Nahwu, Shorof, Imlak, Pegon, Fiqih, fasholatan, dan Akhlaq secara praktis yakni sholat dan do‟a-do‟a sehari-hari, dan itu diberikan untuk santri yang kelas 3 dan 4, pembelajaranya sesuai dengan jadwal yang sudah di susun di TPQ Ushuluddin.

Hasil observasi peneliti di TPQ Ushuluddin terkait materi pelajaran, peneliti menemukan materi jilid diajarkan pada santri dengan materi-materi tambahan yang sudah tersusun di buku pedoman an-Nahdliyah, kemudian materi tambahan atau penunjang diajarkan kepada santri kelas 3 dan 4 yang sudah sampai pada program al-Quran.21

Langkah-langkah penyampaian materi (1) Jilid 1-6

Penyampaian materi pada jilid dilaksanakan pada hari sabtu, minggu, senin, selasa, rabu, kamis. hari jumat libur. hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Ustadzah Maftuhah

“Begini mbak, di TPQ Ushuluddin ini terdapat pembagian jadwal untuk jilid 1-6 sesuai dengan tingkatan jilid para santri dan dilaksanakan setiap hari, kecuali hari Jum‟at, dan setiap hari santri setelah mengaji langsung belajar menulis.”22

20 Junatun, wawancara, Jugo, 16 Januari 2018

21 Observasi. 16 Januari 2018

22 Maftuhah, wawancara, Jugo, 15 Januari 2018

(2) Al-Quran

Pembelajaran al-Quran hampir sama dengan penyampaian materi pada jilid, pada al-Quran penyampaian materinya sesuai santri tingkat santri, ketika sudah selesai jilid 1-6, kemudian dilanjutkan PSQ (Program sorogan al-Quran) dan Juz „Amma‟.

(3) Materi tambahan

Materi tambahan merupakan materi yang diberikan kepada santri yang bertujuan untuk menambah wawasan santri selain mengaji jilid dan al-Quran. Di TPQ Ushuluddin ini memberikan bekal terhadap anak diwaktu memasuki pendidikan dasar dengan kemampuan membaca Al-Quran dengan baik dan benar, sekaligus juga memahami dasar-dasar keagamaan yang paling penting. Oleh sebab itulah diwaktu anak sudah memasuki Program Sorogan Al-Quran, maka perlu diberikan tambahan pelajaran Tauhid, Nahwu, Shorof, Imlak, Pegon, Fiqih, fasholatan, dan Akhlaq secara praktis yakni sholat dan do‟a-do‟a pendek yang berkaitan dengan kebiasan setiap cerita-cerita yang mengandung unsur penanaman budi pekerti yang baik serta menjauhi segala macam yang jelek. Yang kesemuannya itu masih disampaikan dengan praktis (artinya: belum menyangkut pada pemahaman keilmuan), sehingga tidak terlalu membebani pikiran anak.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi peneliti terhadap materi pokok dan materi tambahan yang digunakan di TPQ Ushuluddin dalam meningkatkan kemampuan membaca dan menulis

al-Quran melalui metode an-Nahdliyah, Materi jilid diajarkan pada santri dengan materi-materi tambahan yang sudah tersusun di buku pedoman an-Nahdliyah, kemudian materi tambahan atau penunjang yang diajarkan kepada santri kelas 3 dan 4 yang sudah sampai pada program al-Quran.

Dokumen terkait