• Tidak ada hasil yang ditemukan

Indikator kinerja kunci dalam implementasi CSR Kegiatan Pembinaan Usaha Kecil PT Telkom

Dalam dokumen Program Csr Pt Telkom (Halaman 99-104)

Universitas Bina Nusantara Jakarta

HASIL PENELITIAN

4.2 Pengolahan dan Pembahasan Terhadap Data Yang Terkumpul

4.2.2 Indikator kinerja kunci dalam implementasi CSR Kegiatan Pembinaan Usaha Kecil PT Telkom

Menurut Kartini, D (2008:54) ada 8 indikator paling efektif yang besifat kualitatif dalam kinerja kunci implementasi CSR, yaitu:

1. Leadership (kepemimpinan).

PT Telkom memperlakukan pimpinan sebagai karyawan sehingga harus tunduk, patuh dan melaksanakan etika yang telah digariskan oleh perusahaan.

68 Seorang pemimpin harus dapat menghargai ide yang baik dan prestasi kerja bawahannya. Sebagai Pembina, pemimpin harus berusaha meningkatkan keterampilan dan pengetahuan bawahannya dalam rangka pengembangan potensi. Pemimpin di PT Telkom memiliki komitmen untuk menghormati hak dan kewajiban karyawan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Perjanjian Kerja Bersama (PKB). Bila terjadi pelanggaran oleh Direktur Utama dan/atau salah satu dari anggota direksi terhadap Etika Bisnis, kebijakan, atau prosedur yang berlaku, maka Direksi menetapkan atau menunjuk seseorang untuk menetapkan langkah-langkah tindakan/sanksi yang harus diambil sesuai dengan peraturan yang berlaku. Agar aturan etika tersebut dapat diterapkan secara efektif, maka TELKOM telah melakukan kegiatan sosialisasi kepada seluruh karyawan. Karyawan TELKOM wajib menandatangani “Kontrak Komitmen” setelah yang bersangkutan membaca Buku Aturan Etika TELKOM sebagai pernyataan bahwa yang bersangkutan setuju dan berjanji akan menerapkan aturan etika tersebut di TELKOM. Bagi yang melanggar aturan etika akan dikenakan sangsi sesuai dengan bobot pelanggarannya, mulai dari teguran tertulis sampai pada diserahkan kepada yang berwajib khususnya bila menyangkut kerugian perusahaan yang material atau perkara kriminal.

2. Proporsi bantuan.

Karena cakupan wilayah yang menyeluruh di seluruh kantor pusat, tingkat divisi, tingkat kandatel dan anak perusahaan, maka dana yang dikeluarkan pun sudah jelas terbagi dengan rata dan adil, yaitu berasal dari penyisihan laba Telkom setelah pajak sebesar 1% s.d 3 % digunakan sebagai dana hibah atau pinjaman

69 kepada bina mitraan. PT Telkom juga memiliki Hibah, yaitu pemberian bantuan yang diberikan kepada Mitra Binaan dalam bentuk Pendidikan, Pelatihan, Pemagangan, Pendampingan, Promosil Pameran dan Pengkajian, Penelitian, Riset untuk meningkatkan produ ktivitas Mitra Binaan.

3. Transparasi dan Akuntabilitas.

Setiap tahunnya PT Telkom selalu menuliskan laporan tahunan program CSR maupun keuangnya di dalam website www.telkom.co.id, semua pihak dapat secara transparan dapat melihat hasil laporan tahunan tersebut. PT Telkom juga mempunyai Monitoring dan Evaluasi Mitra Binaan adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk memonitor dan mengevaluasi perkembangan Mitra Binaan yang telah menerima bantuan yang dilakukan secara periodik. PT Telkom mendapatkan umpan balik dari masyarakat mitra binaan secara benar dengan melakukan interview dengan penerima mitra binaan.

4. Cakupan wilayah (coverage area).

Penyelenggaraan kegiatan CSR tersebar di seluruh daerah operasi PT Telkom. Pada tingkat pusat, kegiatan CSR berada di bawah pembinaan Wakil Direktur Utama yang dikoordinasikan oleh Head of Corporate Communication (HCC). Pada tingkat Divisi dan Unit Bisnis, proram CSR menjadi tanggungjawab Execuitive General Manager atau Kelapa Unit Bisnis. Pada tingkat Kandatel, aktivitas CSR menjadi tanggungjawab General Manager Kandatel. Sedangkan untuk anak Perusahaan, program CSR menjadi tanggungjawab pimpinan Perusahaan yang bersangkutan.

70 PT Telkom meiliki Survey Calon Mitra Binaan, yaitu kegiatan penelitian terhadap Calon Mitra Binaan guna mendapatkan informasi mengenai kelayakan untuk ikut serta dalam Program Kemitraan, dan memiliki Mitra Binaan Relationship Officer atau disingkat dengan MRO adalah Tenaga Lepas yang direkrut untuk melakukan pencarian Calon Mitra Binaan, evaluasi, penyaluran, penagihan, monitoring, pelaporan dan penyediaan data base Calon Mitra Binaan Dalam perencanaan program CSR pembinaan usaha kecil, PT Telkom mendapatkan monitoring dai pihak pemerintah, yaitu BUMN dan bupati dalam pelaksanannya, program CSR pembinaan usaha kecil ini pun sudah berhasil mengurangi angka pengangguran di daerah mitra binaan, karena mitra binaan menyerap tenaga kerja masyarakat sekitar. Untuk mendapatkan bantuan pelatihan maupun pinjaman PT Telkom sudah mempunyai peraturan yang jelas, Seperti sayarat dan kriteria Kriteria usaha kecil yang dapat menjadi mitra binaan adalah pertama memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000,- tp tdk termasuk tanah & bangunan tempat usaha; kedua memiliki penjualan paling banyak Rp 1.000.000.000/thn; ketiga telah melakukan kegiatan usaha min 1 thn; keempat berbentuk usaha perseorangan, badan usaha baik tdk berbadan hukum maupun badan usaha berbadan hukum seperti koperasi; kelima usaha tersebut berdiri sendiri bukan merupakan anak perusahaan / cabang perusahaan; dan terakhir adalah tidak sedang dalam pembinaan BUMN lain, berbentuk usaha. Dan Bantuan Pinjaman Khusus adalah bantuan pinjaman yang diberikan kepada Mitra Binaan untuk membiayai kebutuhan dana pelaksanaan kegiatan usaha

71 Mitra Binaan yang bersifat jangka pendek dalam rangka memenuhi pesanan dari rekanan usaha Mitra Binaan.

6. Pelibatan stakeholder.

Program CSR pembinaan usaha kecil PT Telkom sudah sangat jelas dan pasti menjamin partisipasi masyarakat untuk dapat terlibat dalam siklus proyek. Selain pihak pemerintah dan media massa. Karena masyarakatlah penerima manfaat program CSR kemitraan pembinaan usaha kecil.

7. Keberlanjutan (sustansibility).

Kegiatan CSR kegiatan pembinaan usaha kecil juga sudah mendapatkan hati dari masyarakat khususnya masyarakat penerima program kemitraan, terdapat rasa memiliki program dan hasil program pada diri masyarakat mitra binaan PT Telkom.

8. Hasil nyata (outcome).

Untuk menampilkan hasil mitra binaannya PT Telkom selalu mengikut sertakan mitra binaannya dalam acara tahunan pameran kemitraan yang diadakan oleh BUMN. PT Telkom menerima Indonesian CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY Award 2008 dari Menteri Sosial, PT Telkom meraih 6 kategori pada penghargaan tahunan Indonesian CSR Award 2008 di Jakarta, salah satunya adalah penghargaan Platinum, yaitu penghargaan di bidang sosial, ekonomi dan lingkungan. Direktur HCGA, Faisal Syam menerima penghargaan ini yang diserahkan langsung oleh Menteri Sosial RI, Bachtiar Chamsyah. TELKOM juga meraih penghargaan Gold di bidang sosial, Silver di bidang sosial, ekonomi dan lingkungan, juara pertama di bidang sosial, ekonomi dan

72 lingkungan untuk TELKOM Divre I, serta juara kedua untuk bidang ekonomi sosial, dan lingkungan untuk TELKOM Divre V.

4.2.3 Kendala Kendala yang dihadapi dalam Implementasi Corporate Social

Dalam dokumen Program Csr Pt Telkom (Halaman 99-104)

Dokumen terkait