• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tahap Perencanaan CSR Pembinaan Usaha Kecil PT Telkom

Dalam dokumen Program Csr Pt Telkom (Halaman 86-96)

Universitas Bina Nusantara Jakarta

HASIL PENELITIAN

4.2 Pengolahan dan Pembahasan Terhadap Data Yang Terkumpul

4.2.1 Tahap-tahap penerapan CSR Pembinaan Usaha Kecil PT Telkom

4.2.1.1 Tahap Perencanaan CSR Pembinaan Usaha Kecil PT Telkom

4.2.1 Tahap-tahap penerapan CSR Pembinaan Usaha Kecil PT Telkom

Tahap perencanaan yang dilakukan PT Telkom adalah teknik yang sudah sesuai dengan karakteristik lingkungan dan masyarakatnya, tahap penerapan CSR pembinaan usaha kecil PT telkom yaitu ;

4.2.1.1 Tahap Perencanaan CSR Pembinaan Usaha Kecil PT Telkom

1. Menetapkan visi. Sebagai gambaran dari sesuatu yang ingin dicapai pada masa yang akan datang oleh program CSR PT Telkom.

Visi :

 Untuk menjadi pelopor dalam penerapan tanggung jawab sosial perusahaan di Asia.

2. Memformulasikan misi. Misi mendiskripsikan alasan mengapa PT Telkom perlu melakukan program CSR. Misi yang dibuat bertujuan untuk mengembangkan harapan pada karyawan dan mengkomunikasikan pandangan umum dari

55 perusahaan. Misi menginformasikan siapa itu PT Telkom dan apa yang akan dilakukan oleh PT Telkom untuk mencapai visi yang diinginkan.

Misi :

 Mengambil peran aktif dalam menciptakan masyarakat yang lebih cerdas melalui pendidikan teknologi InfoComm;

 Mengambil peran aktif dalam meningkatkan kualitas hidup dalam kehidupan masyarakat;

 Mengambil peran aktif dalam memelihara keseimbangan alam.

3. Menetapkan tujuan. Tujuan merupakan hasil akhir atau wujud kongkret dari sebuah visi. PT Telkom menetapkan CSR merupakan investasi sosial perusahaan, CSR merupakan bagian dari strategi bisnis perusahaan, CSR merupakan bagian dari risk management, sehingga harus dikelola dengan profesional dan melibatkan banyak pihak yang ahli dibidangnya.

 Membantu pengusaha kecil dan koperasi agar dapat berkembang dan mandiri

 Meningkatkan kepedulian perusahaan terhadap pembinaan lingkungan masyarakat

 Mendorong kegiatan dan pertumbuhan ekonomi serta terciptanya lapangan kerja dan kesempatan berusaha.

56 Menimbang :

a. bahwa pembentukan Organisasi Pusat Pengelolaan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (Community Development Center) yang ditetapkan dengan Keputusan Direksi Nomor KD.51IPS150lCOP-B003000012006 tanggal 13 September 2006, telah menjadi landasan dalam pengelolaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) secara terpusat yang diharapkan dapat berjalan dengan efektif dan efisien; b. bahwa Keputusan Direksi tersebut masih diperlukan penyempurnaan agar organisasi Community Development Center (CDC) rnampu secara efektif menjalankan peran dalam mewujudkan misi perusahaan sebagai good corporate citizenship dengan cara yang memadai dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan regulasi;

c. bahwa penyelarasan organisasi sebagaimana dimaksud pada butir b. di atas, perlu diatur dan ditetapkan dengan Keputusan Direksi.

Mengingat :

a. Anggaran Dasar Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. yang telah diumumkan daiam Berita Negara R.1 Nomor 5 tanggal 17 Januari 1992, Tambahan Berita Negara R.I. Nomor 210, sebagaimana telah beberapa kali diubah dan terakhir telah diumumkan dalam Berita Negara R.I. No. 51 tanggal 27 Juni 2006 Tambahan Berita Negara R.I. No. 666;

b. Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 28 Februari 2007, sebagaimana dinyatakan dalam Akta Berita

57 Acara RUPSLB nomor 16 dibuat oleh Dr. A. Partomuan Pohan, S.H., LLM;

c. Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia Nomor PER-5/MBU/2007 tanggal 27 April 2007, tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan;

d. Keputusan Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Telekornunikasi Indonesia, Tbk, nornor KD. 04/PS150/CTG- 10/2006 tanggal 13 Januari 2006, tentang Organisasi Kantor Perusahaan. Menetapkan :

KEPUTUSAN DlREKSl PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) P.T. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk. NOMOR : KD. 12. /PS 150/COP-B0030000/2008. Tentang Organisasi Pusat Pengelolaan Program Bina Lingkungan (Community Development Centre)

58 5. Merancang struktur organisasi

Manajemen TELKOM CSR

BAGAN ORGANlSASl COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER (CDC)

Jalur koordinasi

Jalur komando

Gambar 3. Struktur organisasi community development centre. (Database PT Telkom 2009)

6. Menyediakan SDM

Sumber Daya Manusia sebagai Kekuatan. Manajemen sangat menyadari, sumber daya manusia (SDM) memegang peranan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup perseroan. Karena itu, PT Telkom terus berusaha meningkatkan

Unit Bisnis SGM. CDC Manajer CD Area 01 s/d 07 - Mgr. Dislribusi Pembinaan - Mgr. Evaluasi Analisa - Mgr. Pengelolaan Piutang SM. kemitraan - Mgr. Distribusi - Mgr. Analisa. Evaluasi Administrasi SM. Bina lingkungan - Mgr. Perencanaan Pengembangan - Mgr Pengelolaan Sistem lnformasi - Mgr. Performansi SM. Perencanaan dan pengendalian - Mgr. Anggaran - Mgr. Perbendaharaan - Mgr. Akuntansi SM. keuangan Unit Bisnis

59 kesejahteraan karyawan dan keluarganya, menciptakan lingkungan kerja yang kondusif serta menjalin komunikasi yang akrab antara manajemen dan karyawan. Secara garis besar, pengembangan SDM PT Telkom tidak hanya difokuskan pada pemberian pelatihan dalam kerangka peningkatan ketrampilan dan

profesionalisme, namun juga menyempurnakan struktur SDM secara keseluruhan yang disesuaikan dengan kebutuhan perseroan. Penyempurnaan struktur terutama dikaitkan dengan visi pengembangan SDM PT Telkom yang diarahkan kepada penciptaan pekerja yang profisien, profesional, berkomitmen,berdedikasi, dan berorientasi bisnis.

PT Telkom mengidentifikasi keterampilan pokok SDM yang perlu dimiliki oleh pelaku CSR sebagai berikut :

1. Keterampilan berkomunikasi dan mempengaruhi orang lain. 2. Keterampilan bekerja dengan atau didalam tim.

3. Keterampilan mengedukasi.

4. Keterampilan menyediakan sumberdaya yang diperlukan. 5. Keterampilan menulis.

6. Keterampilan memotivasi, membangun antusiasme dan menggerakan orang.

7. Keterampilan mengelola konflik. 8. Keterampilan melakukan advokasi.

9. Keterampilan melakukan presentasi didepan publik. 10. Keterampilan menggunakan media.

60 12. Keterampilan melakukan riset/penelitian.

Pengembangan SDM TELKOM disesuaikan dengan strategi bisnis yang didasarkan pada Corporate Strategic Scenario (“CSS”), Master Plan for Human Capital (“MPHC”), Training Needs Analysis (“TNA”), transformasi organisasi serta pertumbuhan keuangan perusahaan.

Pendidikan dan pelatihan karyawan di tahun 2009 difokuskan kepada:

Pengembangan kepemimpinan. Pembinaan karyawan yang berpotensi sebagai pemimpin dan berkinerja tinggi yang telah menunjukkan komitmen untuk memberikan yang terbaik dan berwawasan global; Mendukung pencapaian corporate strategic goals. Dengan mengacu pada

CSS dan business plan unit bisnis terkait;

Mengurangi kesenjangan kompetensi karyawan, melalui evaluasi kompetensi berbasis penilaian CBHRM.

Program pengembangan kepemimpinan disediakan dalam berbagai program:

Kepemimpinan Tingkat Dasar (Supervisory Leadership Fundamental , Supervi sory Leadership Functional);

Kepemimpinan Tingkat Menengah (Suspim 135 B, Public Leadership untuk Manajemen Madya); dan

Kepemimpinan Tingkat Senior (Suspim 135 A, Functional Leadership, Commander Training, Public Leadership untuk Manajemen Senior).

61 Pada tahun 2009, program pengembangan kompetensi diberikan kepada 39.637 karyawan yang terdiri dari program pengembangan kepemimpinan untuk 1.121 karyawan, program pengembangan fungsional untuk 38.372 karyawan, dan program pengembangan bakat untuk 144 karyawan.

Program pelatihan ini difokuskan pada peningkatan kompetensi karyawan di bidang teknologi, pemasaran & manajemen telekomunikasi, informasi bisnis dan pengembangan new wave sejalan dengan visi kami menjadi market leader dalam bidang InfoComm. Berbagai kerja sama dengan lembaga terkemuka yang terkait dengan industri PT Telkom telah dilakukan untuk mendukung program pelatihan baik yang dilaksanakan di dalam maupun di luar negeri.

Pada tahun 2009, PT Telkom mengalokasikan dana Rp116,9 miliar untuk pelatihan dan pendidikan, atau rata-rata sebesar Rp2,95 juta per karyawan, berdasarkan jumlah karyawan yang menjalani pelatihan di tahun 2009, yang mencapai total 39.637 peserta dari total tenaga kerja perusahaan 23.154 karyawan.

Upaya lain untuk mengembangkan sumber daya manusia dilakukan melalui Knowledge Management, yaitu suatu fasilitas bagi setiap karyawan untuk bertukar ide, konsep dan informasi melalui artikel yang dapat diakses oleh semua karyawan.

The Dunamis Organization Service mengakui bahwa PT Telkom telah berhasil menerapkan fasilitas tersebut dalam mengelola perusahaan. Pada tanggal

62 15 Juli 2008, PT Telkom berhasil meraih peringkat ketiga Most Admired Knowledge Enterprise (“MAKE”) Award Indonesia, dan PT Telkom merupakan salah satu nominator dalam MAKE Award tingkat Asia pada tanggal 15 Oktober 2009 di Korea Selatan.

PT Telkom terus berupaya untuk meningkatkan kualitas SDM-nya di masa mendatang melalui program perekrutan karyawan yang terarah dan strategis sesuai target yang dikembangkan oleh Assessment Service Center dan Talent Pool.

7. Merencanakan program operasional.

Usaha Kecil TELKOM adalah Usaha Kecil dan Koperasi yang memenuhi 3 (tiga) kriteria utama, yaitu: Pertama, usaha Usaha Kecil mempunyai prospek untuk berkembang. Kedua, usaha Usaha Kecil dalam kondisi masih aktif beroperasi, dan Ketiga, Usaha Kecil benar-benar memerlukan dana untuk mengembangkan usahanya.

Profil Usaha Kecil

Usaha Kecil TELKOM mencakup usaha kecil dan koperasi yang memliki usaha di bidang industri dan kerajinan, perdagangan, pertanian,peternakan, jasa, perikanan dan perkebunan. Usaha Kecil TELKOM berada tersebar di 33 propinsi di Indonesia dengan komposisi per jenis bidang usaha sebagai berikut: Usaha perdagangan, Usaha di bidang jasa, Industri kecil dan kerajinan, Pertanian dan perkebunan, Peternakan dan perikanan, dan lain-lain

63 TELKOM menyalurkan dana Program Kemitraan dalam 2 (dua) bentuk yaitu: pinjaman lunak berbunga rendah dan hibah Dana hibah dibatasi penggunaannya hanya untuk kegiatan pelatihan dan pameran berbagai produk Usaha Kecil. Program Pembinaan

Pelatihan dan Pembinaan Usaha Kecil Selain menyalurkan dana pinjaman lunak, PT Telkom melaksanakan pula Program Pelatihan bagi Usaha Kecil dan masyarakat. Program ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan keahlian Usaha Kecil sehingga mampu mandiri, tumbuh dan berkembang menjadi pengusaha yang handal. Kegiatan pembinaan ini meliputi pelatihan dan penyuluhan, promosi, pameran dan evaluasi.

8. Membagi wilayah.

Penyelenggaraan kegiatan CSR tersebar di seluruh daerah operasi PT Telkom. Pada tingkat pusat, kegiatan CSR berada di bawah pembinaan Wakil Direktur Utama yang dikoordinasikan oleh Head of Corporate Communication (HCC). Pada tingkat Divisi dan Unit Bisnis, proram CSR menjadi tanggungjawab Execuitive General Manager atau Kelapa Unit Bisnis. Pada tingkat Kandatel, aktivitas CSR menjadi tanggungjawab General Manager Kandatel. Sedangkan untuk anak Perusahaan, program CSR menjadi tanggungjawab pimpinan Perusahaan yang bersangkutan.

9. Mengelola dana.

Dana yang dikeluarkan PT Telkom dalam menjalankan program CSR kegiatan kemitraan pembinaan usaha kecil ini berasal dari penyisihan laba Telkom setelah pajak sebesar 1% s.d 3 % digunakan sebagai dana hibah atau pinjaman kepada

64 bina mitraan. Penyaluran dilaksanakan berdasarkan proposal dari mitra binaan yang telah disetujui dan pemberian kepada calon mitra yang dicari sendiri oleh unit area cd.

Dalam dokumen Program Csr Pt Telkom (Halaman 86-96)

Dokumen terkait