• Tidak ada hasil yang ditemukan

Indikator Metode Pembelajaran PnP

Adapun indikator Metode pembelajaran kooperatif tipe Picture and

Picture menurut Agus Suprijono, (2013: 59) yaitu sebagai berikut:

a. ketergantungan positif kegagalan atau keberhasilan kelompok merupakan tanggung jawab setiap anggota kelompok. Sesama anggota kelompok harus merasa terikat dan saling ketergantungan positif. Cara membangun saling ketergantungan positif yaitu dengan memberi tugas kepada siswa yang saling mendukung dan saling berhubungan, saling melengkapi, dan saling terkait dengan siswa lain dalam kelompok. b. Tanggung jawab perseorangan Setiap anggota kelompok bertanggung

jawab untuk menguasai materi pelajaran karena keberhasilan belajar kelompok ditentukan dari seberapa besar sumbangan hasil belajar secara perseorangan, menyatakan, tujuan pembelajaran kooperatif adalah membentuk semua anggota kelompok menjadi pribadi yang kuat.

c. Interaksi tatap muka. Interaksi yang dimaksud melalui diskusi. Diskusi ini memberikan keuntungan bagi semua anggota kelompok karena memanfaatkan kelebihan dan mengisi kekurangan masing-masing. d. Komunikasi antar anggota. Keterampilan berkomunikasi antar kelompok

sangat penting karena dalam setiap tatap muka terjadi diskusi dalam kelomppok. Tanpa adanya keterampilan berkomunikasi tujuan pembelajaran dalam kelompok tidak akan tercapai.

49

BAB V

CONTOH-CONTOH PUISI SISWA KELAS IV TES KEMAMPUAN MENULIS PUISI Menggunakan Metode Picture and Picture

Waktu :3 x 35 Menit Siklus 2

Buatlah puisi dengan tema Aku dan Cita-citaku pada setiap gambar yang telah disediakan.

Nama : Shafa Zahira

Kelas : IV

Sekolah : SDN Kalisari 3 Jakarta Timur

GURU

1. Gambar 1

Cita-citaku ingin menjadi guru Aku ingin mengajar murid-murid

Dengan baikbaik agar ia menjadi pintar Aku ingin menjadi guru yang hebat

2. Gambar 2

Guru mengajarkan murid-murid

Agar ia bisa menulis, membaca dan guru juga mengajarkan murid-murid supaya bisa

berhitung

3. Gambar 3

Guru akan mengajarkan murid-murid sampai sukses

Hingga cita-citanya tercapai dan membuat

murid-murid senang, aku ingin seperti mu wahai guru sosok pahlawantanpa tanda jasa

50

TES KEMAMPUAN MENULIS PUISI Menggunakan Metode Picture and Picture

Waktu :3 x 35 Menit Siklus 2

Buatlah puisi dengan tema Aku dan Cita-citaku pada setiap gambar yang telah disediakan.

Nama : Sekar Arum R.R

Kelas : IV

Sekolah : SDN Kalisari 3 Jakarta Timur GURUKU

1. Gambar 1

Engkau mengajariku tak pernahelah Mengaariku dengan rasa sabar

Mengajariku setiap saat hingga bel pulang berbunyi

2. Gambar 2

Hingga kini aku bisa membaca, menulis dan berhitung

Karenamu aku bisa seperti ini

Aku merasa senang karena bisa diajari olehmu

3. Gambar 3

Sekarang aku sudah lulus

Dan mendapatkan nilai yang sanggat bagus Karena aku bisa seperti ini

51

TES KEMAMPUAN MENULIS PUISI Menggunakan Metode Picture and Picture

Waktu :3 x 35 Menit Siklus 2

Buatlah puisi dengan tema Aku dan Cita-citaku pada setiap gambar yang telah disediakan.

Nama : Satrio

Kelas : IV

Sekolah : SDN Kalisari 3 Jakarta Timur

DOKTER

1. Gambar 1

Sosok tangguh pejuang hidup semua orang sakit Berseragam putih nan rapih kau bertugas Dengan alat stetoskop kau periksa pasien Dan kau berikan penawar rasa sakit

2. Gambar 2

Dokter kau bekerja di rumah sakit

Dari waktu fajar hingga senja pun datang Sungguh kau tak kenal lelah

Ditemani suster yang baik dan ramah Membuatku tak takut

3. Gambar 3

Dokter Kaupun penolong orang dimana saja Sungguh Mulia jiwa mu

Aku ingin rajin belajar

52

TES KEMAMPUAN MENULIS PUISI Menggunakan Metode Picture and Picture

Waktu :3 x 35 Menit Siklus 2

Buatlah puisi dengan tema Aku dan Cita-citaku pada setiap gambar yang telah disediakan.

Nama : Samuel Bremanda

Kelas : IV

Sekolah : SDN Kalisari 3 Jakarta Timur DOKTER

1. Gambar 1

Kau adalah penyemangat dari kesakitan Yang menolong dan merawat sampai pasien sembuh

Yang berjasa pada kami para manusia Menggunakan stetoskop untuk memeriksa

2. Gambar 2

Kau bekerja dirumah sakit

Dibantu oleh suster cantikk dan baik hati Membuat orang senang dengan obatmu

3. Gambar 3

Kau dating untuk membantu

Dan mengobatinya

Kau ada dimana saja dan setia menolong Besar nanti aku mau sepertimu dokter

53

TES KEMAMPUAN MENULIS PUISI Menggunakan Metode Picture and Picture

Waktu :3 x 35 Menit Siklus 2

Buatlah puisi dengan tema Aku dan Cita-citaku pada setiap gambar yang telah disediakan.

Nama : Grace Veronica

Kelas : IV

Sekolah : SDN Kalisari 03 Jakarta Timur POLISI

1. Gambar 1

Ia adalah seorang polisi yang baik dan pantang menyerah

Dia memakai seragam baju berwana coklat, celana berwana hitam, dan topi berwarna hitam

Kau polisi yang baik hati

2. Gambar 2

Kau mengatur lalu lintas Yang salah maupun benar

Kau mengatur mobil atau motor yang melintas Tak kenal waktu pagi maupun siang hari

3. Gambar 3

Kau menangkap pencuri

Barang ataupun uang orang lain Kau membawa mereka ke kantor polisi Aku ingin seperti mu menjadi polisi

54

TES KEMAMPUAN MENULIS PUISI Menggunakan Metode Picture and Picture

Waktu :3 x 35 Menit Siklus 2

Buatlah puisi dengan tema Aku dan Cita-citaku pada setiap gambar yang telah disediakan.

Nama : Fahri

Kelas : IV

Sekolah : SDN Kalisari 03 Jakarta Timur

POLISI YANG HEBAT 1. Gambar 1

Cita-citaku ingin menjadi polisi

Menjadi polisi harus berani, gagah, dan tidak putus asa

Kalau ingin jadi polisi harus tinggi

Kalau tidak ada polisi Negara tidak aman

2. Gambar 2

Polisi sedang menjaga lalu lintas Agar lalu lintas tidak macet Klau kita ingin menyebrang Menunggu lampu berwarna merah Dan berjalan di zebra croos

3. Gambar 3

Polisi juga bekerja menangkap pencuri Polisi membuat Negara menjadi aman Aku bangga polisi adalah orang yang hebat Aku ingin menjadi polisi yang hebat

55

TES KEMAMPUAN MENULIS PUISI Menggunakan Metode Picture and Picture

Waktu :3 x 35 Menit Siklus 2

Buatlah puisi dengan tema Aku dan Cita-citaku pada setiap gambar yang telah disediakan.

Nama : Ibrahim. M

Kelas : IV

Sekolah : SDN Kalisari 03 Jakarta Timur

POLISI

1. Gambar 1

Aku seorang polisi yang hebat

Aku bertekad demi menyelamatkan negara Aku bekerja tanpa lelah

Demi menyelamatkan negara

2. Gambar 2

Aku seorang polisi lalu lintas

Aku menangkap pelaku yang melanggar aturan

Aku bekerja dengan keras Demi menegakkan kebenaran

3. Gambar 3

Aku seorang polisi yang dapat menangkap pencuri

Aku akan memenjarakan pelaku kejahatan Aku tidak akan menyerah

56

DAFTAR PUSTAKA

Abbas, Saleh. 2006. Pembelajaran Bahasa Indonesia ynag Efektif

di Sekolah Dasar Jakarta: Depdiknas Dirjen Dikti Direktorat Ketenagaan.

Ahmadi, Koiru, dkk. 2011. Strategi Pembelajaran Sekolah

Terpadu. Jakarta : Tim Prestasi Pustaka.

Abidin, Yunus. 2012. Pembelajaran Bahasa Berbasis Pendidikan

Karakter. Bandung: Refika Aditama.

Akhadiah, Sabarti dkk. 1998. Pembinaan Kemampuan Menulis

Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Cahyani,Isah. 2012. Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam.

Dibia, I Ketut. 2018. Apresiasi Bahasa dan Sastra Indonesia. Depok: PT Raja Grafindo Persada.

Enre, Fuchruddin Ambo. 1988. Dasar-dasar Keterampilan

Menulis. Jakarta: Depdikbud.

Hamdayana, Jumanta.2014. Metode dan Metode Pembelajaran

Kreatif dan Berkarakter. Bogor: Ghalia Indonesia.

Handayani, Seni. 2008. Persiapan UN Bahasa Indonesia untuk

SMP/MTs. Jakarta: Grafindo Media Pratama.

Juwati. 2017. Jurnal KIBASP (Kajian Bahasa, Sastra dan

Pengajaran) Volume1, Nomor

http://doi.org/10.31539/kibasp.v1i1.96

Oshima, A dan Houge. A. (1999). Writing Academic English: 3rd. New York:Longman.

Istarani. 2011. Pembelajaran Inovatif (Refrensi Guru dalam

57 Kurniasih, Imas & Berlin Sani. 2015. Ragam Pengembangan

Metode Pembelajaran untuk Peningkatan Profesionalitas Guru.

Yogyakarta: Kata Pena.

Lintang, Budi. 2015. Buku Pintar Bimbel SD Kelas 4,5,6. Jakarta: Lembar Langit Indonesia.

Mahsunah, Dian,dkk. 2014. Pendidikan dan Latihan Guru: Modul

Guru Kelas SD. Yogyakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon

138.

Nurgiyantoro, Burhan. 2015. Sastra Anak. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Nafi’ah, Siti Anisatun. 2018. Metode-Metode Pembelajaran Bahasa

Indonesia di SD/MI. Yogyakarta: AR-Ruzz Media.

Renni, Ramadhani Lubis. 2017. Metode Pembelajaran Picture and

Picture Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Prosiding

Seminar Nasional Tahunan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan http://semnasfis.unimed.ac.id/

Santosa, Puji dkk. 2011. Materi dan Pembelajaran Bahasa

Indonesia SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Sehandi, Yohanes. 2016. Mengenal 25 Teori Sastra.Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Setyawati, Edi dkk. 2004. Sastra Melayu Lintas Daerah. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.

Suprijono, A. 2009. Cooperatif Learning. Yogjakarta. Pustaka Pelajar.

Syaiful Bahri Djamarah, 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rieka Cipta

Santosa, Puji,dkk. 2011. Materi dan Pembelajaran Bahasa

58

Suryaman, Maman dan Wiyatmi. 2013. Puisi Indonesia. Yogyakarta

http://staffnew.uny.ac.id/upload/131873962/pendidikan/buku-Ajar+Puisi.pdf

Sa’adah Jamilatus. Metode Pembelajaran “Picture And Picture”

Dalam Menulis Teks Cerita Fiksi Novel Pada Buku Teks Bahasa Indonesia Ekspresi Diri Dan Akademik Sma/ Ma/ Smk/ Mak Kelas X11 Semester 2 Kurikulum 2013. Jurnal Bahastra, Volume 37, Nomor 1, Edisi Maret p.45 – 48

Sayuti, SA.2008. Teks Sastra:Komunikasi dan Resepsi. Yogyakarta. Siswanto, Wahyudi. 2008. Pengantar Teori Sastra. Jakarta: PT.

Grasindo

Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sylado, Remy. 2004. Puisi Mbling. Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia).

Santrock, John W. 2007. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga. Salam. 2016. Sumber Belajar Penunjang PLPG 2016 Mata

Pelajaran / paket Keahlian Guru Kelas SD. Jakarat:

Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.

Suandi, I Nengah dkk. 2018. Keterampilan Berbahasa Indonesia

Berorientasi Integrasi Nasional dan Harmoni Sosial. Depok. Rajawali Pers.

Santoso, Puji, dkk. 2004. Materi dan Pembelajaran Bahasa

Indonesia SD. Jakarta: UT.

Susanto, Latif. Tahap Menulis Bagi Anak Usia SD (httr://Soeikhwan.blogspot.com)

Tarigan, Henri Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan

59 Paul Suparno, 2001. Teori Perkembangan Kognitif Piage.

Yogyakarta:Kanisius

Waluyo, Herman. J. 2005. Apresiasi Puisi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

60

SUMBER GAMBAR

1. Gambar guru sedang mengajar

https://manfaatalami.xyz/?img=https%3A%2F%2Fmitsurikaazura.files.w ordpress.com%2F2014%2F05%2Fwpid-ilustrasi_mengajar_v_kartun1.jpg 2. Gambar Siswa Menulis

https://febrianiutami0711.files.wordpress.com/2012/12/anak-tk1.jpg 3.Wisuda https://www.google.com/search?newwindow=1&safe=strict&biw=1538 &bih=664&tbm=isch&sxsrf=ACYBGNSwEcXg3g- QJW29oLP7NYQ0rszTTQ%3A1570742095815&sa=1&ei=T5- fXYStMee-3LUPiZ-3oAo&q=wisuda+versi+kartun&oq=wisuda+versi+kartun&gs_l=img.3... 14131.32697..33058...6.0..4.186.3372.17j16...0....1..gws-wiz- img...10..35i39j35i362i39j0j0i67j0i5i30j0i30j0i8i30.C-Dy7ANLJsE&ved=0ahUKEwjEkJ6lzpLlAhVnH7cAHYnPDaQQ4dUDC Ac&uact=5#imgdii=jzH7lxPFyFWuNM:&imgrc=pUAo6bf815PsxM:

61

4. Gambar Dokter sedang mengobati pasiennya

https://bobo.grid.id/read/08675877/dokter-cilik?page=all 5. Rumah Sakit https://www.duniabelajaranak.id/aplikasi-keren-dan-gratis-media-mengajarkan-profesi-kepada-anak-paud/ 6. Polisi https://www.kompasiana.com/agunginafis/580b5b05d57a616c2b5deab8/ promoter-dan-stigma

7. Gambar Melanggar Lalu Lintas

https://rmol.id/read/2018/11/09/365516/e-tle-berlaku-masih-ada- yang-terobos-lampu-merah

62

8. Penangkapan pengedar narkoba atau pencuri

https://poskotanews.com/2017/02/17/dikendalikan-napi-2-pengedar-narkoba-dibekuk/

63

LAMPIRAN STUDI KASUS PENELITIAN TINDKAAN KELAS

Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi dengan Menggunakan Metode Picture and Picture di Kelas IV SDN Kalisari

03 Jakarta Timur

Eva Oktaviana, Chrisnaji Banindra Yudha, Maria Ulfa STKIP Kusuma Negara

[email protected], [email protected],

[email protected]

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk meningkatkan kemampuan literasi menulis puisi siswa dengan menggunakan Metode

Picture and Picture di kelas IV SDN Kalisari 03 Jakarta Timur, (2) Untuk

menerapkan Metode Picture and Picture pembelajaran bahasa Indonesia pada materi puisi, dan (3) Untuk mempermudah siswa dalam menulis puisi dengan menggunakan Metode Picture and Picture. Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan Metode Picture and Picture dengan Metode Kemmis Taggart yang dilakukan II siklus, masing-masing siklus terdiri dari tahap plenning (perencanaan), acting (pelaksanaan), observing (observasi) dan reflecting (refleksi). Teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain: (1) observasi, (2) wawancara, (3) Tes, peneliti menggunakan jenis pre tes (tes awal) dan post Tes (tes akhir) dalam pelaksanaan siklus penelitian disertai lembar observasi guru dan siswa, dan (4) dokumentasi,

64

Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan menulis puisi dengan menggunakan Metode Picture and Picture siswa pada siklus I nilia 68 ke atas ada 14 atau 53,84% siswa yang tuntas, sementara untuk aktivitas guru dan siswa diperoleh 70. Meningkat pada siklus II siswa yang memperoleh nilai diatas 68 ada 24 orang 92,30% siswa yang tuntas, serta aktivitas guru dan siswa mencapai nilai 92% pada siklus II. Implikasi dari penelitian mengidentifikasikan bahwa penggunaan Metode Picture and Picture, membuat siswa aktif dan tertarik dalam belajar sehingga kemampuan menulis puisi siswa meningkat.

Kata Kunci:

Metode Picture and Picture, Kemampuan Menulis Puisi, Penelitian Tindakan Kelas

Pendahuluan

Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang memiliki peran penting dalam dunia pendidikan. Adapun menurut Iva Sarifah( 2011:62) pendidikan harus menyiapkan pribadi anak berkualitas yang bukan saja menguasai aspek intelektual, melainkan juga menguasai aspek keterampilan dasar baru serta keterampilan sosial dan aspek kepribadian dengan penekanan pada pengembangan nilai-nilai dasar sehingga akan menjadi dasar yang kuat bagi sukses dimasa mendatang. Salah satunya dalam pembelajaran bahasa indonesia. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Peran penting bahasa Indonesia dalam Komunikasi yang dimaksud adalah penggunaan secara formal maupun informal baik secara lisan maupun tertulis. Menurut Maria Ulfa (2018: 117) Berkomunikasi dan berinteraksi bukan hanya dilakukan oleh manusia dewasa, tetapi dilakukan pula oleh anak-anak.

65 Lebih dari itu, dalam memahami bahasa Indonesia dengan benar, dapat memberikan kemudahan siswa dalam bergaul di masyarakat, berkomunikasi secara ilmiah, dan dalam menyelesaikan pendidikannya.

Karya kesastraan dalam pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar salah satunya puisi terdapat dalam kurikulum Sekolah Dasar (SD). Pembelajaran puisi ini merupakan materi yang sering diuji praktekan ketika proses pembelajaran berlangsung di kelas. Tujuan pengajaran sastra tidak lain agar siswa memperoleh pengalaman dan pengetahuan bersastra. Salah satu aspek yang diajarkan dalam pembelajaran sastra adalah menulis puisi. Kemampuan menulis puisi merupakan salah satu materi pembelajaran yang wajib dikuasai oleh siswa. Hal ini mempunyai tujuan agar siswa dapat mengekspresikan pikiran, perasaaan, pengalaman, dan imajinasinya melalui kegiatan menulis puisi secara kreatif. Menurut Yudha dan Suwarjo (2014: 43) Pada dasarnya manusia memunyai sifat ingin tahu. Sifat ini penting dalam proses perkembangan anak. Karena dengan sifat ingin tahu inilah orang berusaha untuk memeroleh sesuatu yang belum diketahui. Oleh karena itu, mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi, baik secara lisan maupun tertulis.

Ketika melakukan observasi dan wawancara yang dilakukan terdapat permasalahan yang timbul dalam proses pembelajaran menulis puisi di kelas IV SDN Kalisari 03 Jakarta Timur. Permasalahan yang didapat yaitu ada pada guru dan siswa. Dalam pembelajaran menulis puisi guru hanya menyalin dari buku paket kemudian memberikan kesempatan kepada siswa mencatat dan membacanya dihadapan siswa lain di dalam kelas. Sementara siswa tidak diberikan kesempatan untuk menulis puisi dengan bahasa atau kata-katanya sendiri. Guru tidak memberikan

66

kesempatan kepada siswa untuk menuangkan idea tau gagasannya dalam menyusun karya puisinya. Sebagian besar siswa merasa terkekang dan tidak bisa menuangkan gagasannya. Dengan demikian secara kemampuannya sebagian besar siswa di kelas tersebut, belum mampu untuk menuntaskan pembuatan karya puisinya. Permasalahan lain yang muncul ketika dievaluasi menggunakan tes tertulis. Diketahui jumlah siswa sebanyak 26, nilai rata-rata ketuntasan KKM yang diperoleh dalam pembelajaran menulis puisi yaitu 30% atau kurang lebih 8 siswa yang tuntas. KKM yang ditetapkan di SD tersebut adalah 68.

Dari beberapa permasalahan yang muncul, guru tidak memberikan inovasi melalui penerapan Metode mengajar yang bervariasi. Guru hanya menerapkan Metode konvensional, yaitu siswa duduk tenang, diam, mendengarkan arahan guru dan mengikuti perintah guru dalam proses pembelajaran. Akibatnya siswa menjadi pasif dan tidak terlatih dalam menyampaikan ide atau gagasan siswa. Kemampuan siswa menjadi beku dan tidak kreatif. Dengan demikian penerapan Metode yang mengasah kemampuuan menulis puisi diperlukan di sekolah tersebut.

Kemampuan tidak datang dengan sendirinya. Kemampuan hanya dapat diperoleh dengan berusaha, dengan dipraktekkan, dan banyak latihan. Menurut Wina Sanjaya (2007:141) bahwa kemampuan dalam proses pembelajaran berhubungan erat dengan bagaimana cara guru mengimplementasikan perencanaan pembelajaran, yang mencakup kemampuan menerapkan kemampuan dasar mengajar dan kemampuan mengembangkan berbagai Metode pembelajaran yang dianggap mutakhir (Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat dikatakan kemampuan adalah kekuatan yang dimiliki oleh seseorang untuk menerapkan dan mengembangkan berbagai Metode pembelajaran, agar kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dapat meningkat. Pendapat lain Munandar

67 (1992:17) mengatakan bahwa kemampuan merupakan daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan latihan. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan dapat memberikan hasil dari proses latihan dan bawaan sejak lahir.

Dari ulasan di atas maka dapat dikatakan bahwa kemampuan adalah suatu daya, kesanggupan, kecakapan, atau kekuatan seseorang dalam melakukan suatu tindakan yang sangat berarti sebagai hasil dari latihan-latihan yang telah dilakukan atau bawaan sejak lahir. Dalam hal ini kemampuan diukur dari tes hasil menulis puisi yang diberikan oleh guru.

Menulis dapat dianggap sebagai proses ataupun suatu hasil. Menurut Puji Santoso (2004: 6.11) bahwa, “menulis merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang untuk menghasilkan sebuah tulisan”. Menurut Murray (Abbas 2006:127), “hakikat menulis adalah proses berpikir yang berkesinambungan, mulai dari mencoba, sampai dengan mengulas kembali”. Hal ini dapat diartikan bahwa menulis tidak timbul secara tiba-tiba, tetapi membutuhkan suatu proses berpikir agar dapat dituangkan kedalam bentuk tulisan.

Dari berbagai pendapat tentang menulis di atas dapat dideskripsikan bahwa menulis adalah rangkaian kegiatan seseorang yang merupakan pengungkapan ide atau gagasan, buah pikiran, pendapat, dengan menggunakan kata-kata yang tepat, disusun menjadi kalimat-kalimat yang jelas, paragraf yang padu dan ditulis dengan menggunakan ejaan yang benar, sehingga dapat dipahami oleh orang lain, serta dengan tulisan seseorang akan mengabadikan hasil karyanya dan dikenang oleh generasi penerus.

Puisi adalah sebuah genre sastra yang amat memperhatikan pemilihan aspek kebahasaan sehingga tidak salah jika dikatakan bahwa bahasa puisi adalah bahasa yang “tersaring” penggunaannya, pendapat ini menurut

68

Burhan Nurgiyantoro (2005:312). Dengan demikian dalam pemilihan bahasa diutamakan aspek diksi, karena dalam diksi menyangkut adanya unsur bunyi, bentuk, dan makna yang kesemuanya harus memenuhi persyaratan untuk memperoleh efek keindahan.

Menurut Waluyu dalam buku I Ketut Dibia (2018: 77) menyatakan bahwa puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan pengonsentrasian struktur fisik dan struktur batin.

Berdasarkan kedua pendapat di atas bahwa puisi adalah salah satu bentuk kesusastraan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengonsentrasikan semua kekuatan bahasa, yakni dengan mengonsentrasikan struktur semua kekuatan bahasa, yakni dengan mengonsentrasikan struktur fisik dan struktur batinnya.

Dalam mengatasi permasalahan rendahnya kemampuan menulis puisi di kelas IV SDN Kalisari 03 Jakarta Timur, peneliti menerapkan Metode pembelajaran Picture and Picture. Menurut Jumanta Hamdayana (2014: 229) Metode pembelajaran Picture and Picture merupakan Metode pembelajaran yang kooperatif atau mengutamakan adanya kelompok-kelompok dengan menggunakan media gambar yang dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis. Pendapat lain menurut Suprijono dalam (Aris Soimin 2014: 236) memaparkan bahwa Metode pembelajaran

Picture and Picture merupakan strategi pembelajaran yang menggunakan

gambar dalam media pembelajaran. Ada beberapa ahli pendidikan membahas mengenai definisi gambar seperti Sadiman mengatakan dalam (Eva Oktaviana 2017: 109) adalah media yang paling umum di pakai, dia merupakan bahasa umum yang dapat dimengerti dan dapat dinikmati dimana-mana. Gambar sangat penting digunakan untuk memperjelas

69 pengertian. Melalui gambar, siswa mengetahui hal-hal yang belum pernah dilihatnya.

Menurut beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa Metode pembelajaran Picture and Picture merupakan Metode pembelajaran yang kooperatif dan juga dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajarannya. Selain itu gambar tersebut guru siapkan sebagai bahan untuk membuat anak lebih memahami materi karena dengan bantuan gambar siswa menjadi konsentrasi dan fokus dalam belajar. Serta pengetahuan dan pemahaman siswa menjadi lebih luas, jelas, dan tidak mudah dilupakan.

Langkah langkah penerapan Metode pembelajaran Picture and

Picture yang diterapkan pada penelitian ini adalah sesuai dengan pendapat

(Aris Soimin 2014: 122) sebagai berikut: (1) Pada langkah pertama guru diharapkan dapat menyampaikan kompetensi dasar mata pelajaran yang disampaikan sehingga siswa dapat mengukur sejauh mana materi yang harus dikuasai. (2) Menyajikan materi sebagai pengantar yakni, guru memberikan momentum permulaan pembelajaran. (3) Guru menunjukan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi. (4) Guru menunjuk atau memanggil siswa scara bergntian memasang atau mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis. (5) Guru menyampaikan alasan atau pemikiran urutan gambar tersebut. (6) Dari alasan urutan gambar tersebut, guru mulai menanamkan konsep atau materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. (7) Hal terakhir yang harus dilakukan adalam membuat kesimpulan dan rangkuman yang dibuat oleh siswa, guru hanya membantu dalam proses pembuatannya.

Dari uraian di atas maka dapat di simpulkan bahwa langkah yang

Dokumen terkait