II 151 c Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
2010 2011 2012 Indikator Nila
A. Jenis pelay anan Inf ormasi status mutu air
Persentase jumlah sumber air y ang dipantau kualitasny a, ditetapkan status mutu airny a dan di inf ormasikan status mutu airny a
100 2013 70% 87,50% 88,50%
B Pelay anan Inf ormasi Status Mutu Udara Ambien
Persentase Jumlah Kabupaten/Kota y ang dipantau kualitas udara ambienny a dan di inf ormasikan mutu udara ambienny a
100 2013 12,12% 24,24% 48,48%
C. Pelay anan Tindak Lanjut Pengaduan Masy arakat akibat adany a dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup Prosentase jumlah pengaduan masy arakat akibat adany a dugaan pencemaran dan/ atau perusakan lingkungan hidup y ang ditindaklanjuti
100 2013 80% 95% 95%
Sumber : Biro otonomi Daerah dan Kerjasama Setdaprovsu tahun 2012
e. Bidang Ketenagakerjaan
Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Ketenagakerjaan ditetapkan dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor PER.15/MEN/X/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Ketenagakerjaan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor PER.04/MEN/IV/2011 tentang Perubahan Atas Lampiran Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER. 15/MEN/X/2010. Batas waktu pencapaian target Tahun 2016.
Capaian kinerja Standar Pelayanan Minimal bidang Ketenagakerjaan dikelola oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provsu dari tahun 2010-2012, disajikan dalam tabel sebagai berikut :
II - 153
Tabel. 2.111Capaian kinerja Standar Pelayanan Minimal bidang Ketenagakerjaan N
o
Jenis Pelayanan Dasar & Sub
Kegiatan
Standar Pelayanan Minim al
2010 2011 2012
Indikator Nilai
1 Pelayanan Pelatihan Kerja
1 Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi
75% NA NA NA
2 Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis masyarakat
60% 94,12 90,91 89,28
3 Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan kew irausahaan 60% NA 66,67 61,54 2 Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja
Besaran pencari kerja yang terdaftar yang ditempatkan
70% 28,22 7,86 9,36 3 Pelayanan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
Besaran Kasus yang diselesaikan dengan Perjanjian Bersama (PB) 50% 72,22 43,68 57,14 4 Pelayanan Kepesertaan Jamsostek Besaran Pekerja/buruh yang menjadi peserta Jamsostek 50% 70,39 71,04 71,43 5 Pelayanan Pengaw asan Ketenagakerjaan 1 Besaran pemeriksaan perusahaan 45% NA NA NA 2 Besaran pengujian peralatan di perusahaan 50% NA NA NA
Sumber : Biro otonomi Daerah dan Kerjasama Setdaprovsu tahun 2012
f. Bidang Ketahanan Pangan
Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Ketahanan Pangan ditetapkan dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 65/Permentan/OT.140/12/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketahanan Pangan Provinsi dan Kabupaten/Kota.Batas waktu pencapaian target Tahun 2015.
Capaian kinerja Standar Pelayanan Minimal bidang Ketahanan Pangan dikelola oleh Badan Ketahanan Pangan Provsu dari tahun 2010-2012, disajikan dalam tabel sebagai berikut :
Tabel. 2.112
Capaian kinerja Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketahanan Pangan
No. Jenis Pelayanan
Dasar
Standa r Pelaya na n Minim a l Batas
Waktu Penca paian 2010 2011 2012 Indikator Nilai A Ketersediaan dan Cadangan Pangan 1 Penguatan Cadangan Pangan 60 2015 687,14 771,35 820,46 B Distribusi dan Akses Pangan 2 Ketersediaan Informasi Pasokan, Harga dan Akses Pangan di Daerah
100 2015 - - -
C Penganekarag am an dan Keamanan Pangan
3 Pengaw asan dan Pembinaan
II- 154
D Penanganan Keraw anan Pangan 4 Penanganan Daerah Raw an Pangan 60 2015 62,22 75,56 84,44Sumber : Biro otonomi Daerah dan Kerjasama Setdaprovsu tahun 2012 g. Bidang Kesenian
Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Kesenian ditetapkan dengan Peraturan Menteri Kebudayaan & Pariwisata Nomor PM.106/HK.501/MKP/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesenian. Batas waktu pencapaian target Tahun 2014. Capaian kinerja Standar Pelayanan Minimal bidang Kesenian dikelola oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara.
Tabel. 2.113
Capaian kinerja Standar Pelayanan Minimal bidang Kesenian
No. Jenis Pelayanan Dasar
Standar Pelayanan Minim al
2010 2011 2012 Indikator Nilai 1 Pelindungan, Pengembangan, dan Pemanfaatan Bidang Kesenian
Cakupan Kajian Seni 50% 100 NA NA NA
Cakupan Fasilitasi Seni 30% 100 NA NA NA
Cakupan Gelar Seni 75% 100 NA NA NA
Misi Kesenian 100% 100 NA NA NA
2 Sarana dan Prasarana Cakupan Sumber Daya Manusia Kesenian 25%
100 NA NA NA
Cakupan Tempat 100% 100 NA NA NA
Cakupan Organisasi 34% 100 NA NA NA
Sumber : Biro otonomi Daerah dan Kerjasama Setdaprovsu tahun 2012
h. Bidang Perhubungan
Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Perhubungan ditetapkan dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 81 Tahun 2011 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota.Batas waktu pencapaian target Tahun 2014. Capaian kinerja Standar Pelayanan Minimal bidang Perhubungan dikelola oleh Dinas Perhubungan Provsu dari tahun 2010-2012, disajikan dalam tabel sebagai berikut :
Tabel. 2.114
Capaian kinerja Standar Pelayanan Minimal bidang Perhubungan
N
o Jenis Pelayanan Dasar
Standar Pelayanan Minimal
Nilai (%) 2010 (%) 2011 (%) 2012 (%) ( Indikator 1 Angkutan Jalan 1 Jaringan Pelay anan Angkutan Jalan
1 Tersediany a angkutan umum y ang melay ani wilay ah y ang telah tersedia jaringan jalan untuk jaringan jalan Prov insi
100 - - -
2 Jaringan
Prasarana Angkutan Jalan
2 Tersediany a terminal angkutan penumpang tipe A pada setiap Prov insi untuk melay ani angkutan umum dalam tray ek.
100 - - -
3 Fasilitas Perlengkapan Jalan
3 Tersediany a f asilitas perlengkapan jalan (rambu, marka dan guardrill) dan penerangan jalan umum (PJU) pada jalan Prov insi
60 9 10 10
4 Keselamatan 4 Terpenuhiny a standar keselamatan bagi angkutan umum y ang melay ani tray ek Antar Kota Dalam Prov insi
II - 155
(AKDP).5 Sumber Day a Manusia (SDM)
5 Tersediany a SDM y ang memiliki kompetensi sebagai pengawas kelaikan kendaraan pada perusahaan angkutan umum, pengelola terminal, dan pengelola perlengkapan jalan. 100 100 100 100 2 Angkutan Sungai dan Danau. 1 Jaringan Pelay anan Angkutan Sungai dan Danau
6 Tersediany a angkutan sungai dan danau untuk melay ani jaringan tray ek antar Kabupaten/Kota dalam Prov insi pada wilay ah y ang tersedia alur pelay aran sungai dan danau y ang dapat dilay ari.
75 33 22 22
2 Jaringan
Prasarana Angkutan Sungai dan Danau
7 Tersediany a pelabuhan sungai dan danau untuk melay ani kapal sungai dan danau y ang beroperasi pada jaringan tray ek antar Kabupaten/Kota dalam Prov insi pada wilay ah y ang tersedia alur pelay aran sungai dan danau y ang dapat dilay ari
60 100 100 100
3 Keselamatan 8 Terpenuhiny a standar keselamatan bagi kapal sungai dan danau y ang beroperasi pada tray ek antar Kabupaten/Kota dalam Prov insi.
100 - - -
4 Sumber Day a Manusia (SDM)
9 Tersediany a SDM y ang memiliki kompetensi sebagai awak kapal angkutan sungai dan danau.
100 100 100 100 3 Angkutan Peny eber angan 1 Jaringan Pelay anan Angkutan Peny eberangan 10 Tersediany a kapal
peny eberangan y ang beroperasi pada lintas antar Kabupaten/Kota dalam Prov insi y ang
menghubungkan jalan Prov insi y ang terputus oleh perairan
75 100 100 -
2 Jaringan
Prasarana Angkutan Peny eberangan
11 Tersediany a pelabuhan pada setiap ibukota Prov insi dan ibukota Kabupaten/Kota y ang memiliki pelay anan angkutan peny eberangan y ang beroperasi pada lintas antar Kabupaten/Kota dalam Prov insi dan tidak ada alternatif jalan
75 - - -
3 Keselamatan 12 Terpenuhiny a standar keselamatan kapal dengan ukuran di bawah 7 GT dan kapal y ang beroperasi pada lintas peny eberangan antar
Kabupaten/Kota dalam Prov insi.
100 - - -
4 Sumber Day a Manusia (SDM)
13 Tersediany a SDM y ang memiliki kompetensi sebagai awak kapal peny eberangan dengan ukuran di bawah 7 GT. 100 - - - 4 Angkutan Laut 1 Jaringan Pelay anan Angkutan Laut
14 Tersediany a kapal laut y ang beroperasi pada lintas antar Kabupaten/Kota dalam Prov insi pada wilay ah y ang memiliki alur pelay aran dan tidak ada alternatif jalan
100 - - -
2 Sumber Day a Manusia (SDM)
15 Tersediany a SDM y ang memiliki kompetensi sebagai awak kapal untuk angkutan laut dengan ukuran di bawah 7 GT.
100 - - -
Sumber : Biro otonomi Daerah dan Kerjasama Setdaprovsu tahun 2012
i. Bidang Penanaman Modal
Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Penanaman Modal ditetapkan dengan Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 14 Tahun 2011 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Penanaman Modal Provinsi dan Kabupaten/Kota. Batas waktu pencapaian target Tahun 2014.
Capaian kinerja Standar Pelayanan Minimal bidang Penanaman Modal dikelola oleh Badan Penanaman Modal dan Promosi Provsu dari tahun 2010-2012, disajikan dalam tabel sebagai berikut :
II- 156
Tabel. 2.115
Capaian kinerja Standar Pelayanan Minimal bidang Penanaman Modal
No Indikator Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012
1. Tersedianya informasi peluang usaha sektor/bidang unggulan sekurang- kurangnya 1 (satu) sektor/bidang usaha pertahun.
- - -
2 Terselenggaranya fasilitasi pemerintah daerah Provinsi dalam rangka kerjasama kemitraan antara usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK) tingkat Provinsi dengan Pengusaha tingkat Nasional/Asing.
- - -
3 Terselenggaranya promosi peluang penanaman modal tingkat Provinsi.
100 100 100
4 Terselenggaranya pelayanan perizinan dan non perizinan bidang penanaman modal melalui Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) PDKPM di tingkat Kabupaten
- - 60
5 Terselenggaranya bimbingan pelaksanaan Kegiatan Penanaman Modal kepada masyarakat dunia usaha Satu Kali dalam Setahun.
100 100 100
6 Terimplementasikannya Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE): Rumus : Jumlah Jenis Pelayanan yang dilayani
menggunakan SPIPISE / 4 x 100%
- - 75
7 Terselenggaranya sosialisasi kebijakan penanaman modal kepada masyarakat dunia usaha
100 100 100
Sumber : Badan Penanaman Modal dan Promosi Provsu dari Tahun 2010-2012
2.3.1.18.2 Pemerintahan Umum Hubungan Kelembagaa n
Adanya regulasi perubahan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah akan mempengaruhi tatanan dan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, urusan pemerintahan dan Kelembagaan Organisasi Pemerintahan Daerah sehingga akan mengalami perubahan sistem penyelenggaraan Pemerintahan sebagaimana konsep Reformasi Birokrasi akan mempengaruhi dan memberikan kontribusi positif kepada Pemerintah terutama dalam hal Kelembagaan, Ketatalaksanaan, Analisa Jabatan dan Akuntabilitas Kinerja.
Akibat dari perubahan sistem penyelenggaraan pemerintahan daerah akan berdampak terhadap pengelolaan urusan pemerintahan yang akan menjadi kewenangan Provinsi dan Kabupaten/Kota dengan merubah Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. Selanjutnya akan berdampak kepada perubahan Struktur Pemerintahan Daerah dalam Kelembagaan Organisasi Perangkat Daerah yang selama ini diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007.
Dalam rangka reformasi birokrasi dibidang Pemerintahan, hubungan kelembagaan sangat diperlukan dalam rangka sosialisasi, pembinaan dan sinkronisasi antar lembaga yang diarahkan untuk memperbaiki tata kelola kelembagaan pemerintahan dan meningkatkan kapasitas aparatur. Sinkronisasi hubungan kelembagaan ini dapat diwujudkan dengan :