• Tidak ada hasil yang ditemukan

INDONESIA DI AWAL PERANG DUNIA II,& PENDUDUKAN INDONESIA OLEH

LKPD : Wanita yang diperkirakan berumur 140 tahun, Nenek Anami mengaku mengalam

INDONESIA DI AWAL PERANG DUNIA II,& PENDUDUKAN INDONESIA OLEH

JEPANG

Salah satu agenda terbesar negara-negara fasis yang terlibat dalam Perang Dunia II adalah memperluas wilayahnya dengan menguasai negara-negara lain di kawasannya di bawah kepemimpinan dan ideologi Fasis. Indonesia merupakan salah satu negara yang diduduki oleh Jepang pada masa Perang Dunia II. Pendudukan Jepang di sejumlah negara Asia, termasuk Indonesia, merupakan bagian dari agenda menyatukan wilayah Asia di bawah kepemimpinan Jepang. Kemajuan industri Jepang yang pesat menuntut negara kekaisaran tersebut untuk memperluas wilayah

kekuasaannya demi mendapatkan bahan mentah dan wilayah pemasaran baru bagi produk industrinya.

Ambisi Jepang untuk menguasai wilayah Asia di bawah agenda Kawasan Persemakmuran Asia Timur Raya diwujudkan dengan meletusnya Perang Asia Timur Raya. Pernyataan perang dari pihak Jepang tersebut ditandai dengan serangan tiba-tiba militer Jepang terhadap Pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbor, Hawaii. Penyerangan Pearl Harbor tersebut kemudian disusul dengan pendudukan Jepang di wilayah Asia-Pasifik.

Masuknya Jepang ke Indonesia

Pada tahun 1940, tentara Nazi Jerman berhasil menduduki wilayah Kerajaan Belanda. Hal tersebut tentunya membuat kondisi politik di Belanda dan negara-negara koloninya menjadi tidak stabil. Situasi itulah yang kemudian dimanfaatkan Jepang untuk mengambil alih kekuasaan di Indonesia. Pada awal tahun 1942, Jepang berhasil menguasai wilayah Filipina dan masuk ke Indonesia melalui Tarakan,

Kalimantan Timur. Daerah lainnya seperti Palembang, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak pun berhasil dikuasai Jepang. Setelah itu, Jepang berhasil mendarat di Eretan, Jawa Barat sehingga wilayah Jawa pun menyusul masuk dalam kekuasaan Jepang pada tanggal 1 Maret 1942. Kota Batavia pun jatuh ke tangan Jepang pada tanggal 5 Maret 1942. Sadar bahwa hampir seluruh wilayah jajahannya jatuh ke tangan Jepang, Belanda pun tidak punya pilihan lain selain menyerah. Akhirnya, Belanda menyerah secara resmi dan tanpa syarat kepada pihak Jepang melalui Perjanjian Kalijati yang dilaksanakan di daerah Kalijati, Subang pada tanggal 8 Maret 1942.

Masa Pemerintahan Jepang Selama menduduik Indonesia, Jepang

menerapkan sejumlah pembaharuan di bidang politik, sosial, dan ekonomi. Demi menarik simpati rakyat Indonesia agar bersedia dipimpin oleh Jepang, para pemimpin Jepang pun

merancang program propaganda, di antaranya adalah dengan mengizinkan bendera merah putih dikibarkan di samping bendera Jepang,

mengizinkan penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari, serta lagu Indonesia Raya yang diizinkan untuk dikumandangkan.

Lambat laun, para pemimpin Jepang di Indonesia pun semakin menunjukkan watak aslinya. Berbagai organisasi berhaluan nasionalis di Indonesia sedikit demi sedikit dilarang dan diganti dengan organisasi serupa yang dibentuk oleh Jepang dan berorientasi terhadap kepentingan Jepang. Beberapa organisasi yang dibentuk Jepang pada masa itu Jenis Sekolah Mata Pelajaran Kurikulum Alokasi waktu Jumlah Soal : SMP N 1 Delanggu : IPS : K-13 : 30 Menit : 10 , : Pilihan Ganda : 2017/2018

di antaranya adalah: 1. Gerakan Tiga A

Gerakan Tiga A dibentuk pada akhir Maret 1942 dengan diketuai oleh Mr. Syamsudin. Gerakan ini memiliki semboyan propaganda Jepang yang terdiri dari: Nippon Cahaya Asia, Nippon Pelindung Asia, dan Nippon Pemimpin Asia. Tujuan didirikannya gerakan ini adalah semata-mata untuk menarik simpati rakyat agar bersedia membantu Jepang untuk meraih ambisinya sebagai penguasa Asia. Gerakan Tiga A kurang berhasil mendapat perhatian dari rakyat karena bukan merupakan organisasi nasional. Akhirnya, Gerakan Tiga A pun dibubarkan dan diganti dengan PUTERA.

2. Pusat Tenaga Rakyat (PUTERA) Demi menggantikan Gerakan Tiga A, Jepang membentuk organisasi lain yang diberi nama Pusat Tenaga Rakyat atau PUTERA.

Gerakan PUTERA dipimpin oleh tokoh nasionalis yang dijuluki sebagai Empat Serangkai. Tokoh-tokoh Empat Serangkai yang tergabung dalam gerakan PUTERA di antaranya adalah Ir. Soekarno, Moh. Hatta, Ki Hajar Dewantara, serta Mas Mansyur. Para pemimpin PUTERA diberikan

kesempatan untuk berbicara di depan umum sehingga peluang tersebut dimanfaatkan untuk menyuarakan gerakan nasionalisme Indonesia. Sadar bahwa PUTERA lebih banyak memberikan keuntungan bagi Indonesia, Jepang pun akhirnya

membubarkan PUTERA pada tahun 1944. 3. Jawa Hokokai

Jawa Hokokai, atau Himpunan Kebaktian Rakjat Djawa didirikan pada tahun 1 Maret 1944 untuk menggantikan PUTERA. Jawa Hokokai merupakan organisasi resmi yang dibentuk pemerintah dan berada di bawah pengawasan Jepang. Organisasi ini

membawahi sejumlah perkumpulan lainnya seperti Himpunan Kebakitian Dokter, Himpunan Kebaktian Perempuan, dan Himpunan Kebaktian Pendidik.

Selain dibentuknya berbagai organisasi, Jepang pun membagi stratifikasi sosial masyarakat Indonesia ke dalam tiga bagian:

 Golongan pertama yang merupakan bangsa Jepang,

 Golongan kedua meliputi bangsa pribumi,

 Golongan ketiga merupakan bangsa Timur Asing.

Perlawanan Terhadap Kolonialisme Jepang Pada masa pendudukan Jepang, nasib bangsa Indonesia tidak lebih baik dari sebelumnya. Rakyat tetap dipaksa untuk menjadi bagian dari program kerja paksa (romusha) dan dibebani untuk menyerahkan seluruh hasil panennya kepada pihak pemerintah Jepang. Penderitaan rakyat yang bertubi-tubi itulah yang kemudian mendorong semangat kebangsaan para pejuang dari seluruh tanah air untuk melakukan

perlawanan terjadap kekejaman kolonialisme Jepang. Beberapa perlawanan terhadap Jepang yang terjadi di daerah di antaranya adalah: Peristiwa Cot Plieng Aceh pada 10 November 1942, Peristiwa Singaparna pada tahun 1943, serta Pemberontakan PETA di Blitar pada 29 Februari 1945.

Dampak Pendudukan Jepang bagi Bangsa Indonesia

Pendudukan Jepang meninggalkan berbagai dampak bagi keberlangsungan hidup rakyat Indonesia. Dampak-dampak tersebut antara lain:

1. Penerapan sistem ekonomi perang yang menyebabkan krisis pangan dan bahan baku di Indonesia sebab seluruh hasil bumi diserahkan pada Jepang untuk keperluan perang

2. Kerja paksa atau romusha yang mengakibatkan jatuhnya jutaan korban jiwa

3. Kebijakan fasis pemerintah Jepang menimbulkan ketakutan bagi rakyat Indonesia.

Selain dampak negatif seperti yang

disebutkan di atas, masih ada dampak positif dari pendudukan Jepang yang dapat dimanfaatkan oleh rakyat Indonesia, di antaranya adalah:

1. Didirikannya koperasi demi kepentingan bersama

2. Dibentuknya BPUPKI dan PPKI demi mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. GAMBAR - GAMBAR SEBAGAI MEDIA PENDUKUNG

LAMPIRAN III

PENILAIAN ASPEK PENGETAHUAN Instrumen penilaian

a.Kisi,Kisi Soal

No KOMPETENSI DASAR

Materi Indikator Level

Kompet ensi No Soa l 1 Menganalisis kronologi, perubahandankesin ambunganruang (geografis, politik, ekonomi, pendidikan, sosial, budaya) darimasapenjajaha nsampaitumbuhnya semangatkebangsa an .Tumbuhdan berkembangnya semangat kebangsaan

Dapat menyebutkan tokoh pencetus politik Etis

C1 1

2 Dapat mendiskripsikan

Dorongan kaum terpelajar untuk mendirikan sekolah yang bersifat nasional

C2 2

3 Dapat menjelaskan satu faktor

munculnya golongan terpelajar pada awal abad ke-20 dalam masyarakat Indonesia

C2 3

4 Dapat menganalisis hubungan

antara pergerakan nasional dalam negeri dengan situasi Internasional

C3 4

5 Dapat menyebutkan Organisasi

pergerakan nasional yang berdiri di negeri Belanda

C1 5

6 Dapat menyebutkan organisasi

pemuda yang pertama kali berdiri pada masa pergerakan nasional

C1 6

7 Dapat menyimpulkan organisasi

hasil leburan seluruh organisasi

C5 7 Jenis Sekolah Mata Pelajaran Kurikulum Alokasi waktu Jumlah Soal : SMP N 1 Delanggu : IPS : K-13 : 30 Menit : 10 , : Pilihan Ganda : 2017/2018 KISAH SAIJAH-ADINDA,