• Tidak ada hasil yang ditemukan

Inflasi Tahunan (yoy)

Dalam dokumen KAJIAN EKONOMI REGIONAL (Halaman 33-37)

2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda

Laju inflasi Kota Samarinda secara tahunan pada triwulan III-2010 tercatat sebesar 6,51% (yoy), atau lebih tinggi jika dibandingkan dengan laju inflasi pada triwulan sebelumnya yang sebesar 4,99%. Kelompok komoditas dengan laju inflasi terbesar adalah kelompok komoditas bahan makanan (11,88%), diikuti kelompok komoditas sandang yaitu sebesar 10,09%, diikuti oleh kelompok komoditas makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau (6,52%). Laju inflasi pada bahan makanan dipengaruhi oleh meningkatnya harga beras yang disebabkan pergeseran musim panen padi, serta meningkatnya harga komoditas sayuran/tanaman holtikultura dan bumbu-bumbuan yang disebabkan gagal panen pada beberapa sentra penghasil komoditas tersebut akibat cuaca yang kurang baik. Sementara itu, inflasi tahunan terendah terjadi pada kelompok komoditas transportasi, komunikasi dan jasa keuangan, serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga masing-masing sebesar 1,70% dan 3,57%.

25 Tabel 2.8 Inflasi Tahunan Kota Samarinda

menurut Kelompok Barang & Jasa

Q3-09 Q4-09 Q1-10 Q2-10 Q3-10

BAHAN MAKANAN 8.30 5.97 6.52 7.66 11.88

MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 10.71 7.57 9.86 7.95 6.52

PERUMAHAN 2.05 4.67 2.15 2.20 4.07

SANDANG 4.05 5.54 4.48 9.87 10.09

KESEHATAN 6.55 6.64 6.13 7.25 5.77

PENDIDIKAN, REKREASI & OLAH RAGA 2.35 1.35 2.24 1.21 3.57

TRANSPORT & KOMUNIKASI -6.18 -2.99 1.47 1.21 1.70

U M U M 3.69 4.06 4.65 4.99 6.51

KELOM POK In f l asi Yo Y (%)

Sumber : BPS Kaltim, diolah

2.3.2 Inflasi Tahunan Kota Balikpapan

Laju inflasi tahunan di Kota Balikpapan pada periode berjalan mencapai 8,35%

(yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi pada triwulan II-2010 yang mencapai 6,70%. Laju inflasi tahunan Kota Balikpapan ini juga lebih tinggi dibandingkan dengan laju inflasi tahunan nasional sebesar 5,05%. Laju inflasi tertinggi di kota ini tercatat terjadi pada kelompok komoditas pendidikan, rekreasi dan olahraga yaitu sebesar 21,72% (yoy), yang dipengaruhi oleh meningkatnya biaya pendidikan pada tahun ajaran baru 2010. Kelompok komoditas lainnya yang juga memiliki tingkat inflasi yang cukup tinggi pada triwulan III-2010 adalah kelompok komoditas bahan makanan (16,42%) dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau (5,67%). Sementara itu, inflasi terendah terjadi pada kelompok komoditas kesehatan, yaitu sebesar 2,61%.

Tabel 2.9 Inflasi Tahunan Kota Balikpapan menurut Kelompok Barang & Jasa

Q3-09 Q4-09 Q1-10 Q2-10 Q3-10

BAHAN MAKANAN 0.35 -3.06 5.81 9.46 16.42

MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 9.23 9.92 8.48 7.03 5.67

PERUMAHAN 4.55 5.08 4.55 3.85 3.50

SANDANG 3.77 3.22 1.97 3.35 4.35

KESEHATAN 2.77 3.07 3.02 2.60 2.61

PENDIDIKAN, REKREASI & OLAH RAGA 17.45 19.80 20.80 20.53 21.72

TRANSPORT & KOMUNIKASI -6.03 -1.55 3.23 3.21 3.57

U M U M 3.30 3.60 6.21 6.70 8.35

KELOM POK In f l asi Yo Y (%)

Sumber : BPS Kaltim, diolah

2.3.3 Inflasi Tahunan Kota Tarakan

Laju inflasi tahunan di Kota Tarakan pada triwulan III-2010 mencapai 8,12% (yoy), lebih rendah jika dibandingkan dengan laju inflasi tahunan pada triwulan II-2010 yang sebesar 6,37%. Berdasarkan kelompok komoditasnya, kelompok komoditas bahan makanan merupakan kelompok komoditas dengan laju inflasi tertinggi yaitu sebesar 12,37% (yoy); diikuti oleh kelompok komoditas makanan jadi, minuman, rokok &

tembakau (10,38%). Faktor pendorong meningkatnya inflasi di Kota Tarakan secara

26 tahunan masih dipengaruhi oleh ketergantungan terhadap suplai kebutuhan beberapa barang dari luar daerah dan tingginya tingkat permintaan masyarakat. Sementara inflasi terendah terjadi pada kelompok komoditas pendidikan rekreasi, dan olahraga yaitu sebesar 0,27% (yoy).

Tabel 2.10 Inflasi Tahunan Kota Tarakan menurut Kelompok Barang & Jasa

Q3-09 Q4-09 Q1-10 Q2-10 Q3-10

BAHAN MAKANAN 10.70 9.89 14.69 7.57 12.37

MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 15.28 15.93 18.04 11.85 10.38

PERUMAHAN 2.39 2.64 3.58 3.48 5.04

SANDANG 8.99 10.62 7.33 9.82 7.60

KESEHATAN 5.80 6.72 7.18 7.52 8.25

PENDIDIKAN, REKREASI & OLAH RAGA 3.09 3.51 3.26 1.12 0.27

TRANSPORT & KOMUNIKASI -8.83 -3.28 1.11 0.21 1.58

U M U M 6.33 7.21 9.73 6.37 8.12

KELOM POK Inf l asi Yo Y (%)

Sumber : BPS Kaltim, diolah

Apabila dilihat inflasi tahun kalender (Tabel 2.11) pada triwulan III tahun 2010 inflasi kumulatif Kaltim telah mencapai 6,77%, lebih tinggi dari inflasi kumulatif tahun 2009 yang sebesar 3,64% (ytd). Dibandingkan dengan inflasi kumulatif nasional triwulan III tahun 2010 yang tercatat 5,28% (ytd), inflasi kumulatif Kaltim juga masih lebih tinggi. Dari ketiga kota di Kaltim, Kota Balikpapan memiliki laju inflasi tertinggi (7,61%), diikuti oleh laju inflasi Tarakan (6,36%), dan Samarinda (6,20%).

Tabel 2.11 Perkembangan Inflasi Tahun Kalender Nasional, Kaltim, dan Kota

Smr Bpp Trk Kaltim Nas Smr Bpp Trk Kaltim Nas

2006 5.85 4.42 - 5.18 4.06 6.5 5.52 - 6.04 6.6

2007 7.2 5.79 - 6.55 4.41 9.18 7.27 - 8.3 6.59

2008 12.7 8.14 20.68 12.76 10.47 12.69 11.3 19.85 13.06 11.06

2009 3.76 2.89 5.47 3.64 2.28 4.06 3.6 7.21 4.31 2.78

2010 6.2 7.61 6.36 6.77 5.28 - - - -

-TAHUN

INFLASI KALENDER JANUARI-SEPTEMBER INFLASI KALENDER JANUARI-DESEMBER

Sumber : BPS Kaltim, diolah

27 3.1. Gambaran Umum

Kinerja kegiatan usaha perbankan di Kaltim pada triwulan laporan secara umum masih menunjukkan peningkatan baik secara triwulanan (qtq) maupun secara tahunan (yoy). Hal ini tercermin dari pertumbuhan positif yang dialami indikator utama kegiatan usaha perbankan meliputi aset, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dan penyaluran kredit perbankan.

Apabila dibandingkan dengan data nasional (s.d Agustus 2010) menurut pertumbuhan triwulanan (qtq), indikator kegiatan usaha perbankan dari sisi pertumbuhan aset dan penyaluran kredit di Kaltim dan nasional menunjukkan perkembangan yang searah. Jumlah aset dan kredit yang disalurkan bank umum secara nasional mengalami pertumbuhan positif masing-masing sebesar 0,82% dan 3,40%, dimana pada periode yang sama bank umum di Kaltim mengalami peningkatan aset dan pertumbuhan kredit masing-masing sebesar 3,47% dan 6,61%.

Sementara itu dari sisi penghimpunan DPK secara nasional mengalami penurunan 0.16%, berbeda dengan penghimpunan DPK di Kaltim yang secara triwulanan mengalami kenaikan 3,22%. Apabila dilihat pertumbuhan secara tahunan (yoy) menunjukkan perkembangan kinerja yang positif dan searah dimana jumlah aset, DPK dan kredit bank umum di Kaltim mengalami peningkatan yang cukup tinggi masing-masing sebesar 14,86%, 14,94% dan 27,68%, lebih tinggi jika dibandingkan

0.82%

-0.16%

3.40%

3.47%

3.22%

6.61%

-2% 0% 2% 4% 6% 8%

As et

DP K

Kred it

(Pertu m b u h an q tq )

N a s ion al K alt im

Grafik 3.1

Kinerja triwulanan Kegiatan Usaha Perbankan Kaltim dan Nasional (qtq)

Sumber: LBU Bank Indonesia

13.23%

13.30%

20.10%

14.86%

14. 94%

27.58%

0% 10% 20% 30%

As et

DPK

Kred i t

(Pertumbuh an yoy) N asional Kaltim

Grafik 3.2

Kinerja tahunan Kegiatan Usaha Perbankan Kaltim dan Nasional (yoy)

Sumber: LBU Bank Indonesia

28 dengan pertumbuhan nasional yang mengalami peningkatan masing-masing sebesar 13,23%, 13,30% dan 20,10%.

Perkembangan kinerja BPR di Kaltim menunjukkan perkembangan yang positif.

Hal ini terlihat dari pertumbuhan jumlah aset BPR yang mencapai 18,68% (yoy).

Demikian juga halnya dengan pertumbuhan DPK yang mencapai 17,96% (yoy), sementara kredit BPR juga mampu tumbuh sebesar 13,02% (yoy) meskipun mengalami sedikit penurunan jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang mampu mencapai pertumbuhan sebesar 14,52%.

Asesmen terhadap risiko-risiko yang dihadapi perbankan daerah, memperlihatkan terjadinya peningkatan risiko kredit, begitu pula dengan risiko likuiditas dalam kondisi yang sedikit meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya.

3.2. Perkembangan Usaha Bank Umum

Dalam dokumen KAJIAN EKONOMI REGIONAL (Halaman 33-37)

Dokumen terkait