KAJIAN EKONOMI REGIONAL
Provinsi Kalimantan Timur
Kantor Bank Indonesia Samarinda
Triwulan III - 2010
i
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan Timur (Kaltim) periode triwulan III-2010 dapat terselesaikan. Buku KER ini mengulas perkembangan ekonomi, perbankan, keuangan daerah, sistem pembayaran dan outlook Kaltim dalam rangka pemberian informasi yang komprehensif kepada para stakeholders Bank Indonesia.
Kami mengharapkan publikasi ini dapat menjadi salah satu sumber rujukan bagi pemangku kebijakan, akademisi, pelaku usaha, perbankan, masyarakat, dan pihak-pihak lainnya yang membutuhkan serta memiilki perhatian terhadap perkembangan ekonomi Kalimantan Timur.
Asesmen singkat kami terhadap perkembangan ekonomi dan keuangan daerah Kalimantan Timur (Kaltim) selama triwulan III-2010, adalah sebagai berikut:
1. Pertumbuhan ekonomi pada triwulan III-2010 diperkirakan mengalami pertumbuhan yang positif sebesar 4,17% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan triwulan II-2010 yang mengalami pertumbuhan sebesar 7,57% (yoy). Pertumbuhan ekonomi Kaltim tersebut juga lebih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,8% (yoy).
2. Laju inflasi triwulanan Kaltim pada triwulan III-2010 mencapai 7,45% (yoy), menunjukkan peningkatan dibandingkan inflasi triwulan sebelumnya yang sebesar 5,84% (yoy). Laju inflasi tahunan Kaltim ini lebih tinggi dibandingkan dengan laju inflasi tahunan nasional yang tercatat sebesar 5,05% (yoy). Angka inflasi Kaltim tersebut merupakan gabungan inflasi (IHK) yang terjadi di Samarinda, Balikpapan, dan Tarakan, masing-masing sebesar sebesar 6,51% (yoy), 8,35% (yoy) dan 8,12% (yoy).
3. Kinerja usaha perbankan Kaltim masih menunjukkan perkembangan yang menggembirakan.
a) Dari sisi penghimpunan dana, simpanan dana masyarakat pada bank-bank umum se-Kaltim selama periode laporan mencapai Rp 49.366 milyar, mengalami peningkatan sebesar 3,22%(qtq) dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
b) Sementara dari sisi penyaluran dana, total kredit atas dasar lokasi kantor selama triwulan III-2010 mencapai sebesar Rp 29.994 milyar atau sebesar 6.61% (qtq) atau lebih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan kredit pada Triwulan II- 2010 sebesar 9,27%. Berdasarkan lokasi proyek, kredit yang disalurkan sistem perbankan secara nasional untuk Kaltim tercatat meningkat sebesar 13,13%(qtq) dibandingkan dengan posisi kredit pada Triwulan sebelumnya sehingga posisinya menjadi Rp 46.481 milyar pada triwulan III-2010 (s.d Agustus).
c) Berdasarkan perkembangan kegiatan intermediasi perbankan diatas diketahui bahwa rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR) Kaltim atas dasar lokasi proyek mencapai 94,16%, lebih tinggi dibandingkan dengan LDR atas dasar lokasi kantor di Kaltim yang sebesar 60,76%.
d) Pembiayaan berskala mikro, kecil, dan menengah (MKM) yang berhasil disalurkan bank umum yang berkantor di Kaltim selama periode laporan mencapai 65,81%
atau Rp 19.741 milyar dari total kredit sebesar Rp 29.994 triliun. Secara triwulanan, pertumbuhan kredit MKM Kaltim pada triwulan laporan mengalami peningkatan 8,11% (qtq) atau memiliki arah yang sama jika dibandingkan dengan pertumbuhan total kredit yang naik sebesar 6,61%.
ii
laju pertumbuhan berkisar antara 4,5% s.d. 5,5% (yoy).
Pertumbuhan positif perekonomian Kalimantan Timur pada akhir tahun 2010 ini berasal dari semakin meningkatnya perekonomian negara-negara di berbagai belahan dunia, yang kemudian sebagai implikasinya adalah meningkatnya kebutuhan akan energi.
Kalimantan Timur sebagai daerah penghasil komoditas energi meraih keuntungan dari hal ini, yang menyebabkan perekonomiannya bergerak dan tumbuh lebih cepat. Namun ketergantungan perekonomian Kalimantan Timur pada sektor-sektor yang berbasi Sumber Daya Alam (SDA) tidak terbarui tersebut harus mendapatkan perhatian khusus dengan menyiapkan pengembangan pada sektor lainnya yang lebih sustainable dan mampu menggerakkan ekonomi masyarakat secara luas. Oleh karena itu tepatlah bahwa prioritas pembangunan Kalimantan Timur diarahkan pada sektor-sektor yang terbarukan, dengan didukung oleh pembangunan infrastruktur dan fasilitas pendukung iklim investasi yang memadai sebagai prasyarat utama percepatan pembangunan yang berkesinambungan.
Akhirnya, kami menyadari bahwa buku ini masih belum sempurna, untuk itu secara terus menerus memerlukan perbaikan. Oleh karena itu, masukan dan kritik yang membangun serta umpan balik sangat kami harapkan demi peningkatan kualitas publikasi ini di masa mendatang. Dalam penyusunan kajian ini, kami banyak memperoleh bantuan data/informasi dari berbagai pihak seperti perbankan dan instansi pemerintah daerah, BUMN maupun swasta sehingga kajian ini menjadi lebih informatif. Atas seluruh bantuan tersebut kami mengucapkan banyak terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya.
Harapan kami, hubungan baik yang terjalin selama ini terus berlangsung bahkan dapat ditingkatkan di masa yang akan datang.
Samarinda, November 2010 BANK INDONESIA SAMARINDA
Androecia Darwis Pemimpin
iii
Halaman KATA PENGANTAR ………...
DAFTAR ISI ………...
DAFTAR TABEL ...………...
DAFTAR GRAFIK ...
i iii vi vii
RIRINNGGKKAASSAANN EEKKSSEEKKUUTTIIFF ………..……….
I. Gambaran Umum ……….………
II. Asesmen Perekonomian ...
III. Asesmen Inflasi ………
IV. Asesmen Perbankan dan Sistem Pembayaran ...
1. Perbankan ...
2. Sistem Pembayaran ...
V. Perkiraan ………..
BABABB II PEPERRKKEEMMBBAANNGGAANN EEKKOONNOOMMII MMAAKKRROO REGIONAL ……….…….
1.1 Gambaran Umum ...
1.2 Perkembangan Indikator PDRB Sisi Permintaan ...
1.2.1 Konsumsi Rumah Tangga ...
1.2.2 Pengeluaran Pemerintah ...
1.2.3 Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB) ………
1.2.4 Ekspor dan Impor ...……...
1.3 Perkembangan Indikator PDRB Sisi Penawaran ………
1.3.1 Sektor Pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan ………
1.3.2 Sektor Pertambangan dan Penggalian ……….
1.3.3 Sektor Industri Pengolahan ………
1.3.4 Sektor Listrik dan Air Bersih ………
1.3.5 Sektor Bangunan ………...
1.3.6 Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran …………...
1.3.7 Sektor Pengangkutan dan Komunikasi ...
1.3.8 Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan ...
1.3.9 Sektor Jasa-jasa ...
Boks. 1 Pembangunan PLTU Mulut Tambang Sangatta
BABABB IIII EEVVAALLUUAASSII PPEERRKKEEMMBBAANNGGAANN IINNFFLLAASSII ……….
2.1 Gambaran Umum ……….………..
2.2. Inflasi Triwulanan (qtq)………..……..
2.2.1 Inflasi Triwulanan Kota Samarinda (qtq)…….………...
2.2.2 Inflasi Triwulanan Kota Balikpapan (qtq)………..
1 1 1 2 2 2 3 3
5 5 5 6 7 8 8 11 12 13 14 14 15 15 16 16 16
20 20 22 22 23
iv
2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ………...…………....
2.3.2 Inflasi Tahunan Kota Balikpapan …...
2.3.3 Inflasi Tahunan Kota Tarakan ………..
24 25 25
BABABB IIIIII PPEERRKKEEMMBBAANNGGAANN PPEERRBBAANNKKAANN DDAAEERRAAHH….………
3.1 Gambaran Umum ………
3.2 Perkembangan Usaha Bank Umum ………
3.2.1 Total Aset dan Aktiva Produktif ………
3.2.2 Penghimpunan Dana Masyarakat ……….….
3.2.3 Penyaluran Kredit Bank Umum ……….
a. Kredit Bank Umum ber-kantor di Kaltim ….….……….
b. Kredit Bank Umum berlokasi proyek di Kaltim ………
3.3 Perkembangan Kredit Mikro, Kecil dan Menengah (MKM)………
3.4 Perkembangan Usaha Bank Perkreditan Rakyat (BPR) ………
a. Perkembangan Aset BPR ………
b. Perkembangan Dana Pihak Ketiga BPR ………
c. Penyaluran Kredit/Pembiayaan BPR ……..………
3.5 Asesmen Risiko Perbankan ……….………..…………..
3.5.1 Risiko Kredit ………..
3.5.2 Risiko Likuiditas ...
3.5.3 Risiko Pasar ...
BAB IV KEUANGAN DAERAH ………...……… ...
4.1 Gambaran Umum ...………...
4.2 Pendapatan ...………....
4.3 Belanja ……….……….
Boks. 2 Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah
BAB V PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN ……….
5.1 Gambaran Umum ………. ……… ………
5.2 Perkembangan Transaksi Tunai ……….………..
5.2.1 Perkembangan Peredaran Uang Kartal ………
5.3 Perkembangan Transaksi Non-Tunai ………
5.3.1 Perkembangan Transaksi Kliring ……….
5.3.2 Perkembangan Transaksi BI-RTGS ………
BAB VI PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN DAERAH DAN KESEJAHTERAAN … 6.1 Perkembangan Ketenagakerjaan di Kalimantan Timur ………..
6.2 Kesejahteraan………
27 27 28 28 29 30 30 31 33 36 36 36 36 37 37 38 39
40 40 41 43
48 48 48 48 49 49 49
52 52 54
v
7.1 Prospek Perekonomian Daerah Triwulan I-2010 ...
7.2 Prospek Perkembangan Inflasi ...
LAMPIRAN
55 55 57
vi 1.1
1.2 1.3
1.4 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7 2.8 2.9 2.10 2.11 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 3.8 3.9 3.10 3.11 3.12 4.1 4.2 5.1 6.1 6.2
Pertumbuhan PDRB Sisi Permintaan Kalimantan Timur ...
Komoditas Utama Ekspor non Migas Kaltim Triwulan III-2010………
Komoditas Impor Non Migas Utama dan Negara Asal Impor Utama Kaltim Triwulan III-2010 (HS 2 Dijit, dalam juta USD) ...
Pertumbuhan PDRB Sektoral Kalimantan Timur ...……...
Inflasi di Kalimantan Timur Triwulan III-2011 ………..
Inflasi Triwulanan (qtq) di Kota Samarinda...
Andil Inflasi Tertinggi per Komoditas Kota Samarinda………
Inflasi Triwulanan (qtq) di Kota Balikpapan...
Andil Inflasi Tertinggi per Komoditas Kota Balikpapan………
Inflasi Triwulanan (qtq) di Kota Tarakan ………..
Andil Inflasi Tertinggi per Komoditas Kota Tarakan………
Inflasi tahunan kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa…………
Inflasi tahunan kota Balikpapan menurut kelompok barang dan jasa…………
Inflasi tahunan kota Tarakan menurut kelompok barang dan jasa…….………
Perkembangan Inflasi Tahun Kalender Nasional, Kaltim & Kota……….
Perkembangan Jumlah aset Bersih dan Aktiva Produktif Bank Umum…………
Perkembangan Penghimpunan Dana pada Bank Umum………
Perkembangan Kredit Bank Umum berkantor di Kaltim………
Jumlah kredit Bank Umum Berlokasi Proyek di Kaltim………
Perbandingan Kredit Lokasi Proyek dan DPK Kab/Kota………..
Perkembangan Kredit Bank Umum Menurut Skala Kredit………
Perkembangan Kredit MKM Bank Umum………
Perkembangan Kredit MKM Bermasalah Bruto (Gross-NPLs)……….
Perkembangan Usaha BPR di Kalimantan Timur………
Perkembangan Kolekbilitas Kredit Bank Umum………
Perkembangan Kredit Bermasalah Bruto (Gross-NPLs) Bank Umum…………..
Struktur Jangka Waktu DPK………
Realisasi Komponen Pendapatan APBD Kaltim Triwulan III-2010………
Realisasi Komponen Belanja APBD Kaltim Triwulan III-2010………
Perkembangan Transaksi RTGS di Kalimantan Timur………..
Perkembangan Ketenagakerjaan di kalimantan Timur………
Perkembangan Sex Ratio Kaltim Hasil Sensus Penduduk 2010………
6 10
11 12 20 22 22 23 23 24 24 25 25 26 26 28 29 31 32 33 34 34 35 37 37 38 39 41 43 50 52 53
vii
1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 1.8 1.9 1.10 1.11 1.12 1.13 1.14 1.15 1.16 1.17 1.18 1.19 1.20 1.21 1.22 1.23 1.24 1.25 1.26 2.1 2.2 2.3 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 3.8 3.9 3.10
4.1 4.2 4.3 4.4 4.5
Pertumbuhan PDB Nasional vs PDRB Kaltim (yoy)………..
Indeks Kenyakinan Konsumen...
Indeks Kondisi Ekonomi...…...
Indeks Ekspektasi Konsumen ...
Kredit Konsumsi...
Pengeluaran Pemerintah...
Realisasi Investasi & Konsumsi Listrik………
Kredit & Investasi...
Nilai Ekspor Non Migas Kaltim………..………
Perkembangan Share Negara Tujuan Utama Ekspor Non Migas Kaltim ………
Nilai Impor Non Migas Kaltim……….………
Perkembangan Share Negara Asal Utama Impor Non Migas Kaltim……….
Indeks Produksi Padi………
Indeks Produksi Sawit...
Kredit Sektor Pertanian ...
Indeks Produksi Pertambangan ... ...……….
Kredit Sektor Pertambangan………
Indeks Industri Pengolahan………
Produksi Kilang Minyak……….
Kredit Sektor Listrik dan Air………
Kredit Sektor Bangunan………..
Indeks Sektor Perdagangan………
Kredit Perdagangan……….
Indeks Jumlah Penumpang………..
Perkembangan Kredit Kaltim………
Indeks Upah Gaji Pemerintah Umum………
Laju Inflasi Kaltim dan Nasional (yoy)………
Disagregasi Inflasi Inti dan Non Inti Kaltim (yoy)………..
Disagregasi Inflasi Inti dan Non Inti Kaltim (mtm)………..
Kinerja Triwulan Kegiatan Usaha Perbankan (qtq)………
Kinerja Tahunan Kegiatan Usaha Perbankan Kaltim dan Nasional (yoy)………
Perkembangan Simpanan Masyarakat………
Suku Bungan Kredit………
Perkembangan Kredit Bank Umum berkantor di Kaltim………
Perkembangan Kredit Lokasi Proyek………
Perkembangan Aset BPR………
Perkembangan DPK BPR………
Perkembangan Kredit/Pembiayaan BPR……….
Perkembangan Bunga Kredit dan Rasio NPLs……….
Pendapatan APBD Kalimantan Timur Triwulan III-2010………
Belanja APBD Kalimantan Timur Triwulan III-2010………..
Realisasi Pendapatan Asli Daerah Kalimantan Timur Triwulan III-2010………
Pendapatan Transfer Kalimantan Timur Triwulan III-2010………
Belanja Operasi (RP Miliar) Triwulan III-2010………
5 6 7 7 7 7 8 8 9 9 10 11 12 12 13 13 13 14 14 14 15 15 15 16 16 16 20 21 21 27 27 29 30 30 31 36 36 36 39 40 40 42 42 44
viii
5.2 5.3 5.4 5.5 6.1 6.2 7.1 7.2 7.3 7.4 7.5
Perkembangan PTTB...
Perkembangan Perputaran Kliring di Kaltim...
Perkembangan Transaksi RTGS di Kaltim...
Perkembangan RTGS per wilayah kerja KBI...
Perkembangan Jaminan Hari Tua Jamsostek...
Indeks Penghasilan dan Ekspektasi Penghasilan...
Indeks Ekspektasi Konsumen...
Harga Komoditas Minyak dan Batubara...
Harga Komoditas Pangan Dunia...
Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1)...
Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (2)...
49 49 50 51 53 54 55 55 56 56 56
1
R R IN I NG GK K AS A SA AN N E EK KS SE EK K UT U TI IF F
KA K AJ JI IA AN N E EK KO ON NO OM MI I R RE EG GI IO ON NA AL L
PR P RO OV VI IN NS SI I K KA AL LI IM MA AN NT TA AN N T TI IM MU UR R P PE ER RI IO OD DE E T TR RI IW WU UL LA AN N I II II I- -2 20 01 10 0
I. Gambaran Umum
Laju pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur triwulan III-2010 mengalami pertumbuhan yang positif, yaitu sebesar 4,17% (yoy), namun lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan II-2010 yang sebesar 7,57%. Dari sisi permintaan, peningkatan pertumbuhan ekonomi Kaltim secara tahunan pada triwulan III-2010 dipengaruhi oleh peningkatan ekspor neto Kaltim karena masih tingginya permintaan yang berasal dari negara-negara pembeli utama komoditas ekspor primer Kaltim yang dipicu oleh perekonomian global yang terus membaik.
Berdasarkan sisi penawaran, pertumbuhan ekonomi didorong oleh pertumbuhan positif sektor pertambangan dan penggalian yang dipengaruhi oleh tingginya produksi yang didorong oleh faktor masih baiknya permintaan dan harga hasil komoditas pada sektor tersebut di pasar internasional pada triwulan III-2010.
Sementara itu, laju perubahan harga barang dan jasa di Kalimantan Timur pada periode laporan mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan triwulan II- 2010. Peningkatan ini dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan masyarakat yang dipengaruhi oleh faktor musiman berakhirnya masa liburan dan hari raya Idul Fitri.
Perkembangan intermediasi perbankan di Kalimantan Timur pada triwulan III-2010 mengalami peningkatan 3,47% (qtq) dibandingkan posisi triwulan sebelumnya dan penyaluran pinjaman baik kredit atas dasar lokasi kantor (27,48%) maupun kredit atas dasar lokasi proyek (36,06%).
Perekonomian Kalimantan Timur pada triwulan IV-2010 diperkirakan akan mengalami pertumbuhan yang positif, dengan perkiraan laju pertumbuhan berkisar antara 4,5% s.d. 5,5% (yoy). Salah satu indikator yang menjadi arah pertumbuhan positif tersebut dapat terlihat dari hasil Survei Konsumen (SK) yang dilakukan Bank Indonesia Samarinda pada bulan Oktober 2010 yaitu Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang masih berada di atas level optimis (100), yaitu sebesar 147,50. Hal ini dipengaruhi oleh komponen-komponen IEK yang seluruhnya meningkat dan berada di atas level optimis, terutama disebabkan ekspektasi membaiknya kondisi perekonomian dan ketersediaan lapangan kerja. Dari sisi penawaran pertumbuhan ekonomi Kaltim masih didukung oleh perkembangan positif di sektor pertambangan dan penggalian yang diperkirakan masih tinggi karena stabilnya permintaan dan harga komoditas unggulan Kaltim yaitu batubara dan minyak mentah di pasar internasional.
Tekanan terhadap laju perkembangan harga barang dan jasa pada triwulan IV-2010 diperkirakan akan mengalami penurunan, yang dipengaruhi oleh adanya tren penurunan beberapa harga komoditas pangan di pasar dunia seperti jagung
2 dan kedelai, meskipun harga gula mengalami peningkatan. Selain itu dari data pemantauan harga Disperindagkop Provinsi Kalimantan Timur mayoritas bahan makanan kebutuhan pokok mengalami penurunan.
II. Asesmen Perekonomian
Laju pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur pada triwulan III-2010 tumbuh secara positif, yaitu sebesar 4,17% (yoy), namun lebih rendah dibandingkan dengan triwulan II-2010 yang mengalami pertumbuhan sebesar 7,57%(yoy).
Dari sisi permintaan, pertumbuhan ekonomi Kaltim pada triwulan laporan disumbangkan secara positif oleh semua komponen. Kontribusi pertumbuhan PDRB tertinggi berasal dari ekspor neto sebesar 2,51%, diikuti oleh konsumsi rumah tangga sebesar 0,73%, serta investasi sebesar 0,64% .
Dari sisi penawaran
III. Asesmen Inflasi
, pertumbuhan ekonomi Kaltim pada periode laporan ini berasal dari sektor pertambangan dan penggalian sebesar 2,95%, diikuti oleh kontribusi sektor perdagangan, hotel, dan restoran sebesar 0,92%, dan sektor pertanian 0,51%. Peningkatan pada sektor pertambangan dan penggalian sebagai sektor yang paling dominan dalam perekonomian Kaltim (pangsa 49,91%) dipengaruhi oleh masih tingginya produksi tambang yang disebabkan oleh meningkatnya harga beberapa komoditas hasil pertambangan seperti minyak dan batubara di pasar internasional. Selain itu faktor cuaca juga masih cukup mendukung terhadap kegiatan operasional pertambangan pada triwulan-III 2010.
Laju perkembangan inflasi tahunan di Kalimantan Timur pada triwulan III- 2010, yang dihitung dari perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK), tercatat sebesar 7,45% (yoy); lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan II-2010 sebesar 5,84%
(yoy). Laju Inflasi Kaltim ini juga masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan laju inflasi tahunan nasional yang sebesar 5,05% (yoy). Berdasarkan kelompok komoditasnya, laju inflasi tertinggi terjadi pada kelompok komoditas bahan makanan yaitu sebesar 13,66% (yoy); diikuti oleh kelompok komoditas pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 11,69%, dan kelompok komoditas sandang sebesar 7,64%. Sementara kelompok komoditas transportasi, komunikasi dan jasa keuangan merupakan kelompok komoditas yang mengalami tingkat inflasi terendah, yaitu sebesar 2,42%.
Laju inflasi triwulanan di Kota Samarinda triwulan III-2010 mencapai 3,28% (qtq), lebih tinggi dibandingkan dengan laju inflasi pada triwulan II-2010 yang sebesar 0,74%. Laju inflasi tertinggi tercatat pada kelompok komoditas bahan makanan yaitu sebesar 7,68% (qtq), yang dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan komoditas beras, cabe rawit, dan daging ayam; diikuti oleh kelompok komoditas sandang (2,90%) karena peningkatan harga emas perhiasan yang terjadi pada bulan September 2010.
3 Laju inflasi triwulanan di Kota Balikpapan pada triwulan III-2010 tercatat sebesar 4,14% (qtq), lebih tinggi jika dibandingkan dengan triwulan II-2010 yang sebesar 0,76%. Kelompok komoditas yang mengalami peningkatan laju inflasi tertinggi adalah kelompok komoditas pendidikan, rekreasi, dan olahraga yaitu sebesar 17,59% (qtq) yang dipengaruhi oleh meningkatnya biaya pendidikan SLTA, Akademi/Perguruan Tinggi, Sekolah Dasar, dan SLTP pada bulan Juli 2010 sebagai bulan pergantian tahun ajaran baru.
Laju Inflasi triwulanan di Kota Tarakan
IV. Asesmen Perbankan dan Sistem Pembayaran
triwulan III-2010 mengalami kenaikan 5,23% (qtq), juga lebih tinggi jika dibandingkan dengan laju inflasi pada triwulan II- 2010 yang mengalami deflasi sebesar 1,77%. Inflasi tertinggi terjadi pada kelompok komoditas bahan makanan yang mencapai 11,19% (qtq) karena meningkatnya harga beberapa komoditas bahan makanan seperti cabe rawit, bawang merah, bawang putih, ikan layang, dan daging ayam ras, diikuti oleh kelompok komoditas makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau (4,68%) yang disebabkan oleh kenaikan harga rokok kretek dan rokok kretek filter di Tarakan.
1. Perbankan
Kegiatan intermediasi perbankan Kaltim selama triwulan III-2010 dari sisi penghimpunan dana menunjukkan peningkatan sebesar 14,94% (yoy) sehingga posisinya menjadi Rp 49,36 miliar. Menurut jenis simpanan, peningkatan dana pada triwulan laporan berasal dari tabungan yang meningkat sebesar 5,12%; deposito tumbuh sebesar 4,68%; sedangkan giro mengalami kontraksi sebesar 1,12%.
Jumlah kredit yang dikucurkan bank umum yang berkantor di Kaltim pada triwulan laporan mencapai Rp 29.994 miliar atau mengalami peningkatan sebesar 27,48% (yoy). Berdasarkan lokasi proyek, kredit yang disalurkan sistem perbankan secara nasional untuk Kaltim tercatat meningkat sebesar 36,06% dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya (s.d Agustus). Berdasarkan perkembangan kegiatan intermediasi perbankan diatas diketahui bahwa rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR) Kaltim atas dasar lokasi proyek mencapai 94,16%, lebih tinggi dibandingkan dengan LDR atas dasar lokasi kantor di Kaltim yang sebesar 60,76%.
Perkembangan BPR di wilayah Kalimantan Timur pada triwulan III-2010 menunjukkan perkembangan yang positif. Perkembangan jumlah aset dan penghimpunan dana mengalami peningkatan masing-masing sebesar 18,68% dan 17,96% (yoy). Jumlah aset meningkat menjadi Rp 239,78 miliar dan DPK meningkat menjadi Rp 152,71 miliar. Penyaluran kredit BPR juga mengalami peningkatan, yaitu sebesar 13,02% (yoy); menjadi Rp 166,7 miliar.
4 2. Sistem Pembayaran
Transaksi tunai antara perbankan di Kalimantan Timur dengan Kantor Bank Indonesia Samarinda dan Balikpapan, pada triwulan III-2010 mencapai Rp 7.517 milyar atau mengalami pertumbuhan yang relatif tajam sebesar 160,88%
dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Jumlah uang kartal yang beredar tersebut terdiri dari jumlah inflow sebesar Rp 910 miliar dan jumlah outflow sebesar Rp 6.606 miliar; sehingga pada triwulan III-2010 ini, wilayah Kalimantan Timur mengalami net outflow sebesar Rp 5.696 miliar. Meningkatnya jumlah peredaran uang kartal di wilayah Kalimantan Timur pada periode berjalan ini dipengaruhi oleh meningkatnya aktivitas penggunaan uang kartal oleh masyarakat. Sementara itu jumlah uang kartal yang dikategorikan dalam Pemberian Tanda Tidak Berharga (PTTB) pada triwulan berjalan mencapai Rp 365 miliar atau naik 209,49% (yoy). Sedangkan jumlah transaksi kliring di Kalimantan Timur triwulan III-2010 tercatat sebesar Rp 4.755 miliar, mengalami pertumbuhan sebesar 7,94% (yoy); dan transaksi RTGS mencapai Rp 45.603 miliar, atau mengalami pertumbuhan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu sebesar 29,58% (yoy).
V. Outlook
1. Perekonomian
Perekonomian Kalimantan Timur pada triwulan IV-2010 diperkirakan akan mengalami pertumbuhan yang positif, dengan perkiraan laju pertumbuhan berkisar antara 4,5% s.d. 5,5% (yoy). Salah satu indikator yang menjadi arah pertumbuhan positif tersebut dapat terlihat dari hasil Survei Konsumen (SK) yang dilakukan Bank Indonesia Samarinda pada bulan Oktober 2010 yaitu Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang masih berada di atas level optimis (100), yaitu sebesar 147,50. Hal ini dipengaruhi oleh komponen-komponen IEK yang seluruhnya meningkat dan berada di atas level optimis, terutama disebabkan ekspektasi membaiknya kondisi perekonomian dan ketersediaan lapangan kerja.
2. Inflasi
Tekanan terhadap laju perkembangan harga barang dan jasa pada triwulan IV-2010 diperkirakan akan mengalami penurunan, yang dipengaruhi oleh adanya tren penurunan beberapa harga komoditas pangan di pasar dunia seperti jagung dan kedelai, meskipun harga gula mengalami peningkatan. Selain itu dari data pemantauan harga Disperindagkop Provinsi Kalimantan Timur mayoritas bahan makanan kebutuhan pokok mengalami penurunan.
5
PE P ER RK K EM E M BA B A N N G G A A N N EK E K ON O N OM O M I I M M A A K K R RO O R RE EG G I I ON O N A A L L
1.1 Gambaran Umum
Perekonomian Kalimantan Timur pada triwulan III-2010 tumbuh secara positif, yaitu sebesar 4,17% (yoy), namun lebih rendah dibandingkan dengan triwulan II-2010 yang mengalami pertumbuhan sebesar 7,57% dan PDB Nasional yang tumbuh sebesar 5,8% (Grafik 1.1). Secara triwulanan, pertumbuhan ekonomi Kaltim pada triwulan III- 2010 tumbuh sebesar 0,38% (qtq), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 0,74%.
Dari sisi permintaan, peningkatan pertumbuhan ekonomi Kaltim secara tahunan pada triwulan III-2010 dipengaruhi oleh peningkatan ekspor neto Kaltim karena masih tingginya permintaan yang berasal dari negara-negara pembeli utama komoditas ekspor primer Kaltim yang dipicu oleh perekonomian global yang terus membaik. Berdasarkan sisi penawaran, pertumbuhan ekonomi didorong oleh pertumbuhan positif sektor pertambangan dan penggalian yang dipengaruhi oleh tingginya produksi yang didorong oleh faktor masih baiknya permintaan dan harga hasil komoditas pada sektor tersebut di pasar internasional pada triwulan III-2010.
Q I Q II Q III Q IV Q I Q II Q III Q IV Q I Q II QIII QIV Q I Q II QIII QIV Q I Q II QIII
2006 2007 2008 2009 2010
-2 0 2 4 6 8 10
(% yoy) Kaltim Nasional
Grafik 1.1 Pertumbuhan PDB Nasional dan PDRB Kaltim (yoy) Sumber : BPS Kaltim, diolah
1.2 Perkembangan Indikator PDRB Sisi Permintaan
Dari sisi permintaan, pertumbuhan PDRB pada triwulan laporan disumbangkan secara positif oleh semua komponen. Kontribusi pertumbuhan PDRB tertinggi berasal dari ekspor neto sebesar 2,51%, diikuti oleh konsumsi rumah tangga sebesar 0,73%, serta investasi sebesar 0,64% (Tabel 1.1).
BAB
I
6 Tabel 1.1 Pertumbuhan PDRB Sisi Permintaan Kalimantan Timur
2009
Q IV Q I QII QIII Q IV QI Q II QIII
Konsumsi Rumah Tangga 3.22 3.72 4.93 5.40 0.41 0.47 0.63 0.73
Makanan 3.68 3.48 3.63 3.30 0.23 0.22 0.23 0.22
Non Makanan 2.77 3.97 6.21 7.47 0.18 0.25 0.40 0.51
Pengeluaran KLSN 14.15 6.33 6.24 5.21 0.03 0.01 0.01 0.01
Pengeluaran Pemerintah 5.12 3.93 3.07 3.64 0.28 0.20 0.16 0.20
Pemb. Modal Tetap Domestik Bruto 4.12 4.34 4.14 4.45 0.56 0.58 0.57 0.64
Perubahan Stok 3.86 2.92 3.85 4.04 0.03 0.02 0.03 0.03
Ekspor 10.76 16.02 13.93 8.72 11.84 17.69 15.53 9.80
Ekspor LN 9.60 15.32 13.77 8.38 7.17 11.51 10.38 6.38
Ekspor Antar Daerah 13.43 17.63 14.30 9.48 4.76 6.22 5.15 3.43
Impor 15.44 24.11 18.81 14.34 6.60 10.29 8.33 6.68
Impor LN 21.32 31.47 22.57 15.19 4.97 7.33 5.46 3.83
Impor Antar Daerah 9.88 17.22 15.08 13.46 1.92 3.34 3.03 2.88
Ekspor Neto 6.75 9.45 9.73 3.81 4.55 6.41 6.54 2.51
PDRB 5.65 7.30 7.57 4.17 5.65 7.30 7.57 4.17
2010 Jenis Penggunaan
Kontribusi
2009 2010
Pertumbuhan (% yoy)
Sumber : BPS Kaltim, diolah
1.2.1 Konsumsi Rumah Tangga
Konsumsi Rumah Tangga di Kalimantan Timur pada triwulan III-2010 mengalami ekspansi sebesar 5,40% (yoy), setelah pada triwulan sebelumnya tumbuh sebesar 4,93%. Meningkatnya konsumsi rumah tangga pada periode laporan inii dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan masyarakat karena bulan ramadhan dan hari raya Idul Fitri. Berdasarkan hasil Survei Konsumen (SK) yang dilakukan oleh Bank Indonesia Samarinda pada triwulan III tahun 2010, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) secara rata-rata triwulanan masih berada diatas level optimis 100, yaitu sebesar 116,33 (Grafik 1.2).
0 20 40 60 80 100 120 140 160
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9
2008 2009 2010
Indeks Keyakinan Konsumen Indeks Kondisi Ekonomi Indeks Ekspektasi Konsumen Garis 100
Grafik 1.2 Perkembangan Indeks Keyakinan Konsumen Sumber : Survey Konsumen Bank Indonesia
Indeks keyakinan konsumen yang optimis pada periode laporan ini masih didudkung oleh Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) yang berasal dari relatif stabilnya penghasilan saat ini, sedangkan dari Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) berasal dari relatif stabilnya ekspektasi terhadap penghasilan dan ketersediaan lapangan pekerjaan sebagaimana ditunjukkan pada Grafik 1.3 dan Grafik 1.4.
7
0 20 40 60 80 100 120 140 160
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9
2008 2009 2010
Penghasilan Saat Ini Pembelian Durable Goods Ketersediaan Lapangan Kerja Saat Ini Garis 100
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9
2008 2009 2010
Grafik.3 Indeks Ekspektasi Konsumen Ekspektasi Penghasilan Ekspektasi Ekonomi Ekspektasi Ketersediaan Lap.Kerja Garis 100
Grafik 1.3 Indeks Kondisi Ekonomi Sumber : Survey Konsumen Bank Indonesia
Grafik 1.4 Indeks Ekspektasi Konsumen Sumber : Survey Konsumen Bank Indonesia
Peningkatan kegiatan konsumsi ini didorong oleh meningkatnya kredit konsumsi pada triwulan III-2010 yang mengalami peningkatan pertumbuhan secara tahunan sebesar 42,63%, atau meningkat dari 7,35 trilyun pada triwulan III-2009 menjadi 10,48 trilyun pada triwulan III-2010 (Grafik 1.5).
Pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang sebesar 40,97%.
1.2.2 Pengeluaran Pemerintah
Pengeluaran Pemerintah pada triwulan III-2010 mengalami pertumbuhan sebesar 3,64% (yoy), sedikit meningkat jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan II- 2010 yang tercatat sebesar 3,07%. Hal ini dipengaruhi oleh meningkatnya pertumbuhan belanja pemerintah daerah selama triwulan III-2010 sebagaimana dapat dilihat pada peningkatan konsumsi Pemda secara tahunan (Grafik 1.6) yang disebabkan oleh peningkatan realisasi belanja operasi dalam bentuk belanja pegawai dan belanja barang pada triwulan III-2010. Sedangkan belanja modal belum menunjukkan peningkatan realisasi keuangan dan fisik yang signifikan, yang disebabkan mayoritas kegiatan proyek pembangunan infrastruktur fisik yang dilakukan pada triwulan III-2010 baru memasuki tahap lelang pekerjaan dan persiapan pekerjaan lainnya.
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
0 40 80 120 160 200
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9
2009 2010
(yoy) (Indeks)
Konsumsi Pemda (APBD) g Konsumsi Pemda
Grafik 1.6 Pengeluaran Pemerintah Sumber : Prompt Indicator BPS
0%
10%
20%
30%
40%
50%
- 2 4 6 8 10 12
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
2007 2008 2009 2010
(YoY) (Rp. Trilliun)
Kredit Konsumsi g Kredit Konsumsi
Grafik 1.5 Kredit Konsumsi Sumber : LBU Bank Indonesia
8 1.2.3 Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB)
Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB) Kalimantan Timur pada triwulan III-2010 diperkirakan mengalami ekspansi sebesar 4,45% (yoy), setelah tumbuh 4,14% pada triwulan II-2010. Faktor positif yang turut menjadi pendorong pertumbuhan PMTDB pada periode berjalan ini dapat terlihat dari Indeks Realisasi Investasi dan Indeks Konsumsi Listrik Industri yang menunjukkan tren peningkatan jika dibandingkan dengan pertumbuhan realisasi investasi pada triwulan sebelumnya (Grafik 1.7). Dari sisi pembiayaan perbankan, penyaluran kredit investasi perbankan pada triwulan III-2010 mencapai Rp 7,75 trilyun, atau mengalami pertumbuhan sebesar 30,72 (yoy) dari Rp. 5,93 trilyun pada triwulan yang sama tahun sebelumnya. Akan tetapi pertumbuhan ini lebih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan secara tahunan pada triwulan II-2010 yang meningkat sebesar 38,53% (yoy) (Grafik 1.7).
Berbeda halnya dengan peran perbankan dalam pembiayaan investasi yang mengalami perlambatan, peran investasi yang dilakukan oleh swasta diperkirakan mengalami peningkatan diantaranya adalah pembukaan beberapa pabrik CPO serta pembangunan beberapa infrastruktur perhubungan yang melibatkan swasta nasional dan asing.
80 90 100 110 120 130
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9
2009 2010
Realisasi Investasi Konsumsi Listrik Industri
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
- 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
2007 2008 2009 2010
(YoY) (Rp. Trilliun) Kredit Investasi g Kredit Investasi
Grafik 1.7 Realisasi Investasi dan Konsumsi Listrik
Sumber : LBU Bank Indonesia
Grafik 1.8 Kredit Investasi Sumber : LBU Bank Indonesia
1.2.4 Ekspor dan Impor
Laju pertumbuhan ekspor Kalimantan Timur pada triwulan III-2010, diperkirakan mengalami perlambatan pertumbuhan yaitu 8,72% (yoy), tumbuh lebih rendah jika dibandingkan dengan laju pertumbuhan ekspor triwulan II-2010 yaitu sebesar 13,93%. Perlambatan tersebut terlihat juga dari perkembangan ekspor Pelabuhan Samarinda, yang pada triwulan III-2010 tumbuh sebesar 41% (yoy) dengan volume ekspor pada triwulan laporan mencapai 13,97 juta ton atau melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 66% (yoy).
Berdasarkan data ekspor non migas yang berasal dari Ditjen Bea dan Cukai yang diolah oleh Bank Indonesia, ekspor non migas Kalimantan Timur triwulan III-2010 mencapai USD 3.265 juta, mengalami pertumbuhan secara tahunan sebesar 29,89%
dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, yang tercatat sebesar USD 2.513 juta.
Pertumbuhan ini mengalami perlambatan jika dibandingkan pertumbuhan pada triwulan II-2010 yang mencapai 35,34% (yoy).
9 Berdasarkan negara tujuan utama ekspor Kalimantan Timur pada triwulan laporan, China memiliki pangsa terbesar yaitu 21,56%, diikuti oleh Korea Selatan (15,85%), dan Jepang (15,00%) (Grafik 1.10). Berdasarkan komoditasnya, ekspor bahan bakar mineral masih menjadi komoditas andalan ekspor non migas Kalimantan Timur dengan pangsa pasar terbesar, yaitu mencapai 90,19% dengan nilai USD 2.944 juta (Tabel 1.2). Nilai ekspor komoditas ini mengalami ekspansi sebesar 32,36%
dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya, sehingga ekspansi ekspor komoditas ini memberikan kontribusi sebesar 29,19% terhadap pertumbuhan ekspor non migas Kaltim pada triwulan laporan.
-40%
-20%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
140%
0 500 1,000 1,500 2,000 2,500 3,000 3,500
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
2007 2008 2009 2010
(yoy)
(Juta USD) Nilai Ekspor g Nilai Ekspor
Grafik 1.9 Nilai Ekspor Nonmigas Kaltim Sumber : Ditjen Bea Cukai, diolah
0%
10%
20%
30%
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
2007 2008 2009 2010
Share
MALAYSIA C. INDIA C. R.R.C
C. SOUTH KOREA C. TAIWAN C.JAPAN
Grafik 1.10 Perkembangan Share Negara Tujuan Utama Ekspor Non Migas Kaltim
Sumber : Ditjen Bea Cukai, diolah
10 Tabel 1.2 Komoditas Utama Ekspor non Migas Kaltim Triwulan III-2010
(HS2 digit, dalam USD)
Komodit as Nil ai (USD) Pangsa Grow th (YoY) Kont ribusi
27 - Mineral fuels, minaral oil products 2,944,841,518 90.19 32.36 29.19
44 - Wood and articles of wood 81,259,406 2.49 27.68 0.69
28 - Inorganic chemicals 67,945,727 2.08 -8.88 -0.18
15 - Animal or vegt. fats and oils 59,849,594 1.83 -7.87 -0.14
03 - Fish,crustaceans,moluscs,oth.invert 43,393,735 1.33 25.12 0.33
29 - Organic chemicals 30,469,886 0.93 8.58 0.08
lainnya 37,369,894 1.14 62.37 0.71
Total 3,265,129,759 100 29.89 29.89
Sumber : Ditjen Bea Cukai, diolah
Sementara itu, pertumbuhan impor Kalimantan Timur pada triwulan III-2010 mengalami penurunan sebesar 14,34% (yoy); lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan II-2010 yang mengalami penurunan sebesar 18,81% (yoy).
Berdasarkan data yang tercatat di Bea Cukai, nilai impor non-migas Kaltim selama triwulan III-2010 berjumlah USD 394,37 juta, atau mengalami penurunan 26,70%
(yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang turun 20,48%(yoy) (Grafik 1.11). Komoditas impor terbesar Kalimantan Timur pada triwulan III-2010 adalah komoditas nuclear react., boilers, dan mechanical appl. (pangsa 29,47%) dengan impor sebesar USD 116,23 juta atau menurun 15,28% (yoy), diikuti oleh komoditas ships, boats, and floating structures dengan nilai 67,09 juta (pangsa 17,01%) atau turun 58,90% (yoy) (Tabel 1.3). Sementara berdasarkan negara asal impor, mayorita berasal dari Amerika Serikat yaitu sebesar USD 87,91 juta (pangsa 22,29%), diikuti oleh Singapura yaitu sebesar USD 73,68 juta (18,68%), dan Jepang sebesar USD 58,27 juta (14,78%) sebagaimana dapat dilihat pada Grafik 1.12.
-100%
-50%
0%
50%
100%
150%
200%
250%
0 100 200 300 400 500 600 700 800
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
2007 2008 2009 2010
(yoy)
(Juta USD) Nilai Impor g Nilai Impor
Grafik 1.11 Nilai Impor Nonmigas Kaltim Sumber : Ditjen Bea Cukai, diolah
11 Tabel 1.3 Komoditas Impor Non Migas Utama dan Negara Asal Impor Utama
Kaltim Triwulan III-2010 (HS 2 Dijit, dalam USD)
Komodit as Nilai (USD) Pangsa Grow t h (YoY) Kontribusi
84 - Nuclear react.,boilers,mech. appli. 116,232,631 29.47 -15.28 -4.50
89 - Ships,boats and floating structures 67,094,366 17.01 -58.90 -10.02
31 - Fertilizers 54,418,486 13.80 24.79 3.42
87 - Vehicles other than railw ay 35,119,873 8.91 -49.91 -4.44
73 - Articles of iron and steel 28,304,214 7.18 14.58 1.05
40 - Rubber and articles thereof 24,901,760 6.31 -4.60 -0.29
lainnya 68,300,562 17.32 -6.47 -1.12
Total 394,371,892 100 -26.70 -26.70
Sumber : Ditjen Bea Cukai, diolah
Secara keseluruhan, perdagangan komoditas non migas Kalimantan Timur pada triwulan II-2010 masih mengalami net export (jumlah ekspor non migas Kaltim melebihi besar dibandingkan dengan jumlah impor non migas Kaltim) sebesar USD 1.244,3 juta, atau mengalami penurunan sebesar -5,05% (yoy).
1.3 Perkembangan Indikator PDRB Sisi Penawaran
Kontribusi terbesar bagi pertumbuhan ekonomi Kaltim dari sisi penawaran pada periode laporan ini berasal dari sektor pertambangan dan penggalian sebesar 2,95%, diikuti oleh kontribusi sektor perdagangan, hotel, dan restoran sebesar 0,92%, dan sektor pertanian 0,51%. Peningkatan pada sektor pertambangan dan penggalian sebagai sektor yang paling dominan dalam perekonomian Kaltim (pangsa 49,91%) dipengaruhi oleh masih tingginya produksi tambang yang disebabkan oleh meningkatnya harga beberapa komoditas hasil pertambangan seperti minyak dan batubara di pasar internasional. Selain itu faktor cuaca juga masih cukup mendukung terhadap kegiatan operasional pertambangan pada triwulan-III 2010.
-20%
0%
20%
40%
60%
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
2006 2007 2008 2009 2010
(Share)
SINGAPORE C. USA C. JAPAN C. R.R.C GERMANY
Grafik 1.12 Perkembangan Share Negara2x Asal Utama Impor Nonmigas Kaltim
Sumber : Ditjen Bea Cukai, diolah
12 Table 1.4. Pertumbuhan PDRB Sektoral Kalimantan Timur
Q IV Q I Q II QIII Q IV Q I Q II QIII
Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 11.01 10.74 9.28 8.74 0.58 0.66 0.53 0.51
Pertambangan dan Penggalian 8.62 9.82 11.26 5.91 4.26 4.83 5.56 2.95
Industri Pengolahan (1.58) 0.73 0.11 -3.52 (0.41) 0.18 0.03 -0.81
Listrik, Gas, dan Air Bersih 7.65 5.95 5.36 5.36 0.02 0.02 0.01 0.01
Bangunan 12.11 12.11 10.00 8.78 0.31 0.32 0.27 0.24
Perdagangan, Hotel, dan Restoran 6.60 11.11 11.83 11.14 0.50 0.83 0.92 0.92
Pengangkutan dan Komunikasi 10.38 9.82 10.00 9.38 0.37 0.35 0.37 0.36
Keuangan, Persewaan, dan Jasa-jasa Perusahaan 10.79 10.56 10.42 9.79 0.23 0.23 0.23 0.23
Jasa-jasa 6.34 7.45 7.86 8.46 0.22 0.25 0.27 0.31
PDRB 5.65 7.30 7.57 4.17 5.65 7.30 7.57 4.17
PDRB TANPA MIGAS 13.19 13.11 13.55 11.08 7.21 7.27 7.64 6.63
LAPANGAN USAHA
Pertumbuhan (% yoy)
2009 2010 2009 2010
Kontribusi
Sumber : BPS Kaltim, diolah
Sebagai sektor terbesar kedua pembentuk PDRB Kaltim, sektor industri pengolahan (pangsa 23,13%) mengalami penurunan pada triwulan III-2010 yaitu sebesar 3,52% (yoy), sehingga berkontribusi negatif terhadap terhadap pertumbuhan ekonomi dari sisi penawaran sebesar -0,81%. Beberapa hal penyebab penurunan kinerja pada sektor ini masih dipengaruhi oleh semakin terbatasnya sumber gas, sehingga produksi LNG mengalami penurunan serta produksi kilang minyak yang juga mengalami penurunan produksi.
1.3.1 Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan
Sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan pada triwulan III-2010 diperkirakan mengalami pertumbuhan sebesar 8,74% (yoy), lebih rendah jika dibandingkan dengan triwulan II-2010 yang tumbuh sebesar 9,28%. Perlambatan tersebut dipengaruhi oleh menurunnya produktivitas pada sub sektor tanaman bahan makanan seperti padi sawah dan padi ladang (Grafik 1.13) dikarenakan terjadi penurunan luas panen karena bergesernya masa tanam yang biasa terjadi pada bulan Agustus dan September bergeser ke bulan November dan Desember dan alih fungsi lahan pertanian menjadi area kegiatan tambang.
60 80 100 120 140 160 180 200
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9
2009 2010
Produksi Kelapa Sawit (TBS) Produksi Karet Produksi Lada
Grafik 1.14 Indeks Produksi Sawit Sumber : Prompt Indicator BPS
60 70 80 90 100 110 120
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9
2009 2010
Padi Saw ah Padi Ladang
Grafik 1.13 Indeks Produksi Padi Sumber : Prompt Indicator BPS
13 Sementara itu dari subsektor perkebunan terjadi peningkatan produksi Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit. Hal ini terlihat pada indeks produksi sawit (Grafik 1.14). Pertumbuhan sektor pertanian cukup didorong dari pembiayaan perbankan, dimana penyaluran kredit pada sektor pertanian di triwulan III-2010 mencapai Rp. 1.132 miliar atau meningkat sebesar 7,81%
dibandingkan triwulan yang sama tahun lalu (Grafik 1.15).
1.3.2 Sektor Pertambangan dan Penggalian
Sektor ini pada triwulan III-2010 mengalami pertumbuhan yang melambat, yaitu mencapai 5,91% (yoy) atau lebih rendah dibandingkan dengan triwulan II-2010 yang tumbuh sebesar 11,26% (yoy). Faktor pendorong pertumbuhan positif pada sektor pertambangan dan penggalian ini didukung oleh peningkatan produksi batubara dan minyak bumi yang dipengaruhi oleh masih tingginya harga dan permintaan komoditas pertambangan dan penggalian tersebut di pasar internasional. Hal ini sebagaimana terlihat dari Indeks Produksi Batubara yang menunjukkan adanya tren meningkat (Grafik 1.16). Faktor penghambat sektor pertambangan dan penggalian pada triwulan laporan adalah curah hujan yang terus berada pada tingkat menengah level atas (201- 300mm) di kawasan Kaltim selama bulan Juli sampai dengan September 2010, sehingga mengganggu aktivitas atau operasional kegiatan pertambangan. Selain itu perkembangan sektor ini juga kurang didukung dengan kinerja kredit sektor pertambangan yang secara tahunan mencapai 34,32% (yoy) atau lebih rendah jika dibandingkan dengan peningkatan kredit pertambangan secara tahunan pada triwulan sebelumnya sebesar 65,84% (yoy) (Grafik 1.17).
60 80 100 120 140 160
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9
2009 2010
Produksi Batubara
Produksi Minyak Mentah (kondensat) Produksi Gas Bumi
Grafik 1.16 Indeks Produksi Pertambangan Sumber : Prompt Indicator BPS
-40%
0%
40%
80%
120%
160%
0 200 400 600 800 1,000 1,200 1,400 1,600
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
2007 2008 2009 2010
(YoY) (Rp. Milyar) Kredit Pertambangan g Kredit Pertambangan
Grafik 1.17 Kredit Sektor Pertambangan Sumber : LBU Bank Indonesia
-40%
-20%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
0 200 400 600 800 1,000 1,200
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
2007 2008 2009 2010
(YoY) (Rp. Milyar)
Grafik 1.15 Pertanian Kaltim Kredit Sektor Pertanian g Kredit Sektor Pertanian
Grafik 1.15 Kredit Sektor Pertanian Sumber : LBU Bank Indonesia
14 1.3.3 Sektor Industri Pengolahan
Sektor ini diperkirakan tumbuh negatif pada triwulan III-2010, yaitu sebesar 3,52% (yoy), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan yang terjadi pada triwulan II- 2010 yang sebesar 0,11%. Penurunan yang terjadi pada sektor ini terutama dipengaruhi oleh menurunnya produksi LNG, yang memiliki pangsa terbesar dalam industri pengolahan (pangsa 69% terhadap industri pengolahan), karena jumlah pasokan gas yang semakin terbatas. Selain itu produksi pengilangan minyak pada triwulan laporan ini juga mengalami penurunan produksi sebagaimana dialami oleh produksi kilang minyak Pertamina Balikpapan yang turun 9,7% (yoy). Penurunan sektor industri pengolahan ditunjukkan oleh penurunan Indeks Produksi LNG dan Perkembangan Produksi Kilang Minyak Pertamina Balikpapan (Grafik 1.18 dan Grafik 1.19).
1.3.4 Sektor Listrik dan Air Bersih Sektor listrik dan air bersih pada periode laporan diperkirakan mengalami pertumbuhan sebesar 5,36%
(yoy), masih relatif sama jika
dibandingkan dengan
pertumbuhan sektor ini pada triwulan sebelumnya yang mampu tumbuh sebesar 5,36%.
Faktor pendukung pada sektor ini adalah penyaluran kredit
perbankan pada triwulan II-2010 mencapai Rp 163,71 miliar atau mengalami pertumbuhan secara tahunan sebesar 103,44%. Pertumbuhan ini lebih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan II-2010 yang tumbuh sebesar 323,55% (yoy) (Grafik 1.20).
60 70 80 90 100 110 120 130 140
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8
2009 2010
Produksi Kilang Minyak Produksi LNG Produksi Pupuk
Grafik 1.18 Indeks Industri Pengolahan Sumber : Prompt Indicator BPS
-20%
-10%
0%
10%
20%
0 2 4 6 8 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9
2009 2010
Juta barrel Vol.Produksi (barrel) g. Produksi yoy
Grafik 1.19 Produksi Kilang Minyak Sumber : Pertamina UPV Balikpapan
-100%
0%
100%
200%
300%
400%
500%
0 40 80 120 160 200
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
2007 2008 2009 2010
(YoY) (Rp. Milyar) Kredit Sektor Listrik, Gas & Air
g Kredit Sektor Listrik, Gas & Air
Grafik 1.20 Kredit Sektor Listrik dan Air Sumber : LBU Bank Indonesia
15 1.3.5 Sektor Bangunan
Sektor bangunan diperkirakan mengalami pertumbuhan sebesar 8,78% (yoy), lebih lambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan II-2010 yang mampu tumbuh sebesar 10%. Perlambatan pertumbuhan tersebut dapat terlihat dari sisi penyaluran kredit perbankan, dimana kredit untuk sektor konstruksi yang disalurkan oleh perbankan di Kalimantan Timur triwulan III-2010 mencapai Rp 2.687 miliar, atau mengalami penurunan sebesar 17,37% secara tahunan (Grafik 1.21).
1.3.6 Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran
Sektor perdagangan, hotel dan restoran pada triwulan III-2010 mengalami pertumbuhan yang positif yaitu mencapai 11,14%, relatif sama jika dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan II-2010 yang tumbuh sebesar 11,83%. Faktor pendorong pertumbuhan sektor perdagangan, hotel, restoran pada triwulan ini adalah meningkatnya permintaan masyarakat terhadap perdagangan besar, hotel, dan restoran akibat faktor musiman berakhirnya masa liburan dan hari raya Idul Fitri. Peningkatan permintaan ini terlihat dari Indeks Sektor Perdagangan yang menunjukkan tren meningkat pada trwiulan III-2010 (Grafik 1.22). Selain itu beberapa even berskala nasional dan internasional di Kaltim seperti penyelenggaraan kejuaraan bulutangkis internasional Indonesia Grandprix Gold yang digelar di Kaltim pada periode triwulan laporan juga mendukung pertumbuhan pada sektor ini.
Berdasarkan penyaluran kredit perbankan, penyaluran kredit untuk sektor perdagangan pada triwulan III-2010 mencapai Rp 6.084 miliar, mengalami pertumbuhan sebesar 16,19% (yoy) atau lebih tinggi dari pertumbuhan triwulan sebelumnya yang mampu tumbuh sebesar 7,07% secara tahunan (Grafik 1.23).
90 100 110 120 130 140
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9
2009 2010
Indeks Harga Perdagangan Besar Malam Kamar Terjual (Hotel) Omzet Restoran
Grafik 1.22 Indeks Sektor Perdagangan Sumber : Prompt Indicator BPS
-30%
-20%
-10%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
0 500 1,000 1,500 2,000 2,500 3,000 3,500
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
2007 2008 2009 2010
(YoY) (Rp. Milyar) Kredit Konstruksi g Kredit Konstruksi
Grafik 1.21 Kredit Sektor Bangunan Sumber : LBU Bank Indonesia
0%
10%
20%
30%
40%
0 2,000 4,000 6,000 8,000
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
2007 2008 2009 2010
(YoY) (Rp. Milyar)
Kredit Perdagangan g Kredit Perdagangan
Grafik 1.23 Kredit Perdagangan Sumber : LBU Bank Indonesia