• Tidak ada hasil yang ditemukan

Inflasi Triwulanan

Dalam dokumen KAJIAN EKONOMI REGIONAL (Halaman 39-43)

ada di Indonesia, maka klaster pemula yang sesuai untuk dibentuk berawal dari sentra. Sentra yang dihubungkan dengan pola klaster misalnya sentra

2.3. Inflasi Triwulanan

Perkembangan Inflasi

Sejalan dengan inflasi tahunan, andil inflasi tahunan tertinggi diberikan oleh kelompok bahan makanan yang mencapai 3,11%.

Kenaikan harga bahan makanan khususnya beras terus berlanjut. Panen raya yang sedikit bergeser sempat menyebabkan inflasi harga beras terus naik di awal Januari hingga pertengahan bulan Februari 2011. Selain beras, komoditas yang juga signifikan mempengaruhi inflasi kelompok bahan makanan adalah buah jeruk, daging ayam ras, minyak goreng dan beberapa jenis ikan segar. Kelompok yang juga memberikan andil inflasi tahunan terbesar kedua adalah kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar (1,53%). Gangguan transportasi akibat karamnya kapal bermuatan semen di muara sungai Kapuas mengakibatkan kenaikan harga semen dan bahan bangunan lainnya seperti seng, batako, keramik, dan pasir. Selain karena kenaikan harga bahan bangunan, inflasi kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar juga disebabkan oleh penyesuain harga sewa/kontrak rumah dan ongkos pembantu rumah tangga.

2.3. Inflasi Triwulanan

Hampir semua kelompok barang dan jasa mengalami kenaikan laju inflasi triwulanan (Tabel 2.2). Kenaikan inflasi terbesar dialami oleh kelompok kesehatan

yaitu dari deflasi sebesar -0,24% (q-t-q) pada triwulan IV-2010, menjadi inflasi sebesar 2,13% pada triwulan I-2011. Kenaikan pada kelompok kesehatan bersumber pada kenaikan sub kelompok perwatan jasmani dan kosmetik (3,94%) dan sub kelompok jasa perawatan jasmani (3,08%). Adapun inflasi kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar disebabkan oleh kendala distribusi bahan bangunan yaitu tenggelamnya kapal pengangkut semen di muara sungai Kapuas dan menghambat alur pelayaran menuju pelabuhan Pontianak. Lamanya proses evakuasi yang mencapai 23 hari menyebabkan harga bahan bangunan mengalami kenaikan.

Sumber: BPS Kalimantan Barat, diolah

Grafik 2.4. Inflasi Tahunan dan Andil Inflasi Kalimantan Barat Menurut

Kelompok Barang dan Jasa

3.11 0.84 1.53 0.36 0.14 0.17 1.00 7.10 11.61 4.42 6.73 6.02 3.52 2.57 6.70 7.10 0.00 5.00 10.00 15.00 Bahan Makanan Makanan Jadi Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan Transpor Umum % (y-o-y) inflasi andil

Tabel 2.2. Inflasi Triwulanan di Kalimantan Barat Menurut Kelompok Barang dan Jasa (%-qtq)

Sumber: BPS Kalimantan Barat, diolah

Inflasi triwulanan yang tertinggi dialami oleh kelompok bahan makanan. Kondisi tersebut dipicu

oleh kenaikan harga komoditas beras, buah jeruk, daging ayam ras, minyak goreng dan beberapa jenis ikan segar. Sejalan dengan inflasinya, andil yang diberikan oleh kelompok bahan makanan juga menjadi yang terbesar yaitu sebesar 0,71%.

2.3.1. Kelompok Bahan Makanan

Inflasi kelompok bahan makanan pada triwulan I-2011 sebesar 2,45% (q-t-q) dengan andil sebesar 0,71%, atau lebih tinggi dibandingkan inflasi triwulan IV-2010 yang sebesar 0,94% dengan andil sebesar 0,25%. Hampir seluruh sub

kelompok mengalami peningkatan laju inflasi triwulanan. Sub kelompok buah-buahan mengalami peningkatan inflasi tertinggi yaitu dari 5,27% menjadi 15,31%. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya permintaan buah jeruk dan nanas sebagai buah khas dalam perayaan Imlek dan Cap Go Meh. Sub kelompok lainnya yang mengalami kenaikan inflasi cukup tinggi adalah ikan segar. Kondisi tersebut dipicu oleh sulitnya memperoleh bahan bakar solar untuk mejalankan mesin kapal. Kelangkaan

2011

Bahan Makanan -4.06 7.15 0.23 7.47 0.94 2.65 0.25 0.71

Makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0.64 0.94 0.14 1.90 0.93 1.38 0.18 0.26

Perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0.41 0.90 1.30 2.84 0.85 1.59 0.19 0.36

Sandang 2.66 -1.37 1.13 2.32 1.70 0.75 0.10 0.05

Kesehatan 1.20 0.87 0.60 1.00 -0.24 2.13 -0.01 0.08

Pendidikan, rekreasi dan olahraga 0.74 0.25 -0.08 1.62 0.13 0.88 0.01 0.06

Transpor, komunikasi dan jasa keuangan -1.97 3.57 -2.78 9.92 -0.56 0.41 -0.08 0.06 Umum -0.86 2.69 0.05 4.73 0.63 1.58 0.63 1.58 Andil Tw I Tw I-2011 Tw II Tw III Tw IV Tw IV Tw IV-2010 Tw I 2009 2010 Kelompok

Sumber: BPS Kalimantan Barat, diolah

Grafik 2.5. Inflasi Triwulanan dan Andil Inflasi Kalimantan Barat Menurut Kelompok Barang dan

Jasa 0.71 0.26 0.36 0.05 0.08 0.06 0.06 1.58 2.65 1.38 1.59 0.75 2.13 0.88 0.41 1.58 0.00 1.00 2.00 3.00 Bahan Makanan Makanan Jadi Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan Transpor Umum % (q-t-q) inflasi andil

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Kalimantan Barat Triwulan I- 2011

28

Perkembangan Inflasi

bahan bakar tersebut merupakan dampak langsung musibah kapal karam di muara sungai yang mengganggu arus pelayaran kapal pengangkut BBM. Sebaliknya sub kelompok yang mengalami deflasi terbesar adalah sub kelompok sayur-sayuran yaitu sebesar -1,28% dengan andil sebesar -0,03%.

Andil inflasi tertinggi diberikan oleh sub buah-buahan (0,26%).

Buah jeruk menyumbang andil sebesar 0,13%, sementara nanas menyumbang andil sebesar 0,01%. Andil komoditas beras terhadap inflasi Kota Pontianak ada triwulan I-2011 adalah sebesar 0,09%. Kondisi tersebut jauh lebih rendah dibandingkan andil yang diberikan komoditas beras pada triwulan IV-2010 yang mencapai 0,17%. Meskipun belum serempak, namun panen padi di beberapa sentra pertanian cukup membantu mengurangi tekanan inflasi.

Laju Inflasi kelompok bahan makanan di kota Pontianak dan kota Singkawang

meningkat. Di Kota Pontianak inflasi

triwulanan kelompok bahan makanan sebesar 2,46% (q-t-q). Sebagian besar sub kelompok mengalami inflasi, dimana sub kelompok buah-buahan mengalami inflasi triwulanan tertinggi yaitu sebesar 11,34%. Tren serupa terjadi di Kota Singkawang dimana kelompok bahan makanan mengalami inflasi sebesar 3,55%. Senada dengan Kota Pontianak, sumber inflasi

Sumber: BPS Kalimantan Barat, diolah

Grafik 2.6. Inflasi dan Andil Inflasi Kalimantan Barat Triwulan I-2011 Menurut Kelompok Bahan Makanan

Sumber: BPS Kalimantan Barat, diolah

Grafik 2.7. Inflasi Triwulanan Kelompok Bahan Makanan Kota Pontianak dan

Singkawang 0.71 0.16 -0.01 0.02 0.03 0.07 -0.03 0.03 0.26 0.12 0.10 0.00 2.65 2.53 -0.19 0.46 3.05 2.37 -1.28 4.45 15.31 6.36 6.72 1.43 -4.00 1.00 6.00 11.00 16.00 BAHAN MAKANAN

Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya Daging dan Hasil-hasilnya

Ikan Segar Ikan Diawetkan Telur, Susu dan Hasil-hasilnya Sayur-sayuran Kacang - kacangan Buah - buahan Bumbu - bumbuan Lemak dan Minyak Bahan Makanan Lainnya

% (q-t-q) inflasi andil 3.53 0.20 6.53 -4.68 7.04 0.12 8.29 1.012.46 -0.08 -3.52 3.68 -1.01 7.66 0.70 3.64 0.65 3.55 -6.00 -4.00 -2.00 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I 2009 2010 2011 %-qtq Pontianak Singkawang

terbesar kelompok bahan makanan di Kota Singkawang berasal dari sub kelompok buah-buahan dengan inflasi sebesar 33,15%. Sementara itu, terdapat kesamaan sub kelompok yang mengalami deflasi di kedua kota, yaitu sub sayur-sayuran.

2.3.2. Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar

Inflasi triwulanan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 1,59% (q-t-q) dengan andil terhadap inflasi umum sebesar 0,36%.

Seluruh sub kelompok mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi berasal dari sub kelompok biaya tempat tinggal yang mengalami inflasi hingga 2,05% dengan andil sebesar 0.25%. Sementara sub kelompok yang mengalami inflasi terendah adalah sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air yang mengalami inflasi 0,54% dengan andil sebesar 0,03%.

Inflasi kelompok perumahan di kota Pontianak lebih rendah dibandingkan di kota Singkawang. Penyebab inflasi kelompok perumahan di Kota Pontianak adalah

sub kelompok perlengkapan rumah tangga. Adapun di Kota Singkawang, inflasi juga disebabkan oleh sub kelompok biaya tempat tinggal.

2.3.3. Kelompok Kesehatan

Inflasi triwulanan kelompok kesehatan sebesar 2,13% (q-t-q) dengan andil terhadap inflasi umum sebesar 0,08%. Inflasi bersumber dari sub kelompok

perawatan jasmani dan kosmetik yang mengalami inflasi hingga 3,94% dengan andil sebesar 0.07%.

Sumber: BPS Kalimantan Barat, diolah

Grafik 2.10. Inflasi dan Andil Inflasi Kalimantan Barat Triwulan I-2011 menurut Kelompok

Perumahan

Sumber: BPS Kalimantan Barat, diolah

Grafik 2.11. Inflasi Triwulanan Kelompok Perumahan Kota Pontianak dan

Singkawang 0.36 0.25 0.03 0.03 0.04 1.59 2.05 0.54 1.80 1.46 0.00 1.00 2.00 3.00 PERUMAHAN, AIR, LISTRIK,

GAS DAN BAHAN BAKAR Biaya tem pat tinggal Bahan bakar, penerangan dan

air

Perlengkapan rumah tangga Penyelenggaraan rumah tangga %-qtq inflasi andil 1.53 0.61 0.97 0.30 1.08 1.38 2.80 0.94 1.50 0.14 -0.20 -0.02 0.88 0.05 0.90 3.04 0.37 1.99 -0.50 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I 2009 2010 2011 %-qtq Pontianak Singkawang

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Kalimantan Barat Triwulan I- 2011

30

Perkembangan Inflasi

Inflasi kelompok perumahan di kota Pontianak lebih tinggi dibandingkan di kota Singkawang. Penyebab inflasi kelompok perumahan di Kota Pontianak dan Kota

Singkawang adalah sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetik.

Dalam dokumen KAJIAN EKONOMI REGIONAL (Halaman 39-43)

Dokumen terkait