• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV DESKRIPSI DAN INTERPERETASI DATA

D. Jenis pekerjaan

7. Rumah Ibadah

4.2. Profil Informan

4.2.1. Informan Kunci (key Informan)

Dalam penelitian ini terdapat imforman kunci yang mengetahui banyak hal mengenai permasalahan yang ingin di ungkapkan dalam penelitian ini. Para informan ini terlibat langsung dalam proses mengusulkan, perencanaan pembangunan dan pengawasan terhap proses pembangunan di desa Hutatinggi. namun tidak semua informan dapat memberikan semua jawaban yang ingin di teliti, karena keterbatasan pengetahuan dari informan tersebut. Karena proses wawancara di lakukan pada saat sang informan sambil bekerja. Dan tidak semua informan dapat di cantiumkan di dalam tuliskan ini

A.Tokoh Masyarakat

1. Kasmir nasution.

Kasmir nasution (53 tahun) adalah tokoh masyarakat di Puncak Sorik Marapi. Belua adalah seorang yang paling di tuakan di desa Hutatinggi. Sekarang ini beliau sehari harinya bekerja sebagai petani di desa Hutatinggi. Setiap harinya pegi ke kebun karet yang ada di “Saba Laru “ (tempat perkebunan masyarakat desa Hutatinggi). Kasmir nasution mempunyai pengalaman yang cukup banyak dalam memimpin dan mengurusi masyarakat desa Hutatinggi. Sejak masih pemuda di sudah di angkat menjadi ketua Naposo Nauli Bulung di desa

Hutatinggi sekitar tahun 1975-1980. adan belia sudah menjabat sebagai kepala lingkungan sebanyak 8 kali.

Di desa Hutatinggi Kasmir nasution sering menjadi “Hatobangon” dalam pesta perkawinan. Kasmir nasution sering mengurusi masyarakat desa hutinggi juka mengalami masalah. Selama proses wawancara bapak kasmir nasution menjawab pernyataan dari penulis dengan tutur kata yang halus. Ia mengatakan bahwa sanya dulu yang membuka desa hutatinggi ini adalah marga klen dari marga nasution. Sehingga sekarang banyak di desa Hutatinggi yang bermarga nasution.beliau juga mencerikan sejarahnya bagaimana desa Hutatinggi ini menjadi desa yang begitu besar di kawasan puncak sorik marapi ini.

Kasim Nasution di tunjuk oleh kepala desa sebagai tokoh masyarakat di desa Hutatinggi sekarang ini. Kasmir nasution mempunai rekan-rekan yang menjadi tokoh masyarakat di desa Hutatinggi adalah sebagi berikut: lokot, jautari, dkk. Merekalah yang sering menjadi Sumber pengaduan masyarakat desa jika mempunyai permasalahan. Sering kali bapak Kasmir nasution ini mendamaikan masyarakat jika bermasalah atau yang sering di sebut dengan pihak mediasi.

Bapak kasmir nasution juga sudah berpengalaman dalam partai politik. Sejak adanya partai golkar bapak kasmir nasution sudah menjadi pengurus golkar dan sampai sekarang ini. Jika ada pesta pemilihan umum maka kasmir nasution ini yang menjadi salah satu pemenangan dari partai golkar di daerah puncak sorik marapi. Di Puncak Sorik Marapai bapak kasmir nasution ini menjadi sekretaris golkar.Dan ketika kami diskusi mengenai permasalahan dengan Pilkada. Bapak kasmir nasution ini cukup antusias dan merasa baga ketika mencertkan

pengalamannya waktu masih menjabat sebagai pengurus di partai Golkar. Dan boleh di katakan belau sudagh fungsionaris partai golkar.

Beliau menjelaskan bahwa sanya perencanan pembangunan jalan raya maupun ang ke desa Hutatinggi ini sudah lama di rencanakan. Sebagai mana di tuturkan oleh bapak kasimir nasution dalam wawancara dengan penulis.

“ perencanaan pembangunan desa Hutatinggi suda lama kami rencanakan dan kemi perjuangkan di tingkat satu. Dulu kepala desa masih saudara Donnik nasution pembangun sudah di rencanakan”.

(Hasil Wawancara, bulan Desember 2009)

Menurut Kasmir nasution pembangunan di desa Hutatinggi sudah sering diusahakan agar anggaran pembangunan dapat di kucurkan ke desa Hutatinggi. Namun menurutnya pemerintah daerah kurang memperhatikan desa Hutatinggi. Menurut kasmir nasution di sudah menyuruh kepala desa membuat proposal pembangunan. Setelah proposal itu di buat maka ia pergi ke kota penyabungan menjumpai pejabat-pejabat tingkat satu di kabupaten. Dengan bermodalkan proposal pembangunan desa dan beliau rela meninggalakan usahanya demi ke majuan Hutatinggi. Namun menurut beliau. Pejabat nampanya kurang memperhatikanya. Menurutnya sudah sering di adakan musyawarah demi pembangunan desa manun tidak ada hasilnya.

2. Saparuddin nasution. ( kepala desa Hutatinggi)

Saparuddin adalah seorang kepala desa di Hutatinggi. Saparuddin sangatlah di segani oleh masyarakat desa di Hutatinggi. Saparuddin memimpin desa Hutatinggi sanagat arif dan bijak sana. Bapak saparuddin ini masih muda , beliau bekerja sehari-hari sebagai tenaga pengajar di pesanteren di desa kampong lama. Saparuddin adalah alumni dari pesanteren Mustopawiah Purbabaru.

Saparuddin sangat pandai dalam masalah agama dan sering menjadi ustat jika ada acara acara ke agamaan.

Sebagai seorang kepala desa bapak tersebut memberi pelayanan kepada masyarakat sangat sangat lah baik. Jika masyarakat ingin mengurus kartu tanda penduduk (KTP) maka bapak tersebut memberi pelayan kepada warganya. Sebagai seorang kela desa dan Sebagai seorang guru di pesanteren merupakan tugas yang begitu berat namun belia menjalankannya dengan telus hati.

Perananya dalam masyarakat adalah sebagai pendamai atau penegah apabila ada konflik di tengah tengah warga desa, maupun dengan warga desa lain. Sama seperti bapak Kasmir nasution belia juga serig di undang dalam acara perkawinan dari masyarakat desa Hutatinggi. Perananya sebagai seorang “parkobar” (sebagai pemberi nasehat pada kedua mempelai yang ingin melaksanakan perkawinanan) seputar masalah hidup yang berumah tangga sehingga perkawinannya menjadi baik di kemudian hari,.

Mengenai masalah pebangunan desa. Bapak kepala desa menceritakan bagaimana sejarah perjuangan agar desa ini lebih maju dan lebih terhormat. Khususnya dalam masalah pembangunan. Menurutnya sejak pemerintahanyanya sudah di rencanakan pembangunan gang di desa Hutatinggi. Tahun 1996 sudah di recanakan bagaimana pembangunan gang di desa Hutatinggi sampai sekarang ini.

Dulu perencanaan pembangunan gang mengalami hambatan atau kendala. Diantanya banyak warga yang tidak memberikan tanahnya untuk di jadikan gang atau jalan. Sepanjang 3.250 meter yang hendak di bebaskan lahanya. Masyarakat merasa rugi kalau meberikan lahanya, karena jalan yang hendak di buat itu merupakan kebun-kebun dari warga. Bahkan ada yang pemiliki tanahnya pergi

merantau ke kota bogor sehingga sulut untuk di minta tanahnya untuk di jadikan sebagai gang. Bahkan ada yang marah-marah ketika di minta untuk tanahnya untuk di jadikan gang. Permasalahan permasalahan ini yang merupaka pekerjaan rumah dari seorang kepala desa. Usaha yang dilakuan bagaimana semua pembesan lahan dapat berjalan lancara. Menurut penuturan nya dalam wawancara dengan penulis dia menuturkan:” setiap orang berbeda cara pendekatannya”. Begitulah menjadi seorang kepala desa.

3. Tohir Nasution ( kepala lingkungan I desa Hutatinggi.)

Bapak tersebut adalah seorang yang kegiatan sehari harinya bekerja sebagai petani. Bapak tersebut tinggal di lingkungan satu desa Hutatinggi. Beliau sekarang ini menjadi kepala lingkungan satu desa Hutatinggi. Belia sangat sangat di hormati di lingkungan satu desa Hutatingi. Beliau salah satu tokoh masyarakat desa Hutatinggi. Kemauanya mengapdi dalam masyarakat membuatnya sangat di kenala oleh masyarakat di desa Hutatinggi. Beliau juga sering mendamaikan warga desa yang mengalami perkelahian. Belia juga sering di undang untuk menghadiri acara peseta dalam masyarakat. Posisnya sebagai pemberi nasehat kepada ke dua mempelai ( Markobar)

Ketika penulis hendak melakukan wawancara dengan beliau. Ketika pada malam hari di lakukan wawancara. Bapak tersebut baru pulang dari ladang. Kedatangan penulis di sambut baik oleh bapak tersebut dan juga istirinya. Padahal kondisinya masih dalam keadaan capek. Beliau memberikan impormasi sebanyak-banyaknya apa yang di butuhkan oleh penulis.

Dalam proses wawancara dengan beliau mengenai permasalahan pembangunan desa Hutatinggi. Beliau termasuklah yang menentukan mana mana yang akan di jadikan Gang desa Desa Hutatinggi yang kondisi alamnya terlihat di perbukitan membuat kondisi rumah yang tidak teratur. Dan juga mengakibatkan sulitnya untuk di jadikan gang. Bapak Tohir nasution termasuk orang yang memperjuangkan agar gang desa bisa terwujud. Dalam peroses wawancara dalam penuturan beliau mengatakan”

” Sekarang ini masyarakat sulit untuk di ajak dalam gotong royong. Masyarakat sudah mementingkan dinya sendiri. Ini terbukti ketika kami mengajak warga masyarakat untuk mengadakan gotong royong masyarakat yang hadir hampir tidak ada. Hanya tiga sampai empat orang saja yang hadir. contohnya lagi ketika masyarakat di minta untuk membayar pajak. Banyak orang yang tidak membayarnya. Orang sulit sekali untuk di atur ke jalan yang bagus”.

(Hasil Wawancara, bulan Desember 2009)

Beliau termasuk orang yang membebaskan lahan dari warga. Beliau menjumpai warga yang tidak memberikan tanahnya untuk di jadikan gang. Dengan teknik pendekatan secara kekeluargaan maka warga ahirnya memberikan tanahnya untuk di jadikan jalan raya. Dalam proses penentuan kebijakan beliau sering di ajak oleh kepala desa untuk merumuskan kebijakan masalah pembangunan desa.

4. Hambali Nasution. ( Tokoh masyarakat)

Hambali nasution adalah seorang warga desa Hutatinggi. Usianya sudah 44 tahun. Belia memiliki 5 orang anak. Belia sehari harinya bekerja sebagai seorang pedagang gula merah di mandailing natal. Beliau merupaka orang yang sangat berpengaruh di desa Hutatinggi. Bapak ini mempunyai perawakan tinggi dan badanya besar, sehingga orang menjadi segan kepadanya. Beliau memiliki

wawasan yang cukup luas dan memiliki pengetahuan tentang pembangunan desa Hutatinggi ini, mungkin ini di sebapkan karena beliau sering berhubungan dengan masyarakat luar. beliau sudah tinggal di desa Hutatinggi sejak lahir, beliau juga merupakaan keturan dari marga nasution yang berasal dari pidoli dolok. Silsilah dari marga nasuton ada di dalam rumahnya . jadi ketika kawancara di lakukan belia sangat memahami betul mengenai silsilah marga nasution.

Setiap hari senin sampai hari kamis beliau pergi ke pasar untuk membeli gula merah. Lalu gula merah ini akan di kirim ke kora medan sebagai kota penampung gula aren terbesar di Sumatra utara. Di selala sela kesibukannya sebagai seorang pedang. Belia juga menjadi tokoh masyarakat di desa Hutatinggi. Beliau meluangkan waktunya untuk mengapdi kepada masyarakat. Jika ada masyaraat yang mengalami masalah seperti perkelahian.

Dalam Perkawinan beliau menjadi penegahnya.,beliau juga sering di undang dalam acara pesta perkawinan di mana .beliau sering memberikan nasehat kepada kedua mempelaiu. Beliaulah yang mengajak warga untuk membangun gang di desa Hutatinggi. Dengan bekerja samama dengan bapak Tohir nasution mereka mengajak warga masyarakat untuk untuk menambak jalan yang ada di lereng bukit untuk di jadikan gang. Namun karena kenadala dari pemerintah yang tidak kunjung mengucurkan dana maka pembangunan gang tidak pernah terrealisasikan.

5. Gosman Nasution.

Belia adalah seorang tokoh masyarakat desa Hutating. Beliau tinggal di lingkingan II desa Hutatinggi. Beliau yang sering memperjuangkan masyarakat pemabanguan di desa Hutatinggi di tingkat kecamatan. dalam baru baru ini desa Hutatinggi memperoleh bantuan dari PMPN mandiri.

Beliaulah salah satu yang mengusulkannya di tingkat kecamatan. Pekerjaannya adalah seorang petani. Namun walaupun petani beliau sangat memahami betul mengenai permasalahan Desa Hutatinggi. Dan wawasannya cukup luas tentang kondisi mandailing natal sekarang ini. Beliau juga salah satu penggagas dari ada jalan dari desa Hutatinggi ke temapat pertaniaan warga desa. Dulunya tempat tersebut sangat lama di tempuh dengan jalan kaki.

Karena jalan yang di lalaui adalah perbukitan dan Hutan belantara. Untuk menempuh persawahan masyarakat desa Hutatinggi di butuhkan 2 jam. Namun dengan gagasanya yaitu di bangunnya jalan dengan sewadaya masyarakat. Masyarakat yang bekerja di mulai dari proses perencanaan dan pelaksanaan, tinggal pengawasan sekarang ini. Maka jalan yang dulunya di tempuh sekitar 2 jam sekarang ini bisa di tempuh dengan hanya 5 menit. Maka masyarakat sekarang ini sudah marasakan ke untungannya.namun perjungan nya itu tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Ketika saya melakukan wawancara dengan beliau sambil bekerja. Saat itu sedang di adakan pembangunan jalan dari PMPN mandiri sekitara 1.5 Km di desa Hutatinggi. Belau yang mengajakan masyarakat untuk sama sama bekerja. Saya sangat salut dengan beliau atas pengabdiaanya terhadap desa Hutatinggi.

Walaupun beliau sedang bekerja membangun jalan. Namun ketika peroses wawancara beliau tetap memberikan jawaban atas apa yang penulis tanyakan.

Disamping sebagai seorang yang memperjuangkan desa hutatinggu untuk maju. Beliau sering membentuk pertandingan bola kaki se-kabupaten mandailing natal yang tujuanya untuk memperkuat persatuan dan kesatuan masyarakat mandailing. beliau yang menjadi ketuanya. Pertandingan sering di adakan di desa Hutatinggi. Tempatnya di atas bukit.

6. Ali alatas.

Alatas adalah seorang tenaga pengajar di pesanteren di desa kampung lama belia merupakan seorang warga desa hutatinggi yang tinggal di lingkungan 3 . Beliau sangat mengerti betul mengenai kondisi desa Hutatinggi. Karena dulunya adalah sekretaris desa Hutatinggi. Namun karena pergantian kepala desa di tidak di angkat lagi menjadi sekretaris desa. Beliau juga sempat mencalonkan kepala desa di Hutatinggi. Namun karena belum mempunyai kesemapatan maka beliau tidak menang dalam pemilihan tersebut.

Ali alas yang bermarga nasution ini sangat sangat berpengalaman dalam pemerintahan desa. Beliau sekarang ini menjadi pendamping dari pada fasilitator PNPM mandiri. Jika terjadi sosialisasi maka yang menadampingi fasilitatornya adalah belia. Penulis mewawancara beliau ketia sedang duduk-duduk di warung kopi pada malam hari. Karena kalau siang hari beliau sangat sulit untuk di jumpai di desa Hutatinggi kesibukanya yang padat sabagai seorang pengajar dan pengurus dalam PNPM mandiri membuatnya sulit untuk di jumpai. Ketika di

lakukan wawancara beliau menjawabnya dengan jujur dan memberikan penjelasan secara detail mengenai pembangunan desa Hutatingi.

Dokumen terkait