• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Organisasi yang berada di FISIP USU

8. Organisasi dipandang sebagai alat dominasi

1.6 Informan Penelitian

Informan kunci dalam penelitian ini adalah Ketua Umum UKMI As-siyasah yang pertama yaitu Abangda Taufiq Ramadhan dan Ketua Umum periode 2012-2013 yaitu Abangda Jefri Wanda saat ini menjadi gubernur FISIP USU. Selanjutnya Informan pangkal adalah pengurus HMI komisariat FISIP USU yaitu Indra Rangkuti, Salman Alfarizi, Hatta Ridho, serta Informan tambahan yaitu pengurus UKMI As-Siyasah FISIP USU yaitu Kak Siti Nur‟aini S.Sos dan Farida. Dalam pemilihan informan yang dilakukan penulis dengan secara acak berdasarkan arahan dari pengurus yang lebih mengerti untuk dijadikan orang yang akan memberikan sumber informasi yang lebih akurat . Dalam pemilihan Informan ini, peneliti harus mampu memilih Informan yang memiliki keterampilan melihat data yang tersembunyi ditemukan di Lapangan.

Jadi Metode penelitian dilapangan adalah metode etnografi dengan menerima apa yang disampaikan informan dengannya saya belajar untuk

mengetahui budaya dan eksistensi pergerakan organisasi UKMI dengan sudah terjalinnya raport dengan pengurus UKMI As-Siyasah FISIP USU.

1.7 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di FISIP USU yang beralamat di Jalan Dr. A. Sofian No. 1 Kampus USU Padang Bulan, Medan karena keberadaan UKMI As-Siyasah ini yaitu di kampus FISIP USU. Adapun alasan penulis dalam memilih lokasi penelitian ini adalah karena penulis salah satu mahasiswa di FISIP USU serta bagi penulis organisasi UKMI As-Siyasah FISIP USU ini menarik untuk diteliti baik dari eksistensinya maupun dari budaya organisasi yang ada.

1.8 Analisa Data

Penelitian ini menggunakan analisa data interpretatif kualitatif, yakni menganalisa data tentang eksistensi pergerakan UKMI As-Siyasah di FISIP USU. Analisa data dilakukan dengan mengklarifikasikan data-data yang diperoleh darilapangan kedalam tema-tema, kategori-kategori. Peneliti melakukan pengecekan ulang atau check and recheck terhadap data yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi partisipasi. Keseluruhan data yang diperoleh dari lapangan kemudian diolah secara sistematis, sehingga peneliti kemudian menemukan tema-tema yang saling berkaitan, kemudian diuraikan kedalam bagian-bagian sub judul pada bab sesuai dengan temanya masing-masing, sehingga ditemukan sebuah konsep dan sebuah kesimpulan yang dapat menjawab persoalan dalam melakukan penelitian di Lapangan.

1.9 Pengalaman Peneliti

Awal kuliah di semester 1 saya diajak mentoring oleh kakak senior antropologi 2009 yaitu kak Yayuk. Beliau mengajak saya untuk ikut mentoring. Di awal-awal mentoring saya merasa keberatan karena waktu saya terpakai yang seharusnya digunakan untuk istirahat, namun diganti dengan mentoring sehingga membuat saya tidak tertarik dengan namanya mentoring. Namun seiring berjalannya waktu, kak Yayuk terus menghubungi saya baik itu melalui telpon maupun dengan tatap muka langsung ketemu di Musholla FISIP saat mau sholat dan menanyakan alasan saya malas mentoring dan saya sendiri menjawab karena waktunya kurang pas dan akhirnya kami sepakat untuk mencari waktu yang cocok dan tenang untuk memulai mentoring kembali. Diawal mentoring diberi materi

tentang “URGENSI MENTORING”. Kak Yayuk saat itu menjelaskan kepada kami dalam lingkaran mentoring pertama kali yang dilakukan di teras musholla dengan kawan yang berbeda-beda jurusan tersebut dan memulai materi pentingnya mentoring karena didalam mentoring banyak manfaat yang kita peroleh yaitu;

1. Secara akademik yaitu menambah wawasan atau pengetahuan tentang agama Islam yang lebih banyak dari perkuliahan, soalnya di mentoring waktunya kita yang menentukan sebagai peserta dan disesuaikan dengan pementor11 serta menambah nilai pendidikan agama Islam 1 sks dari mentoring.

11

Pementor adalah Orang yang menyampaikan materi tentang mentoring/ yang mengisi mentoring.

2. Secara spiritual yaitu menjadikan para mentee terjaga ibadahnya baik wajib maupun sunnah sehingga hubungan dengan Allah sang pencipta semakin dekat dan terjaga karena di mentoring setelah selesai materi ditanyakan sholat wajib, membaca Al-qur‟an, hubungan kabar dengan

orang tua, sedekah dll dan ada nasehat jika tidak dilaksanakan.

3. Menambah teman yaitu di Mentoring juga kita semakin dekat dengan teman satu lingkaran mentoring kita dan mengenal teman diluar jurusan. 4. Melatih psikologi yaitu didalam mentoring kita bisa memahami karakter

dan sifat dari teman-teman kita sehingga melajar menghargai orang lain. 5. Secara ekonomi yaitu bisa melakukan bisnis kecil-kecilan seperti jual

pulsa atau jual jilbab dan lain-lain karena banyak teman kenalan dalam mentoring. Melalui penyampaian tentang pentingnya mentoring itu, saya pun langsung ingin ikut mentoring karena untuk membuktikan apakah benar atau tidak dan seiring berjalannya waktu ternyata itu semua benar saya dapatkan dari mentoring.

Selesai mata kuliah agama Islam selesai dan saya ditanyakan apakah tetap ingin mentoring dan saya melanjutkan mentoring sampai pada mengikuti kegiatan penggalangan dana untuk Palestina saya di ajak kak Yayuk, dimana setiap ada kegiatan Islam kak Yayuk selalu mengabari saya untuk datang yaitu Siaga 1. Saat kegiatan Siaga 1, saya berjumpa dengan orang baru diluar jurusan saya bahkan ada kakak senior diatas saya. Selama mengikuti Siaga 112 saya melihat orang-orang yang berjilbab panjang dan memperkenalkan UKMI dan pada saat inilah

12

saya ternyata sudah masuk dan menjadi anggota UKMI tapi masih dalam anggota magang. Masih perlu banyak pembekalan agar menjadi pengurus UKMI dan dilanjutkan dengan siaga 2 13di Brastagi dan disaat itu nginap selama 3 hari dan

disini diberi materi “public speaking” untuk nantinya berdakwah kepada orang lai. di siaga 2 para peserta di suruh dakwah fardiyah14 ke rumah-rumah orang untuk menyampaikan nilai-nilai atau pengetahuan tentang Islam dan disinilah saya benar-benar grogi ternyata tahapan ini selesai jadilah saya menjadi pengurus Inti UKMI yang diletakkan sebagai Bendahara Lembaga Mentoring Agama Islam di tahun 2013. Saya pun aktif disetiap kegiatan UKMI dan saya sebagai pemantau mentoring di FISIP 2013 khusus untuk perempuan. Saat itu yang menjadi Ketua Umum UKMI adalah abangda Jefri Wanda Ilmu Politik di tahun 2013. Saya terus menjadi pengurus L-MAI sampai 2015 sehingga saya memperhatikan seperti apa perekruitan dan kerja-kerja organisasi UKMI dan UKMI pernah menjadi tuan rumah dalam event besar yaitu RAKERNAS FSLDK ISIP Se-Indonesia (Rapat Kerja Nasional Forum Silaturrahmi Lembaga Dakwah Kampus Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Se-Indonesia). Rakernas ini merupakan event untuk menyamakan dan mensosialisasikan progrm kerja untuk kemajuan dakwah kampus di Indonesia khususnya di setiap Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang hadir saat itu dari Universitas dimana saat itulah membuat saya terlibat dari kegiatan dan menjadikan saya sebagai pengurus UKMI As-Siyasah FISIP USU .

13

Siaga 2 yaitu Tingkat pengkaderan organisasi UKMI untuk menjadi pengurus UKMI.

14

Dakwah fardiyah adalah dakwah yang dilakukan seseorang terhadap orang lain dengan mengajak kepada kebaikan.

Selama dilapangan, penulis meminta langsung kepada pengurus UKMI angkatan 2008 tentang sejarah terbentuknya UKMI. Namun karena pengurus UKMI tidak ada yang membuat tulisan tentang sejarah terbentuknya UKMI itu sendiri, maka penulis mencari tahu melalui wawancara dengan pengurus UKMI yang pertama. Pengalaman saya untuk mencari tahu informan kunci pertama kali wawancara saya lakukan kepada abang Alimul Hadi selaku Ketua Umum UKMI angkatan 2008 yang dilakukan di Stifin Medan. Setelah itu bang Jefri Wanda di FISIP USU, dilanjutkan dengan bang Jefri menyarankan yang bisa dijadikan informan tentang organisasi mahasiswa FISIP USU yaitu bapak Indra Rangkuti karena beliau saat itu pernah kuliah di FISIP USU. Melalui bapak Indra inilah saya mengenal informan lainnya di mulai dari bapak Salman, bapak Hatta Ridho, dan lainnya sehingga sampai mengetahui Nama Ketua umum UKMI yang pertama dan gubernur FISIP pertama. Selama dilapangan saat wawancara informan adanya rasa gugup, karena rata-rata informan saya sudah bekerja di DPR/DPW Medan, sehingga dalam melakukan wawancara mereka meminta saya datang kekantor masing-masing. Selain itu penulis meminta data di FISIP tentang sejarah terbentuknya FISIP juga dan dari situ saya mengetahui dosen-dosen yang mengajar pertama kali di FISIP dan pada akhirnya saya mengetahui bahwa Ibu Nurlela cocok dijadikan informan kunci tentang FISIP USU dan organisasi mahasiswa pertama kali terbentuknya FISIP USU ditahun 1982. Wawancara yang dilakukan penulis terlebih dahulu buat janji ketemuan melalui komunikasi via telpon, setelah ada kesepatan waktu yang pas untuk melakukan wawancara, maka di saat itulah jadwal wawancara berlangsung. Saat di lapangan, penulis hampir

sempat putus asa dikarenakan ada beberapa informan kunci tidak bisa janji ketemu dan akhirnya penulis meminta waktu wawancaranya melalui telpon dan meminta kesediaan waktu informan untuk di wawancara lebih dalam. Penulis menjadi lebih banyak mengetahui dan belajar dari informan tentang asal usul terbentuknya beberapa organisasi di dunia kampus FISIP USU khususnya organisasi mahasiswa Islam yang ada di FISIP USU. Upaya menjalin raport, penulis terlebih dahulu memperkenalkan diri dengan informan dan lebih banyak mendengar apa yang dikatakan informan dengan tujuan untuk memperoleh data dan informasi yang lebih banyak.

Wawancara yang dilakukan penulis dilapangan yaitu wawancara persahabatan dengan ada sedikit bercandanya. Hal ini penulis lakukan agar sewaktu wawancara tidak terlalu kaku sehingga penulis bisa mengetahui lebih dalam lagi yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini.

ABSTRAK

Devi Prianti 120905004 (2017). Skripsi ini berjudul EKSISTENSI PERGERAKAN ORGANISASI UKMI AS-SIYASAH (Studi Etnografi tentang UKMI As-Siyasah di FISIP USU). Skripsi ini terdiri dari 159 halaman, 4 gambar, 4 tabel, 17 foto dan surat pernyataan penelitian.

Organisasi Sosial adalah cara yang dilakukan sekelompok orang untuk mengambil tindakan terhadap kondisi lingkungan yang awalnya terpuruk sehingga berkeinginan untuk mengubah dan memperbaiki lingkungan tersebut sesuai yang dibutuhkan oleh masyarakat sekitarnya. Secara khusus di Universitas Sumatra Utara (USU) yaitu tepatnya di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik terdapat organisasi mahasiswa yang masih menjalankan fungsi dan perannya untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa khususnya mahasiswa Islam yaitu melalui Unit Kegiatan Mahasiswa Islam As-Siyasah FISIP USU. Dengan kehadiran organisasi sosial menjadi wadah penyaluran kebutuhan masyarakat. UKMI As-Siyasah FISIP USU merupakan organisasi Unit Kegiatan Mahasiswa Islam satu-satunya di tingkat Fakultas Ilmu Sosial dan Politik yang merupakan organisasi internal kampus Fisip USU . Artinya organisasi yang berasal dari dalam Kampus yang diakui oleh pihak dekanat sebagaimana yang sudah tercantum di AD/ART UKMI bahwa dewan pelindung UKMI adalah pembantu dekanat.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis lebih dalam tentang bagaimana eksistensi pergerakan, budaya , serta faktor-faktor yang mempengaruhi organisasi UKMI As-Siyasah FISIP USU. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode etnografi yang bertujuan untuk mendeskripsikan lebih dalam pergerakan organisasi UKMI As-Siyasah di FISIP USU dengan menggunakan pendekatan observasi partisipasi dan wawancara mendalam terhadap pengurus UKMI yang mengetaui banyak tentang pergerakan organisasi UKMI di FISIP sejak tujuan di bentuknya UKMI sampai perkembangan pergerakan UKMI itu sendiri hiingga sekarang. Melalui Informan yang perintih pertama UKMI yaitu Taufik Ramadhan dan beberapa kader-kader Himpunan Mahasiswa FISIP USU lainnya.

Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa eksistensi UKMI As-Siyasah FISIP USU ini menjadi salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa Islam dibentuk karena memiliki fingsi dan peran untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa FISIP USU dan memiliki nilai yang dapat mempengaruhi eksistensi organisasi UKMI As-Siyasah dalam menjalani gerakan organisasi di kampus FISIP USU.