• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA

D. Narasumber AJ, wawakil ti rerencangan Mama Maniis (suargi). Anjeunna kantos sasarengan masantren sareng Mama Maniis

1. KJA adalah informan pertama yang peneliti temui, informan KJA mewakili unsur keluarga dari Alm Mama Maniis karena ia merupakan

putra sulung Alm Mama Maniis. Peneliti mengajukan pertanyaan penelitian utama pada informan KJA sebagai berikut:

1) Bagaimana desain pembelajaran PIPS yang berbasis agama di pesantren Salafi Maniis?”

Sebelum pertanyaan tersebut ditanyakan kepada informan KJA, peneliti ingin mengetahui terlebih dahulu pemahaman informan KJA terhadap pembelajaran Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (PIPS), dengan menanyakan bagaimana pemahaman informan KJA terhadap Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)? Menurut Informan KJA, pembelajaran pendidikan IPS tidak diberikan secara khusus sebagai pata pelajaran di pesantren Salafi Maniis tetapi esensi materi pembelajaran PIPS, ada dalam tahuhid, fiqih maupun tasawuf yang bertujuan mendidik santri untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan berperilaku akhlakkul karimah”.

Informan KJA secara terperinci, mengatakan bahwa seluruh aspek aktivitas di pesantren Salafi Maniis penuh dengan nuansa pembelajaran,

R. Beny Wijarnako K., 2015

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN NILAI BERBASIS KEAGAMAAN D ALAM PEND IDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

mulai dari dasar pencarian ilmu pengetahuan sampai ketaatan kepada ajeungan. Santri hanya mempelajari ilmu-ilmu agama seperti tauhid, aqidah tasawuf, dan ikut serta dalam kegiatan manaqiban. Hasil dari semua kegiatan tersebut bertujuan mengarahkan santri hanya untuk mengabdikan dirinya kepada Allah SWT, dengan berperilaku wara (kehati-hatian), dan berakhlakul karimah (perilaku yang baik).

Berkait dengan desain pembelajaran di pesantren Salafi Maniis, informan KJA mengatakan, pesantren Salafi Maniis merupakan pesantren salaf yang mempertahankan ajaran ulama salaf (ulama terdahulu) sehingga dalam desain pembelajarannya bersifat tradisional, namun menurutnya materi pembelajaran selalu dikaitkan dengan permasalahan sosial yang terjadi pada saat ini”. Menurutnya desain pembelajaran di pesantren Salafi Maniis memiliki dimensi ketasawufan yang mengantarkan seseorang pada puncak capaian kesalehan yaitu ma‟rifattullah sekaligus mendidik individu mencapai akhlak yang ideal akhlak yang sempurna yang selalu menjadi rujukan atau figur adalah akhlak Nabi Muhammmad SAW. Asumsi dasar ini menunjukkan

bahwa pencapaian ma‟rifattullah sebagaimana menjadi ciri khas kehidupan

para ahli taswuf terbentuknya prilaku untuk memberikan rasa sejuk dan damai bagi lingkungan sekitarnya. Hal tersebut juga ditunjukan oleh tokoh pesantren Salafi Maniis yaitu Mama Maniis.

Informan KJA mengatakan, bentuk pembelajaran di pesantren Salafi Maniis masih dalam bentuk yang sederhana, namun demikian tiga komponen pembelajaran dapat terpenuhi yaitu ajeungan, santri dan fasilitas meskipun dalam bentuk yang sederhana”.

Peneliti menanyakan paham (aliran) pendidikan apa yang dianut pesantren Salafi Maniis? Informan KJA mengatakan bahwa paham pendidikan di pesantren Salafi Maniis adalah Ahlisunnah Jamaah. Ahlisunnah Wal-Jamaah yaitu faham mengikuti ulama terdahulu (salaf) yang mengajarkan hidup qonaah (sederhana) dan menjaga kemurnian ajaran ulama salaf. Lebih

R. Beny Wijarnako K., 2015

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN NILAI BERBASIS KEAGAMAAN D ALAM PEND IDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

lanjut Informan KJA mengatakan, bahwa paham Ahlisunnah Wal-Jamaah senantiasa komitmen terhadap Al-Qur‟an, Hadits-hadits sahih, dan ijma para ulama.

Menurut informan KJA, paham Ahlusunnah Wal Jama‟ah menjadi dasar pembelajaran salafi di pesantren Salafi Maniis, yang terdiri dari: 1) aqidah, mengikuti madzab dari imam Abul Hasan Al-Asy‟ari dan Imam Abu Mansur Al-Maturidi; 2) fiqih, mengikuti salah satu dari madzab yang empat, yaitu: madzab imam Syafi‟i; 3) tasawuf, umumnya mengikuti tarekat Imam Ghazali Imam.

Informan KJA lebih lanjut menuturkan ungkapan Mama Maniis bahwa, setiap perilaku bagus mengikuti ulama terdahalu (Rasulullah dan pengikutnya) dan setiap-setiap perilaku buruk mengikuti ulama sekarang, maka ikuti laku lampah ulama shalaf”. Selanjutnya peneliti menanyakan apa saja literatur yang digunakan dalam pembelajaran di pesantren Salafi Maniis? Informan KJA berpendapat, disamping Al-Qu‟an dan hadits, Kitab Kuning digunakan sebagai rujukan dalam proses pendidikan secara umum diberikan di pesantren Salafi Maniis. Menurutnya Kitab Kuning merupakan tradisi keilmuan yang melekat dalam sistem pendidikan di pesantren Salafi Maniis, malahan sebagai ciri khas dalam sistem pendidikan di pesantren Salafi Maniis.

Menurutnya informan KJA, Kitab Kuning yang menjadi dasar pembelajaran di pesantren Salafi Maniis terdiri dari kitab fiqih, tasawuf dan tauhid, Kitab Kuning mempunyai peran besar tidak hanya dalam transmissi ilmu pengetahuan Islam di kalangan komunitas santri tetapi juga di tengah masyarakat muslim Indonesia secara keseluruhan. Menurutnya Kitab Kuning merupakan hasil pemikiran para ulama, dan merupakan refleksi perkembangan intelektualisme dan tradisi keilmuan Islam di Indonesia.

Peneliti menanyakan apa yang melatarbelakangi didirikannya pesantren Salafi Maniis? Menurut informan KJA latar bekangan Mama

R. Beny Wijarnako K., 2015

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN NILAI BERBASIS KEAGAMAAN D ALAM PEND IDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Maniis mendirikan pesantren Salafi Maniis didasarkan atas firman Allah SWT dalam Al-Qur‟an surat At-Tahrim ayat 6, artinya :

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.

Peneliti menanyakan apa perilaku khusus yang Mama Maniis lakukan sehingga menjadi model dalam pembelajaran? Menurut informan KJA, keistiqomahan (konsisten) adalah ciri khas dari perilaku Mama Maniis, pada setiap harinya mama tidak lepas menjalankan mandi malam dan shalat tahajud (kiamul lail), meskipun dalam berpergian shalat tahajud tidak pernah tertinggal. Perilaku tasawuf lainnya beliau lakukan, seperti melakukan shalat tepat waktu, berzikir (wirid), dalail, salawat gentur, dan manaqiban sehingga Mama Maniis diyakini oleh santri dan jama‟ahnya telah mencapaian

ma‟rifattullah. Mama Maniis teguh memegang prinsip-prinsip fikih, namun

Mama Maniis pun bersikap arif terhadap perbedan-perbedaan.

2) Bagaimana Pengembangan (Developing) pembelajaran PIPS