• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DATA

5.2 Hasil Temuan

5.2.5 Informan Utama IV

Nama : NB

Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 50 tahun Agama : Kristen Pekerjaan : PNS Status : Menikah

Ibu NB adalah orang tua dari HH yang sedang di rehabilitasi di PSPP “Insyaf”. Pekerjaan ibu NB adalah PNS. Ibu NB memiliki 3 orang anak dan HH adalah anak bungsu dari anak Ibu NB. Ibu NB sudah jerah dengan kelakuan HH sehari-hari. Ibu NB mendapatkan informasi tentang panti rehabilitasi narkoba awalnya dari anaknya yang pertama tinggal di Aceh, tetapi awalnya anaknya di rehabiliatsi di swasta yang ada di Yogyakarta.

Pertama kali HH direhabilitasi di panti swasta tetap saja tidak ada peubahan, HH direhab atas kemauannya sendiri. Menurut Ibu NB:

“Saya sudah capek untuk mencari lokasi dimana lagi yang pantas untuk anak saya direhabilitasi karena anak saya sudah 5 kali direhabilitasi tapi tidak ada perubahan juga. Akhirnya saya pasrah dengan kelakuan dia dan putuskan untuk pindah tempat rehab. Setau saya dia dapat PSPP “Insyaf” ini mencari-cari di google dan ia direhab atas kemauannya sendiri tanpa paksaan dari keluarga”.

Sebaik HH masuk PSPP “Insyaf” untuk yang ke 5 kalinya, Ibu NB merasa sedih juga karena anaknya tidak kunjung sembuh, Ibu NB sempat pasrah atas perbuatan anaknya karena ia tidak tahu mau berbuat apalagi. Ibu NB sangat bersyukur karena anaknya masih memiliki sifat waras sehingga mau merehabilitasi dirinya lagi. Awal HH menggunakan narkoba Ibu NB dan keluarga sangat kecewa dan terkejut karena ia mengakui keburukannya, tetapi sebelum anaknya mengakui perbuatannya Ibu NB sudah mengetahui sebelumnya kalau anaknya pemakai karena dilihat dari tingkah lakunya sehari-hari.

Sebelum HH menjadi pengguna, komunikasi mereka sangat lancar tanpa ada hambatan apapun, tetapi sebaik HH menjadi pengguna Ibu HH sempat stress dan sempat putus asa karena anak satu-satunya lelaki kelakuannya seperti itu. HH di rehabilitasi sudah 2 (dua) bulan, biaya HH yang menanggung adalah keluarga dan

kebutuhan HH selalu terpenuhi. Tidak hanya itu HH sering mendapat dorongan positif dari keluarganya. Ibu NB berharap anaknya bisa sembuuh dari ketergantungan narkoba karena menurut Ibu NB itu bisa merusak kesehatan.

Saat HH mengkonsumsi narkoba HH sering menelpon kakaknya untuk minta uang dengan alasan yang berbeda-beda, padahal uang itu untuk membeli narkoba. apalagi membohongi ibunya dengan alasan yang lain juga. Bagi Ibu NB, merehabilitasi HH adalah hal yang sangat penting mau berapapun biayanya yang terpenting anaknya sembuh. Dari penglihatan Ibu NB selama menjenguk HH, ia sudah mulai sadar dan berubah kelakuanya karena kedewasaan dan kesopannaya bersama keluarganya, tetapi yang paling mengecewakan Ibu NB adalah kenapa anaknya semakin kurus, padahal setiap anaknya menelpon meminta kebutuhannya selalu dipenuhi.

Terkadang Ibu NB tidak tega melihat kondisi anaknya seperti itu, karena menurut Ibu NB kedisiplinan panti insyaf sangat ketat. Tapi mau gimana lagi ini semua demi kesembuhan anaknya. Ibu NB juga bangga kepada HH karena HH sudah berubah walaupun hanya baru beberapa bulan di rehabilitasi. Ibu NB sudah dapat mempelajari bgaimana cara mengatasi jika HH relaps lagi. Untuk kedepannya setelah nanti HH benar-benar sembuh dan keluar dari panti ini saya akan mengajarkan dia menjadi wirausaha agar dia membuat kesibukannya dengan pekerjaan yang saya berikan dan agar tidak terjadi relaps lagi.

b. Klien : Anak dari Ibu NB

Nama : HH Jenis Kelamin : Pria Umur : 25 tahun

Agama : Kristen Pekerjaan : Wiraswasta Status : Menikah

HH salah satu penduduk berasal dari kota Medan Helvetia yang mengikuti rehabilitasi. HH sudah direhabilitasi selama 2 (dua) bulan di PSP “Insyaf”. HH mengatakan:

“Saya senang berada di panti ini walaupun hanya baru 2 bulan, ini yang sudah ke 5 kalinya saya di rehabilitasi. Saya mau di rehabilitasi di panti ini karena kedisiplinannya yang berbeda dari swasta tempat saya di rehabilitasi sebelumya. Saya mendapatkan alamat panti ini mencari- cari dari internet. Pertama saya masuk panti ini, saya terkejut karena peraturannya yang sangat ketat misalnya untuk merokok saja sangat dibatasi tapi bagi saya itu sangat nyaman karena sudah bisa melupakan yang namanya narkoba”.

Menurut HH pada zaman sekarang ini dengan mudahnya narkoba di dapat baik dikalangan lingkungannya atau tempat lainnya, maka dari itu jenis narkoba yang pertama HH kenal adalah ganja. Dari ahsil wawancara AA mengatakan:

“Alasan yang mendorong saya untuk menggunakan narkoba yaitu karena ingin coba-coba dan adanya ajakan dari teman-teman sehingga saya tergoda untuk mencobanya. Saya mengkonsumsi narkoba dari tahun 2008, walaupun saya sudah 5 kali di rehabilitasi tapi sebaik keluar dari rehabilitasi saya tetap mengkonsumsi lagi itu terjadi karena peraturan pantinya tidak mengajarkan kedisiplinan kepada kami”.

HH menggunakan narkoba pada saat lagi berkumpul sama teman atau saat lagi sendiri berada dirumah. Awalnya HH memperoleh narkoba ini dari teman, karena pada saat HH ingin mengkonsumsi HH meminta dan menyuruh teman untuk memperoleh narkoba itu tetapi lama kelamaan HH dikenalkan kepada kepala bandar

di sekitar lingkungan rumahnya juga, dimana bandar ini sudah lama kenal sama teman HH, maka dari itu selanjutnya HH memperoleh narkoba dari bandar itu. karena HH sudah kenal dan saling komunikasi HH melakukan transaksi di daerah tempat tinggalnya. Tempat transaksi HH dengan bandarnya di kios atau tempat jualan, bandar atau pengedar telah bekerja sama dengan yang punya kios tersebut, karena untuk keamanan masing-masing. HH mengatakan:

“Semenjak saya mengkonsumsi narkoba lagi setelah di rehabilitasi di jawa sana lagi, saya menggunakan narkoba dirumah sendiri dan orang tua saya yang menyuruhnya juga. Karena takut saya merugikan orang lain di luaran sana. Namun karena rasa ketergantungan yang sangat tinggi akhirnya saya tidak berfikir apapun akibatnya saya sudah tidak takut sama polisi, dan saya menggunkan narkoba itu buat dirinya jadi pelupa atau pemalas dan akhirnya pekerjaan saya berantakan tidak menentu arah. Tapi sudah merasakan enak dan ingin mengkonsumsi terus baik siang hari atau malam hari”.

Masuk di PSPP “Insyaf” ini atas kemauan HH sendiri, karena ia merasa tidak bisa berubah sama sekali akhirnya ia jerah dengan dirinya sendiri. Dimana HH berkeinginan untuk hidup sehat tanpa ketergantungan narkoba karena ada teman HH meninggal karena ketergantungan narkoba, maka dari itu HH ingin sembuh dan mengikutirehabilitasi di PSPP “Insyaf” yang meyakinkan dirinya bisa berubah karena kedisiplinan panti ini.

Untuk mendapatkan narkoba HH telah menghabiskan banyak uang, dimulai dari uang jajannya semasa ia sekolah sampai ia bekerja hasilnya hanya untuk narkoba saja. Maka dari itu HH harus merubah hidupnya untuk hidup lebih sehat dan ingin menajuhi narkoba, tidak ingin memakai narkoba lagi dan dapat emrubah sikapnya menjadi lebih baik lagi. Dalam hidup HH faktor yang terberat dialami HH untuk tidak

mengkonsusmi narkoba yaitu pengaruh dari teman-teman di luaran sana. Mak dari itu cara HH mengatasinya mencari kesibukan sendiri.

Dari hasil wawancara, HH tidak betah dengan program-program yang ada di panti ini namun setelah beberapa minggu HH merasa lebih betah karena HH mulai bisa menerima semua kenyataan di panti. Dengan program-program yang ada di panti sudah sesuai dengan kebutuhannya, karena HH sekarang ini sudah tidak mengingat narkoba lagi. Dalam masa bimbingan program yang ada di panti HH selalu mengikuti bimbingan yang tertera, terutama bimbingan keterampilan ia sanagt senang dengan melakukan ketrampilan karena itu membuat dia melatih kesabarannya. Apalagi dengan bimbingan sosial membuat ia menjadi terbuka dengan keluarga dan menceritakan masalah apa yang ia alami. Tapi selama HH di rehabilitasi HH ingin menghubungi keluarganya, karena keluarganya lah yang mendukung ia terus-menerus untuk sembuh. Dan setiap keluarga berkunjung untuk melihat HH keluarga selalu memberikan respon positif untuknya sehingga ia berkeinginan untuk bernar-benar pulih dan ia mencegah agar tidak relaps lagi, karena HH tidak ingin untuk mengcewakan orang tuanya. HH berharap ini terakhir kalinya ia di rehabilitasi karena HH ingin menjadi anak yang baik dalam keluarganya. Tujuan HH setelah keluar dari panti ini yaitu ingin membuka usaha seperti buka bengkel mobil atau lainnya sehingga ia tidak dapat menggunakan narkoba lagi, dan HH ingin membuktikan kepada keluarga atau amsyarakat sekitar bahwa ia akan menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Dokumen terkait