• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGERTIAN EKOSISTEM

Gb 3.4. Pemutihan karang (Coral bleaching) Faktor penyebab pemutihan Terumbu karang :

IV. Informasi penunjang

Meningkatnya produksi perikanan di suatu perairan dapat disebabkan karena terjadinya proses naik (upwelling). Karena gerakan air naik ini membawa aerta air yang suhunya lebih dingin, salinitas yang tinggi dan tak kalah pentingnya zat-zat hara yang kaya seperti fosfat dan nitrat naik ke permukaan. (Nontji, 1993). Selain itu proses air naik tersebut disertai dengan produksi plankton yang

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul

Judul Modul: Identifikasi Sumberdaya Ikan di Wilayah EAFM

Versi 2020 Halaman: 48

tinggi. Tingginya kadar zat hara tersebut merangsang perkembangan fitoplankton di permukaan. Karena perkembangan fitoplankton sangat erat kaitannya dengan tingkat kesuburan perairan, maka proses air naik selalu dihubungkan dengan meningkatnya produktivitas primer di suatu perairan dan selalu diikuti dengan meningkatnya populasi ikan di perairan tersebut. Upwelling di perairan Indonesia dijumpai di perairan Selat makasar bagian selatan, Laut Banda, Laut Arafura Selatan Jawa hingga selatan Sumbawa, Selat makasar, selat bali, dan diduga terjadi di Laut Maluku, Laut Halmahera, Barat Sumatra, serta Laut Flores dan teluk Bone. Upwelling berskala besar terjadi di selatan Jawa, sedangkan berskala kecil terjadi di Selat bali dan selat Makasar.

Pemanasan Global : Dampak Pengasaman Laut Terhadap Terumbu Karang di Florida

Lautan menyerap CO2 dari atmosfer sekitar 2,2 giga ton per tahun atau 30 % dari total CO2 yang dihasilkan oleh aktivitas manusia. CO2 yang masuk ke dalam laut berbentuk asam karbonat (carbonat acid) yang akan membuat laut semakin asam. Hal ini akan membuat pH air laut turun dan juga menurunkan konsentrasi ion karbonat. Berkurangnya ion karbonat akan menurunkan kemampuan karang untuk membangun kerangka dan strukturnya.

Pertukaran CO2 di lautan dalam skala global sebenarnya seimbang, akan tetapi pengaruh keadaan setempat seperti fluktuasi suhu permukaan laut, tingkat kegaraman (salinitas), kecepatan angin, kandungan CO2 di atmosfer dan lautan, reaksi kimia dengan spesies di permukaan laut serta aktivitas biologi lautan mempengaruhi besarnya fluktuasi CO2 antara lautan dan atmosfer.

Laut mempunyai arti penting dalam siklus karbon, karena siklus karbon sebagian besar terjadi di laut. Menurut ahli biologi, hanya 10

% siklus karbon yang terjadi di darat, sedangkan sisanya terjadi di laut. Arti penting itu semakin disadari padacsaat ini, saat dimana isu pemanasan global menjadi perhatian penting. Pemanasan Global (Global Warming) merupakan peningkatan suhu rata-rata atmosfer, bumi, maupun lautan. Hal ini diakibatkan karena adanya peningkatan

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul

Judul Modul: Identifikasi Sumberdaya Ikan di Wilayah EAFM

Versi 2020 Halaman: 49

atau pertambahan jumlah gas rumah kaca (GRK), antara lain karbon monoksida (CO), CFC, O3, khususnya karbon dioksida. Pengasaman laut merupakan konsekuensi langsung dari meningkatnya emisi karbon dioksida.

Pengasaman laut ialah perubahan kimia air laut akibat peningkatan karbon dioksida di atmosfer. Karbon dioksida (CO2) yang terserap oleh air laut inilah yang mengakibatkan perubaha kimia air laut. Karbon dioksida dalam air dapat menimbulkan pembentukan asam karbonat (H2CO3), sehingga menyebabkan pH laut turun sebesar 0,1 unit. Meskipun ini terlihat seperti bukan sebuah perubahan besar, namun skala pH adalah skala logaritma. Dengan demikian, 0,1 satuan perubahan pH diterjemahkan ke dalam peningkatan 30 % pada ion hidrogen. Bahkan diproyeksikan turun lagi sebesar 0,3-0,4 unit pada akhir abad ini bila emisi gas CO2 terus bertambah.

Pergeseran zat-zat kimiawi dalam lautan tidak hanya meningkatkan keasaman tetapi juga mengurangi ketersediaan ion karbonat yang banyak digunakan hewan untuk membangun kerangka yang terbuat dari kalsium karbonat. Penurunan ini membuat organisme seperti karang dan moluska berjuang untuk membangun dan memelihara struktur pelindung mereka. Jika tekanan terhadap mereka besar, maka kemungkinan kepunahan populasi tidak dapat terhindarkan, termasuk ekosistem terumbu karang di Florida.

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul

B Praktek Unjuk Kerja

Judul Modul : Mengidentifikasi sumberdaya ikan dan lingkungan dalam wilayah EAFM Elemen Kompetensi 2 : Menjelaskan karakteristik dan dinamika lingkungan di wilayah EAFM

Alat dan Bahan :

1. Alat : Papan tulis, alat tulis, kertas plano 2. Bahan : Materi pelatihan

B. Bahan Pembantu : Laptop, LCD Waktu : 3 JP @ 45 menit

No. Kriteria Unjuk Kerja Urutan Kerja/Kegiatan Alat Bantu

1. Tipologi dan karakteristik lingkungan diidentifikasi

1.1. Bentuk kelompok diskusi dengan anggota kelompok 3 -5 orang 1.2. Setiap kelompok menyiapkan bahan identifikasi dan

mendiskusikan topik berikut :

a. Kelompok 1 menjelaskan tipologi dan karakteristik ekosistem perairan estuari

b. Kelompok 2 menjelaskan tipologi dan karakteristik ekosistem perairan mangrove

c. Kelompok 3 menjelaskan tipologi dan karakteristik ekosistem padang lamun

Materi pelatihan /modul

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul

d. Kelompok 4 menjelaskan tipologi dan karakteristik ekosistem terumbu karang

1.3. Masing- masing kelompok berdiskusi dan memaparkan hasilnya 1.4. Masing-masing kelompok membuat laporan hasil diskusi

2. Dinamika lingkungan diidentifikasi

2.1. Diskusikan secara berkelompok dengan topik sebagai berikut : a. Kelompok 1 menjelaskan Perubahan iklim

b. Kelompok 2 menjelaskan Pengaruh perubahan iklim terhadap ekosistem perairan

c. Kelompok 3 menjelaskan upwelling

d. Kelompok 4 menjelaskan tipe dan pengaruh upwelling

2.2. Masing-masing kelompok berdiskusi dan memaparkan hasilnya 2.3. Masing-masing kelompok membuat laporan hasil diskusi

Modul Pelatihan Pengelolaan Perikanan dengan Pendekatan Ekosistem (EAFM)

bagi Perencana level Teknisi Kode Modul

Judul Modul: identifikasi Sumberdaya Ikan di wilayah EAFM

Versi 2020 Halaman: 52

C Evaluasi

Nama Peserta :

Judul Modul : Mengidentifikasi sumberdaya ikan dan lingkungan dalam wilayah EAFM

Elemen

Kompetensi 2 : Menjelaskan karakteristik dan dinamika lingkungan di wilayah EAFM

Tugas:

1. Sebutkan tipologi 4 ekosistem perairan di wilayah pesisir ! 2. Sebutkan karakteristik ekosistem perairan estuaria,

mangrove, padang lamun dan ekosistem perairan terumbu karang !

3. jelaskan perubahan iklim dan pengaruh perubahan iklim pada ekosistem terumbu karang !

4. Jelaskan upwelling dan pengaruh upwelling pada ekosistem perairan !

Nilai K : Kompeten

BK : Belum Kompeten

Paraf Pelatih : ………

Modul Pelatihan Pengelolaan Perikanan dengan Pendekatan Ekosistem (EAFM)

bagi Perencana level Teknisi Kode Modul

D Kemajuan Berlatih Nama Peserta :

Judul Modul : Mengidentifikasi sumberdaya ikan dan lingkungan dalam wilayah EAFM Elemen

Kompetensi 2 : Mengidentifikasi karakteristik dan dinamika lingkungan di wilayah EAFM No. Kriteria Unjuk Kerja Urutan kerja/kegiatan Tingkat

Kemajua n yang dicapai

Catatan

K BK 1. Tipologi dan karakteristik

lingkungan diidentifikasi 1.1. Bentuk kelompok diskusi dengan anggota kelompok 3 -5 orang

1.2. Setiap kelompok menyiapkan bahan identifikasi dan mendiskusikan topik berikut :

a. Kelompok 1 menjelaskan tipologi dan karakteristik ekosistem perairan

Modul Pelatihan Pengelolaan Perikanan dengan Pendekatan Ekosistem (EAFM)

bagi Perencana level Teknisi Kode Modul

estuari

b. Kelompok 2 menjelaskan tipologi dan karakteristik ekosistem perairan

mangrove

c. Kelompok 3 menjelaskan tipologi dan karakteristik ekosistem padang lamun d. Kelompok 4 menjelaskan tipologi dan

karakteristik ekosistem terumbu karang 1.3. Masing- masing kelompok berdiskusi dan

memaparkan hasilnya

1.4. Masing-masing kelompok membuat laporan hasil diskusi

2. Dinamika lingkungan

diidentifikasi 2.1. Diskusikan secara berkelompok dengan topik sebagai berikut :

a. Kelompok 1 menjelaskan Perubahan iklim

b. Kelompok 2 menjelaskan Pengaruh perubahan iklim terhadap ekosistem perairan

Modul Pelatihan Pengelolaan Perikanan dengan Pendekatan Ekosistem (EAFM)

bagi Perencana level Teknisi Kode Modul

c. Kelompok 3 menjelaskan upwelling d. Kelompok 4 menjelaskan tipe dan

pengaruh upwelling

2.4. Masing-masing kelompok berdiskusi dan memaparkan hasilnya

Masing-masing kelompok membuat laporan hasil diskusi

Keterangan:

K : Kompeten

BK : Belum Kompeten

Paraf Peserta : …. Paraf Pelatih : …

Modul Pelatihan Pengelolaan Perikanan dengan Pendekatan Ekosistem (EAFM) bagi

Perencana level Teknisi Kode Modul

Judul Modul: identifikasi Sumberdaya Ikan di wilayah EAFM

Versi 2020 Halaman: 56

BAB IV

MENJELASKAN KETERKAITAN SUMBERDAYA IKAN DAN

Dokumen terkait