• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran dan Fungsi Ekosistem Padang lamun

PENGERTIAN EKOSISTEM

2) Peran dan Fungsi Ekosistem Padang lamun

2) Peran dan Fungsi Ekosistem Padang lamun

Padang lamun merupakan salah satu ekosistem pesisir yang mempunyai berbagai fungsi diantaranya sebagai penyuplai energy baik pada zona bentik maupun pelagis, atau sering disebut sebagai daerah asuhan bagi berbagai biota laut. Padang lamun merupakan habitat yang sangat penting bagi komunitas ikan. Berbagai fungsi penting ekosistem lamun tersebut mendasari bahwa status padang lamun merupakan salah satu indikator yang penting untuk diketahui dengan tujuan untuk mengetahui kualitas dan produktivitas ekosistem perairan; untukmengetahui keberhasilan rekruitment suatu biota; dan untuk mengetahui daerah pemijahan dan asuhan berbagai biota perairan yang dapat mendukung ketersediaan sumberdaya ikan.

Di seluruh dunia diperkirakan terdapat sebanyak 52 jenis lamun, dimana di Indonesia ditemukan sekitar 15 jenis yang termasuk ke dalam 2 famili : (1) Hydrocharitaceae, dan (2) Potamogetonaceae.

Jenis yang membentuk komunitas padang lamun tunggal, antara lain:

Thalassia hemprichii, Enhalus acoroides, Halophila ovalis, Cymodocea serrulata, dan Thallassodendron ciliatum . Padang lamun merupakan ekosistem yang tinggi produktivitas organiknya, dengan keanekaragaman biota yang cukup tinggi. Pada ekosistem ini hidup beranekaragam biota laut, seperti ikan, krustasea, moluska (Pinna sp., Lambis sp., Strombus sp.,), Ekinodermata ( Holothuria sp, Synapta sp, Diadema sp, Archaster sp., Linckia sp), dan cacing polikaeta.

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul

Judul Modul: Identifikasi Sumberdaya Ikan di Wilayah EAFM

Versi 2020 Halaman: 33

II. Karakteristik ekosistem perairan di wilayah EAFM 1. Ekosistem Estuaria

Karakteristik Ekosistem Estuaria berdasarkan geomorfologinya terdiri atas 4 tipe yaitu:

a. Estuari daratan pesisir, paling umum dijumpai, dimana pembentukannya terjadi akibat penaikan permukaan air laut yang menggenangi sungai di bagian pantai yang landai

b. Laguna (Gobah) atau teluk semi tertutup; terbentuk oleh adanya beting pasir yang terletak sejajar dengan garus pantai, sehingga menghalangi interaksi langsung dan terbuka dengan perairan laut

c. Fiords, merupakan estuari yang dalam, terbentuk oleh aktivitas glasier yang mengakibatkan tergenangnya lembah es oleh air laut

d. Estuari tektonik; terbentuk akibat aktivitas tektonik ( gempa bumi atau letusan gunung berapi) yang mengakibatkan turunnya permukaan tanah yang kemudian digenangi oleh air laut pada saat pasang.

Karakteristik Estuaria berdasarkan pola sirkulasi dan stratifikasi air terdiri atas 3 tipe yaitu:

a. Estuaria berstratifikasi sempurna atau estuaria baji garam;

dicirikan oleh adanya batas yang jelas antara air tawar dan air asin. Estuaria tipe ini ditemukan di daerah – daerah dimana aliran air tawar dari sungai besar lebih dominan dari pada intrusi air asin dari laut yang dipengaruhi oleh pasang-surut.

b. Estuaria berstartifikasi sebagian/parsial: merupakan tipe yang paling umum dijumpai. Pada estuaria ini, aliran air tawar dari sungai seimbang dengaan air laut yang masuk melalui arus pasang. Pencampuran air dapat terjadi karena adanya turbulensi yang berlangsung secara berkala oleh aksi pasang surut.

c. Estuaria campuran sempurna atau estuaria homogen vertikal;

Estuaria tipe ini dijumpai dilokasi-lokasi dimana arus

pasang-Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul

Judul Modul: Identifikasi Sumberdaya Ikan di Wilayah EAFM

Versi 2020 Halaman: 34

surut sangat dominan dan kuat, sehingga air estuaria tercampur sempurna dan tidak terdapat stratifikasi

Karakteristik Estuaria berdasarkan sifat fisiknya terdiri dari :

a. Salinitas; Estuaria memiliki gradien salinitas yang bervariasi, terutama bergantung pada masukan air tawar dari sungai dan air laut melalui pasang surut. Variasi ini menciptakan kondisi yang menekan bagi organisme, tapi mendukung kehidupan biota yang padat dan juga menangkal predator dari laut yang pada umumnya tidak menyukai perairan dengan salinitas yang rendah.

b. Subtrat; sebagian besar estuaria didominasi oleh substrat berlumpur yang berasal dari sedimen yang dibawa melalui air tawar (sungai) dan air laut. Sebagian besar partikel lumpur estuaria bersifat organik, sehingga substrat ini kaya akan bahan organik. Bahan organik ini menjadi cadangan makanan yang penting bagi organisme estuaria.

c. Sirkulasi air; Selang waktu mengalirnya air dari sungai ke dalam estuaria dan masuknya air laut melalui arus pasang-surut menciptakan suatu gerakan dan transport air yang bermanfaat bagi biota estuaria, khususnya plankton yang hidup tersuspensi dalam air.

d. Pasang-surut; arus pasang-surut berperan penting sebagai pengangkut zat hara dan plankton. Disamping itu berperan untuk mengencerkan dan menggoelontorkan limbah yang sampai di estuaria

e. Penyimpan zat hara; peranan estuaria sebagai penyimpan zat hara sangat besar

Karakteristik Estuaria berdasarkan Komposisi biota dan produktivitas ekosistem terdiri atas 3 komponen fauna yaitu:

a. Komponen Fauna air laut, yaitu hewan stenohalin yang terbatas kemampuannya dalam mentolerir perubahan salinitas (umumnya ≥ 30 %°), hewan eurihalin yang mempunyai

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul

Judul Modul: Identifikasi Sumberdaya Ikan di Wilayah EAFM

Versi 2020 Halaman: 35

kemampuan mentolerir berbagai penurunan salinitas dibawah 30%°.

b. Komponen Fauna air payau, yaitu terdiri atas spesies organisme yang hidup di pertengahan daerah estuaria pada salinitas antara 5 – 30%°. Spesies ini tidak ditemukan hidup pada perairan laut maupun tawar.

c. Komponen Fauna air tawar, yaitu biasanya terdiri dari hewan yang tidak mampu mentolerir salinitas di atas 5 %° dan hanya terbatas pada bagian hulu estuaria.

Jenis fauna estuaria seperti ikan, kepiting, kerang, berbagai jenis cacing berproduksi dan saling terkait melalui suatu rantai makanan yang kompleks.

Secara fisik dan biologis estuaria merupakan ekosistem yang produktif karena:

a. Estuaria berperan sebagai penjebak zat hara yang cepat didaur ulang

b. Beragamnya komposisi tumbuhan di estuaria baik tumbuhan makro(makrofiton) maupun tumbuhan mikro(mikrofiton) sehingga proses fotosintesis dapat berlangsung sepanjang tahun

c. Adanya fluktuasi permukaan air terutama akibat aksi pasang surut sehingga antara lain memungkinkan pengangkutan bahan makanan dan zat hara yang diperlukan berbagai organisme estuaria.

Dokumen terkait