• Tidak ada hasil yang ditemukan

Informasi Transaksi Material dengan Pihak Ailiasi

Dalam dokumen AR KS 2014 230315 (Halaman 102-108)

PT Krakatau Posco (“PT KP”)

Perseroan telah melakukan setoran modal dalam bentuk kas dan tanah sejak tahun 2010 sampai tahun 2012. Penyetoran kas adalah sebesar Rp5.372 (setara dengan USD600) pada tahun 2010 dan USD23.945 pada tahun 2013. Penyetoran dalam bentuk tanah seluas 40 hektar (“Ha”) berlokasi di Semangraya, Cilegon, 302,7 Ha dan 26,26 Ha berlokasi di Kubangsari, Cilegon dengan nilai penyertaan sebesar USD17.600, USD133.220 dan USD11.555 masing-masing disetorkan pada tahun 2010, 2011 dan 2012. Atas penyertaan modal dalam bentuk tanah tersebut, Perseroan mengakui laba (setelah eliminasi dan dikurangi pajak final terkait) yang disajikan sebagai “Laba Pengalihan Aset Tetap”.

Pada tahun 2011, Perseroan mulai melaksanakan pekerjaan pematangan tanah tersebut dan telah menyelesaikan pematangan tanah seluas 1.328.373 m2 pada tahun 2012 dengan nilai penyerahan sebesar USD39.851 dan 2.350.963 m2 pada tahun 2011 dengan nilai penyerahan sebesar USD70.529. Atas penyerahan tanah yang telah diselesaikan tersebut, Perseroan mengakui laba (setelah eliminasi dan dikurangi pajak final terkait) yang disajikan pada “Laba pematangan tanah” pada laba rugi tahun yang bersangkutan. Piutang yang timbul dari penyerahan tanah tersebut telah dikonversi menjadi setoran modal Perseroan ke PT KP, masing-masing sebesar USD51.658 pada tahun 2012 dan USD58.722 pada tahun 2011.

Pada tahun 2014, Perseroan melakukan tambahan modal berupa penyetoran kas sebesar USD19.800.

PT Pelat Timah Nusantara Tbk (“PT Latinusa”)

PT Latinusa didirikan pada tahun 1982 dan bergerak di bidang industripelat timah. Pada tanggal 4Desember 2009, PT Latinusa memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan penawaran umum saham kepada masyarakat sebanyak

Nippon Steel Corporation, Nippon Steel Trading Co., Ltd., Mitsui & Co., Ltd. dan Metal One Corporation yang berlaku efektif setelah Penawaran Perdana saham PT Latinusa. Pelaksanaan penjualan (divestasi) saham PT Latinusa yang dimiliki oleh Perseroan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Badan Usaha Milik Negara pada tanggal 19 Oktober 2009.

Dengan efektifnya penjualan tersebut maka kepemilikan Perseroan di PT Latinusa turun menjadi 20,10%. Oleh karena itu, PT Latinusa tidak lagi dikonsolidasi dan selanjutnya disajikan sebagai investasi dengan metode ekuitas.

PT Kerismas Witikco Makmur (“PT Kerismas”)

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham PT  Kerismas, para pemegang saham sepakat untuk membagikan dividen kas sebesar Rp1.000 pada tahun 2014. Perseroan memperoleh bagian atas dividen sebesar USD26 yang dicatat sebagai pengurang nilai tercatat penyertaan.

PT Krakatau Posco Chemtech Calcination (“PT KPCC”) Pada tanggal 10 November 2011, PT KIEC dan Posco Chemtech (“PC”) mendirikan PT Krakatau Posco Chemtech Calcination (“PT KPCC”) dengan persentase kepemilikan adalah 20% untuk PT  KIEC dan 80% untuk PC. PT KIEC memiliki hak untuk meningkatkan kepemilikannya dalam PT KPCC sampai dengan 45%. PT  KPCC akan membangun dan mengoperasikan pabrik kapur (“Proyek”) yang berlokasi di Kawasan Industri Krakatau Steel, Cilegon. Pembangunan Proyek akan dilaksanakan dalam dua tahap dengan kapasitas produksi 620.500 ton (tidak diaudit) per tahun. Pada pembangunan tahap pertama, kapasitas produksi proyek sebesar 328.500 ton (tidak diaudit). Pada tahun 2012, PT KIEC telah melakukan setoran modal kas tambahan pada PT KPCC sebesar USD2.451. Pada bulan Januari 2014, PT KPCC telah beroperasi komersial.

PT Krakatau Osaka Steel (“PT KOS”)

Pada tanggal 27 Desember 2012, Perseroan dan Osaka Steel Corporation (“OSC”) mendirikan PT  KOS di Cilegon, Indonesia dengan persentase kepemilikan adalah 49% untuk Perseroan dan 51% untuk OSC. PT KOS direncanakan akan memproduksi baja profil kecil dan baja tulangan dengan kapasitas produksi sebesar 500.000 ton/tahun (tidak diaudit). Sampai

to Nippon Steel Corporation, Nippon Steel Trading Co., Ltd., Mitsui & Co., Ltd. and Metal One Corporation which was effective after PT Latinusa’s Initial Public Offering. The sale (divestment) of PT Latinusa’s shares owned by the Company has been approved by the Ministry of State-Owned Enterprises on October 19, 2009.

Upon the completion of the transaction, the Company’s ownership interest in PT Latinusa decreased to 20.10%. As a result, PT Latinusa was deconsolidated and going forward is presented as an investment under the equity method.

PT Kerismas Witikco Makmur (“PT Kerismas”)

Based on the general meeting of shareholders of PT  Kerismas, the shareholders agreed to pay cash dividends amounting to Rp1,000 in 2014. The Company received its share of the dividends amounting to USD26 which was recorded as deduction to the carrying amount of investment.

PT Krakatau Posco Chemtech Calcination (“PT KPCC”)

On November 10, 2011, PT KIEC and Posco Chemtech (“PC”) established PT Krakatau Posco Chemtech Calcination (“PT KPCC”) with the percentage of ownership of 20% for PT KIEC and 80% for PC. PT KIEC has the right to increase its ownership interest in PT KPCC up to 45%.

PT KPCC will construct and operate a lime calcining plant (“the Project”) located in Krakatau Steel Industrial Estate, Cilegon. The Project will be constructed in two phases with production capacity of 620,500 metric tonnes (unaudited) per year. In the  first phase, production capacity of the Project is 328,500 metric tonnes (unaudited). In 2012, PT KIEC paid additional capital contribution in cash to PT KPCC amounting to USD2,451. In January 2014, PT KPCC has started its commercial operations.

PT Krakatau Osaka Steel(“PT KOS”)

On December 27, 2012, the Company and Osaka Steel Corporation (“OSC”) established PT KOS in Cilegon, Indonesia with the percentage of ownership of 49% for the Company and 51% for OSC. PT KOS is planned to produce small section and reinforcing bar steel products with production capacity of 500,000 tonnes/year (unaudited). Up to December 31, 2014,the Company

has paid capital contribution in cash amounting to USD6,300. As of December 31, 2014, PT KOS has not yet started its commercial operations.

Based on Shareholders Resolution dated October 21, 2014, the Company’s ownership interest in PT KOS become 20% and 80% for OSC.

PT Krakatau Nippon Steel Sumikin (“PT KNSS”)

On December 27, 2012, the Company and Nippon Steel Sumitomo & Metal Corporation (“NSSMC”) established PT KNSS in Cilegon, Indonesia with the percentage of ownership is 49% for the Company and 51% for NSSMC. PT KNSS is planned to produce galvanized and annealed steel product with production capacity of 500,000 tonnes/year (unaudited). Up to December 31, 2014, the Company has paid capital contribution in cash amounting to USD7,440. As of December 31, 2014, PT KNSS has not yet started its commercial operations.

Based on Shareholders Resolution dated September 5, 2014, the Company’s ownership interest in PT KNSS become 20% and 80% for NSSMC.

In September 2014, the Company’s ownership interest in PT KNSS decreased to 20%, while 80% is owned by NSSMC.

PT Indo Japan Steel Center (“PT IJSC”)

On November 2, 2011, the Company and Nippon Steel Trading Co. (“NSTC”) signed a Joint-Venture agreement to build PT IJSC sited in Karawang, Indonesia with the percentage of ownership is 20% for the Company and 80% for NTSC. PT IJSCis planned to produce plate and rolled steel products with production capacity of 120,000 tonnes/year (unaudited). In 2012, the Company paid capital contribution in cash amounting to USD2,131.As of December 31, 2014, PT IJSC has started its commercial operations.

dengan 31 Desember 2014, Perseroan telah melakukan setoran modal kas sebesar USD6.300. Pada tanggal 31 Desember 2014, PT KOS belum beroperasi komersial. Berdasarkan Keputusan Pemegang Saham tanggal 21 Oktober 2014, persentase kepemilikan Perseroan di PT KOS menjadi 20% dan 80% untuk OSC.

PT Krakatau Nippon Steel Sumikin (“PT KNSS”) Pada tanggal 27 Desember 2012, Perseroan dan Nippon Steel & Sumitomo Metal Corporation (“NSSMC”) mendirikan PT KNSS di Cilegon, Indonesia dengan persentase kepemilikan adalah 49% untuk Perseroan dan 51% untuk NSSMC. PT  KNSS direncanakan akan memproduksi baja galvanising dan annealing dengan kapasitas produksi sebesar 500.000 ton/tahun (tidak diaudit). Sampai dengan 31 Desember 2014, Perseroan telah melakukan setoran modal kas sebesar USD7.440. Pada tanggal 31 Desember 2014, PT  KNSS belum beroperasi komersial.

Berdasarkan Keputusan Pemegang Saham tanggal 5 September 2014, persentase kepemilikan Perseroan di PT KNSS menjadi 20% dan 80% untuk NSSMC.

Pada bulan September 2014, persentase kepemilikan Perseroan di PT KNSS turun menjadi 20%, sedangkan 80% merupakan milik NSSMC.

PT Indo Japan Steel Center (“PT IJSC”)

Pada tanggal 2 November 2011, Perseroan bersama Nippon Steel Trading Co. (“NSTC”) menandatangani perjanjian pendirian Perseroan patungan PT IJSC yang bertempat di Karawang, Indonesia dengan persentase kepemilikan adalah 20% untuk Perseroan dan 80% untuk NSTC.PT IJSC direncanakan akan memproduksi baja plat dan lembaran dengan kapasitas produksi sebesar 120.000 ton/tahun (tidak diaudit). Pada tahun 2012, Perseroan telah melakukan setoran modal kas sebesar USD2.131. Pada tanggal 31 Desember 2014, PT IJSC sudah beroperasi komersial.

hak untuk meningkatkan kepemilikannya dalam PT KPDC sampai 45%.

PT KPDC akan membangun dan mengoperasikan pabrik penyulingan limbah batu bara (Distilled Coal Tar) dengan kapasitas produksi sebesar 55.000 ton (tidak diaudit) per tahun dan diharapkan akan selesai pada bulan Februari 2014. Pada tahun 2013, PT  KIEC telah melakukan setoran modal kas pada PT KPDC sebesar USD2.601. Pada bulan Februari 2014, PT KPDC telah beroperasi komersial.

PT Krakatau Samator

Pada tanggal 14 Juni 2013, PT KE, Bapelkes KS dan PT Aneka Gas Industri mendirikan PT Krakatau Samator dengan persentase kepemilikan PT  KE adalah 24%. PT  Krakatau Samator bergerak dalam bidang industri perdagangan, pembangunan dan jasa. Sampai dengan 31 Desember 2014, PT KE telah melakukan setoran modal kas sebesar USD448. Pada tanggal 31 Desember 2014, PT Krakatau Samator belum beroperasi komersial.

PT Krakatau Semen Indonesia (“PT KSI”)

Pada tanggal 20 Desember 2013, Perseroan dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (“PT SI”) mendirikan PT KSI dengan persentase kepemilikan masing-masing adalah 50%.

PT KSI bergerak di bidang produksi slag powder yang selanjutnya akan digunakan oleh PT SI untuk memproduksi semen portland komposit. Sampai dengan 31 Desember 2014, Perseroan telah melakukan setoran modal kas sebesar USD3.050. Pada tahun 2014, PT KSI belum beroperasi komersial.

PT Krakatau Argo Logistics (“PT KAL”)

Berdasarkan Perjanjian antara PT KBS, Argo Marine Total Company Limited (“AMTC”), PT  International Total Services & Logistics (“PT  ITL”) dan PT Multi Sentana Baja (“PT MSB”) tentang pembentukan Perusahaan patungan yang bernama PT Krakatau Argo Logistics, dengan persentase kepemilikan PT KBS sebesar 48%, AMTC sebesar 31%, PT ITL sebesar 18% dan PT  MSB sebesar 3%. PT KAL bergerak dalam bidang jasa fasilitas pelabuhan untuk mendukung integrated steel making PT  Krakatau Posco. Pada bulan Oktober 2013, PT KBS telah melakukan setoran modal sebesar USD1.136. Pada tahun 2014, PT KAL telah beroperasi komersial.

the right to increase its ownership interest in PT KPDC up to 45%.

PT KPDC will construct and operate the Distilled Coal Tar plant with a production capacity of 55,000 tonnes (unaudited) per year which is expected to be completed in February 2014. In 2013, PT KIEC paid capital contribution in cash to PT KPDC amounting to USD2,601. In February 2014, PT KPDC has started its commercial operations.

PT Krakatau Samator

On June 14, 2013, PT KE, Bapelkes KS and PT Aneka Gas Industri established PT Krakatau Samator in which PT KE has an ownership interest of 24%. PT Krakatau Samator engaged in trade, development and services industry. Up to December 31, 2014, PT KE has paid capital contribution in cash amounting to USD448. As of December 31, 2014, PT Krakatau Samator has not yet started its commercial operations.

PT Krakatau Semen Indonesia (“PT KSI”)

On December 20, 2013, the Company and PT  Semen Indonesia (Persero) Tbk (“PT SI”) established PT KSI with percentage of ownership of 50% each.

PT KSI engaged in production of slag powder that will be used by PT SI to produce composit portland cement. Up to December 31, 2014, the Company paid capital contribution in cash amounting USD3,050. In 2014, PT KSI has started its commercial operations.

PT Krakatau Argo Logistics (“PT KAL”)

Based on the agreement between PT KBS, Argo Marine Total Company Limited (“AMTC”), PT International Total Services & Logistics (“PT  ITL”) and PT Multi Sentana Baja (“PT MSB”) on the formation of a joint venture company named PT Krakatau Argo Logistics, with the percentage of ownership of 48% for PT KBS, 31% for PT AMTC,18% for PT ITL and 3% for PT MSB. PT KAL engaged in port facility service to support integrated steel making for PT Krakatau Posco. In October 2013, PT KBS paid capital contribution amounting to USD1,136. In 2014, PT KAL has started its commercial operations.

PT Krakatau Daedong Machinery (“PT KDM”)

Berdasarkan Akta Notaris Hesti Sulistiati Bimasto S.H., No. 3195 tanggal 28 Juni 2013, PT KE dan Daedong Heavy Industry Co. Ltd. mendirikan PT  Krakatau Daedong Machinery (“PT KDM”) yang bergerak dalam jasa reparasi mesin untuk keperluan khusus. PT KE memiliki 30% kepemilikian saham atas PT KDM. PT KE telah melakukan setoran modal sebesar USD882. Pada tahun 2013, PT KDM telah beroperasi komersial. PT Krakatau Blue Water (“PT KBW”)

Pada tanggal 17 Oktober 2012, PT KTI dan Blue O&M (“BLUE”) mendirikan PT KBW dengan persentase kepemilikan adalah 33% untuk PT KTI dan 67% untuk BLUE. PT KTI memiliki hak untuk meningkatkan kepemilikannya dalam PT KBW sampai dengan 45%. PT KBW akan mengoperasikan dan merawat fasilitas pengolahan limbah cair menjadi air baku (“Proyek”) yang berlokasi di kawasan PT Krakatau Posco, Cilegon. Proyek tersebut, yang akan dibangun dan dimiliki oleh PT Krakatau Posco, telah selesai pada bulan Mei 2013. PT KTI telah melakukan setoran modal kas pada PT KBW sebesar USD112.

PT Wijaya Karya Krakatau Beton (“WKKB”)

Berdasarkan Akta Notaris No. 16 dari Indrajati Tandjung, S.H. tanggal 16 Desember 2013, PT KE, PT Wijaya Karya Beton dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk mendirikan PT Wijaya Karya Krakatau Beton (“PT WKKB”) dengan persentase kepemilikan masing-masing sebesar 30%, 55% dan 15%.

PT WKKB bergerak dalam industri dan perdagangan beton cetak. Sampai dengan 31 Desember 2014, PT KE telah melakukan setoran modal kas sebesar USD1.212. Pada tahun 2014, WKKB belum beroperasi komersial.

PT Krakatau Posco Energy (“PT KPE”)

PT KDL bekerjasama dengan Posco Power Corporation (“PPC”) mendirikan PT KPE (dahulu PT Krakatau Posco

PT Krakatau Daedong Machinery (“PT KDM”)

Based on Notarial Deed of Hesti Sulistiati Bimasto S.H., No. 3195 dated June 28, 2013, PT KE and Daedong Heavy Industry Co. Ltd. established PT  Krakatau Daedong Machinery (“PT KDM”) which engaged in special purposed machine repairment.PT KE has a percentage of ownership of 30% in PT KDM.PT KE has paid capital contribution amounting to USD882. In 2013, PT KDM has started its commercial operations.

PT Krakatau Blue Water (“PT KBW”)

On October 17, 2012, PT KTI and Blue O&M (“BLUE”) established PT KBW with the percentage of ownership of 33% for PT KTI and 67% for BLUE. PT KTI has the right to increase its ownership interest in PT KBW up to 45%.

PT KBW will operate and maintain the wastewater treatment facility (the “Project”) located in PT Krakatau Posco, Cilegon. The Project, which will be constructed and owned by PT Krakatau Posco was completed in May 2013. PT  KTI paid capital contribution in cash to PT KBW amounting to USD112.

PT Wijaya Karya Krakatau Beton (“WKKB”)

Based on Notarial Deed No. 16 of Indrajati Tandjung, S.H. dated December 16, 2013, PT KE, PT Wijaya Karya Beton and PT Wijaya Karya (Persero) Tbk established PT Wijaya Karya Krakatau Beton (“PT WKKB”) with percentage of ownership of 30%, 55% and 15%, respectively.

PT WKKB engaged in the industry and trading of precast concrete. Up to December 31, 2014, PT KE has paid capital contribution in cash amounting to USD1,212. In 2014, WKKB has not yet started its commercial operations.

PT Krakatau Posco Energy (“PT KPE”)

PT KDL together with Posco Power Corporation (“PPC”) established PT KPE(formerly PT Krakatau Posco Power)

PT KPE akan membangun dan mengoperasikan pembangkit tenaga listrik dengan kapasitas 400 megawatt (tidak diaudit) yang berlokasi di Kawasan Industri Krakatau Steel, Cilegon. Pembangunan tahap pertama dengan kapasitas 200 megawatt (tidak diaudit). PT KDL telah melakukan setoran modal kas pada PT KPE sebesar USD8.110. Pada bulan April 2014, PT KPE telah beroperasi komersial.

Informasi Keuangan yang Mengandung Kejadian yang Bersifat Luar Biasa dan Jarang Terjadi

Laba pengalihan Aset Tetap pada tahun 2014 merupakan laba optimalisasi lahan kepada PT PLN (Persero) dan lainnya melalui mekanisme lelang. Laba pengalihan Aset Tetap pada tahun 2013 merupakan laba optimalisasi lahan kepada PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. dan Universitas Sultan Agung Tirtayasa.

Perubahan Peraturan Perundang-Undangan yang Berpengaruh Signiikan Terhadap Perusahaan

Selama tahun 2014 tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh dan berdampak signifikan terhadap laporan keuangan Perseroan.

Kebijakan Akuntansi dan Perubahannya

Selama tahun 2014 tidak terdapat perubahan kebijakan akuntansi yang berpengaruh dan berdampak signifikan terhadap laporan keuangan Perseroan.

PT KPE will build and operate a power plant with capacity of 400 megawatt (unaudited) located in Krakatau Steel Industrial Estate, Cilegon. The first phase with capacity of 200 megawatt (unaudited). PT KDL has paid capital contribution in cash to PT KPE amounting to USD8,110. In April 2014, PT KPE has started its commercial operations.

Non Recurring And Remarkable Financial Information

Gain on transfer of fixed assets in 2014 represents gain on land optimization to PT PLN (Persero) Tbk and others through a bidding mechanism. Gain on transfer of fixed assets in 2013 represents gain of land optimization to PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. and Universitas Sultan Agung Tirtayasa.

Chanes In Laws And Regulation With Signiicant Impact To The Company

During 2014, there were no changes in laws and regulations which had a significant and influential effect on the Company’s financial report.

Accounting Policies And Its Modiications

During 2014, there were no changes in accounting policy which had a significant and influental effect on the Company’s financial report.

Pengelolaan Modal Insani

Dalam dokumen AR KS 2014 230315 (Halaman 102-108)