• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAN MUNDU, CIREBON, JAWA BARAT

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

ii

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

Laju Eksploitasi dan Keragaan Reproduksi Kerang Darah (Anadara granosa) di Perairan Bondet dan Mundu, Cirebon, Provinsi Jawa Barat.

adalah benar merupakan hasil karya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Semua sumber data dan informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, Maret 2012

Nurohman C24070018

iii

Nurohman. C24070018. Laju Eksploitasi dan Keragaan Reproduksi Kerang Darah (Anadara granosa) di Perairan Bondet dan Mundu, Cirebon, Jawa Barat. Di bawah bimbingan Isdradjad Setyobudiandi dan Nurlisa A. Butet.

Kerang darah (Anadara granosa) merupakan bivalvia yang hidup di daerah intertidal dengan substrat pasir berlumpur sampai lumpur lunak. Kerang ini merupakan komoditi komersial yang menjadi sumber bahan perikanan. Permintaan yang terus meningkat, menyebabkan kerang ini menjadi salah satu target utama penangkapan di perairan Cirebon khususunya perairan Bondet dan Mundu. Akibat permintaan yang terus meningkat akan menyebabkan aktivitas penangkapan yang terus menerus sehingga populasi kerang darah mulai menurun yang ditunjukan dengan hasil tangkapan yang berukuran semakin kecil. Di samping itu daerah penangkapan semakin jauh dari pantai. Oleh karena itu diperlukan mengenai kajian laju eksploitasi dan keragaan reproduksi yang dapat digunakan sebagai dasar pengelolaan di lokasi tersebut.

Penelitian dilakukan di Perairan Cirebon yang merupakan wilayah penangkapan kerang darah. Lokasi pengambilan contoh dilakukan pada dua lokasi yang berbeda yaitu lokasi pertama di perairan Bondet kedua di perairan Mundu. Penentuan lokasi pengamatan diasumsikan berdasarkan perwakilan daerah penelitian yaitu perairan Bondet mewakili bagian utara perairan Cirebon dan perairan Mundu mewakili bagian selatan perairan Cirebon. Selain itu, kedua lokasi tersebut di pilih karena memiliki tingkat produksi kerang yang tinggi di perairan Cirebon. Penelitian dilakukan pada bulan April-Juni 2011 dengan interval waktu pengambilan contoh satu bulan. Data primer yang di peroleh meliputi panjang cangkang, lebar cangkang, tinggi umboe, tebal, berat total, berat daging, dan berat gonad. Sementara data sekunder meliputi data-data hasil tangkapan dan upaya penangkapan. Pengukuran dan pengamatan aspek reproduksi meliputi rasio kelamin, tingkat kematangan gonad, indeks kematangan gonad dilakukan di laboratorium. Aspek pertumbuhan dan laju eksploitasi dianalisis berdasarkan frekuensi panjang, pendugaan koefisien pertumbuhan (K) dan panjang asimtotik (L∞) menggunakan program ELEFAN I. Laju mortalitas alami (M) diduga dengan rumus empiris Pauly. Laju mortalitas total (Z) diduga dengan rumus Beverthon dan Holt berbasis data panjang cangkang, sedangkan laju mortalitas penangkapan diduga denagn rumus F = Z-M dan laju eksploitasi diduga dengan rumus E =F/Z. Tujan penelitian ini untuk menganalisis laju eksploitasi melalui pendekatan mortalitas alami serta analisis keragaan reproduksi yang meliputi rasio kelamin, tingkat kematangan gonad (TKG), indek kematangan gonad (IKG), perkembangan gonad, dan pengaruh laju eksploitasi terhadap keragaan reproduksi.

Jumlah kerang darah yang tertangkap selama penelitian sejak bulan April hingga bulan Juni 2011 berjumlah 246 ekor yang terdiri dari 178 ekor di perairan Bondet dan 68 ekor diperairan Mundu dengan kisaran panjang 21,30-46,76 mm. Berdasarkan selang kelas bahwa ukuran terkecil ditemukan di perairan Mundu yaitu 21,30 mm dan ukuran terbesar ditemukan di perairan Bondet yaitu 46,60 mm. Laju eksploitasi kerang darah diperairan Bondet sebesar 63,98% dari potensi lestarinya

iv

optimum, dimana Eoptimum>50%. Jika dibandingkan dengan kedua lokasi tersebut

laju eksploitasi diperairan Mundu lebih besar dari pada Bondet. Berdasarkan uji Chi-

square rasio kelamin antara kerang darah jantan dan betina pada kedua lokasi penelitian berada dalam kondisi seimbang (X2hit< X2tab (df-1))dari pola(1:1) atau rasio kelamin seimbang. Jika dilihat berdasarkan pengamatan rasio kelamin tidak terlalu jauh perbedaannya antara kelamin jantan dan betina, namun pada pengamatan pada bulan Juni diperairan Mundu terjadi perbedaan yang sangat signifikan (0,29:1), sehingga kondisi ini berada dalam kondisi tidak seimbang. Proses pemijahan kerang darah berlangsung terus menerus sepanjang tahun atau dapat menunjukan terjadinnya pematangan gonad secara perlahan-lahan dan tidak serentak dari stadia belum matang ke stadia matang. Berdasarkan tingkat kematangan gonad dan indeks kematangan gonad, diduga waktu puncak pemijahan kerang darah baik jantan maupun betina di perairan Bondet terjadi pada bulan Juni, sedangkan pada perairan Mundu terjadi pada bulan April. Berdasarkan pengamatan ukuran pertama kali matang gonad pada perairan Bondet untuk kerang darah jantan dengan panjang cangkang sebesar 27,20 mm sedangkan kerang darah betina ukuran panjang cangkang (30,50 mm) dan pada perairan Mundu untuk kerang jantan ukuran panjang cangkang sebesar (29,50 mm), sedangkan pada kerang darah betina ukuran panjang cangkang (22,30 mm), hal ini menunjukan bahwa di perairan Mundu lebih cepat matang gonad. Berdasarkan jenis kelamin, pada perairan Bondet kerang darah jantan lebih awal matang gond dari pada kerang betina, sedangkan pada perairan Mundu kematangan gonad lebih awal ditemukan pada kerang darah betina. Berdasarkan nilai IKG kerang darah jantan maupun betina tertinggi di perairan Bondet daripada perairan Mundu. Nilai IKG di perairan Bondet kerang darah jantan tertinggi dibulan April dan Betina terjadi dibulan Juni, sedangkan pada perairan Mundu baik kerang darah jantan mapun betina tertinggi di bulan April.. Tingkat eksploitasi yang tinggi menyebabkan ukuran kerang menjadi kecil, komposisi kerang darah jantan dan betina tidak seimbang, kematangan gonad yang lebih awal, dan ukuran gonad yang kecil.

Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa stok kerang darah di dua lokasi tersebut mengalami tangkapan lebih (overfishing) sehingga upaya yang mungkin dilakukan adalah pembatasan jumlah tangkapan, pembatasan ukuran tangkap, dan penutupan musim penangkapan, sehingga tercapai pemanfaatan yang optimum dan berkelanjutan. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah perluh penelitian lebih lanjut mengenai aspek reproduksi kerang darah lainnya seperti fekunditas dan diameter telur. Perlu dilakukan penelitian mengenai habitat dan kebiasaan makan. Sampel yang diambil sebaiknya mewakili setiap musim penangkapan sehingga informasi yang diperoleh dapat lebih menyeluruh.

v

DAN MUNDU, CIREBON, JAWA BARAT

NUROHMAN C24070018

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Perikanan pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

DEPARTEMEN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

vi

Judul Penelitian : Laju Eksploitasi dan Keragaan Reproduksi Kerang Darah (Anadara granosa) di Perairan Bondet dan Mundu, Cirebon, Jawa Barat

Nama Mahasiswa : Nurohman

NIM : C24070018

Program Studi : Manajemen Sumberdaya Perairan

Menyetujui Komisi Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Ir. Isdradjad Setyobudiandi, M.Sc Ir. Nurlisa A.Butet, M.Sc

NIP. 19580705 198504 1001 NIP. 19651208 199011 2 001

Mengetahui:

Ketua Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan

Dr. Ir. Yusli Wardiatno, M.Sc. NIP. 19660728 199103 1 002

vii

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Laju Eksploitasi dan Keragaan Reproduksi Kerang Darah (Anadara granosa) di Perairan Bondet dan Mundu, Cirebon, Jawa Barat; disusun berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan pada April-Juni 2011. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

Pada kesempatan ini tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dr. Ir. Isdradjad Setyobudiandi, M.Sc selaku ketua komisi pembimbing dan Ir. Nurlisa A.Butet, M.Sc selaku pembimbing II serta Ir. Agustinus M.Samosir, M.Phil selaku Komisi Pendidikan S1 atas bimbingan dan arahanya yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis juga menyadari masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengaharapkan saran dan kritik guna kemajuan penulis dimasa mendatang. Semoga penyusunan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak.

Bogor, Maret 2012

viii

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Isdradjad Setyobudiandi, M.Sc selaku dosen pembimbing I dan Ibu Ir. Nurlisa A, Butet, M.Sc selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan, serta saran dalam pelaksanaan penelitian dan penyusunan skripsi.

2. Ibu Dr. Ir. Yunizar Ernawati, MS selaku dosen penguji tamu atas saran, nasehat dan perbaikan yang diberikan.

3. Bapak Dr. Ir. Yonvitner, M.Si selaku ketua komisi pendidikan atas saran, nasehat, serta perbaikan yang diberikan.

4. Bapak Dr.Ir Luky Adrianto, M.Sc selaku dosen pembimbing akademik atas saran dan nasehat yang diberikan.

5. Staf Laboratorium Proling (Ibu Ana, Ibu Wulan, K Budi, K Farida, dan Mas adon) yang telah banyak membantu selama penelitian.

6. Staf Laboratorium PAU (Ibu Wahyu, Bapak Dedi, Bapak Heri) yang telah banyak membantu selama proses analisis sampel.

7. Seluruh staf Tata Usaha MSP (Mbak Widar dan Mbak Maria) yang telah membantu memperlancar proses penelitian serta penulisan skripsi ini.

8. Bapak Ir. Zairion selaku dosen Sumberdaya Perikanan yang telah memberikan nasehat, bimbingan, masukan, dan saran selama penyelesaian skripsi ini. 9. Keluarga tercinta; Papa Akida, Mama Dasmi, Mba Atmi, Mas Sunadi, Mba

Keni, Mba Andini, Ahmad Budianto, dan Nurhalima) atas motivasi dan dukungan.

10. Seluruh warga kampung Bondet dan Mundu Khususnya keluarga Bapak Nurita dan keluarga Ibu Titin atas dukungan dan bantuannya selama melaksanakan penelitian.

11. Sahabat-sahabatku MSP 44, sahabat-sahabat yang ada di Kontrakan DR 9 terutama Ary, Agus, Nunu, Martin, Dede, Nto, Ica, Armaya, dan Zulmi serta pihak -pihak lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penulis baik secara langsung maupun tidak langsung.

ix

Penulis dilahirkan di Cirebon pada tanggal 4 April 1988 yang merupakan anak ke-5 dari tujuh orang bersaudara dari pasangan Bapak Akida dan Ibu Dasmi. Pendidikan formal penulis dimulai di TK Islam Pelita Ibu Cirebon (1994), SD Negeri Majasem II Cirebon (2000). Setelah menyelesaikan pendidikan dasar penulis melanjutkan pendidikan di SLTP Negeri 17 Cirebon (2004), dan menempuh pendidikan menengah atas di SMA Mandiri Cirebon (2007). Pada tahun 2007 penulis diterima di Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk IPB). Setelah melewati tahap Tingkat Persiapan Bersama selama 1 tahun, penulis diterima di Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

Selama mengikuti perkuliahan penulis aktif mengikuti kegiatan Himpunan Mahasiswa Manajemen Sumberdaya Perairan (HIMASPER), staf divisi eksternal Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM)

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana, penulis menyusun

skripsi dengan judul “Laju Eksploitasi dan Keragaan Reproduksi Kerang darah

x

Halaman

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR. ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN.. ... xiv

1. PENDAHULUAN ... 1 1.1. Latar Belakang ... 1 1.2. Rumusan Masalah ... 2 1.3. Tujuan ... ... 3 1.4. Manfaat ... ... 3 2. TINJAUAN PUSTAKA ... 4 2.1. Klasifikasi dan Morfologi Kerang Darah (Anadara granosa)... 4

2.2. Alat Tangkap... 7 2.3. Aspek Reproduksi Kerang Darah ... 8

2.3.1. Rasio kelamin ... 9 2.3.2. Tingkat kematangan gonad (TKG) ... 10 2.3.3. Indeks kematangan gonad (IKG) .. ... 11 2.4. Aspek Eksploitasi dan Reproduksi... ... 12

3. METODE PENELITIAN ... 13 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 13 3.2. Bahan dan Peralatan... 14 3.3. Metode Kerja... ... 14 3.3.1. Prosedur kerja di lapangan ... 14 3.3.2. Prosedur kerja di laboratorium.. ... 15 3.3.2.1. Pengukuran panjang-berat dan pengamatan TKG... 15 3.3.2.2. Pembuatan preparat histologis gonad... ... 16 3.4. Pengumpulan Data Sekunder... ... ... 17 3.5. Analisis Data ... 17 3.5.1. Sebaran frekuensi panjang... ... 17 3.5.2. Tingkat eksploitasi sumberdaya kerang darah.. ... 17 3.5.3. Aspek reproduksi kerang darah.. ... 19 3.5.3.1. Rasio kelamin ... 19 3.5.3.2. Tingkat kematangan gonad (TKG)... 20 3.5.3.3. Indeks kematangan gonad (IKG) ... 21

4.HASIL DAN PEMBAHASAN... ... 22 4.1. Kondisi Umum Lokasi Penelitian.. ... 22 4.1.1. Perairan Bondet... ... 22 4.1.2. Perairan Mundu.. ... 24

xi

4.4. Aspek Reproduksi.. ... 30 4.4.1. Rasio kelamin.. ... 30 4.4.2. Tingkat kematangan gonad (TKG).. ... 33 4.4.3. Indeks kematangan gonad (IKG). ... 46 4.5. Implementasi Untuk Pengelolaan Perikanan.. ... 49

5. KESIMPULAN DAN SARAN.. ... 51 5.1. Kesimpulan.. ... 51 5.2. Saran... 51

Dokumen terkait