• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTUMBUHAN DAN PEMBUNGAAN BUNGA POTONG GERBERA (Gerbera jamesonii) var. RED RUBY

(Effectiveness Test Addition Some Types of Organic Fertilizers on Growth and Flowering of Gerbera (Gerbera

jamesonii) Cut Flower

var. Red Ruby)

Hilaria Primapuspita1 dan Nurhayati Ansori Mattjik2

1

Mahasiswa Departemen Agronomi dan Hortikultura IPB

2

Staf Pengajar Departemen Agronomi dan Hortikultura IPB

Abstract

The research aimed to study the effectiveness of addition some types of organic fertilizers on growth and flowering of Gerbera (Gerbera jamesonii) cut flower var. Red Ruby. This research was conducted from March 2010 to December 2010 at Balai Penelitian Tanaman Hias (BALITHI) Segunung, West Java. This research was used single factor treatment that arranged in randomized block design enviroment. Organic fertilizers was used consist of three types (chicken manure, goat manure, and green manure). The treatments were administered in the form of top soil volume ratio with certain type of organic fertilizers. The result showed that addition some type of organic fertilizers are not significantly affected to some variable (the number of sucker, the lenght and width of leaves, leaf dry weight, the number of flower, stalk flower diameter, vase life of flower). The addition of green manure with volume ratio of 1:1 and 1:3 increases the amount of leaf growth. The addition of chicken manure with volume ratio of 1:2 increases flower diameter while long stalk flower increased by addition chicken manure at volume ratio of 1:1. Treament with addition goat manure at volume ratio 1:1 showed the fastest of initiation time in flowering.

RINGKASAN

HILARIA PRIMAPUSPITA. Uji Efektivitas Penambahan Beberapa Jenis Pupuk Organik terhadap Pertumbuhan dan Pembungaan Bunga Potong Gerbera (Gerbera jamesonii) var. Red Ruby. (Dibimbing oleh NURHAYATI A. MATTJIK).

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari keefektifan penambahan beberapa jenis pupuk organik terhadap pertumbuhan dan pembungaan bunga potong gerbera (Gerbera jamesonii) var. Red Ruby. Penelitian dilaksanakan di Balai Penelitian Tanaman Hias (BALITHI) Segunung, Jawa Barat pada bulan Maret hingga Desember 2010. Perlakuan menggunakan pupuk organik yang terdiri dari 3 jenis yaitu pupuk kandang ayam, pupuk kandang kambing, dan pupuk hijau (humus bambu). Perlakuan yang diberikan berupa perbandingan volume top soil dengan jenis pupuk organik tertentu.Percobaan ini terdiri dari 10 perlakuan yaitu P0, PH1, PH2, PH3, PK1, PK2, PK3, PA1, PA2, PA3. Percobaan menggunakan rancangan perlakuan faktor tunggal disusun dalam rancangan lingkungan acak kelompok.

Pengamatan variabel vegetatif menunjukkan bahwa perlakuan penambahan pupuk organik tidak menunjukkan perbedaan yang nyata pada variabel jumlah anakan yang muncul, panjang dan lebar daun, bobot kering daun. Penambahan pupuk hijau dengan perbandingan volume 1:1 dan 1:3 meningkatkan pertumbuhan jumlah daun. Pengamatan variabel generatif menunjukkan bahwa penambahan pupuk kandang ayam dengan perbandingan volume 1:2 meningkatkan diameter bunga sedangkan panjang tangkai bunga dapat meningkat dengan penambahan pupuk kandang ayam pada perbandingan volume 1:1. Perlakuan dengan penambahan pupuk kandang kambing pada perbandingan volume 1:1 menunjukkan waktu muncul kuncup bunga tercepat. Perlakuan penambahan pupuk organik tidak menunjukkan perbedaan yang nyata pada variabel jumlah bunga, diameter tangkai bunga, masa segar bunga.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Industri hortikultura khususnya sub sektor florikultura telah menjadi pusat perhatian dalam dunia pertanian dalam beberapa tahun terakhir ini. Potensi industri florikultura untuk dikembangkan di Indonesia sangat besar. Hal ini ditunjang oleh berbagai hal seperti kondisi iklim, kesuburan tanah dan terutama keanekaragaman plasma nutfah tanaman hias yang ada di Indonesia. Faktor lain yang mempengaruhi besarnya potensi industri florikultura di Indonesia adalah besarnya permintaan tanaman hias terutama untuk pasar Indonesia.

Florikultura merupakan salah satu komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomi cukup tinggi dan telah diusahakan secara komersial sejak lama dalam upaya memenuhi permintaan yang semakin meningkat. Permintaan nasional akan tanaman hias meningkat 15-20% setiap tahunnya (Asian Development Bank, 2006). Kebutuhan pasar dalam negeri Indonesia untuk bunga potong cukup tinggi, termasuk untuk konsumsi hotel, rumah sakit, rumah makan, mall dan sebagainya belum terpenuhi (Dwiatmini et al, 1994). Permintaan bunga potong juga semakin meningkat pada saat menjelang Idul Fitri, Hari Natal, Tahun Baru, dan hari-hari besar lainnya (Effendie, 1994).

Permintaan yang meningkat ini sejalan dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat (Ashari, 1995) dan memberi peluang besar untuk pengembangan usaha tani dan pemasaran tanaman hias terutama bunga potong. Potensi bunga potong di Indonesia yang besar membuka peluang untuk melakukan ekspor. Beberapa jenis bunga potong yang paling banyak dibutuhkan antara lain krisan, mawar, sedap malam, melati, anggrek, gerbera. Salah satu jenis bunga potong yang paling banyak dibutuhkan adalah tanaman bunga gerbera

(Gerbera jamesonii) merupakan komoditas bunga potong yang berpotensi tinggi.

Data produksi bunga potong gerbera menurut Direktorat Jenderal Hortikultura pada tahun 2007 dari luasan panen sebesar 149.571 m2, produksi bunga potong gerbera mencapai 4.931.441 tangkai. Bunga potong gerbera menduduki peringkat ke-6 produksi tertinggi tanaman hias yang paling banyak

dibutuhkan berdasarkan data produksi tanaman hias di Indonesia (Tabel 1) dan terus meningkat setiap tahunnya.

Tabel 1. Data Produksi Tanaman Hias di Indonesia Bunga Potong Tahun 2006 2007 2008 2009 2010 Krisan (Tangkai) 63.716.256 66.979.260 99.158.942 107.847.072 120.485.784 Mawar (Tangkai) 40.394.027 59.492.699 39.131.603 60.191.362 82.643.413 Sedap Malam (Tangkai) 30.373.679 21.687.493 25.180.043 51.047.807 59.340.715 Melati (Kg) 24.795.995 15.775.751 20.357.698 28.307.326 21.977.417 Anggrek (Tangkai) 10.703.444 9.484.393 15.430.040 16.205.949 16.897.181 Gerbera (Tangkai) 4.874.098 4.931.441 4.103.560 5.185.586 9.863.849

Sumber : Badan Pusat Statistik, 2010

Peningkatan produksi ini menunjukkan bahwa konsumsi terhadap bunga potong gerbera semakin meningkat. Permintaan bunga potong gerbera sepanjang tahun setiap bulannya cukup fluktuatif tergantung pada permintaan. Sentra penanaman bunga potong tanaman gerbera di Indonesia yaitu di daerah Kaban Jahe, Simpang Empat (Brastagi, Sumatra Utara), Cipanas, Lembang, Sukabumi (Jawa Barat), Bandungan (Jawa Tengah), Batu dan Pujon (Malang, Jawa Timur). Sentra tanaman gerbera di dunia adalah negara Belanda dan Thailand (Manu, 2007).

Kualitas dan mutu bunga adalah faktor yang memengaruhi harga jual bunga potong. Beberapa kasus menyatakan bahwa bunga potong yang dihasilkan oleh petani tradisional di Indonesia bermutu rendah. Hal ini berdampak pada harga jual bunga yang rendah dan tidak dapat menutupi biaya produksi yang dikeluarkan. Akibat dari hal tersebut banyak petani bunga potong yang mengalihkan usahanya di bidang lain. Bunga potong dari Indonesia dapat bersaing di pasar global apabila kuantitas dan kualitasnya dijaga dan ditingkatkan.

Salah satu usaha untuk meningkatkan produksi bunga baik kuantitas dan kualitasnya adalah dengan meningkatkan kesuburan tanah. Kesuburan tanah erat kaitannya dengan ketersediaan unsur hara yang diperlukan tanaman. Ketersediaan unsur hara bagi tanaman ditentukan oleh faktor-faktor yang mempengaruhi

kemampuan tanaman menyerap unsur hara yang disediakan oleh tanah (Leiwakabessy, 1988).

Tanaman bunga gerbera menyukai tanah yang kaya akan bahan organik (Bird, 1994) dan membutuhkan unsur hara dalam jumlah yang cukup tinggi. Unsur-unsur hara yang terkandung dalam tanah kadang kala tidak mencukupi kebutuhan tanaman, sehingga diperlukan tambahan unsur hara yang berasal dari pupuk. Pupuk merupakan bahan yang diberikan ke dalam tanah baik organik maupun anorganik yang bertujuan untuk mengganti unsur hara yang hilang dari dalam tanah dan meningkatkan produksi tanaman dalam keadaan faktor lingkungan yang baik (Sutedjo, 1987).

Penambahan pupuk organik menurut Hadisuwito (2007) memiliki beberapa keunggulan yaitu pupuk organik mengandung unsur hara makro dan mikro yang lengkap tetapi jumlahnya sedikit, dapat memperbaiki struktur tanah, daya simpan air yang tinggi, beberapa tanaman yang dipupuk dengan pupuk organik lebih tahan penyakit, dapat meningkatkan aktivitas mikroorganisme tanah yang menguntungkan dan memiliki residual effect yang positif sehingga tanaman yang ditanam pada musim berikutnya tetap bagus pertumbuhan dan produktivitasnya. Peranan penambahan pupuk organik seperti yang sudah disampaikan diatas diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pemupukan terhadap pertumbuhan dan pembungaan bunga potong Gerbera.

Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah mempelajari keefektifan penambahan beberapa jenis pupuk organik terhadap pertumbuhan dan pembungaan bunga potong gerbera (Gerbera jamesonii) var Red Ruby.

Hipotesis

Hipotesis dari penelitian ini adalah

1. Penambahan jenis pupuk organik tertentu diduga akan meningkatkan pertumbuhan dan pembungaan bunga potong gerbera (Gerbera jamesonii) var. Red Ruby.

2. Penggunaan perbandingan volume pupuk organik tertentu akan meningkatkan pertumbuhan dan pembungaan bunga potong gerbera (Gerbera jamesonii) var. Red Ruby.

Dokumen terkait