DAFTAR PUSTAKA
Budihardjo, E. 1997. Tata Ruang Perkotaan. Bandung : Penerbit Alumni. Hal 32.
Catanese, A. J. Dan J.C. Snyder. 1996. Perencanaan Kota. Jakarta : Erlangga. 452 hal.
Gold, S. M. 1980. Recreation Planning and Design. New York : McGraw-Hill Book Company. 332p.
Joga, N. Membangun Kota (Sungai) Ramah Air. www.kompas.com(15 November 2010). Hal 1
Noviansyah, D. 2009. Pemukiman Masyarakat Berpenghasilan Rendah di Indonesia. http://dhenov.blogspot.com (15 November 2010). Hal 1
Nurisjah, S. 2004. Aspek Hidrologis dalam Analisis Tapak. Bogor : Program Studi Arsitektur Lanskap, Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor (Tidak dipublikasikan). 45 hal.
Nurisjah, S dan Pramukanto, Q. 1995. Penuntun Praktikum Perencanaan Lanskap. Bogor : Program Studi Arsitektur Pertamanan, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor (tidak dipublikasikan). Hal 15.
Nurisjah, S dan Pramukanto, Q. 2008. Penuntun Praktikum M.K. Perencanaan Lanskap (ARL 410). Bogor : Departemen Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor (tidak dipublikasikan). Hal 1-3.
Savitri, A. 2009. Indahnya hunian di tepi sungai Venice. Citarum dan Cikapundung ?. anisavitri.wordpress.com (15 November 2010). Hal 1.
Simonds, J.O. dan B.W. Starke. 2006. Landscape Architecture: A Manual of Environtmental Planning and Design. New York : McGrawHill-Book Company. 396 p.
Soehoed, A.R. 2004. Tata Air Jabodetabek, Seratus Tahun dari Bandjir Kanaal hingga Ciliwung Floodway. Jakarta : PT Penerbit Djambatan. Hal 61-161.
Sosrodarsono, S dan M. Tominaga. 1994. Perbaikan dan Pengaturan Sungai, Cetakan ke-2. Jakarta : Pradnya Paramita. Hal 25.
Susanto, D. 2010. Kehidupan Tepi Sungai. http://dennymedia.wordpress.com (15 November 2010). Hal 1
Tambunan, M.P. dan Rudy, P.T. 2004. Lingkungan Fisik Sumberdaya Air di Wilayah Banjir Kanal Timur. Departemen Geografi- Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam – Universitas Indonesia. www.ui.ac.id (8 April 2011) Hal 1-9.
Wikantiyoso.2009. Pemanfaatan dan Perancangan Kawasan Tepi Air Sungai Terpadu dan Berkelanjutan. http://respati.ucoz.com (12 Oktober 2010). Hal 1.
Yoga, N. 2008. Kota Yang Menghidupkan Air. www.ahmadtaufik.com(15 November 2010). Hal 1
LAMPIRAN Lampiran 1. Jembatan di Kanal Banjir Timur Jakarta
Sumber : Dinas Pertamanan dan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta, 2010
No. Nama Jembatan
1 Jl. IPN KBT - 366 Jak - Tim
2 Jl. Perintis KBT - 344 Jak - Tim
3 Jl. Perumahan Cipinang KBT - 335 Jak - Tim
4 Jl. Pahlawan Revolusi KBT - 317 Jak - Tim
5 Jl. Bambu Duri (Sutet) KBT - 309 Jak - Tim
6 Jl. Terusan Wijayakusumah KBT - 304 Jak - Tim
7 Jl. Sawah Barat KBT - 290 Jak - Tim
8 Jl. Duren Sawit KBT - 278 Jak - Tim
9 Jl. IKIP KBT - 271 Jak - Tim
10 Jl. Raden Intan KBT - 260 Jak - Tim
11 Jl. Malaka IV KBT - 238 Jak - Tim
12 Jl. H. Miran KBT - 229 Jak - Tim
13 Jl. Robusta KBT - 212 Jak - Tim
14 Jl. Ngurah Rai KBT - 190 Jak - Tim
15 Jl. Kereta Api KBT - 187 Jak - Tim
16 Arteri Selatan Cacing KBT - 174 Jak - Tim
17 Cacing Outer Ring Road KBT - 172 Jak - Tim
18 Arteri Utara Cacing KBT - 171 Jak - Tim
19 Gudang Peluru KBT - 161 Jak - Tim
20 Jl. Bojong Rengkong KBT - 155 Jak - Tim
21 Jl. Rawa Bebek KBT - 143 Jak - Tim
22 Bekasi Raya KBT - 117 Jak - Tim
23 Rorotan KBT - 075 Jak - Ut
24 Karang Tengah KBT - 058 Jak - Ut
25 Segara Makmur KBT - 019 Jak - Ut
Lampiran 2. Inventaris RTH Kanal Banjir Timur
Sumber : Dinas Pertamanan dan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta, 2010
Waduk Cipinang - Jemb. Pembina Tanjung
(KBT 367 - KBT 352) Bintaro
Jemb. Pembina - Jemb. Cipinang Dadap Merah
(KBT 352 - KBT 334) Glodogan
Trembesi Jemb.Cipinang - Jemb. Pahlawan Revolusi
(KBT 334 - KBT 319) Bintaro
Jemb. Pahlawan Revolusi - Jemb. Wijaya Kusuma Dadap Merah
(KBT 319 - KBT 302) Trembesi
Jemb. Wijaya Kusuma - Jemb. Duren Sawit Glodogan
(KBT 302 - KBT 278)
Bintaro
Jemb. Duren Sawit - Jemb. Raden Intan Tanjung
(KBT 278 - KBT 259) Mahoni
Glodogan
6 Jemb. H. Miran (KBT 230) - KBT 226 31
7 KBT 226 - Jemb. Robusta (KBT 210) 265
Jemb. Robusta - Jemb. Ngurah Rai (KBT 210 - KBT 190)
Jemb. Ngurah Rai - Jemb. Tol Cacing (KBT 190 - KBT 175)
Tol Cacing - Jemb. Bojong Rengkong (KBT 175 - KBT 154)
11 Jemb. Bojong Rengkong (KBT 154) - KBT 140 322
Bintaro Trembesi Jemb. Irigasi Bekasi Tengah - Jembatan Rorotan Tanjung
(KBT 112 - KBT 78) Mahoni
Jemb. Rorotan - Jemb. Karang Tengah Glodogan
(KBT 78 - KBT 55)
Jemb. Karang Tengah - Jemb. Segara Makmur (KBT 55 - KBT 19)
Jemb. Segara Makmur - Titik Nol Laut Bintaro
(KBT 19 - KBT 0) Sukun Total 7.941 56.265 13 14 15 16 4 5 8 9 10 12 3 586 17.911 8.465 307 353 Lokasi No. Jumlah Pohon 1 2 317 394 Trembesi Trembesi Luasan Rumput (m2) Jenis Pohon 17.089 5.300 7.500
KBT 140 - Jemb. Irigasi Bekasi Tengah (KBT 112) 0 462 527 228 713 1.135 583 1.718
Lampiran 3. Laporan Kegiatan Penanaman Pohon Kawasan Kanal Banjir Timur
Sumber : Dinas Pertamanan dan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta, 2010
Trembesi 100 pohon Tanjung 100 pohon Gldg. Tiang 500 pohon Tanjung 500 pohon JUMLAH 1750 pohon Flamboyan Tanjung Trembesi 300 pohon 150 pohon 50 pohon Jemb. Duren Sawit -
R. Inten Jemb. Rorotan Duren Sawit Cakung Timur - Cakung Barat Wilayah KBT, Kel. Pulogebang PKPU Jasa Raharja Kementrian PU Jasa Raharja KODIM Jakarta Timur 11 Nopember 2010 25 Nopember 2010 1 Desember 2010 20 Desember 2010 21 Desember 2010 2 3 4 5 6
Jenis Pohon Jumlah
Mahoni 50 pohon 1 17 Oktober 2010 Komunitas
Jemb. Duren Sawit - R. Inten
No. Tanggal Instansi
Lampiran 4. Kuisioner
DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011
KUISIONER PENELITIAN
Judul Penelitian : Perencanaan Lanskap Bantaran Kanal Banjir Timur, Jakarta
Nama Peneliti : Kharisma Cipta Arifin
NIM : A44070001
Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Siti Nurisjah, MSLA
Jumlah Responden : 35 orang dari masyarakat sekitar kanal (5 orang per-segmen) IDENTITAS RESPONDEN NAMA : ALAMAT : GOLONGAN : a. Anak-anak b. Remaja c. Dewasa d. Orang Tua
JENIS KELAMIN : a. Laki-laki b. Perempuan PENDIDIKAN : a. Tidak b. Rendah c. Menengah d. Tinggi PENDAPATAN : a. Tidak b. 0 - 500rb /bulan c. 500 rb - 1 juta /bulan d. 1 - 3 juta /bulan e. > 3 juta /bulan
KEINGINAN RESPONDEN TERHADAP PEMANFAATAN BANTARAN KANAL BANJIR TIMUR
BAGIAN A (Jawaban Boleh Lebih dari Satu) 1. Waktu pemanfaatan yang diinginkan:
a. Pagi b. Siang c. Sore
2. Aktivitas yang ingin dilakukan di kawasan ini : a. Jogging b. Bersepeda c. Duduk-duduk d. Makan-makan e. Bermain f. Foto-foto g. Berjalan-jalan h. Bersantai i. Menikmati pemandangan j. Lainnya…
BAGIAN B (Pilih jawaban yang paling sesuai) 3. Fasilitas yang diinginkan :
a. Rekreasi : …
b. Kios-kios kecil
c. Rekreasi dan kios-kios kecil
d. Lainnya : …
4. Akses masuk ke tapak : a. Terbuka untuk publik b. Semi terbuka
c. Tertutup (dikelola oleh lembaga tertentu)
5. Perlukah penghijauan/penanaman di kawasan ini? a. Perlu, bila ada jenis tanaman yang diinginkan …
b. Kurang Perlu c. Tidak Perlu
6. Menurut anda, tepi bantaran Kanal Banjir Timur ini perlu dipagar atau tidak ? a. Perlu
b. Kurang Perlu c. Tidak Perlu
BAGIAN C
7. Harapan (Kaitannya dengan pengembangan kawasan bantaran sebagai kawasan rekreasi) :
KHARISMA CIPTA ARIFIN. A44070001. Perencanaan Lanskap Rekreasi di Bantaran Kanal Banjir Timur, Jakarta. Dibimbing oleh Dr. Ir. SITI NURISJAH, MSLA.
Keterbatasan lahan untuk rekreasi dan pentingnya untuk meningkatkan kualitas lingkungan telah menjadi permasalahan di perkotaan. Di Jakarta, ada lahan bantaran Kanal Banjir Timur (KBT) yang dapat dimanfaatkan. Namun, saat ini pemanfaatan bantaran KBT belumlah optimal, maka perlu ada pemanfaatan dengan fungsi tambahan rekreasi.
Penelitian ini adalah tentang pemanfaatan lanskap bantaran KBT untuk menjadi suatu lanskap ruang terbuka rekreatif yang juga berfungsi sebagai penyangga kanal. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk menata lanskap bantaran Kanal Banjir Timur guna meningkatkan kualitas fungsional kanal, meningkatkan keindahan dan kenyamanan kota, serta menambah areal rekreasi warga kota. Perencanaan lanskap ini menggunakan tiga parameter, yaitu : 1) Peraturan-peraturan pemerintah, 2) Keinginan masyarakat, dan 3) Kondisi fisik kawasan. Penelitian menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif secara spasial.
Perencanaan lanskap berlokasi di bantaran Kanal Banjir Timur (KBT) yang terletak di Jakarta Timur sampai ke Jakarta Utara, Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dengan panjang total 23,5 Km dan lebar penyangga yang akan direncanakan adalah 50 m dan luas + 235 Ha.
Untuk efisiensi dan memudahkan pengamatan, kawasan Kanal Banjir Timur dibagi menjadi tujuh segmen dengan grid yang berukuran (4.500 x 3000) m dan untuk masyarakat calon pemakai tapak adalah masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran KBT dan pemakai lainnya yang diperkirakan akan mengunjungi tapak. Responden yang dipilih adalah orang yang sedang berada pada tapak dan di sekitarnya. Jumlah responden yang diamati adalah 35 orang.
mengakomodasi kepentingan masyarakat yang sesuai dengan lingkungan perkotaan, juga berfungsi sebagai tempat berkumpulnya masyarakat kota. Ruang terbuka yang direncanakan diharapkan dapat menciptakan harmoni tata lingkungan perkotaan sehingga memberikan unsur keindahan dan memberikan ruang gerak bagi segenap masyarakat yang memerlukannya.
Dari draft RTRW DKI Jakarta (2011-2030), dapat diketahui pada bantaran KBT terdapat empat bentuk tata guna lahan yaitu (1) pemukiman, (2) perkantoran, perdagangan dan jasa (3) industri dan pergudangan, dan (4) RTH budidaya. Selain itu dari draft RTRW tersebut dapat diketahui bahwa RTH di semua segmen direncanakan akan mengalami peningkatan luasan dengan persentase yang berbeda. Hal ini mendukung dalam pengembangan bantaran sebagai fungsi perlindungan kanal dan rekreasi.
Secara umum kondisi bantaran Kanal Banjir Timur terdiri dari 37% Ruang Terbuka Hijau, 56% Ruang Terbuka non-Hijau dan 7% Ruang terbangun dengan batas 50 m dari kanal. Maka kondisi penutupan lahan yang ada saat ini mendukung rencana pemanfaatan bantaran untuk kegiatan rekreasi outdoor. Berdasarkan keinginan masyarakat, peluang rekreasi luar ruang (aktif dan pasif) yang dapat dikembangkan adalah jogging, bersepeda, beristirahat, berkumpul, duduk-duduk, bermain dan lainnya.
Pemanfaatan ruang untuk rekreasi dibagi menjadi beberapa model yang disesuaikan dengan RTRW yang ada, yaitu : 1) Model rekreasi di daerah pemukiman memiliki luasan sekitar 61,1 Ha (26%), dan jenis rekreasi yang dikembangkan adalah rekreasi aktif dan pasif. 2) Model rekreasi di daerah perkantoran, perdagangan dan jasa memiliki luasan sekitar 11,75 Ha (5%), dan jenis rekreasi yang dikembangkan adalah rekreasi pasif (seperti duduk-duduk dan bersantai). 3) Model rekreasi di daerah industri dan pergudangan memiliki luasan sekitar 49,7 Ha (21%), dan model rekreasi yang dikembangkan berupa rekreasi pasif yang dilengkapi penyangga (buffer) alami yang berupa tegakan pohon. 4) Model rekreasi di daerah RTH budidaya memiliki luasan sekitar 112,5 Ha (48%), dan rekreasi yang dikembangkan adalah rekreasi aktif dan pasif, yang dilengkapi
Hasil perencanaan lanskap ini menyimpulkan bahwa bantaran Kanal Banjir Timur cukup potensial untuk dikembangkan sebagai ruang terbuka kota rekreatif. Lanskap bantaran Kanal Banjir Timur direncanakan memiliki empat model ruang terbuka kota rekreatif yang juga berfungsi sebagai penyangga kanal yaitu model rekreasi : 1) pemukiman, 2) perkantoran, perdagangan dan jasa, 3) industri dan pergudangan, serta 4) RTH budidaya.
Tatanan lanskap rekreasi di daerah pemukiman adalah model ruang terbuka yang dilengkapi dengan fasilitas olahraga (jogging track dan lapangan), tempat berkumpul warga (gazebo/saung), taman bermain anak, tempat duduk, dan lainnya. Untuk lanskap rekreasi di daerah perkantoran, perdagangan dan jasa adalah model ruang terbuka berupa blok-blok taman kota, plaza dan tempat untuk duduk-duduk, berkumpul serta beristirahat bagi para pekerja dengan memiliki nilai estetika yang lebih tinggi dibandingkan dengan model lainnya.
Lanskap rekreasi di daerah industri dan pergudangan adalah model berupa tegakan pohon yang ditanam secara masif (jarak tanam yang lebih rapat, sebagai penyangga), yang dilengkapi dengan tempat duduk dibawah pohon sebagai tempat beristirahat bagi para pekerja. Untuk lanskap rekreasi di daerah RTH budidaya adalah model hutan kota (berfungsi sebagai daerah sarana pengimbuh air tanah) yang dilengkapi dengan jogging track, jalur sepeda dan tempat duduk.