HASIL DAN PEMBAHASAN
4. Penduduk dan Pengguna Kawasan Potensial
Jumlah penduduk per kelurahan di Kawasan KBT pada tahun 2004 adalah sebesar 484,248 Jiwa. Jumlah penduduk terbanyak di kawasan ini berada di Kelurahan Cipinang Muara dengan jumlah penduduk 58,962 jiwa. Sedangkan kelurahan yamg terpadat penduduknya adalah Kelurahan Malaka
Jaya, dengan kepadatan penduduk 46,082 jiwa/km2. Uraian rinci mengenai jumlah, kepadatan dan pertumbuhan penduduk per-segmen di kawasan KBT dapat dilihat pada berikut:
Tabel 9. Jumlah dan Kepadatan Penduduk
Sumber : diolah dari UDGL Dinas Tata Ruang Provinsi DKI Jakarta (2010)
Dari Tabel 9 tersebut, terlihat bahwa secara umum dari hulu ke hilir kepadatan penduduk semakin berkurang, selain itu kepadatan penduduk tertinggi ada pada segmen 1 dan 2. Sehingga tingkat kebutuhan ruang terbuka rekreatif di segmen 1 dan 2 akan lebih besar jika dibandingkan dengan segmen lainnya. Hal ini berhubungan dengan potensi pengguna tapak yang berasal dari segmen tersebut. Berdasarkan hasil kuisioner (Lampiran 4), gambaran secara umum keinginan masyarakat terhadap pemanfaatan bantaran KBT dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Bentuk Rekreasi yang Diinginkan Masyarakat
3 Pulo Gebang, Ujung Menteng 48.375 6,86 7.052
4 Ujung Menteng, Cakung Timur 25.268 9,81 2.576
5 Cakung Timur, Rorotan 14.209 4,43 3.207
6 Rorotan, Marunda 36.514 10,64 2.515
7 Marunda 21.106 7,92 1.720
484.248 63,91 7.577
Cipinang Besar, Cipinang Muara, Pondok Bambu, Duren Sawit
Duren Sawit, Pondok Kelapa, Malaka Sari, Malaka Jaya, Pondok Kopi, Pulo Gebang
1 2 129.880 208.896 Jumlah Penduduk (Jiwa) Luas Wilayah (Km2) Kepadatan Penduduk (Jiwa/Km2) Kelurahan Segmen Total 9,52 14,73 13.642 14.181 Aktif Pasif
1 jogging, bermain, bersepeda duduk-duduk, berkumpul, bersantai 2 jogging, bermain, bersepeda duduk-duduk, berkumpul, bersantai 3 jogging, bermain, bersepeda duduk-duduk, berkumpul, bersantai
4 jogging, bermain, bersepeda duduk-duduk, bersantai, berfoto
5 jogging, bermain, bersepeda duduk-duduk, bersantai
6 duduk-duduk, bersantai
7 duduk-duduk, bersantai
Rekreasi yang diinginkan Segmen
Dari Tabel 10 tersebut dapat dilihat bahwa rekreasi aktif diinginkan masyarakat yang berada pada segmen 1 sampai dengan 5, hal ini karena segmen tersebut banyak terdapat pemukiman yang merupakan potensi pengunjung yang akan melakukan rekreasi di daerah tersebut. Sedangkan kegiatan rekreasi pasif diinginkan olah masyarakat pada semua segmen.
Gambar 20. Preferensi Akses untuk Mengunjungi Bantaran (%)
Gambar 21. Preferensi Penggunaan Pagar (%)
Gambar 20 memperlihatkan bahwa masyarakat menginginkan akses yang terbuka untuk mengunjungi bantaran (tapak) sebagai ruang terbuka rekreatif. Selain itu, Gambar 21 menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa perlu adanya penggunaan pagar untuk kepentingan keamanan. Sehingga, akses yang terbuka dan penggunaan pagar dapat diaplikasikan dan disesuaikan pada rencana tapak.
Hasil Analisis
Berdasarkan identifikasi dan analisis, secara umum kondisi bantaran yang ada dapat mendukung perencanaan ruang terbuka rekreatif, namun penataan ruang terbuka pada kawasan Kanal Banjir Timur harus didukung oleh pemenuhan proporsi dan distribusi RTH dengan cara mempertahankan RTH yang telah ada dan menambahkan luasan proporsi RTH sesuai dengan draft RTRW yang ada. Namun, disamping hal itu perlu ada solusi perencanaan lanskap untuk aspek
lainnya agar kondisi bantaran yang ada dapat menjadi lebih baik. Matriks kondisi, analisis dan sintesis untuk perencanaan lanskapnya dapat terlihat pada Tabel 11.
Tabel 11. Matriks Data, Analisis dan Sintesis
Untuk mendukung pemanfaatan bantaran sebagai ruang terbuka rekreatif, maka perlu adanya peningkatan kualitas kondisi bantaran, seperti pada kondisi fisik eksisting yang ada (bagian dari rencana pengembangan untuk mengakomodasi kepentingan rekreasi), antara lain :
a. Tanah, di perkotaan sudah tak asli lagi tetapi sudah tercemar, untuk mengatasinya dalam penataan lanskap bantaran tersebut dapat berupa penambahan bahan organik untuk memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah, namun tanah yang ada masih dapat dimanfaatkan.
b. Penataan landcover diharapkan minimum perubahan, kalaupun ada yang kurang sesuai, maka akan diganti secara bertahap.
c. Topografi relatif datar, oleh karena itu tidak ada masalah erosi.
d. Kondisi iklim Kanal Banjir Timur dapat dikatakan kurang nyaman. Sehingga solusi yang dapat diterapakan untuk meningkatkan kenyamanan di kawasan tersebut adalah dengan menambah tanaman untuk menaungi dan juga sebagai upaya ameliorasi iklim.
No. Data Analisis Sintesis
1 Tata Guna Lahan
Luasan pemukiman eksisting yang ada sebagian besar sudah melebihi draft RTRW, selain itu persentase RTH budidaya pada draft RTRW direncanakan ditambah pada setiap segmennya.
2 Penutupan Lahan
Masih banyak RTH dan Ruang Terbuka non-Hijau yang dapat dikembangkan, namun belum memiliki pola yang jelas.
3 Kualitas Air
Secara umum, kualitas air di Kanal Banjir Timur sudah buruk karena banyaknya sampah yang dibawa outlet
sungai yang masuk ke kanal.
4
Penduduk dan Pengguna Kawasan Potensial
Secara umum, kepadatan penduduk dari hulu ke hilir semakin berkurang. Bentuk aktivitas rekreasi yang diinginkan masyarakat berupa rekreasi aktif dan pasif.
Bantaran dikembangkan sebagai ruang terbuka rekreatif dan dapat melindungi fungsi kanal, dimana model rekreasi yang direncanakan disesuaikan dengan tata guna lahan pada draft RTRW, dengan memanfaatkan RTH yang sudah ada, dan juga perlu adanya perlindungan (buffer) dari outlet sungai yang masuk ke kanal.
Selain itu model rekreasi yang diterapkan mengakomodasi aktivitas rekreasi yang diinginkan masyarakat.
= Zona Model Rekreasi – Pemukiman
e. Air merupakan sumberdaya yang harus dijaga dengan baik, oleh karena itu perlu ada perlindungan (buffer) di daerah pinggiran sebelum air masuk ke kanal. Pada bagian tertentu diberi tanaman, dalam hal ini tanaman hanyalah sebagai elemen pendukung rekreasi.
Sintesis
Berdasarkan kondisi Tata Guna Lahan dan Keinginan Masyarakat yang ada, maka dapat dibuat pengembangan zonasi bantaran yang dapat dilihat Tabel 12.
Tabel 12. Pengembangan Zonasi Bantaran
Keterangan :
Dari matriks Tabel 13 tersebut, maka dapat dilihat pada perencanaan lanskapnya akan didapat empat model yang berbeda untuk masing-masing penggunaan lahannya. Pengembangan bantaran didasarkan atas pemanfaatan RTH yang sudah ada dan setiap segmen yang disesuaikan dengan draft RTRW yang ada. Adapun pengembangan modelnya disesuaikan dengan bentuk penggunaan lahan yang ada disepanjang bantaran Kanal Banjir Timur tersebut dengan mengacu pada matriks pengembangan zonasi bantaran (kegiatan rekreasi aktif atau pasif). Lebar bantaran yang ingin dikembangkan yaitu antara 15-40 meter (disesuaikan dengan ketersediaan lahan di lokasi tersebut). Model pengembangan lanskap bantaran dapat terlihat pada Tabel 13. Sedangkan Rencana Blok disajikan pada Gambar 22.
= Zona Model Rekreasi – Perkantoran, Perdagangan dan Jasa = Zona Model Rekreasi – Industri dan Pergudangan
= Zona Model Rekreasi – RTH Budidaya Pemukiman
Perkantoran, Perdagangan dan Jasa Industri dan Pergudangan
RTH Budidaya
Keinginan Masyarakat Rekreasi Aktif Rekreasi Pasif Tata Guna Lahan Zonasi x x x x x x
46
Kawasan Segmen Konsep Perencanaan Eksisting Penerapan Total Kanal
Pemukiman 1,2,3,4,5
Pemukiman yang memiliki taman dan tegakan pohon sebagai tempat untuk interaksi sosial, beristirahat dan kegiatan lainnya
Belum adanya pemanfaatan ruang terbuka untuk tempat berkumpul yang bersifat rekreatif, hanya ada
jalur hijau dan jogging track
Pemanfaatan ruang terbuka rekreatif pada daerah yang potensial pengunjung
Perkantoran, Perdagangan dan
Jasa 2,3
Kawasan ini diharapkan memiliki ruang terbuka yang estetis untuk menyegarkan aktivitas kerja yang padat
Banyak lahan kosong yang belum dimanfaatkan, tapi sudah ada beberapa jalur hijau
Mengoptimalkan lahan kosong yang ada, misalkan dengan taman-taman yang indah untuk
menghilangkan kejenuhan para pekerja
Industri dan Pergudangan 3,5,6,7 Area industri yang memiliki RTH berupa
tegakan pohon yang berfungsi sebagai buffer
Area untuk industri belum banyak dikembangkan
Menerapkan tegakan pohon dan taman yang dapat berfungsi sebagai
buffer limbah dari industri
RTH budidaya 1,2,3,4,5
,6,7
Dikembangkan penataan ruangnya dan menambah luasan sesuai yang direncanakan pada RTRW
RTH yang ada sudah cukup banyak namun kurang tertata dan perlu pemanfaatan yang lebih sesuai
Penambahan RTH pada setiap segmen dengan model yang disesuaikan dengan penggunaan lahan yang dilaluinya
Total Kanal 1,2,3,4,5
,6,7
Proporsi dan distribusi ruang terbuka yang sesuai tiap segmennnya
Penataan ruang terbuka yang ada belum memiliki pola yang jelas
Ruang terbuka di daerah hulu lebih diutamakan, selain itu persebaran Ruang Terbuka pada daerah lainnya menyesuaikan dengan kawasan yang dilaluinya
Produk Lanskap Bantaran Kanal Banjir Timur yang Berupa Penataan Ruang Terbuka yang Bersifat Rekreatif dan Melindungi Fungsi Kanal