• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep dan Pengembangannya

Konsep dasar pada perencanaan lanskap bantaran KBT ini adalah menjadikan bantaran yang memiliki fungsi untuk : (1) upaya perlindungan fungsi kanal dan (2) kegiatan rekreasi outdoor. Upaya perlindungan fungsi kanal dilakukan dengan penataan ruangnya, yaitu dengan cara menetapkan ruang 1-2 meter dari kanal tidak boleh ada apa-apa dan dilakukan pemagaran atau dinding pembatas, tapi pada beberapa tempat dilindungi dengan konstruksi yang memiliki fungsi tangga ataupun teras yang dapat digunakan untuk duduk-duduk. Rekreasi yang direncanakan diharapkan dapat mengakomodasi kepentingan masyarakat yang sesuai dengan lingkungan perkotaan, juga berfungsi sebagai tempat berkumpulnya masyarakat kota

Ruang terbuka rekreatif yang dikembangkan dengan cara mengoptimalkan pemanfaatan ruang terbuka yang ada.. Ruang terbuka yang dibuat diharapkan dapat menciptakan harmoni tata lingkungan perkotaan sehingga memberikan unsur keindahan dan memberikan ruang gerak bagi segenap masyarakat yang memerlukannya. Kegiatan rekreasi luar ruang (outdoor recreation) yang ditawarkan (dikembangkan) antara lain : duduk-duduk, bermain, berjalan-jalan, olah raga, beristirahat, berkumpul, dan berfoto. Adapun pengembangan model Ruang Terbuka di setiap kawasannya akan memiliki perlakuan masing-masing yang sesuai dengan kebutuhannya.

Gambar 23. Ilustrasi Konsep (Image reference)

Sumber : (1) http://www.panoramio.com ; (2) http://www.srpnet.com (3) http://www.deviantart.com

Tata Ruang

Ruang yang akan dikembangkan adalah ruang terbuka publik khususnya ruang terbuka hijau yang merupakan salah satu kebutuhan masyarakat perkotaan saat ini dan dapat menjadi paru-paru kota. Di ruang terbuka publik itu, warga dapat bersosialisasi melalu berbagai kegiatan seperti olahraga, bercengkerama, rekreasi, diskusi, dan lainnya. Anak-anak bisa bermain dengan leluasa di bawah teduhnya pohon-pohon yang rimbun. Ruang yang direncanakan ini dapat menjadi tempat rekreasi dan olahraga yang menyenangkan tanpa harus mengeluarkan biaya.

Pemanfaatan ruang dibagi menjadi beberapa model rekreasi yang disesuaikan dengan draft RTRW yang ada (Tabel 14). Secara umum, pengembangan tata ruang pemanfaatan bantaran dapat dilihat pada Gambar 23.

Tabel 14. Pembagian Ruang Model Rekreasi

Gambar 24. Pengembangan Tata Ruang Bantaran KBT Secara Umum

Jalur sirkulasi pada bantaran direncanakan ada dua yaitu : 1) jalur sirkulasi utama yang berupa jalur sepeda dan jogging track yang menghubungkan satu

SIRKULASI

Ha %

1 Model Rekreasi - Pemukiman 61,1 26

2 Model Rekreasi - Perkantoran,

Perdagangan dan Jasa 11,7 5

3 Model Rekreasi - Industri dan

Pergudangan 49,7 21

4 Model Rekreasi - RTH Budidaya 112,5 48

Total 235 100

Luas Ruang

model rekreasi dengan model rekreasi lainnya dari hulu sampai ke hilir, serta 2) jalur sirkulasi bagi pejalan kaki yang menghubungkan kegiatan rekreasi yang satu dengan lainnya dalam satu model. Sirkulasi yang dikembangkan dengan tujuan memberi kepuasan, kenyamanan bagi pengunjung yang datang ke kawasan rekreasi ini. Pengembangan sirkulasi dilakukan berdasarkan kondisi eksisting, kebutuhan tapak, dan ruang-ruang yang ada.

Tata Vegetasi

Vegetasi yang direncanakan dibagi menjadi dua, yaitu vegetasi yang memiliki fungsi untuk rekreasi untuk melindungi fungsi kanal. Kriteria untuk vegetasi yang memiliki fungsi rekreasi adalah jenis yang memiliki tajuk rindang untuk memberikan keteduhan, meredam polusi, memiliki nilai estetis. Sedangkan kriteria vegetasi yang ditujukan untuk melindungi fungsi kanal adalah vegetasi yang perakarannya tidak mengganggu konstruksi kanal, selain itu dapat mengamankan kemungkian terjadinya erosi dan longsoran sebagai bagian dari pengamanan tepi kanal, misalkan jenis rumput dan semak.

Tata hijau yang direncanakan pada tapak ditujukan untuk menciptakan kenyamanan bagi pengunjung dengan memanfaatkan vegetasi asli tapak yang ada. Vegetasi yang digunakan juga harus mampu beradaptasi dengan kondisi ekologi tapak, menyangkut suhu udara, kebutuhan air, kebutuhan cahaya, pH tanah, kecepatan angin, ketahanan terhadap hama dan penyakit, serta tingkat pemeliharaan yang rendah.

Tanaman yang dikembangkan antara lain adalah tanaman yang tidak beracun, tidak mudah patah dan perakarannya tidak mengganggu pondasi. tanaman-tanaman yang mampu meredam polusi dan sekaligus menciptakan keteduhan, selain pohon tersebut ada beberapa jenis tanaman perdu hias yang dapat digunakan sebagai pagar hidup pembatas antara halaman rumah dan jalan.

Pada kawasan pemukiman fungsi hijau juga dapat dimaksimalkan melalui pemanfaatan lahan-lahan kosong pada area pemukiman sebagai ruang terbuka hijau bagi publik dalam bentuk taman serta penggunaan ruang-ruang yang terbentuk antar bangunan sebagai area hijau untuk meningkatkan kualitas kondisi fisik kawasan dan kualitas ekologis kawasan.

Tabel 15. Alternatif Vegetasi yang Dapat Dikembangkan pada Bantaran KBT

Melindungi

Kanal Rekreasi Pohon

1 Tanjung Mimusoph elengi Bulat 15 Hijau Putih Halus x x

2 Bintaro Cerbera

manghas Bulat 15 Hijau Hijau Halus x

3 Mahoni Swietenia

mahogani Oval 30 Hijau Cokelat Halus x

4 Asam Tamarindus

indica Oval 18 Hijau Cokelat Halus x

5 Kerai Payung Filicium

decipiens Bulat 25 Hijau Putih Halus x

6 Sukun Artocarpus

communis Menyebar 30 Hijau Kuning Kasar x x

7 Ki hujan Samanea saman Menyebar 15 Hijau Merah Halus x

8 Flamboyan Delonix regia

Raf. Menyebar 20 Hijau Merah Halus x

9 Kecrutan Spathodea

campanulata Menyebar 23 Hijau Merah Halus x

10 Glodogan Polyalthia

longifolia Kolumnar 15 Hijau Hijau Halus x x

11 Bunga Merak Caesalpinia

pulcherrima Menyebar 4 Hijau Merah Halus x x

Perdu

12 Lolipop Pachystachys

lutea Menyebar 3 Hijau Kuning Halus x x

13 Nusa Indah Mussaenda sp. Menyebar 3 Putih Kuning Kasar x x 14 Kaliandra Calliandra sp. Menyebar 3 Hijau Merah Kasar x 15 Puring Codiaeum

variegatum Kolumnar 2 Variegata Putih Kasar x

Semak

16 Soka Ixora javanica Menyebar 1 Hijau Merah Halus x x 17 Azalea Rhododendron

sp. Menyebar 0,8 Hijau Pink Halus x x

18 Bunga Tahi

Kotok Tagetes patula Menyebar 0,7 Hijau Kuning Halus x x Penutup Tanah

19 Rumput Embun Zoysia matrella x 0,008 Hijau x Halus x x

20 Rumput Gajah Axonopus

compressus x 0,007 Hijau x Halus x x

21 Adam Hawa Rhoeo discolor x 0,15 Hijau -

Ungu Putih Halus x x

Nama Latin Nama Lokal No. Fungsi Tekstur Warna Bunga Warna Daun Tinggi (m) Bentuk Arsitektur

Gambar 25. Image Alternatif Vegetasi yang Direncanakan

Sumber : (1) http://www.panoramio.com ; (2) http://www.srpnet.com (3) http://www.deviantart.com Ki Hujan Asam Mahoni Flamboyan Bintaro Mangga Kaliandra Bugenvil Sukun Glodogan

Lolipop Bunga Tahi Kotok

Soka Azalea

Bunga Merak

Ipomea Puring Adam Hawa Rumput Gajah Rumput Embun

Krai Payung

Kecrutan Tanjung

Cassia

Aktivitas dan Fasilitas

Aktivitas yang dikembangkan adalah aktivitas rekreasi yang disesuaikan dengan bentuk penggunaan lahan dan keinginan masyarakat (kegiatan rekreasi aktif dan pasif). Fasilitas yang direncanakan adalah fasilitas untuk melindungi fungsi kanal dan fasilitas yang memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pengunjung dalam melakukan aktivitas rekreasi. Penentuan tata letak fasilitas pada dasarnya disesuaikan dengan aktivitas-aktivitas yang akan diakomodasikan, sehingga semua fungsi dari tiap ruang yang direncanakan akan sejalan dan saling mendukung.

Rencana Lanskap

Lanskap bantaran Kanal Banjir Timur direncanakan memiliki ruang terbuka yang berupa tegakan pohon (jalur hijau), taman (tempat berkumpul dan beristirahat), sarana rekreasi lainnya dan area penyangga (buffer) sebagai pengaman kanal, sehingga tujuan dijadikannya sebagai ruang terbuka kota publik yang bersifat rekreatif dan melindungi fungsi kanal dapat tercapai dengan baik. Lanskap bantaran KBT dikembangkan menjadi empat model rekreasi dengan adanya jalur utama yang menghubungkan yaitu jalur sepeda dan jogging track

dari hulu sampai ke hilir (laut). Adapun model tatanan lanskap rekreasi di Kanal Banjir Timur yang diterapkan antara lain :

a. Lanskap Rekreasi di daerah Pemukiman ; Model ruang terbuka yang dilengkapi dengan fasilitas olahraga (jogging track dan lapangan), tempat berkumpul warga (gazebo/saung), taman bermain anak, tempat duduk, dan lainnya (Gambar 28),

b. Lanskap Rekreasi di daerah Perkantoran, Perdagangan dan Jasa ; Model ruang terbuka berupa blok-blok taman kota, plaza dan tempat untuk duduk-duduk, berkumpul serta beristirahat bagi para pekerja (Gambar 29), c. Lanskap Rekreasi di daerah Industri dan Pergudangan ; Model berupa tegakan pohon yang ditanam secara masif (jarak tanam yang lebih rapat, sebagai penyangga), yang dilengkapi dengan tempat duduk dibawah pohon sebagai tempat beristirahat bagi para pekerja (Gambar 30),

d. Lanskap Rekreasi di daerah RTH budidaya ; Model hutan kota (berfungsi sebagai daerah sarana pengimbuh air tanah) yang dilengkapi dengan

jogging track, jalur sepeda dan tempat duduk (Gambar 31).

Tabel 16. Rencana Pengembangan Aktivitas dan Fasilitas

No. Ruang Aktivitas Fasilitas

1 Berkumpul Gazebo / Saung

Bermain anak Ayunan, Jungkat-jungkit Bersepeda Jalur sepeda dan jogging track

Jogging Lapangan Olahraga Tempat duduk Duduk-duduk Tempat sampah Beristirahat Lampu taman

Pagar

Konstruksi Teras / Tangga 2 Berkumpul Tempat duduk

Duduk-duduk Tempat sampah Beristirahat Lampu taman Makan siang Plaza

Bersepeda Pagar

Jogging Jalur sepeda dan jogging track

Konstruksi Teras / Tangga 3 Berkumpul Tempat duduk

Duduk-duduk Tempat sampah Beristirahat Lampu taman Bersepeda Pagar

Jogging Jalur sepeda dan jogging track

Konstruksi Teras / Tangga Dinding Pembatas

4 Duduk-duduk Tempat duduk Beristirahat Tempat sampah Bersepeda Lampu taman Jogging Pagar

Jalur sepeda dan jogging track

Konstruksi Teras / Tangga Model Rekreasi - Perkantoran,

Perdagangan dan Jasa Model Rekreasi - Pemukiman

Model Rekreasi - Industri dan Pergudangan

Daya Dukung

Daya dukung merupakan kemampuan suatu kawasan atau area dalam mendukung kegiatan yang dilakukan pada tempat tersebut pada batas tertentu dimana kawasan tersebut tidak mengalami kerusakan. Penghitungan daya dukung rekreasi bertujuan untuk menjaga kelestarian dan keberlanjutan suatu lanskap, dalam hal ini adalah bantaran KBT yang dikembangkan sebagai ruang terbuka rekreatif. Daya dukung juga dapat memberikan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat dalam melakukan aktivitas rekreasi outdoor. Secara umum daya dukung bantaran KBT dapat dilihat pada Tabel 17.

Tabel 17. Daya Dukung Rekreasi Bantaran KBT

Berdasarkan perhitungan pada Tabel 17 dapat diketahui bahwa daya dukung kawasan rekreasi bantaran KBT adalah sebanyak 117.500 orang. Dengan demikian jumlah pengunjung maksimal yang dapat ditampung kawasan tersebut agar tidak mengalami kerusakan yaitu sebanyak 117.500 orang.

No. Ruang Luas (m2) Standar Kebutuhan

Ruang (m2/orang)

Daya Dukung (orang)

1 Model Rekreasi - Pemukiman 611000 20 30550

2 Model Rekreasi - Perkantoran,

Perdagangan dan Jasa 117000 20 5850

3 Model Rekreasi - Industri dan

Pergudangan 497000 20 24850

4 Model Rekreasi - RTH Budidaya 1125000 20 56250

Gambar 26. Sketsa Perspektif Pemanfaatan Bantaran

Untuk mengendalikan kualitas air, pada dapat pula dilakukan penataan taman seperti yang diterapkan pada Sponge Park di New York yang dibuat untuk menyerap dan memfilter air yang akan masuk ke kanal. Inti dari Sponge Park adalah menambah jumlah air bersih yang berasal dari air hujan yang ditampung dan dimasukkan ke kanal (Proses pengenceran secara kimiawi), hal ini dilakukan karena tidak mungkin untuk menambah pasokan air bersih dari luar. Mekanisme

Sponge Park dapat terlihat pada Gambar 27.

Gambar 27. Mekanisme Sponge Park untuk Menyerap dan Memfilter Air Sumber : www.dlandstudio.com

(1) Perlindungan Kanal

(2) Aktivitas Rekreasi

Gambar 32. Ilustrasi Pemanfaatan Bantaran untuk Perlindungan Kanal dan Aktivitas Rekreasi (Image reference)

Sumber : (1) http://www.panoramio.com ; (2) http://www.srpnet.com (3) http://www.deviantart.com (4) www.deviantart.com (5)www.dlandstudio.com

Dokumen terkait