• Tidak ada hasil yang ditemukan

Adi, I.R. (2003). Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi Komunitas: Pengantar pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis. Depok: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Ambadar, J. (2008). Corporate Social Responsibility (CSR) dalam praktik di Indonesia, Wujud Kepedulian Dunia Usaha. Jakarta: PT Elex Media Computindo.

Anonim. (2009, Oktober). Tambang Batulicin: Cuaca bersahabat, produksi meningkat. SERASI, 10, 9-10.

Asrianti, U.S. (2010). Analisis Pola Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dalam Upaya Pengembangan Masyarakat (Studi kasus:

Baitul Maal Wa Tamwil Swadaya Pribumi PT Holcim Indonesia Tbk di Desa Kembang Kuning, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat). [skripsi]. Bogor: Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.

Badaruddin. (2008). Implementasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terhadap Masyarakat Melalui Pemanfaatan Potensi Modal Sosial [terhubung berkala]. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/

733/1/08E00205.pdf. [27 Oktober 2010]

[BKKBN] Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional. (1999). Ulasan Umpan Balik Laporan Gerakan KB Nasional. Jakarta: NFPCB.

[BPS] Badan Pusat Statistik. (2010). Kemiskinan [terhubung berkala]. http: //

kalsel.bps.go.id/file%20brs/BRS_Kemiskinan_1_Juli_2010.docx. [27

Oktober 2010]

Hardinsyah. (2007). Inovasi Gizi dan Pengembangan Modal Sosial (Orasi Ilmiah Guru Besar Tetap Ilmu Gizi). Bogor: Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.

Hikmat, H. (2004). Strategi Pemberdayaan Masyarakat. Bandung: Humaniora Utama Press

Hurlock, E.B. (1980). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga

Ife, J. (1995). Community Development: Creating Community Alternative-Vision, Analysis and Practice. Melbourne: Longman Australia Pty. Ltd.

Iskandar, A. (2007). Analisis Kesejahteraan dan Manajemen Sumberdaya Keluarga di Kota dan Kabupaten Bogor. [disertasi]. Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Kotler, Lee. (2005). Corporate Social Responsibility : Doing The Most Good For Your Company and Your Cause. New Jersey: John Willey&Sons.

Leimona, B., Fauzi, A. (2008). CSR dan Pelestarian Lingkungan: Mengelola Dampak Positif dan Negatif. Jakarta: Indonesia Business Links

Mantra, I.B. (1996). Mobilitas Non Permanen Penduduk Pedesaan: Suatu Strategi Meningkatkan Pendapatan Rumah Tangga. Di dalam: Sitorus MTF, Supriono A, Sumarti T, Gunardi, editor. Memahami dan Menanggulangi Kemiskinan di Indonesia. Jakarta: PT Grasindo. Hlm 67- 68

Megawangi, R. (1994). Keluarga dan peningkatan kualitas sumberdaya manusia dalam rangka menyongsong abad 21. Dalam Prosiding Seminar Keluarga Menyongsong Abad 21 dan Peranannya dalam Pengembangan Sumberdaya Manusia Indonesia. Diselenggarakan dalam rangka mengisi Hari Keluarga Nasional 1993 dan Menyongsong Tahun Keluarga Internasional 1994, oleh Jurusan GMSK. Fakultas Pertanian IPB 21-22 September 1994.

__________. (1999). (2001). Membiarkan berbeda: sudut pandang baru tentang relasi gender. Bandung: Mizan.

Muflikhati, I. (2010). Analisis dan Pengembangan Model Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia dan Kesejahteraan Keluarga di Wilayah Pesisir Provinsi Jawa Barat. [disertasi]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Rachmidar, A. (2009). Pengaruh Pengembangan Kampung Wisata Cinangneng Terhadap Taraf Hidup Masyarakat Sekitar (Kasus: Desa Cihideung Udik, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat). [skripsi].

Bogor: Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.

Radyati, M. (2008). CSR untuk Pemberdayaan Ekonomi Lokal.Jakarta: Indonesia Business Links

Rahman, R. (2009). Corporate Social Responsibility: Antara Teori dan Kenyataan. Jakarta: MedPress

Rambe, A., Hartoyo, Karsin, E.S. (2008). Analisis alokasi pengeluaran dan tingkat kesejahteraan keluarga (studi di kecamatan Medan Kota, Sumatera Utara). Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen. 1(1), hal 33-43. Riduwan, Rusyana, A., Enas. (2011). Cara Mudah Belajar SPSS 17.0 dan

Aplikasi Statistik Penelitian. Bandung: Alfabeta

Rojas, M. (2004). Well-Being and the complexity of poverty : a subjective well- being approach [terhubung berkala]. http//www.wider.unu.edu/stc/ repec/pdfs/rp2004/rp2004-29.pdf. [1 Agustus 2011]

Saidi, Abidin. (2003). Sumbangan Sosial Perusahaan, Profil dan Pola Distribusinya di Indonesia: Survei 226 Perusahaan di 10 Kota oleh PIRAC. Jakarta: Ford Foundation.

Simanjuntak, M. (2010). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesejahteraan Keluarga dan Prestasi Belajar Anak pada Keluarga Penerima Program Keluarga Harapan (PKH). [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Soemanto, B. et al. (2007). Sustainable Corporation: Implikasi Hubungan Harmonis Perusahaan dan Masyarakat. Gresik: PT. Semen Gresik (Persero) Tbk.

Suandi. (2007). Modal Sosial dan Kesejahteraan Ekonomi Keluarga di Daerah Perdesaan Provinsi Jambi. [disertasi]. Bogor: Departemen Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Sugiono, (2005). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Suharto, E. (2005). Membangun Masyarakat Memberdayakan Masyarakat.

Bandung: PT Refika Aditama

Sumarwan, U. (2004). Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Bogor: Ghalia Indonesia.

Sumarti, T. (1999). Persepsi kesejahteraan dan tindakan kolektif orang Jawa dalam kaitannya dengan gerakan masyarakat dalam pembangunan keluarga sejahtera di pedesaan. [disertasi]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Sunarti. (2001). Studi Ketahanan Keluarga dan Ukurannya: Telaah Kasus Pengaruhnya Terhadap Kualitas Kehamilan. [disertasi]. Bogor: Departemen Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

______. (2010). Peningkatan Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga. Di dalam: Sulaeman A, Sumarti T, Krisnatuti D, editor. Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga: Bekal Mahasiswa Kuliah Kerja Profesi. Bogor: IPB Press. Hlm 59-84

Syarief, H., Hartoyo. (1993). Beberapa aspek dalam kesejahteraan keluarga. Seminar Keluarga Menyongsong Abad 21 dan Peranannya dalam Pengembangan Sumberdaya Manusia Indonesia. Bogor: GMSK, Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor dan BKKBN.

Utomo, A.S. (2010). Dampak Pelaksanaan Program CSR PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Terhadap Masyarakat Lokal (Studi kasus di Desa Nambo, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat)”. [skripsi]. Bogor: Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.

Wibisono, Y. (2007). Membedah Konsep dan Aplikasi CSR (Corporate Social Responsibility). Gresik: Fascho Publishing.

Widyanti, W., Suryahadi, A.., Sumarto, S., Yumna, A. (2009). The relationship between chronic poverty and household dynamics: evidence from Indonesia/Jakarta: SMERU Research Institute, 2009. Ii, 19 p. ; 30 cm. –

(SMERU Working Paper, January 2009). http://www.chronicpoverty.org/uploads/publication_files/WP132_Widyanti-

TERHADAP KESEJAHTERAAN KELUARGA

DI SEKITAR TAMBANG

GILAR CAHYA NIRMAYA

DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN

FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

GILAR CAHYA NIRMAYA. Influence of Corporate Social Responsibility towards Family’s Well-Being at Surrounding of Mining Area. Under Guidance of ISTIQLALIYAH MUFLIKHATI and MEGAWATI SIMANJUNTAK.

This research aimed to analyze the influence of PT. Arutmin Indonesia’s Corporate Social Responsibility (CSR) towards family’s well-being in Batulicin mining area, South Kalimantan. This study applied a combination of cross-sectional and retrospective design. The data were collected in Sarigadung village. Samples in this study were poor families, whom distinguished by the benefits

that received from PT. Arutmin Indonesia’s CSR. Samples were 70 families – selected purposively, half were identified as CSR receiver family while other difined as non-CSR receiver family. The results showed that more than three-forth of the samples considered CSR programs were very positive. Generally, the family’s income increased after followed CSR program. Number of poor families under the poverty line decreased and the number of satisfied family increased. Total income of CSR families were higher than non-CSR families. Half of CSR families identified as non- poor, while half of non-CSR were poor. There was no significance difference between subjective well-being of CSR and non-CSR family. Factors that affected objective family well-being were family size and the benefits of CSR, while the factors that influence subjective family well-being were working wife and the benefits of CSR.

Keyword: Corporate Social Responsibility, Family Well-Being

ABSTRAK

GILAR CAHYA NIRMAYA. Pengaruh Program Corporate Social Responsibility terhadap Kesejahteraan Keluarga di Sekitar Tambang. Dibimbing oleh ISTIQLALIYAH MUFLIKHATI dan MEGAWATI SIMANJUNTAK.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari pelaksanaan program Corporate Sosial Responsibility (CSR) PT. Arutmin Indonesia terhadap kesejahteraan keluarga di sekitar tambang Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Studi ini menerapkan kombinasi disain cross sectional dan retrospektif dengan lokasi pengambilan data di Desa Sarigadung, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu. Populasi penelitian adalah keluarga miskin yang berada di Desa Sarigadung. Jumlah contoh adalah 70 keluarga yang ditentukan secara purposive, yang dibedakan menjadi 35 keluarga penerima manfaat CSR dan 35 bukan keluarga penerima manfaat CSR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar contoh penerima manfaat CSR memandang bahwa pelaksanaan program CSR PT. Arutmin Indonesia Tambang Batulicin berjalan dengan baik. Secara umum, pendapatan keluarga meningkat setelah mengikuti program CSR, di samping itu jumlah keluarga yang berada di bawah garis kemiskinan menurun dan jumlah keluarga yang merasa puas meningkat. Pendapatan total keluarga CSR lebih tinggi dibandingkan keluarga non CSR. Tidak terdapat perbedaan yang nyata antara kesejahteraan subjektif keluarga CSR dengan keluarga non CSR. Faktor yang berpengaruh terhadap kesejahteraan objektif keluarga adalah besar keluarga dan manfaat CSR, sedangkan faktor yang berpengaruh terhadap kesejahteraan subjektif keluarga adalah pekerjaan istri dan manfaat CSR.

GILAR CAHYA NIRMAYA. Pengaruh Program Corporate Social Responsibility

terhadap Kesejahteraan Keluarga di Sekitar Tambang. Dibimbing oleh ISTIQLALIYAH MUFLIKHATI dan MEGAWATI SIMANJUNTAK.

PT. Arutmin Indonesia adalah salah satu perusahaan penghasil dan pengekspor batubara terbesar di Indonesia yang beroperasi di Provinsi Kalimantan Selatan. Komitmen PT. Arutmin Indonesia sebagai perusahaan pertambangan dalam mewujudkan tanggung jawabnya, terlihat tidak hanya terhadap lingkungan alam yang dieksploitasi, melainkan juga terhadap masyarakat sekitar (komunitas lokal) yang secara langsung atau tidak langsung terkena dampak dari aktivitas perusahaan. Keluarga sebagai unit terkecil dari suatu masyarakat, merupakan bagian dari sasaran Corporate Sosial Responsibility (CSR).

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh dari pelaksanaan program CSR PT. Arutmin Indonesia terhadap kesejahteraan keluarga di sekitar tambang Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Tujuan khusus penelitian adalah untuk menelaah persepsi dan manfaat yang dirasakan masyarakat terhadap pelaksanaan CSR, menganalisis perbedaan kondisi kesejahteraan keluarga penerima manfaat di sekitar tambang sebelum dan sesudah menerima program CSR, menganalisis perbedaan kondisi kesejahteraan antara keluarga penerima manfaat dengan keluarga bukan penerima program CSR, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kesejahteraan keluarga penerima manfaat CSR PT. Arutmin Indonesia Tambang Batulicin.

Studi ini menerapkan kombinasi disain cross sectional dan retrospektif dengan lokasi pengambilan data di Desa Sarigadung, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara

purposive dengan pertimbangan bahwa desa tersebut merupakan daerah yang telah dimasuki oleh program CSR PT. Arutmin Indonesia Tambang Batulicin, termasuk dalam lima desa dengan jumlah keluarga miskin terbanyak, dan kemudahan akses ke lokasi penelitian. Penelitian dilakukan pada bulan Maret hingga bulan April 2011. Populasi penelitian adalah keluarga miskin yang berada di Desa Sarigadung yang berjumlah 217 keluarga. Adapun contoh dalam penelitian berjumlah 70 keluarga, yang dibedakan berdasarkan penerimaan manfaat CSR, yaitu yang telah maupun yang belum mendapat manfaat CSR PT. Arutmin. Responden dalam penelitian ini adalah ibu dan ayah dari keluarga yang menjadi contoh. Cara pemilihan 35 contoh keluarga penerima manfaat CSR dilakukan secara purposive dan pemilihan 35 contoh keluarga yang bukan penerima manfaat CSR dilakukan secara simple random sampling. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data primer dari hasil wawancara dan data sekunder. Data primer mencakup karakteristik sosial ekonomi keluarga, kepemilikan aset, pengetahuan responden mengenai CSR PT. Arutmin Indonesia Tambang Batulicin, kesejahteraan subjektif keluarga, manfaat CSR, dan persepsi responden terhadap CSR PT. Arutmin Indonesia Tambang Batulicin. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis deskriptif dan inferensia, yaitu uji beda Paired t-test, uji beda Independent Samples t-test, uji beda Mann-Whitney, uji beda Wilcoxon dan regresi linear berganda.

Karakteristik demografi, sosial, dan ekonomi keluarga contoh yang dapat disimpulkan dari penelitian ini adalah persentase terbesar keluarga CSR maupun

nyata, sedangkan lebih dari separuh usia istri keluarga CSR dan keluarga non CSR berada pada kategori usia dewasa awal dan tidak berbeda nyata. Proporsi terbesar kepala keluarga dari keluarga CSR maupun keluarga non CSR memiliki jenjang pendidikan tamat SD. Hampir separuh istri keluarga CSR memiliki jenjang pendidikan tamat SD, sementara hampir separuh istri keluarga non CSR berjenjang pendidikan tidak tamat SD. Terdapat kenaikan proporsi kepala keluarga yang mempunyai pekerjaan utama setelah adanya program CSR. Jenis pekerjaan utama kepala keluarga CSR dan keluarga non CSR adalah buruh dan petani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi kepala keluarga dari keluarga non CSR yang tidak bekerja lebih tinggi dibandingkan keluarga CSR saat ini. Terdapat kenaikan proporsi istri yang mempunyai pekerjaan utama setelah adanya program CSR. Jenis pekerjaan utama istri keluarga CSR dan keluarga non CSR adalah pedagang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa istri dari keluarga non CSR yang tidak bekerja lebih tinggi dibandingkan keluarga CSR saat ini.

Sebagian besar contoh penerima manfaat CSR memandang bahwa pelaksanaan program CSR PT. Arutmin Indonesia Tambang Batulicin berjalan dengan baik, terutama dalam hal kepedulian terhadap masyarakat, kebermanfaatan program, tujuan program, kontribusi program dalam hal fasilitas desa, kontribusi dalam hal kesehatan masyarakat, kualitas pelaksanaan program, pengaruh bantuan terhadap perekonomian keluarga, serta pengaruh CSR terhadap kesejahteraan keluarga. Sementara dalam hal manfaat CSR, lebih dari separuh contoh menilai bahwa program - program CSR cukup bermanfaat. Setelah adanya CSR, terdapat kenaikan pendapatan total keluarga, pengeluaran pangan keluarga, pengeluaran non pangan keluarga, jumlah penguasaan aset, modal untuk usaha, serta kualitas pekerjaan yang dirasakan oleh keluarga penerima manfaat CSR.

Terjadi peningkatan yang nyata pada pendapatan total keluarga dan kesejahteraan subjektif setelah keluarga mengikuti program CSR PT. Arutmin Indonesia Tambang Batulicin. Jumlah keluarga miskin berdasarkan garis kemiskinan menurun dan jumlah keluarga yang merasa puas dengan kondisi keluarganya juga meningkat.

Terdapat perbedaan yang nyata antara pendapatan total keluarga CSR dengan keluarga non CSR dimana pendapatan total keluarga CSR lebih tinggi dibandingkan keluarga non CSR. Tidak terdapat perbedaan yang nyata antara kesejahteraan subjektif keluarga CSR dengan keluarga non CSR.

Kesejahteraan objektif keluarga sekitar tambang dipengaruhi oleh besar keluarga secara negatif dan keikutsertaan dalam program CSR secara positif, sedangkan kesejahteraan subjektif keluarga sekitar tambang dipengaruhi oleh besar keluarga secara positif. Kesejahteraan objektif keluarga penerima manfaat CSR dipengaruhi oleh besar keluarga secara negatif dan manfaat CSR secara positif, sedangkan kesejahteraan subjektif keluarga penerima manfaat CSR dipengaruhi oleh pekerjaan istri dan manfaat CSR secara positif.

Dokumen terkait