METODE PENELITIAN
H. Pengembangan Instrumen
1. Instrumen Hasil Belajar Kognitif
Data diperoleh dari tesyang diberikan kepada siswa. Materi tes disesuaikan dengan materi yang dipelajari selama perlakuan dan dilakukan tes akhir pembelajaran, bentuk tes pada penelitian ini adalah soal pilihan ganda. Sebelum tes diujikan, maka dilakukan uji coba tes terlebih dahulu, dimana tes uji coba yang dilakukan bertujuan untuk dapat memberikan soal yang benar-benar baik.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes tertulis.
Tes hasil belajar dikembangkan melalui langkahlangkah sebagai berikut:
a. Menyusun Tes
Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran. Tes yang diujikan harus sesuai dengan materi yang diajarkan selama penelitian. Soal tes dibuat dalam betuk objektif. Utuk mendapatkan tes yang lebih baik diperlukan langkah-langkah yang dilakukan dalam menyusun tes adalah sebagai berikut:
1) Menentukan tujuan mengadakan tes, untuk mendapatkan hasil belajar siswa.
2) Mengadakan batasan terhadap bahan pengajaran yang akan diujikan.
3) Membuat kisi-kisi tes yang sesuai dengan tujuan pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013. Kisi-kisi dapat dilihat pada Lampiran 11, halaman 168
4) Menyusun tes dan kunci jawaban sesuai dengan kisi-kisi soal. Soal tesdapat dilihat pada Lampiran 12, halaman 173.
b. Validitas Tes
Validitas`adalah tingkat ketepatan tes, suatu tes dikatakan valid jika tes tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur. Validitasyang digunakan dalam penelitian ini adalah validitasisi, yaitu cara membuat butir soal yang sesuai dengan materi yang telah diajarkan. Tes dikatakan memiliki validitas isi apabila dapat mengukur tujuan khusus tertentu yang sesuai dengan materi pelajaran yang diajarkan (Arikunto, 2005, p. 67). Validitas ini ditentukan dengan meminta pertimbangan dosen biologi IAIN Batusangkar dan guru IPA SMPN 4 Rambatan.
Adapun validator soal ini adalah Bapak Dr. Abhanda Amra, M. Ag, Ibu Dra. Aksyri dan Ibu YW Fatriani, S. Pd
Tabel 3.7 Hasil Validasi dari Validator Saat Validasi dan Sesudah Validasi
No Nama Validator Saat Validasi Sesudah Validasi
1 Bapak Dr. dilakukan dan sesuai dengan model yang Harus ada deskrriptor untuk mengukur
Sebelum tes diberikan kepada siswa kelassampel, terlebih dahulu tes diuji cobakan dimana tes uji coba yang dilakukan bertujuan agar dapat memberikan soal yang benar, serta tes yang akan diberikan mempunyai kualitas yang baik. Uji coba soal dilakukan pada kelas IX SMPN 4 Rambatan.
d. Analisis Item
Setealah dilakukan uji instrument penelitian, untuk menentukan kualitas soal yang baik, maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Validitas Butir Soal
Perhitungan validitas dari sebuah instrumen dapat menggunakan rumus kolerasi product moment atau dikenal juga dengan korelasi pearson. Menghitung validitas item soal objektif dapat menggunakan rumus berikut:
( )( )
√* ( ) +* ( ) + Dimana:
rxy= Koefisien korelasi antara variabel x dan y, dua variabel yang dikorelasikan
x = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item y = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item N= Banyaknya responden
= Jumlah skor dalam distribusi x = Jumlah skor dalam distribusi y
= Jumlah kuadrat skor dalam distribusi x = Jumlah kuadrat skor dalam distribusi y
Selanjutnya dihitung dengan uji-t dengan rumus:
Thitung = √
√
Distribusi (tabel t) untuk =0,05 dan derajat kebebasana (dk=n-2) Kaidah keputusan :
Jika r hitung > r tabel berarti valid dan sebaliknya Jika r hitung < r tabel berate tidak valid
Berdasarkan perhitungan validitas butir soal menggunakan rumus korelasi product moment pearson terdapat 10 butir soal yang tidak valid dan 20 butir soal yang valid. Hasil perhitungan
validitas butir soal secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 15, halaman 189.
2) Indeks Kesukaran
Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indekas kesukaran (Difficulty index). Untukmengetahui tingkat indeks kesukaran dapat digunakan rumus yaitu: (Arikunto, 2005, hal. 208).
JS P B
Keterangan:
P = Indeks Kesukaran
B = Banyak siswa yang menjawab soal itu dengan betul
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes(Arikunto, 2005, hal. 208).
Tabel 3.8 Kriteria Indeks Kesukaran Soal No Indek Kesukaran soal Klasifikasi
1 Sumber: (Arikunto, 2005, hal. 210).
Berdasarkan tabel 3.8 kriteri indekskesukaran soal yang digunakan adalah klasifikasi soal sedang 0,31-00,70 sampai klasifikasi soal mudah 0,71-1,00. Berdasarkan perhitungan indeks kesukaran soal diklasifikasikan 6 soal memiliki indeks kesukaran mudah dan 24 soal memiliki indeks kesukaran sedang. Lebih lengkapnya perhitungan indeks kesukaran soaldapat dilihat Lampiran 16, halaman 190.
3) Daya Beda
Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk menbedakan anatar siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang berkemampuan rendah (Arikunto, 2005, hal.
211).
Rumus daya pembeda
JA= Banyaknya peserta kelompok atas JB = Banyaknya peserta kelompok bawah
BA= Jumlah peserta kelompok atas yang menjawab dengan benar BB = Jumlah peserta kelompok bawah yang menjawab dengan benar PA = Angka indeks kesukaran atas
PB = Angka indeks kesukaran bawah (Arikunto, 2005, hal. 213-214).
Tabel 3.9 Kriteria Daya Pembeda Soal No Daya pembeda Klasifikasi
1
Berdasarkan tabel 3.9 kriteria yang digunakan adalah klasifikasi soal sedang 0,21 – 0,40 sampai klasifikasi soal baik 0,41 – 0,70. Berdasarkan perhitungan daya beda soal dapat diklasifikasikan 6 soal dengan kriteria jelek, 13 soal dnengan kriteria cukup, 10 soal dengan kriteria baik dan 1 soal dengan kriteris abik sekali. Untuk lebih jelasnya hasil perhitungan daya pembeda soal dapat dilihat pada Lampiran 17, halaman 192.
4) Reliabilitas Tes
Reliabel artinya dipercaya, suatu tes dapat dikatakan reliable apabila tes tersebut memberikan hasil yang tetap dilakukan tes berulang-ulang kali. Untuk menentukan reliabilitas soal digunakan rumus:
Langkah-langkah yang dipakai untuk menghitung reliabilitas tersebut adalah:
a) Menilai dan menghitung item ganjil dengan yang genap atau yang awal dengan yang akhir.
b) Menghitung korelasi Product Moment dengan rumus:
Dengan:r = korelasi Product Moment antara belahan (ganjil-genap) atau(awal-akhir)
X = jumlah jawaban benar yang dijawab oleh
kelompok ganjil
Y =jumlah jawaban benar yang dijawab oleh kelompok
genap
n = jumlah responden (Sudijono, 1996: 219).
c) Menghitung reliabilitas seluruh tes dengan rumus
⁄ ⁄ ( ⁄ ⁄ ) Dimana:
r½½= korelasi antara skor-skor setiap belahan tes r11= koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan Tabel 3.10 Kriteria Reliabilitas Tes
No Reliabilitas Kriteria
1 0,80 < r11 <1,00 Reliabilitas sangat tinggi 2 0,60 < r11< 0,80 Reliabilitas tinggi 3 0,40 < r11< 0,60 Reliabilitas cukup 4 0,20 < r11< 0,40 Reliabilitas rendah 5 0,00 < r11< 0,20 Reliabilitassangat rendah Sumber: (Arikunto, 2005, hal. 75)
Berdasarkan tabel 3.10, kriteria yang digunakan adalah kriteria reliabilitas cukup, yaitu antara 0,40 < r11< 0,60 sampai reliabilitas sangat tinggi yaitu 0,80 < r11 <1,00. Berdasarkan hasil uji coba soal, harga rhitung yang diperoleh adalah 0,019 sehingga dapat disimpulkan bahwa soal tes uji coba memiliki reliabilitas tinggi. Perhitungan reliabilitas dapat dilihat pada Lampiran 18, halaman 194.
5) Klasifikasi Soal
Berasarkan hasil perhitungan validitas butir soal, indeks kesukaran soal serta daya beda soal, maka didapatkan 20 butir soal yang dipakai dan 10 butir soal yang dinyatakan dibuang. Tabel kalsifikasi soal uji coba dapat dilihat pada Lampiran 19, halaman 197.
Berdasarkan klasifikasi soal di atas, didapatkan soal yang bisa dipakai untuk tes akhir kelas eksperimen dan kelas kontrol sebanyak 24 butir item soal yaitu soal dengan nomor item 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 10, 14, 15, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 24, 25, 27,28.