• Tidak ada hasil yang ditemukan

INSTRUMEN KEUANGAN: PENYAJIAN PSAK 50 a.

Dalam dokumen PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (4) (Halaman 99-106)

1 Februari 20X2 Db. Ekuitas 5.000 Kr. Kas 5.000

Untuk mencatat kas yang dibayarkan atas hak untuk menerima saham Entitas A sendiri dalam satu tahun dengan harga yang telah ditetapkan.

Premi yang dibayarkan diakui di ekuitas.

31 Desember 20X2

Tidak ada jurnal yang dicatat pada 31 Desember karena tidak ada kas yang dibayarkan atau diterima dan kontrak untuk menyerahkan jumlah saham Entitas A sendiri yang telah ditetapkan yang dipertukarkan dengan jumlah kas yang telah ditetapkan memenuhi definisi instrumen ekuitas entitas.

3I Januari 20X3

Entitas A menggunakan opsi bell dan kontrak tersebut diselesaikan secara bruto. Entitas B berkewajiban menyerahkan 1.000 saham Entitas A yang ditukar dengan kas Rp102.000.

Db. Ekuitas 102.000

Kr. Kas 102.000

Untuk mencatat penyelesaian kontrak.

(d) Pilihan Penyelesaian

CI16. Adanya pilihan penyelesaian (seperti secara neto dengan kas, secara neto dengan saham, atau dengan mempertukarkan kas dengan saham) menjadikan opsi bell sebagai aset keuangan. Opsi bell tersebut tidak memenuhi definisi instrumen ekuitas karena tidak dapat diselesaikan selain dengan cara Entitas A membeli kembali sejumlah sahamnya yang telah ditetapkan yang ditukar dengan pembayaran sejumlah kas atau aset keuangan lain yang telah ditetapkan. Entitas A mengakui aset derivatif sebagaimana ilustrasi di (a) dan (b) di atas. Jurnal akuntansi pada saat penyelesaian bergantung pada bagaimana kontrak tersebut sebenarnya diselesaikan.

Contoh 4: Penerbitan Opsi Bell Saham

CI17. Contoh ini mengilustrasikan ayat jurnal atas kewajiban dari penerbitan opsi bell

saham yang diterbitkan entitas yang akan diselesaikan (a) secara neto dengan kas, (b) secara neto dengan saham, atau (c) dengan mempertukarkan kas dengan saham. Contoh ini juga menjelaskan dampalc adanya pilihan penyelesaian What (d) di bawah).

Asumsi: T a n g g a l k o n t r a k T a n g g a l e k s e k u s i

Pemegang hak eksekusi Harga pasar per saham pada 1 Feb 20X2 Harga pasar per saham pada 31 Des 20X2 Harga pasar per saham pada 31 Jan 20X3 Harga jadi yang telah ditetapkan untuk dibayar pada 31 Januari 20X3 Jumlah saham berdasarkan kontrak

I Feb 20X2 31 Jan 20X3

(european terms;

yaitu hanya dapat dilaksanakan pada saat jatuh tempo)

Pihak lawan (Entitas B) Rp100 Rp104 Rp104 Rp102 1.000

Iiak Cipta 0 2014 IKATAN AKUNTAN INDONESIA — Dilarang metnroto-kepi atau memperbanyak 50.37

PSAK 50

Nilai wajar opsi pada 1 Feb 20X2 Rp5.000

Nilai wajar opsi pada 31 Des 20X2 Rp3.000

Nilai wajar opsi pada 31 Jan 20X3 Rp2.000

(a) Kas untuk Kas (Penyelesaian Neto dengan Kas)

CI18. Asumsi yang digunakan sama dengan asumsi Contoh 3(a) di atas, kecuali bahwa Entitas A yang menerbitkan opsi bell saham yang diterbitkannya. Oleh karena itu, pada 1 Februari 20X2 Entitas A menyepakati kontrak dengan Entitas B yang memberi Entitas B hak untuk menerima, dan Entitas A berkewajiban untuk membayar, niIai wajar dan 1.000 saham biasa Entitas A sendiri yang beredar sampai 31 Januari 20X3 dengan mempertukarkan kas Rp102.000 (yaitu Rp102 per lembar) pada 31 Januari 20X3, jika Entitas B melaksanakan opsi tersebut. Kontrak tersebut akan diselesaikan secara neto dengan kas. Jika Entitas B tidak melaksanakan haknya, maka tidak ada pembayaran. Entitas A mencatat ayat jurnal sebagai berikut:

1 Februari 20X2

Db. Kas 5.000

Kr. Kewajiban opsi bell 5.000

Untuk mencatat penerbitan opsi bell. 31 Desember 20X2

Db. Kewajiban opsi beli 2.000

Kr. Keuntungan 2.000

Untuk mencatat penurunan nilai wajar opsi belt.

31 Januari 20X3

Db. Kewajiban opsi beli 1,000

Kr. Keuntungan 1.000

Untuk mencatat penurunan nilai wajar opsi bell.

Pada hart yang sama, Entitas B melaksanakan opsi jual dan kontrak tersebut diselesaikan secara neto dengan kas. Entitas A berkewajiban menyerahkan kas Rp104.000 (Rp104 x 1.000) kepada Entitas B yang ditukar dengan Rp102.000 (Rp102 x 1.000) dart Entitas B, sehingga Entitas

A membayar jumlah neto Rp2.000 kepada Entitas B.

Db. Kewajiban opsi beli 2.000

Kr. Kas 2.000

Untuk mencatat penyelesaian kontrak.

(b) Saham untuk Sahara (Penyelesaian Neto dengan Sahara)

C119. Asumsi yang digunakan sama dengan asumsi di (a), kecuali bahwa penyelesaian akan dilakukan secara neto dengan saham. Entitas A mencatat ayat jurnal yang sama dengan ayat jurnal di (a), kecuali ayat jurnal untuk penyelesaian kontrak yaitu:

31 Desember 20X3

Entitas B melaksanakan opsi bell dan kontrak tersebut diselesaikan secara neto dengan saham. Entitas A berkewajiban menyerahkan Rp104.000 (Rp104 x 1.000) senilai saham biasa Entitas A kepada Entitas B yang ditukar dengan Rp102.000 (Rp102 x 1.000) senilai saham Entitas

A. Jadi, Entitas A menyerahkan jumlah neto Rp2.000 senilai saham biasa kepada Entitas B, yaitu 19.2 saham (Rp2.000/Rp104).

11 0.38 Hak Cipta © 2014 IKATAN AKUNTAN INDONESIA — Dilarang memfolo-kopi atau memperbanyak

PSAK 50

Db. Kewajiban opsi beli 2.000

Kt Ekuitas 2.000

Untuk mencatat penyelesaian kontrak. Penyelesaian ini dicatat sebagai transaksi ekuitas.

(c) Kas untuk Saham (Penyelesaian Fisik Bruto)

CI20. Asumsi yang digunakan sama dengan asumsi di (a), kecuali bahwa penyelesaian akan dilakukan dengan penyerahan sejumlah saham yang telah ditetapkan dan penerimaan sejumlah kas yang telah ditetapkan, jika Entitas B melaksanakan opsi. Sama seperti di (a) dan (b) di atas, harga jadi per saham telah ditetapkan pada Rp102. Sejalan dengan hal tersebut, Entitas B berhak untuk menerima 1.000 saham biasa Entitas A yang beredar yang ditukar dengan kas Rp102.000 (Rp102 x 1.000), jika Entitas B melaksanakan opsi. Entitas A mencatat ayat jurnal sebagai berikut:

1 Februari 20X2

Db. Kas 5.000

Kt Ekuitas 5.000

Untuk mencatat kas yang diterima yang ditukar dengan kewajiban untuk menyerahkan sejumlah saham Entitas A yang telah ditetapkan pada harga yang telah disepakati selama satu tahun. Premi yang diterima diakui di ekuitas. Pada saat pelaksanaan, opsi bell akan mengakibatkan penerbitan sejumlah saham yang telah ditetapkan yang ditukar dengan sejumlah kas yang telah ditetapkan.

31 Desember 20X2

Tidak ada jurnal yang dicatat pada 31 Desember karena tidak ada kas yang dibayarkan atau diterima dan kontrak untuk menyerahkan jumlah saham Entitas A sendiri yang telah ditetapkan yang dipertukarkan dengan jumlah kas yang telah ditetapkan memenuhi definisi instrumen ekuitas entitas.

31 lanuari 20X3

Entitas B melaksanakan opsi bell dan kontrak tersebut diselesaikan secara bruto. Entitas A berkewajiban menyerahkan 1.000 saham yang ditukar dengan kas sejumlah Rp102.000.

Db. Kas 102.000 Kr. Ekuitas

102.000

Untuk mencatat penyelesaian kontrak.

(d) Pilihan Penyelesaian

C121. Adanya pilihan penyelesaian (seperti secara neto dengan kas, secara neto dengan saham, atau dengan mempertukarkan kas dengan saham) menjadikan opsi bell sebagai liabilitas keuangan. Opsi tersebut tidak memenuhi definisi instrumen ekuitas karena tidak dapat diselesaikan selain dengan cara Entitas A menerbitkan sahamnya dalam jumlah yang telah ditetapkan yang ditukar dengan menerima sejumlah kas atau aset keuangan lain yang telah ditetapkan. Entitas A mengakui liabilitas derivatif, sebagaimana ilustrasi di (a) dan (b) di atas. Jurnal akuntansi yang dibuat pada saat penyelesaian bergantung pada bagaimana kontrak tersebut sebenarnya diselesaikan.

Contoh 5: Pembelian Opsi Jual Saham

C122. Contoh ini mengilustrasikan ayat jurnal atas pembelian opsi jual saham yang diterbitkan entitas yang akan diselesaikan (a) secara neto dengan kas, (b) secara neto dengan saham, atau (c) dengan mempertukarkan kas dengan saham. Contoh ini juga menjelaskan dampak adanya pilihan penyelesaian (lihat (d) di bawah):

Hak Cipta © 2014 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Dilarang memfoio-kapi atau memperbanyak 50.3%

7

i

l

Dalam dokumen PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (4) (Halaman 99-106)

Dokumen terkait