• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

G. Uji Coba Instrumen

Sebelum digunakan pada subjek penelitian, alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini diuji cobakan terlebih dahulu. Uji coba ini bertujuan untuk menemukan kelemahan-kelemahan instrumen, serta untuk mengetahui dan menyeleksi item-item manakah yang valid dan reliabel agar dapat digunakan dalam penelitian.

Pelaksanaan uji coba tersebut dilaksanakan pada tanggal 3 Maret 2012, serta diuji cobakan pada 37 siswa kelas V di SD Negeri Tlogoadi yang beralamatkan di Desa Getas, Tlogoadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman. Peneliti memilih SD Negeri Tlogoadi sebagai tempat uji coba karena memiliki latar belakang yang hampir sama dengan SD Negeri Margomulyo 1 Seyegan. Persamaan latar belakang tersebut yaitu dalam hal inteligensi, tenaga pendidik, tingkat ekonomi dari keluarga siswa, dan lingkungan sosialnya.

4. Pengujian Validitas

Menurut Masidjo (1995:242) yang dimaksud dengan validitas suatu tes adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Suatu tes dikatakan valid selain dilihat langsung dari keadaan dirinya juga dapat dilihat setelah diperbandingkan dengan suatu tes lain yang valid. Azwar (2009:5) menjelaskan bahwa suatu tes atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi

apabila alat ukur tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai maksud dilakukannya pengukuran tersebut.

Untuk mengukur validitas pada penelitian tersebut menggunakan teknik korelasi Product Moment dari Pearson. Menurut Masidjo (1995:246) rumus tersebut adalah sebagai berikut :

rxy = N ∑XY−(∑X) (∑Y)

�{N ∑X2− ( ∑X )2} {N ∑Y2− ( ∑Y )2}

Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi

∑x = Jumlah skor dalam sebaran x (skor item per butir) ∑y = Jumlah skor dalam sebarann y (skor item total) ∑xy = Jumlah hasil kali skor x dan skor y yang berpasangan ∑x2

= Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran x ∑y2

= Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y N = Jumlah responden

Untuk menghitung validitas kuesioner yang telah diuji cobakan yaitu dengan memberi skor untuk setiap pernyataan dan kemudian memasukkannya ke dalam data uji coba dengan menggunakan Program Microsoft Office Excel. Selanjutnya penghitungan validitas dengan menggunakan ProgramSPSS Statistics 17.0 For Windows.

Langkah-langkah menguji validitas menggunakan Program SPSS Statistics 17.0 For Windows adalah sebagai berikut :

a. Memasukkan data skor yang diperoleh data kedalam data uji coba menggunakan Program Microsoft Office Excel.

b. Menghitung skor total yang diperoleh setiap siswa menggunakan Program Microsoft Office Excel.

c. Mentabulasi data kedalam tabel uji coba pada Program SPSS Statistics 17.0 For Windows.

d. Menguji validitas dengan langkah Analyze Correlate Bivariate

memindahkan semua item ke kolom variabel →beri tanda cek ( √ ) pada kotak dengan pilihan Pearson dan Two Tailed pada kolom Test Of Significance →klik OK.

Berdasarkan konsultasi dengan dosen pembimbing bahwa koefisien korelasi menggunakan batasan rxy ≥ 30, yang artinya suatu item dinyatakan valid apabila taraf signifikansinya lebih besar atau sama dengan 30 (≥30).

Azwar (2009:65) menyatakan bahwa kriteria pemilihan item berdasarkan korelasi item total dengan menggunakan batasanrxy ≥ 30. Hal ini berarti bahwa item yang taraf signifikansinya ≥ 30 maka dinyatakan valid, sedangkan yang taraf signifikansinya < 30 dinyatakan tidak valid, maka item yang dinyatakan valid dapat digunakan sebagai instrumen penelitian.

Setelah dilakukan uji coba dan penghitungan 60 item pernyataan, maka diperoleh 40 item yang valid dan 20 item yang tidak valid. Tabel pengujian validitas per item dapat dilihat pada lampiran 4 hasil analisis uji validitas kuesioner minat belajar siswa kelas V SDN Tlogoadi Tahun Pelajaran 2011/2012 halaman 118.

Berikut ini adalah tabel validitas item kuesioner minat belajar yang telah dihitung, yaitu :

Tabel 3.5

Validitas Item Kuesioner Minat Belajar

No Indikator No. Soal Jumlah Keterangan (+) (-) Valid Tidak valid 1 Perhatian terhadap pelajaran 7 4 11 7 4 2 Terciptanya konsentrasi pada

pelajaran

5 5 10 6 4

3 Respon terhadap pertanyaan dari guru maupun teman

5 2 7 4 3

4 Menyeleasikan tugas yang diberikan guru

5 3 8 7 1

5 Sikap terhadap pelajaran 4 4 8 7 1

6 Rasa suka terhadap objek 3 1 4 4 0

7 Pengaruh suasana pembelajaran 3 2 5 0 5 8 Keinginan yang besar terhadap

suatu hal

4 3 7 5 2

Jumlah 36 24 60 40 20

Dari 40 item yang valid tersebut akan digunakan sebagai instrumen penelitian setelah diuji reliabilitasnya terlebih dahulu. Berdasarkan hasil penghitungan validitas tersebut masih ada satu indikator yang pernyataannya termasuk kategori tidak valid, oleh karena itu pernyataan dari indikator tersebut harus direvisi terlebih dahulu agar dapat digunakan

sebagai instrumen penelitian. Item pernyataan yang telah direvisi dapat dilihat pada lampiran 8 tabel revisi item pernyataan kuesioner minat belajar siswa halaman 131.

5. Pengujian Reliabilitas

Arikunto (1986:75) menjelaskan bahwa suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Maka pengertian reliabilitas tes, berhubungan dengan masalah ketetapan hasil tes.

Menurut Masidjo (1995:209) yang dimaksud dengan reabilitas adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan ketelitian hasil. Suatu tes yang reliabel akan menunjukkan ketepatan dan ketelitian hasil dalam satu atau berbagai pengukuran. Dengan kata lain skor-skor tersebut dari berbagai pengukuran tidak menunjukkan penyimpangan atau perbedaan-perbedaan yang berarti. Taraf reliabilitas suatu tes dinyatakan dalam suatu koefisien yang disebut sebagai koefisien reliabilitas atau rtt yang dinyatakan dalam suatu bilangan koefisien antara ±0,00 sampai dengan ±1,00. Berikut ini adalah tabel klasifikasi koefisien korelasi reliabilitas :

Tabel 3.6

Klasifikasi Koefisien Korelasi Reliabilitas Koefisien Korelasi Kualifikasi ±0,91 - ±1,00 Sangat Tinggi

±0,71 - ±0,90 Tinggi

±0,41 - ±0,70 Cukup

±0,21 - ±0,40 Rendah

Proses penghitungsn taraf reliabilitas adalah dengan cara memberikan skor pada setiap butir pernyataan kemudian memasukkannya ke dalam data uji coba. Skor awal yang nilainya 4, 3, 2, 1 harus diubah menjadi skor diskrit (nominal). Skor diskrit adalah skor yang hanya mempunyai dua tipe jawaban yaitu ya dan tidak, sehingga skor uji coba tersebut diubah menjadi nilai 1 dan 0. Skor 4 dan 3 diubah menjadi 1, sedangkan skor 2 dan 1 diubah menjadi 0. Hasil skor yang telah diubah menjadi skor diskrit dapat dilihat pada lampiran 3 tabel skoring 0,1 uji coba kuesioner halaman 113.

Untuk menguji reliabilitas menggunakan Metode Belah Dua (Split -Half Method). Menurut Masidjo (1995:218-220) hasil dari satu tes dibagi atau dibelah menjadi dua bagian, yakni bagian pertama yang dapat berupa hasil atau skor yang berasal dari item-item bernomor gasal, dan bagian kedua berupa hasil atau skor yang berasal dari item-item bernomor genap. Adapun rumus untuk menghitung reliabilitas yaitu :

rxy = N ∑XY−(∑X) (∑Y)

�{N ∑X2− ( ∑X )2} {N ∑Y2− ( ∑Y )2}

Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi gasal genap N = Jumlah responden

∑X = Jumlah skor belahan gasal ∑Y = Jumlah skor belahan genap

∑XY = Jumlah hasil kali antara skor belahan gasal dan skor belahan genap

∑X2

= Jumlah kuadrat skor belahan gasal ∑Y2

= Jumlah kuadrat skor belahan genap

Masidjo (1995:219) menyatakan karena hasil dari satu tes itu dibagi menjadi dua bagian, maka koefisien korelasi dari dua bagian tersebut baru mencerminkan taraf reliabilitas separo atau setengah tes. Taraf reliabilitas satu tes diperoleh dengan mempergunakan formula koreksi dari Spearman -Brown. Adapun rumus koefisien korelasi dari Spearman - Brown adalah sebagai berikut : 𝑟𝑟𝑡𝑡𝑡𝑡 = 2 𝑋𝑋 𝑟𝑟𝑔𝑔𝑔𝑔 𝑎𝑎𝑡𝑡𝑎𝑎𝑎𝑎𝑟𝑟𝑏𝑏𝑏𝑏 1 + 𝑟𝑟𝑔𝑔𝑔𝑔 𝑎𝑎𝑡𝑡𝑎𝑎𝑎𝑎𝑟𝑟𝑏𝑏𝑏𝑏 Keterangan : rtt = Koefisien reliabilitas rgg = Koefisien gasal-genap rbb = Koefisien belahan I dan II

Tabel 3.7

Hasil Penghitungan Koefisien Reliabilitas Uji Coba

Angket Koefisien reliabilitas

Hasil uji coba Keterangan

Minat belajar 0,93 Tinggi

Berdasarkan tabel hasil penghitungan koefisiensi reliabilitas di atas , maka dapat diambil kesimpulan bahwa hasil uji coba angket minat belajar sebesar 0,93 termasuk dalam klasifikasi sangat tinggi. Proses penghitungan koefisien reliabilitasnya dapat dilihat pada lampiran 7 tabel analisis uji

reliabilitas halaman 123. Setelah diketahui taraf reliabilitasnya, maka 40 item yang valid tersebut dapat digunakan sebagai instrumen penelitian. Kemudian 40 item yang valid dan reliabel tersebut digabung dengan 4 item yang telah direvisi sehingga jumlah item pernyataan untuk penelitian yaitu 44 pernyataan yang dapat dilihat pada lampiran 9 tabel kisi-kisi instrumen penelitian minat belajar halaman 132, sedangkan kuesioner penelitian minat belajar dapat dilihat pada lampiran 11 halaman 136.

Dokumen terkait