• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

E. Instrumen

Instrumen adalah alat yang dipakai untuk mengambil data (Suparno,

2010: 53). Instrumen pengumpulan data berupa tes, yang terdiri dari pretest

dan posttest serta bentuk non-tes yang berupa angket/kuesioner dan pengamatan/observasi.

1. Pretest dan posstest

Pretest digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman awal siswa terhadap materi sebelum dilakukan proses pembelajaran di kelas

ekperimen dan kelas kontrol. Pretest dilakukan sebelum materi massa jenis disampaikan kepada siswa.

Posttest digunakan untuk memperoleh hasil belajar siswa setelah dilakukan proses pembelajaran untuk kedua kelas, yakni kelas eksperimen

dengan metode discovery dan kelas kontrol dengan ceramah aktif. Posttest

Untuk pembuatan soal pretest dan posttest dibutuhkan kisi-kisi. Kisi-kisi soal berdasar pada kompetensi dasar dan indikator yang harus dicapai

siswa. Tabel 3.2 adalah kisi-kisi soal pretest dan posttest.

Tabel 3.2 Kisi-kisi soal pretest dan posttest Kompetensi

Dasar

Indikator Soal Aspek

Kognitif Mendeskripsi-kan konsep massa jenis dalam kehidupan sehari-hari 1.

Menyimpul-kan dari hasil

discovery bahwa massa jenis adalah salah satu ciri khas suatu zat

1. Apa yang dimaksud

dengan massa jenis?

2. Bagaimana persamaan

massa jenis?

3. Dua buah kayu

mempunyai bentuk,

volum, dan massa yang

berbeda. Bagaimana

massa jenisnya? Sama

atau berbeda? Sertakan

alasanmu! Ingatan Ingatan Pemahaman 2. Menghitung massa jenis suatu zat

4. Sebuah balok memiliki

massa 5 g dan volume

10 cm3. Hitung massa

jenis balok tersebut!

5. Sepotong besi yang

massa jenisnya 7900

Penerapan

kg/m3 mempunyai

volum 100 m3. Hitung

massa emas tersebut!

3. Mengguna- kan konsep massa jenis untuk berbagai penyelesaian masalah dalam kehidupan sehari-hari 6. Sebutkan contoh penerapan konsep

massa jenis yang kamu

jumpai dalam

kehidupan sehari-hari!

Pemahaman

Untuk mengetahui bagaimana pemahaman siswa sebelum dan

setelah diberi treatment, diukur melalui test yaitu pretest dan posttest. Penskoran terhadap hasil kerja siswa dilakukan dengan membuat skala

skor. Berikut adalah penentuan bobot untuk masing-masing soal:

a. Soal no. 1 bobot soal 10

Tabel 3.3 Skoring soal no.1

Keterangan Skor

Siswa tidak mengerjakan 0 Jawaban siswa sama sekali tidak berhubungan 2 Pekerjaan siswa sesuai pedoman jawaban 10

b. Soal no. 2 bobot soal 10

Tabel 3.4 Skoring soal no.2

Keterangan Skor

Siswa tidak mengerjakan 0

Jawaban siswa tidak berhubungan 2

Siswa menulis persamaan massa jenis tetapi terbalik 5

Pekerjaan siswa sesuai pedoman jawaban 10

c. Soal no. 3 bobot soal 10

Tabel 3.5 Skoring soal no.3

Keterangan Skor

Siswa tidak mengerjakan 0

Jawaban siswa tidak sesuai 2

Jawaban siswa benar, tanpa disertai penjelasan 8

Pekerjaan siswa sesuai pedoman jawaban 10

d. Soal no. 4 dan no.5 dengan bobot masing-masing soal 20

Tabel 3.6 Skoring soal no.4 dan no.5

Keterangan Skor

Siswa tidak mengerjakan 0

Pekerjaan siswa tidak sesuai 2

Pekerjaan siswa hanya sampai pada menuliskan besaran

yang diketahui dan ditanyakan secara lengkap

Pekerjaan siswa hanya sampai pada menulis rumus lengkap 10

Siswa mengerjakan dengan menulis rumus lengkap dan

memasukkan angka tetapi jawaban tidak sesuai

15

Jawaban siswa benar tetapi tidak mencantumkan satuan 19

Pekerjaan siswa sesuai pedoman jawaban 20

e. Soal no. 6 bobot soal 10

Tabel 3.7 Skoring soal no.6

Keterangan Skor

Siswa tidak mengerjakan 0

Pekerjaan siswa tidak sesuai 2

Jawaban siswa benar tanpa ada penjelasan 7

Pekerjaan siswa sesuai pedoman jawaban 10

2. Pengamatan/observasi keaktifan siswa

Pengamatan meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap

sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera (penciuman,

pendengaran, peraba, pengecap, rekaman gambar, rekaman suara, dll)

(Suparno, 2010: 63). Pengamatan dilakukan untuk mengetahui sejauh

mana siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran dengan menggunakan

metode discovery dan ceramah aktif.

Keaktifan dapat diukur berdasar beberapa unsur keaktifan yaitu

pemecahan masalah, bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak

memahami persoalan yang dihadapi, berusaha mencari berbagai informasi

yang diperlukan untuk pemecahan masalah, menilai kemampuan dirinya

dan hasil-hasil yang diperoleh dan melatih diri dalam memecahkan soal

atau masalah yang sejenis (Sudjana, 2010: 61).

3. Kuesioner/angket minat belajar siswa

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis untuk memperoleh

informasi dari responden yang ingin diketahui (Suparno, 2010: 61).

Kuesioner dalam penelitian ini bersifat tertutup, di mana responden tinggal

memilih karena telah disediakan alternatif jawaban. Kuesioner ini

digunakan untuk mengetahui minat siswa terhadap pelajaran fisika,

khususnya pada materi massa jenis. Kuesioner ini diberikan setelah

kegiatan pembelajaran, baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen.

Pembuatan kuesioner minat belajar ini diperlukan kisi-kisi

kuesioner minat. Berdasar pendapat para ahli yang telah dijabarkan dalam

bab kajian pustaka, indikator minat meliputi minat belajar yang berkaitan

dengan perasaan puas atau senang, perhatian, dan ketertarikan. Tabel 3.8

Tabel 3.8 Kisi-kisi kuesioner minat belajar Aspek Indikator Contoh pernyataan

kuesioner minat Jumlah butir soal No. item Minat belajar Perasaan puas dan senang

Bagi saya, pelajaran

fisikan menarik dan

menyenangkan

4 1, 2, 6,7

Perhatian Saat guru mengajukan

pertanyaan dalam

pelajaran fisika, saya

menjawab pertanyaan

dari guru

3 3, 4, 8

Ketertarikan Saya mengerjakan

soal-soal atau tugas fisika

yang diberikan oleh

guru

3 5, 9, 10

Kuesioner minat belajar untuk kelas kontrol secara lengkap dapat dilihat

pada lampiran 12 dan kuesioner minat belajar untuk kelas eksperimen

secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 13.

4. Validitas

Validitas adalah mengukur atau menentukan apakah suatu tes

tujuan. Validitas menunjuk pada kesesuaian, penuh arti, bergunanya

kesimpulan yang dibuat peneliti berdasarkan data yang dikumpulkan

(Suparno, 2010: 67-68).

Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi.

Validitas isi dari suatu tes hasil belajar adalah validitas yang diperoleh

setelah dilakukan penganalisisan, penelusuran atau pengujian terhadap isi

yang terkandung dalam tes hasil belajar. Validitas isi adalah validitas yang

ditilik dari segi isi tes itu sendiri sebagai alat pengukur hasil belajar yaitu

sejauh mana tes hasil belajar sebagai alat pengukur hasil belajar peserta

didik, isinya telah dapat mewakili secara representatif terhadap

keseluruhan materi atau bahan pelajaran yang seharusnya

diteskan/diujikan (Sudijono, 2011:164).

Validitas isi berpedoman pada kisi-kisi tes dan non tes yang diukur

sesuai dengan indikator. Kisi-kisi soal tes dapat dilihat pada tabel 3.2 pada

halaman 32, kisi-kisi kuesioner minat dapat dilihat pada tabel 3.8 pada

halaman 37 dan lembar pengamatan keaktifan siswa dapat dilihat pada

tabel 3.9 pada halaman 40.

Dokumen terkait