• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Hasil Uji Kualitas Data

a. Hasil Uji Validitas

Uji validitas didefinisikan sebagai ukuran seberapa cermat suatu alat

ukur melakukan fungsi ukurnya. Uji validitas dilakukan dengan

membandingkan antara nilai rhitung atau nilai Pearson Correlation dengan

nilai rtabel. Apabila nilai rhitung positif dan rhitung > rtebel, maka butir pertanyaan

tersebut dinyatakan valid. Sementara itu apabila Apabila nilai rhitung negatif

atau rhitung < rtebel, maka butir pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid.

Dalam penelitian ini diketahui bahwa nilai rtebel sebesar 0,3044.

Berikut ini rincian table hasil uji validitas untuk setiap variabel yang

digunakan dalam penelitian ini:

1) Uji Validitas Beban Kerja (BK)

Tabel 4. 10

Hasil Uji Validitas Beban Kerja Nomor Butir Pertanyaan Pearson Corelation Sig (2-Tailed) Keterangan BK 1 0.949 0.000 Valid BK 2 0.917 0.000 Valid BK 3 0.944 0.000 Valid BK 4 0.942 0.000 Valid BK 5 0.955 0.000 Valid BK 6 0.937 0.000 Valid BK 7 0.944 0.000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.10 menunjukan variabel beban kerja mempunyai kriteria

valid untuk semua item pernyataan dengan nilai signifikansi lebih

pernyataan pada variabel beban kerja dapat diandalkan dan layak

digunakan sebagai variabel penelitian.

2) Uji Validitas Lingkungan Kerja (LK)

Tabel 4. 11

Hasil Uji Validitas Variabel Lingkungan Kerja Nomor Butir Pertanyaan Pearson Corelation Sig (2-Tailed) Keterangan LK 1 0.873 0.000 Valid LK 2 0.825 0.000 Valid LK 3 0.811 0.000 Valid LK 4 0.860 0.000 Valid LK 5 0.862 0.000 Valid LK 6 0.888 0.000 Valid LK 7 0.874 0.000 Valid LK 8 0.862 0.000 Valid LK 9 0.843 0.000 Valid LK 10 0.852 0.000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.11 menunjukan variabel lingkungan kerja mempunyai

kriteria valid untuk semua item pernyataan dengan nilai signifikansi

lebih kecil dari 0,05 hak ini menunjukan bahwa masing – masing

pernyataan pada variabel lingkungan kerja dapat diandalkan dan layak

digunakan sebagai variabel penelitian.

3) Hasil Uji Validitas Variabel Stres Kerja (SK)

Tabel 4. 12

Hasil Uji Validitas Variabel Stres Kerja Nomor Butir Pertanyaan Pearson Corelation Sig (2-Tailed) Keterangan SK 1 0.838 0.000 Valid SK 2 0.831 0.000 Valid SK 3 0.873 0.000 Valid SK 4 0.762 0.000 Valid

SK 5 0.852 0.000 Valid SK 6 0.800 0.000 Valid SK 7 0.737 0.000 Valid SK 8 0.801 0.000 Valid SK 9 0.815 0.000 Valid SK 10 0.796 0.000 Valid SK 11 0.769 0.000 Valid SK 12 0.692 0.000 Valid

Sumber: Data Primer yang diolah

Tabel 4.12 menunjukan variabel stres kerja mempunyai

kriteria valid untuk semua item pernyataan dengan nilai

signifikansi lebih kecil dari 0,05 hak ini menunjukan bahwa

masing – masing pernyataan pada variabel stres kerja dapat

diandalkan dan layak digunakan sebagai variabel penelitian.

4) Uji Validitas Kinerja Karyawan (KK)

Tabel 4. 13

Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Karyawan Nomor Butir Pertanyaan Pearson Corelation Sig (2-Tailed) Keterangan KK 1 0.856 0.000 Valid KK 2 0.851 0.000 Valid KK 3 0.879 0.000 Valid KK 4 0.884 0.000 Valid KK 5 0.853 0.000 Valid KK 6 0.851 0.000 Valid KK 7 0.909 0.000 Valid KK 8 0.915 0.000 Valid

Sumber:data primer yang diolah

Tabel 4.13 menunjukan variabel kinerja karyawan

mempunyai kriteria valid untuk semua item pernyataan dengan

dapat diandalkan dan layak digunakan sebagai variabel

penelitian.

b. Hasil Uji Reliabilitas

Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner

yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliable

atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten

atau stabil dari waktu ke waktu. SPSS Memberikan fasilitas untuk

mengukur reliabilitas dengan uji statistic Crombach Alpha, Suatu variabel

dikatakan reliable jika nilai Crombach Alpha > 0.70 menunjukkan

instrument yang digunakan reliable (Nunnally, dalam Ghozali,

2013:47-48). Tabel 4.14 menunjukkan hasil uji reliabilitas untuk variabel penelitian

yang digunakan dalam penelitian ini.

Tabel 4. 14 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach's Alpha Keterangan

Beban Kerja 0.978 Reliabel

Lingkungan Kerja 0.958 Reliabel

Stres Kerja 0.947 Reliabel

Kinerja Karyawan 0.956 Reliabel Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.14 menunjukkan nilai cronbach’s alpha atas variabel beban

kerja sebesar 0.978, Lingkungan kerja sebesar 0.958, Stres kerja sebesar

0.947, dan kinerja karyawan sebesar 0.956. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliable karena

mempunyai nilai cronbach’s alpha lebih dari 0.60. Hal ini menunjukkan

data yang konsisten yang berarti bila pernyataan itu diajukan kembali akan

memperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya.

2. Analisis Jalur

Analisis jalur merupakan perluasan dari analisis regresi linear

berganda atau analisis jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk

menaksir hubungan kausalitas antar variabel (model casual) yang telah

ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori. Apa yang dimaksud oleh analisis

jalur adalah menentukan pola hubungan antara tiga atau lebih variabel dan

tidak dapat digunakan untuk mengonfirmasi atau menolak hipotesis kasualitas

imajiner. (Ghozali, 2011)

Diagram jalur memberikan secara eksplisit hubungan kausalitas antar

variabel. Model bergerak dari kiri ke kanan dengan implikasi prioritas

hubungan kausal variabel yang dekat ke sebelah kiri. Setiap nilai

menggambarkan jalur dan koefisien jalur (Ghozali, 2011).

a. Analisis Korelasi

Analisis korelasi adalah alat statistik yang dapat digunakan untuk

mengetahui derajat hubungan linear antara satu variabel dengan variabel

lain (Suliyanto, 2005).

Analisis korelasi adalah analisis yang digunakan untuk mengetahui

arah dan kuatnya hubungan antar variabel. Arah dinyatakan dalam positif

dan negatif, sedangkan kuat atau lemahnya hubungan dinyatakan dalam

besarnya koefisien korelasi. Nilai koefisien korelasi dapat dinyatakan -1 ≤

1) Apabila (-) berarti terdapat hubungan negatif

2) Apabila (+) berarti terdapat hubungan positif

Interpretasi dan nilai koefisien korelasi adalah sebagai berikut:

1) Jika r=-1, maka hubungan antara kedua variabel kuat mempunyai

hubungan yang berlawanan (jika variabel independen naik, maka

variabel dependen turun, dan jika variabel independen turun, maka

variabel dependepn naik).

2) Jika r=+1 atau mendekati +1, maka terdapat hubungan yang kuat

antara variabel independen dan variabel dependen dan hubungan

searah (jika variabel independen naik, maka variabel dependen naik,

dan jika variabel independen turun, maka variabel dependen turun).

Tabel 4. 15

Kriteria Koefisien Korelasi

Nilai r Kriteria

0,00-0,29 Korelasi sangat lemah

0,30-0,49 Korelasi lemah

0,50-0,69 Korelasi cukup

0,70-0,79 Korelasi kuat

0,80-1,00 Korelasi sangat kuat Sumber: Pardede dan Manurung (2014:32)

Korelasi dua variabel bersifat signifikan jika angka signifikansi

(sig)<0,05, sebaliknya jika angka signifikansi (sig)>0,05 maka hubungan kedua variabel tidak signifikan (Sarwono, 2007:23).

Tabel 4. 16

Koefisien Korelasi Antar Variabel Correlations

Beban Kerja Pearson Correlation 1 .884** .978** -.978** Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 N 42 42 42 42 Lingkungan Kerja Pearson Correlation .884** 1 .916** -.848** Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 N 42 42 42 42

Stres Kerja Pearson Correlation .978** .916** 1 -.975** Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 N 42 42 42 42 Kinerja Karyawan Pearson Correlation -.978** -.848** -.975** 1 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 N 42 42 42 42

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dari hasil yang diperoleh dari pengujian statistic diatas dapat

menjelaskan bahwa nilai Pearson Correlation 0<r<1 terdapat korelasi

positif serta -1<r<0 terdapat korelasi negatif. Hasil menunjukan bahwa

terdapat hubungan yang cukup kuat antara variabel yang ada secara

signifikan

b. Pengujian Model Analisa Jalur

Pengujian signifikansi koefisien jalur dilakukan untuk mengetahui

tingkat signifikansi dari masing – masing jalur antar variabel. Fokus

pengujian pada analisis jalur dengan pendekattan nilai koefisien regresi dan

korelasi. Perhitungan signifikansi regresi dihitung berdasarkan analisis

varian (ANOVA). Sedangkan keberartian korelasi dihitung berdasarkan

nilai signifikansi koefisien uji t (t-test). Hal ini berarti bahwa analisis

Sedangkan analisis jalur menggunakan uji sobel untuk mengetahui

pengaruh tidak langsung antar variabel. Sebelum melakukan analisis

koefisien jalur, salah satu persyaratan yang harus dilakukan yakni adanya

korelasi yang signifikan antara variabel – variabel yang terkait.

Korelasi antar variabel tersebut dihitung dengan koefisien korelasi

pearson (r hitung). Dengan menggunakan perangkat lunak komputer SPSS

24.0. Sesuai dengan tabel 4.15 Maka diperoleh nilai antar variabel yang

memiliki hubungan signifikan dan kekuatan korelasinya kurang dari 0.05.

Hal ini menunjukan bahwa model fit dan dapat dilanjutkan ke analisa

berikutnya.

1) Perhitungan Koefisien Jalur pada Sub-Struktur 1

Model analisis jalur terdiri dari dua struktur 1 dan

sub-struktur 2. Hubungan kasual antar variabel pada sub-sub-struktur yang

ditampilkan pada gambar dibawah, terdiri dari satu variabel endogen

yaitu X1 dan X2. Persamaan struktural untuk sub-struktur 1 adal sebagai

Keterangan:

Y = Stres Kerja

pY1X1 = Jalur antara Variabel Beban Kerja dengan Stres Kerja pY1X2 = Jalur antara Variabel Lingkungan Kerja dengan Stres Kerja pY1Є1 = Koefisien residual / Error residual

Tabel 4. 17 Sub-Struktur 1

Model Summary Antara Beban Kerja (X1) dan Lingkungan Kerja (X2) terhadap Stres Kerja (Y)

Model Summary Mode l R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .984a .969 .967 1.72271

a. Predictors: (Constant), Lingkungan Kerja, Beban Kerja Sumber: Data primer yang diolah, 2020

pyx1 pyx2 Є2 Є1 Є3 Beban Kerja (X1)

Stres Kerja (Y)

Lingkungan kerja (X2)

Gambar 4. 1

Hubungan Kausal Pada Sub-Struktur 1 Antara Variabel Beban Kerja (X1) dan Lingkungan

Tabel 4. 18 Sub-Struktur 1

Uji F (Anova) Antara Beban Kerja (X1) dan Lingkungan Kerja (X2) Terhadap Stres Kerja (Y)

ANOVAa Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 3581.401 2 1790.701 603.390 .000b Residual 115.742 39 2.968 Total 3697.143 41

a. Dependent Variable: Stres Kerja

b. Predictors: (Constant), Lingkungan Kerja, Beban Kerja Sumber: Data Primer yang diolah, 2020

Tabel 4. 19 Sub-struktur 1

Coefficient Antara Beban Kerja (X1) dan Lingkungan Kerja (X2)

terhadap Stres Kerja (Y) Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -.271 .814 -.333 .741 Beban Kerja .931 .074 .767 12.666 .000 Lingkungan Kerja .316 .080 .239 3.950 .000

a. Dependent Variable: Stres Kerja

Sumber: Data Primer yang diolah, 2020

Tabel 4. 20

Rangkuman Hasil Perhitungan dan Pengujian Koefisien Jalur Sub-Struktur 1 Pengaruh Beban Kerja (X1) dan Lingkungan Kerja (X2) Terhadap Stres

Kerja (Y) Model Koefisien Jalur t-hitung P Keterangan p(YX1) 0,767 12,666 0,000 0,984 Signifikan p(YX2) 0,239 3,950 0,000 Signifikan

Hasil pengelolaan data sub-struktur 1 dengan menggunakan program

SPSS 24.0 yang disajikan pada tabel 4.17 sampai 4.19 dengan hasil

rangkuman, hasil perhitungan dan hasil pengujian koefisien jalur pada

tabel tabel 4.20 Uji keseluruhan F pada sub-struktur 1 menunjukan nilai

Fhitung = 603,390 dengan signifikansi 0,000 < 0,05 maka dapat

dilanjutkan dengan uji individual atau uji t yang disajikan tabel 4.19.

Berdasarkan analisa jalur sub struktural 1 (tabel coefficient) menunjukan

bahwa semua koefisien jalur signifikan dikarenakan semua variabel

mempunyai tiingkat signifikansi dibawah 0,05.

Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4.19 diperoleh nilai koefisien

jalur X1 terhadap Y sebesar p(YX1) = 0,767 dan X2 terhadap Y sebesar

p(YX2) = 0,239 sedangkan pada tabel 4.20 diperoleh nilai koefisien

determinan atau kontribusi X1 dan X2 terhadap Y (Rsquare = R²) adalah

0,984 yang artinya bahwa 98,4% variasi stres kerja dapat dijelaskan oleh

variasi Beban kerja (X1) dan Lingkungan Kerja (X2) dan sisanya 1,6%

merupakan pengaruh variabel lain diluar X1 dan X2. Sedangkan

besarnya koefisien residu ρ1ϵ1 = √1-0,984 = 0,126. Dengan demikian

persamaan struktural untuk sub struktur-1 adalah Y = 0,767X1 +

pyx1 = 0,767

pyx2 = 0,239

ρ1ϵ1 = 0,126 Beban Kerja

(X1)

Stres Kerja (Y)

Lingkungan kerja (X2)

Gambar 4. 2

2) Perhitungan Koefisien Jalur Sub Struktur 2

Hubungan kausal pada sub struktur-2 yang terdiri dari satu

variabel endogen yaitu Z dan tiga variabel eksogen yaitu X1, X2, dan Y.

Persamaan untuk sub struktur-2 adalah sebagai berikut:

Z = pZX1 + pZX2 +pZY1 + e Keterangan

Z = Kinerja Karyawan

pZX1 = Koefisien Jalur antara Variabel Beban Kerja dengan Kinerja Karyawan

pZX2 = Koefisien Jalur antara Variabel Lingkungan Kerja dengan Kinerja Karyawan

pZY1 = Koefisien Jalur antara Variabel Stres Kerja dengan Kinerja Karyawan

e = Koefisien residual/ error residual

pzx1 pzx2 pzy Є3 pzx pzy1 pzy2 Beban Kerja (X1) Lingkungan Kerja (X2) Kinerja Karyawan (Z) Stres Kerja (Y) Gambar 4. 3

Hubungan Kausal Pada Sub Struktur-2

Antara Variabel Beban Kerja (X1), Lingkungan Kerja (X2), dan Stres Kerja (Y) Terhadap Kinerja Karyawan (Z)

Tabel 4. 21

Sub Struktur-2 Model Summary Antara Variabel Beban Kerja (X1) Lingkungan Kerja (X2) dan Stres Kerja (Y) Terhadap Kinerja

Karyawan (Y) Model Summary Mode l R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .987a .974 .971 1.21221

a. Predictors: (Constant), Stres Kerja, Lingkungan Kerja, Beban Kerja

Sumber: Data Primer yang diolah, 2020

Tabel 4. 22

Sub Struktur-2 Uji F (ANOVA) Antara Variabel Beban Kerja (X1) Lingkungan Kerja (X2) dan Stres Kerja (Y) Terhadap Kinerja

Karyawan (Y) ANOVAa Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 2052.447 3 684.149 465.582 .000b Residual 55.839 38 1.469 Total 2108.286 41

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

b. Predictors: (Constant), Stres Kerja, Lingkungan Kerja, Beban Kerja

Sumber: Data Primer yang diolah, 2020

Tabel 4. 23 Sub Struktur-2

Coefficient Antara Variabel Beban Kerja (X1) Lingkungan Kerja (X2) dan

Stres Kerja (Y) Terhadap Kinerja Karyawan (Y) Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 40.435 .573 70.520 .000 Beban Kerja -.446 .117 -.487 -3.815 .000 Lingkungan .247 .067 .248 3.719 .001

Stres Kerja -.549 .113 -.726 -4.869 .000 a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Sumber: Data Primer yang diolah, 2020

Tabel 4. 24

Sub Struktur-2 Rangkuman Hasil Perhitungan dan Pengujian Koefisien Jalur Pengaruh Beban Kerja (X1) Lingkungan Kerja (X2)

dan Stres Kerja (Y) Terhadap Kinerja Karyawan (Y) Model Koefisien Jalur t-hitung P Keterangan Pz1 (X1Z) -0,487 -3,815 0,000 0,987 Signifikan Pz2(X2Z) 0,248 3.719 0,001 Signifikan Pz3(YZ) -0,726 -4,869 0,000 Signifikan

Hasil pengelolaan data dan pengujian sub struktur-2 dengan

menggunakan program SPSS 24.0 yang disajikan pada tabel 4.21 sampai

4.23 dengan hasil rangkuman, hasil perhitungan dan hasil pengujian

koefisien jalur pada tabel 4.24. Uji F pada sub struktur-2 menunjukan hasil

Fhitung= 465,582 dengan signifikansi 0,000 < 0,05 maka dapat dilanjutkan

dengan uji individual atau uji t yang disajikan tabel 4.22 Berdasarkan hasil

analisa jalur sub struktur-2 (tabel Coefficient) menunjukan bahwa

koefisien jalur untuk Pz2 (X2Z) , Pz1 (X1Z) dan Pz3 (YZ) signifikan

dikarenakan variabel mempunyai tingkat signifikansi dibawah 0,05.

Berdasarkan hasil analis pada tabel 4.23 diperoleh nilai koefisien jalur

X1 terhadap Z sebesar pZ1 = -0,487, koefisien jalur X2 terhadap Z sebesar

pZ2 = 0,248 dan koefisien jalur Y terhadap Z sebesar pZ3 = -0,726

kontribusi X1 X2 dan Y terhadap Z (Rsquare atau R²Z321) = 0,987 yang

artinya bahwa 98,7% variasi Kinerja Karyawan (Z) dapat dijelaskan oleh

variasi Beban Kerja (X1) Lingkungan Kerja (X2) dan Stres Kerja (Y)

sisanya sebesar 1,3% (100%-98,7%) merupakan bariabel lain diluar X1 X2

dan Y. Sedangkan besarnya koefisien residu ρ2ϵ2 =√1-0,987 = 0,114.

Dengan demikian persamaan struktural untuk sub struktur 2 adalah Z =

-0,487X1 + 0,248X2 + -0,726Y + 0,114 dengan diagram jalur berikut ini:

Hasil dari koefisien jalur pada Sub-Struktur 1 dan Sub-Struktur 2

sebagai berikut:

Dan persamaan struktur Sub Struktur-1, dan Sub struktur-2 adalah

sebagai berikut : Y = ρX1 + ρX2 + e1 Y = 0,767X1 + 0,239X2 + 0,126 R² = 0,984 -0,487 0,114 -0,726 0,248 0,767 0,239 0,126 Beban Kerja (X1) Lingkungan Kerja (X2) Kinerja Karyawan (Z) Stres Kerja (Y) Gambar 4. 4

Z = ρx1 + ρx2 + ρy1 + e2

Z = Z = -0,487X1 + 0,248X2 + -0,726Y + 0,114 R² = 0,987

Tabel 4. 25

Rangkuman Hasil Perhitungan Analisa Sub Struktur-1 dan Sub Struktur-2 Model Koefisien

Jalur

t-hitung P e1 dan e2 Keterangan

Sub Struktur-1 Pxı(XıY) 0,767 12,666 0,000 0,984 0,126 Signifikan Pxı(X₂Y) 0,239 3,950 0,000 Signifikan Sub Struktur-2 Pyı (XıZ) -0,487 -3,815 0,000 0,987 0,114 Signifikan Pyı (X₂Z) 0,248 3.719 0,001 Signifikan Pyı (XZ) -0,726 -4,869 0,000 Signifikan

Dokumen terkait