Setelah pengujian model selesai dilakukan maka kemudian dilakukan
pengujian hipotesis untuk mengetahui adanya pengaruh antar variabel sebagai
berikut:
1. Pengaruh Beban Kerja (X1) terhadap Stres Kerja (Y)
Dari hasil perhitungan Tabel 4.25 dibuktikan bahwa nilai koefisien jalur
adalah sebesar 0,767 dengan tingkat signifikansi 0,000<0,05 yang berarti H₀ ditolak dan Hı diterima. Hal ini mengindikasikan dan dapat disimpulkan bahwa Beban Kerja (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Stres
Kerja (Y). Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang
kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap stres kerja pada pegawai
kantor Kecamatan Padang Timur.
2. Pengaruh Lingkungan Kerja (X2) terhadap Stres Kerja (Y)
Dari hasil perhitungan Tabel 4.25 dibuktikan bahwa nilai koefisien jalur
adalah sebesar 0,239 dengan tingkat signifikansi 0,000<0,05 yang berarti H₀
ditolak dan Hı diterima. Hal ini mengindikasikan dan dapat disimpulkan bahwa Lingkungan Kerja (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Stres Kerja (Y). Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Amas (2018) yang menyatakan bahwa lingkungan kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap stres kerja pada PT Pandu Siwi
Sentosa Jakarta.
3. Pengaruh Beban Kerja (X1) terhadap Kinerja Karyawan (Z)
Dari hasil perhitungan Tabel 4.25 dibuktikan bahwa nilai koefisien jalur
adalah sebesar -0,487 dengan tingkat signifikansi 0,000<0,05 yang berarti H₀
ditolak dan Hı diterima. Hal ini mengindikasikan dan dapat disimpulkan
bahwa Beban Kerja (X1) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Kinerja
Karyawan (Z). Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Iskandar (2012) yang menyatakan bahwa beban kerja
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada Kantor
Inspektorat Daerah Provinsi Sulawesi Tengah.
4. Pengaruh Lingkungan Kerja (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Z)
Dari hasil perhitungan Tabel 4.25 dibuktikan bahwa nilai koefisien jalur
ditolak dan Hı diterima. Hal ini mengindikasikan dan dapat disimpulkan bahwa Lingkungan Kerja (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Kinerja Karyawan (Z). Hasil penelitian ini seusai dengan penelitian terdahulu
yang dilakukan oleh Ita Kumastuti, dkk. (2019) yang menyatakan bahwa
lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan pada Sp Alumunium di Yogyakarta.
5. Pengaruh Stres Kerja (Y) terhadap Kinerja Karyawan (Z)
Dari hasil perhitungan Tabel 4.25 dibuktikan bahwa nilai koefisien jalur
adalah sebesar -0,726 dengan tingkat signifikansi 0,000<0,05 yang berarti H₀
ditolak dan Hı diterima. Hal ini mengindikasikan dan dapat disimpulkan bahwa Stres Kerja (Y) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Kinerja
Karyawan (Z). Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Ade dan Ida (2019) yang menyatakan bahwa stres kerja
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawana pada PT.
Destination Asia Bali.
Tabel 4. 26
Rekapitulasi Hasil Pengujian Hipotesis Secara Parsial
No Hipotesis Keputusan H₀ Kesimpulan
1 Pengaruh Beban Kerja Terhadap Stres Kerja
H₀ ditolak Terdapat
pengaruh yang signifikan
2 Pengaruh Lingkungan kerja terhadap Stres Kerja
H₀ ditolak Terdapat
pengaruh yang signifikan
3 Pengaruh Beban Kerja terhadap Kinerja Karyawan
H₀ ditolak Terdapat
pengaruh yang signifikan
4 Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
H₀ ditolak Terdapat
pengaruh yang signifikan
5 Pengaruh Stres Kerja terhadap Kinerja Karyawan
H₀ ditolak Terdapat
pengaruh yang signifikan
6. Pengujian Hipotesis Variabel Secara Simultan
Berdasarkan diagram ANOVA analisa jalur tabel 4.17 dan 4.21
maka dapat disimpulkan pula pengaruh variabel eksogen terhadap variabel
endogen secara simultan sebagai berikut
a. Pengaruh variabel Beban Kerja dan Lingkungan Kerja terhadap Stres
Kerja
H₀: 0,05 ≤ Sig
Hₐ: 0,05 ≥ Sig
Dari perhitungan pada tabel 4.17 dibuktikan bahwa tingkat
signifikansi variabel Beban Kerja dan Lingkungan Kerja terhadap Stres
Kerja adalah 0,000. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
antara variabel Beban Kerja dan Lingkungan Kerja terhadap Stres
Kerja secara simultan.
b. Pengaruh variabel Beban Kerja, Lingkungan Kerja, dan Stres Kerja
terhadap Kinerja Karyawan
H₀: 0,05 ≤ Sig Hₐ: 0,05 ≥ Sig
Dari perhitungan pada tabel 4.21 dibuktikan bahwa tingkat
signifikansi variabel Beban Kerja, Lingkungan Kerja, dan Stres Kerja
terhadap Kinerja Karyawan adalah 0,000. Maka dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh antara variabel Beban kerja, Lingkungan
Tabel 4. 27
Rekapitulasi Hasil Pengujian Hipotesis Secara Simultan No Hipotesis Uji Statistik Keputusan
H₀ Kesimpulan 1 Pengaruh Beban Kerja
dan Lingkungan Kerja terhadap Stres Kerja
H₀: 0,05 ≤ Sig Hı: 0,05 ≥ Sig H₀ ditolak Terdapat pengaruh secara simultan 2 Pengaruh Beban Kerja,
Lingkungan Kerja, dan Stres Kerja terhadap
Kinerja Karyawan H₀: 0,05 ≤ Sig Hı: 0,05 ≥ Sig H₀ ditolak Terdapat pengaruh secara simultan
7. Pengujian Pengaruh Tidak Langsung Antar Variabel
Adapun cara untuk mengetahui besarnya pengaruh tidak langsung antar
variabel dapat menggunakan uji sobel.
a. Uji Sobel
Uji Sobel dimaksud untuk menguji signifikansi pengaruh tidak
langsung dengan menghitung nilai t dari koefisien variabel eksogen dan
variabel mediasi. Nilai t hitung ini dibandingkan dengan nilai t tabel, jika
nilai t hitung > nilai t tabel maka dapat disimpulkan terjadi pengaruh
mediasi. Asumsi uji sobel memrlukan sampel yang besar, jika sampel
kecil, maka uji sobel kurang konservatif (Ghozali, 2016:236-237).
Pengujian sobel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1) Beban Kerja terhadap Kinerja Karyawan melalui Stres Kerja
Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa beban kerja berpengaruh
langsung terhadap kinerja karyawan dan stres kerja berpengaruh
langsung terhadap kinerja karyawan.
karyawan melalui stres kerja dapat diuji dengan uji sobel dengan
menghitung standar error dari koefisien indirect effect (SxıZ).
SxıZ = √y2Sxı2+ xı2𝑆𝑦2+ 𝑆𝑦²𝑆𝑥𝚤²
Dimana: xı = -0,446, y = -0,549, Sxı = 0,117, Sy = 0,113
SxıZ=
√(−0,549)2(0,117)2+ (−0,446)²(0,113)² + (0,113)²(0,117)² SxıZ = 0,083
Berdasarkan hasil SxıZ ini, selanjutnya dapat menghitung
nilai t statistic pengaruh mediasi dengan rumus sebagai berikut:
t= 𝑥𝚤𝑦
𝑆𝑥𝚤𝑍 = (−0,446)(−0,549)
0,083 = 2,95 dengan t tabel = 2,023
Dari hasil perhitungan sobel di atas, diperoleh nilai t sebesar
2,95 lebih besar dari t tabel, dengan tingkat signifikansi 0,05 yaitu
2,023. Maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh mediasi antara
stres kerja dalam memediasi hubungan beban kerja terhadap kinerja
karyawan.
2) Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan melalui Stres Kerja
Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa lingkungan kerja
berpengaruh langsung terhadap kinerja karyawan dan stres kerja
berpengaruh langsung terhadap kinerja karyawan.
Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap
kinerja karyawan melalui stres kerja dapat diuji dengan uji sobel
dengan menghitung standar error dari koefisien indirect effect
Sx₂Z = √y2Sx₂2+ x₂2𝑆𝑦2+ 𝑆𝑦2𝑆𝑥₂2
Dimana: x₂ = 0,247, y = -0,549, Sx₂ = 0,067, Sy = 0,113 maka,
Sx₂Z=
√(−0,549)2(0,067)2+ (0,247)²(0,113)² + (0,113)²(0,247)² Sx₂Z = 0,047
Berdasarkan hasil Sx₂Z ini, selanjutnya dapat menghitung nilai
t statistik pengaruh mediasi dengan rumus sebagai berikut:
t= 𝑥₂𝑦
𝑆𝑥₂𝑍 = (0,247)(−0,549)
0,047 = -2,885 dengan t tabel = 2,023
Dari hasil perhitungan sobel diatas, diperoleh nilai t sebesar
-2,885. Nilai t hitung < dari t tabel, dengan tingkat signifikansi 0,05
Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh mediasi stres
kerja dalam memediasi lingkungan kerja terhadap kinerja
karyawan.
Tabel 4. 28
Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Beban Kerja dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan melalui Stres Kerja
Varibel Pengaruh Langsung Pengaruh tidak langsung
Beban Kerja -0,487 2,95
Lingkungan Kerja 0,248 -2,885
Berdasarkan hasil tabel 4.27, berikut adalah analisis Beban
Kerja dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan melalui
Stres Kerja per variabel:
1) Analisis Pengaruh Beban Kerja terhadap Kinerja Karyawan melalui
Diketahui bahwa nilai pengaruh langsung sebesar -0,487 dan
pengaruh tidak langsung sebesar 2,95 yang berarti bahwa nilai
pengaruh tidak langsung lebih besar dibandigkan dengan pengaruh
langsung. Hasil ini menunjukkan bahwa secara tidak langsung
beban kerja melalui stres kerja mempunyai pengaruh terhadap
kinerja karyawan
2) Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja melalui Stres Kerja terhadap
Kinerja Karyawan
Diketahui bahwa nilai pengaruh langsung sebesar 0,248 dan
pengaruh tidak langsung sebesar -2,885 yang berarti bahwa nilai
pengaruh langsung lebih besar dibandingkan dengan pengaruh tidak
langsung. Hasil ini menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh
tidak langsung antara lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan
BAB V PENUTUP