• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN

E. Instrumen Penelitian

Untuk mendapatkan data dan informasi yang lengkap mengenai hal-hal yang ingin dikaji dalam penelitian ini, maka dibuat serangkaian intrumen tes. Seluruh instrumen itu digunakan peneliti untuk mengumpulkan data kuantitatif dalam penelitian. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan berpikir kritis matematika sebanyak 5 soal tipe essay dengan menggunakan strategi TTW untuk kelas eksperimen dan strategi konvensional untuk kelas kontrol. Tes diberikan dalam bentuk uraian, karena tes uraian mampu mengukur indikator berpikir kritis yang digunakan peneliti. Dalam tes uraian siswa dituntut untuk mampu menjawab soal dengan langkah-langkah yang runtut dan mencantumkan alasan-alasan dalam setiap langkah dalam menjawab soal tersebut yang berupa sifat-sifat logaritma.

Sebelum tes diberikan kepada subjek, dilakukan terlebih dahulu analisis intrumen tersebut menggunakan Content Validity Ratio (CVR). Analisis instrumen penelitian ini hanya menggunakan CVR karena soal yang diberikan terlalu sulit. Dikhawatirkan jika instrumen diuji coba pada siswa maka akan menghasilkan bahwa soal tersebut tidak dapat valid sebagai instrumen penelitian.

Indikator yang digunakan pada penelitian ini adalah indikator berpikir kritis menurut ennis yang terdiri dari:

2. Membangun ketrampilan dasar 3. Menyimpulkan

Adapun indikator yang akan diukur melalui tes uaraian akan dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Indikator Berpikir Kritis Matematis Indikator Soal No Soal Memberikan penjelasan sederhana Membangun ketrampilan dasar Menyimpulkan

Siswa dapat memberikan kesimpulan mengenai masalah logaritma melalui penjelasan sederhana dan keterampilan dasar tentang masalah logaritma menggunakan definisi logaritma atau sifat dasar logaritma

1

Siswa dapat memberikan kesimpulan mengenai masalah logaritma melalui penjelasan sederhana dan keterampilan dasar tentang masalah logaritma menggunakan sifat logaritma dari perkalian dan pembagian.

2

Siswa dapat memberikan kesimpulan mengenai masalah logaritma melalui penjelasan sederhana dan keterampilan dasar tentang masalah logaritma menggunakan sifat logaritma dari perpangkatan.

3

Siswa dapat memberikan kesimpulan mengenai masalah logaritma melalui penjelasan sederhana dan keterampilan dasar tentang masalah logaritma menggunakan sifat mengubah basis logaritma.

4

Siswa dapat memberikan kesimpulan mengenai masalah logaritma melalui penjelasan sederhana dan keterampilan dasar tentang masalah logaritma menggunakan sifat perpangkatan dengan logaritma.

Rubrik pemberian skor tes kemampuan berpikir kritis matematik diadaptasi dari Peter A. Facione, sebagai berikut:4

Tabel 3.3

Pedoman Pemberian Skor Tes Kemampuan Berpikir Kritis

Skor Keterangan

4 Jawaban yang diberikan benar, jelas, akurat, dan lengkap. Mengidentifikasi soal (mendaftarkan informasi yang didapatkan dari soal yang relevan dengan jawaban) dengan benar. Menjelaskan asumsi dengan tepat dan mampu menarik kesimpulan.

3 Jawaban yang diberikan benar namun kurang lengkap. Siswa hanya mampu mengidentifikasi soal (mendaftarkan informasi yang didapatkan dari soal yang relevan dengan jawaban) dengan benar atau menarik kesimpulan. Menjelaskan asumsi dengan tepat.

2 Jawaban yang diberikan kurang tepat. Mengidentifikasi soal (mendaftarkan informasi yang didapatkan dari soal yang relevan dengan jawaban) dengan benar, kurang menjelaskan alasan.

1 Jawaban yang diberikan salah. Seperti salah Mengidentifikasi soal (mendaftarkan informasi yang didapatkan dari soal yang relevan dengan jawaban), salah menjelaskan alasan dengan tepat.

0 Tidak menjawab pertanyaan

Sebagaimana yang telah disampaikan sebelumnya, instrumen penelitian ini sebelumnya dianalisis terlebih dahulu menggunakan Content Validity Ratio

(CVR) sebagai patokan utama dalam menganalisis instrumen tes tersebut. Selanjutnya instrumen tersebut tetap diuji coba kepada siswa hanya untuk mengetahui validitas item, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran. Namun, hasil perhitungan tersebut tidak mempengaruhi penggunaan instrumen tersebut. Berikut akan dijelaskan mengenai CVR (Content Validity Ratio ) sebagai berikut:

4

Peter A. Facione, Holistic Critical Thinking Scoring Rubric, 2014, h. 1,

1. Validitas Instrumen

a. Validitas Isi (Content Validity)

Validitas isi dari suatu tes hasil belajar adalah validitas yang diperoleh setelah dilakukan penganalisisan, penelusuran atau pengujian terhadap isi yang terkandung dalam tes hasil belajar tersebut.5 Penganalisisan tersebut meliputi apakah tes hasil belajar tersebut telah mampu mewakili secara representatif keseluruhan materi yang seharusnya diujikan. Penganalisisan ini dilakukan oleh orang yang ahli dibidangnya. Selain itu, upaya lain yang dapat ditempuh untuk mengetahui validitas isi dengan jalan diskusi panel. Diskusi panel ini untuk menentukan apakah tes tersebut memiliki validitas isi atau tidak. Setiap anggota dari diskusi panel memberikan angka pada setiap item. Hal yang seperti ini dikenal dengan Content Validity Ratio (CVR).

Content Validity Ratio (CVR)

Dalam CVR respon dari semua penelis disatukan, dan jumlah yang menunjukkan “essential” untuk setiap item diputuskan. Ketika semua panelis memutuskan bahwa tes tersebut “essential”, atau ketika tak ada satupun panelis yang memutuskan bahwa tes itu “essential” kita harus percaya bahwa tes itu memang tidak penting. Untuk memutuskan apakah tes itu memiliki validitas isi atau tidak dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:6

Dimana:

ne: Panelis yang menyatakan “essential”

N : Jumlah panelis

Untuk memvalidasi sebuah tes, nilai CVR dihitung untuk setiap item, perhitungan ini menentukan apakah item tersebut tetap dipertahankan atau

5

Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), cet 10, h. 164

6

C.H Lawse, A Quantitative Approach To Content Validity, 2014, h.567, http://bwgriffin.com/gsu/courses/edur9131/content/Lawshe_content_validity.pdf

dieliminasi. Sebuah item dapat dipertahankan jika nilai CVR memenuhi nilai minimal dari CVR. Berikut akan disajikan dalam tabel nilai minimal dari CVR.7

Tabel 3.4 Nilai Minimal CVR

Jumlah Panelis Nilai Minimal CVR

5 0,99 6 0,99 7 0,99 8 0,78 9 0,75 10 0,62 11 0,59 12 0,56 13 0,54 14 0,51 15 0,49 20 0,42 25 0,37 30 0,33 35 0,31 40 0,29

CVR dilakukan dengan mengikut sertakan 9 panelis, berarti item soal dikatakan valid jika hasil perhitugan CVR minimal 0,75. Setelah dilakukan perhitungan CVR 5 item soal yang diberikan kepada para panelis, seluruh soal tersebut mampu memenuhi nilai minimal CVR, sehingga keseluruhan soal valid (lihat lampiran 6, hal 180).

Dokumen terkait