• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

C. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner kegiatan waktu luang. Kuesioner ini berisi sejumlah kegiatan yang biasa dilakukan. Kuesioner yang digunakan dalam pene litian ini disusun oleh peneliti berdasarkan definisi operasional dari kegiatan waktu luang dan dibuat sesuai dengan lingkungan sekolah supaya jenis kegiatan waktu luang yang diberikan relevan untuk siswa, sekolah dan lingkungan sekitar.

Berikut ini peneliti menjelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan kuesioner :

1. Dalam kuesioner ini responden diminta untuk menjawab sejumlah pertanyaan tentang kegiatan waktu luang yang biasa dilakukan. Kuesioner ini menggunakan empat alternatif jawaban yaitu amat sering atau selalu (ASS), sering (SR), Kadang-kadang (KK) dan jarang atau tidak pernah (JTP). Item- item kuesioner terdiri dari pernyataan yang positif dan pernyataan negatif. Item- item positif adalah pernyataan yang menunjukkan

kegiatan waktu luang yang bermanfaat/positif. Sedangkan item- item negatif adalah pernyataan yang menunjukkan kegiatan waktu luang yang tidak bermanfaat/negatif.

2. Penyusunan butir-butir kuesioner bertolak dari dua aspek, yaitu : a. Kegiatan yang dilakukan sendiri.

b. Kegiatan yang dilakukan bersama orang lain.

Kisi-kisi kuesioner kegiatan waktu luang disajikan dalam tabel 2.

Tabel 2.

Kisi-kisi Kuesioner Kegiatan Waktu Luang SMP Maria Assumpta Klaten Tahun Ajaran 2006/2007

No Aspek Jumlah Item Jumlah Item Positif Jumlah Item Negatif

No. Item pada Kuesioner 1 Kegiatan yang dilakukan sendiri 43 35 8 1 - 43 2 Kegiatanyang dilakukan bersama orang lain 19 16 3 44 – 62 Jumlah 51 11 62

3. Pemberian skor kuesioner kegiatan waktu luang pada waktu uji coba Skor untuk masing- masing alternatif jawaban (item positif) adalah amat sering atau selalu (ASS) memperoleh skor 4, Sering (SR) memperoleh skor 3, kadang-kadang (KK) memperoleh skor 2 dan jarang atau tidak pernah (JTP) memperoleh skor 1. Sebaliknya, skor untuk masing- masing alternatif jawaban (item negatif) adalah amat sering atau selalu (ASS) memperoleh skor 1, sering (SR) memperoleh skor 2, kadang-kadang (KK)

memperoleh skor 3 dan yang jarang atau tidak pernah (JTP) memperoleh skor 4. Pemberian skor ini untuk menghitung reliabilitas dan validitas kuesioner. Sedangkan untuk penelitian hanya dihitung frekuensinya saja. 4. Validitas dan Reliabilitas Kuesioner

a. Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang menunjukkan sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Pengujian validitas berfungsi untuk mengetahui apakah alat yang digunakan mampu mengukur secara tepat apa yang akan diukur (Azwar, 2003 : 5).

Jenis validitas instrumen penelitian ini adalah validitas isi (content validity), yaitu suatu validitas yang menunjukkan sampai dimana isi suatu alat pengukur mencerminkan hal- hal yang mau diukur atau diteskan. Proses pengujian dilakukan dengan menganalisis setiap item dalam masing- masing aspek kegiatan waktu luang. Besarnya koefisien validitas suatu tes dapat dihitung dengan korelasi Product Moment dari Pearson, dengan rumus :

rxy =

( )( )

( )

{

}{

( ) }

2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N Keterangan :

rxy = Koefisien validitas item ganjil dan item genap N = Jumlah siswa

Y = Belahan genap

Adapun upaya yang dilakukan peneliti untuk mengusahakan validitas dari alat ukur dalam penelitian ini adalah :

1) Mengkonsultasikan kuesioner kepada Dosen Pembimbing I, Dosen Pembimbing II dan guru Bahasa Indonesia (mengandalkan expert judgement).

2) Mengadakan uji coba kuesioner kepada kelas VIII A SMP Maria Assumpta Klaten. Uji coba alat ini dilaksanakan pada hari Jumat, 12 Januari 2007 pada pukul 12.20 – 12.45 WIB dengan jumlah siswa 48 orang. Pelaksanaan uji coba kuesioner ini diawasi oleh peneliti dan dibantu oleh guru pembimbing di sekolah yang bersangkutan. Peneliti terlebih dahulu memberikan penjelasan kepada siswa tentang hal- hal yang perlu diperhatikan dalam pengisian kuesioner.

3) Setelah melakukan uji coba, peneliti melakukan pengolahan data uji coba dengan bantuan komputer program SPSS (Statistical Programme for Social Science). Kesahihan item kuesioner ditentukan dengan menggunakan kriteria yang dikemukakan oleh Azwar dan Friedenberg seperti yang digunakan oleh Imelda (2002); menurut kriteria ini untuk skala psikologi sebaiknya digunakan patokan minimal 0,30. Jadi, item yang memiliki harga ≥

0,30 dianggap valid/sahih. Sedangkan item yang memiliki harga < 0,30 dianggap tidak valid (gugur) tetapi dalam penelitian ini tetap

dipertahankan dengan ada sedikit perubahan kalimat dan pertimbangan bahwa jumlah item keseluruhan terlalu sedikit dan untuk tetap memberi peluang bagi responden untuk mengungkapkan pengalaman dalam hal yang dimaksudkan dengan item yang bersangkutan. Hasil perhitungan uji coba taraf reliabilitas dan taraf validitas dengan menggunakan SPSS dapat dilihat pada lampiran 1, sedangkan rekapitulasi hasil perhitungan validitas uji coba alat ukur disajikan dalam tabel 3.

Tabel 3.

Rekapitulasi Hasil Analisis Uji Validitas

No Aspek Jumlah Item Jumlah Item yang valid Jumlah Item yang gugur 1 Kegiatan yang dilakukan sendiri 43 27 16 2 Kegiatan yang dilakukan bersama orang lain 19 12 7 Jumlah 62 39 23

4) Pada saat pengisian kuesioner (uji coba), peneliti selalu memberi kesempatan kepada responden untuk menanyakan item- item kuesioner yang kurang dimengerti.

5) Nama siswa sengaja tidak ditulis (anonim) pada kuesioner denga n tujuan agar siswa merasa aman, tidak malu, tidak takut dan mau mengerjakan dengan jujur sesuai dengan pengalamannya. Pelaksanaan uji coba berjalan dengan lancar dan tertib.

b. Reliabilitas

Reliabilitas suatu tes adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya (Masidjo, 1995 : 209). Pengujian tingkat reliabilitas alat ukur ditempuh dengan metode belah dua (Split-half Method). Metode belah dua yang dipakai adalah berdasarkan urutan item- item, yang bernomor ganjil dimasukkan dalam belahan pertama (X) dan item- item yang bernomor genap dimasukkan dalam belahan kedua (Y). skor-skor untuk masing- masing item pada tiap belahan dijumlahkan dan akhirnya diperoleh skor total X dan skor total Y. Perhitungan koefisien korelasi item ganjil dan item genap dengan bantua n komputer program SPSS diperoleh hasil sebesar 0,6833.

Langkah untuk mencari koefisien reliabilitas adalah dengan mencari koefisien korelasi item ganjil dan item genapnya terlebih dahulu. Berikut ini adalah rumus untuk mencari koefisien reliabilitas menur ut Spearman Brown (Furchan, 1982 : 295) :

rtt = gg gg r 1 r 2 + × Keterangan : rtt : Koefisien reliabilitas

rtt = 6833 , 0 1 6833 , 0 2 + × = 6833 , 1 3666 , 1 = 0,8118

Pada tabel 4 berikut ini akan ditunjukkan tabel uji reliabilitas.

Tabel 4.

Tabel Uji Reliabilitas

Koefisien Korelasi Kualifikasi 0,91 – 1,00 Sangat Tinggi

0,71 – 0,90 Tinggi

0,41 – 0,70 Cukup

0,21 – 0,40 Rendah

Negatif – 0,20 Sangat Rendah

Sumber: Masidjo. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius. Hal 209.

Berdasarkan hasil perhitungan dengan rumus Spearman Brown diperoleh koefisien reliabilitas rtt = 0,8118. Dapat dikatakan bahwa reliabilitas kuesioner yang diujicobakan dalam penelitian termasuk tinggi. Jadi, dapat disimpulkan bahwa alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel (handal). Kuesioner final disajikan dalam lampiran 2.

Dokumen terkait