• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU LUANG SISWA-SISWI KELAS VIII B SMP MARIA ASSUMPTA KLATEN TAHUN AJARAN 2006 2007 Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU LUANG SISWA-SISWI KELAS VIII B SMP MARIA ASSUMPTA KLATEN TAHUN AJARAN 2006 2007 Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

(1)

KELAS VIII B SMP MARIA ASSUMPTA KLATEN TAHUN AJARAN 2006/ 2007

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh:

NUR PUJIHASTUTI NIM: 011114046

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

i

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh:

NUR PUJIHASTUTI NIM: 011114046

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(3)
(4)
(5)

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Pray Unt il Somet hing Happens

(Penulis )

Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam

kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!

( Roma 12: 12)

Sk r ipsi ini k uper sembahk an unt uk :

Ø

Yesus Kr ist us, Bunda M ar ia dan Sa nt o Yudas Tadeus

Ø

Bapak k u Soer ono dan Ibuk u M ar ia Sr i Budayah

Ø

Semua Kak ak k u dan sahabat k u

(6)

v

Nama : NUR PUJIHASTUTI Nomor Mahasiswa : 011114046

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU LUANG SISWA-SISWI KELAS VIII B SMP MARIA ASSUMPTA KLATEN TAHUN AJARAN 2006/2007

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupaun memberikan royalty kepada saya selamA tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyatan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 22 Januari 2008

Yang menyatakan

(7)

vi

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 22 Januari 2008 Penulis

(8)

vii

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kegiatan waktu luang yang dilakukan oleh siswa-siswi kelas VIII B SMP Maria Assumpta Klaten tahun ajaran 2006/2007. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode survei, dengan populasi 48 siswa. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kegiatan waktu luang. Instrumen tersebut disusun oleh peneliti berdasarkan definisi operasional dari kegiatan waktu luang dan terdiri dari dua aspek, yaitu: (1) Kegiatan yang dilakukan sendiri. (2) Kegiatan yang dilakukan bersama orang lain. Teknik pengolahan data yang digunakan adalah tabulasi data, penghitungan frekuensi, persentase dan penyusunan peringkat berdasarkan kriteria Penilaian Acuan Norma (PAN) tipe I.

(9)

viii

THE LEISURE TIME ACTIVITIES OF VIII B GRADE STUDENTS OF MARIA ASSUMPTA JUNIOR HIGH SCHOOL KLATEN

ACADEMIC PERIOD 2006/2007

Nur Pujihastuti Sanata Dharma University

Yogyakarta 2008

This research aimed to describe the leisure time activities which were conducted by VIII B grade students of Maria Assumpta in academic period of 2006/2007. The type of this research was descriptive research by survey method, by population of 48 students. The instrument used in this research was questionnaire of leisure time activity. This instrument was arranged by the researcher based on operatinal definition of leisure time activity and comprised of two aspects, i.e.: (1) self-conducted activities, (2) along with other person-conducted avtivities. The technique of data collection used was data tabulation, freque ncy calculation, percentage and arrangement of level based on criteria of Norm Reference Evaluation (PAN) type 1.

(10)

ix

memberikan kelimpahan berkah, rahmat dam bimbingan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dari Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat tersusun berkat bantuan, perhatian, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada

1. Tuhan Yesus K ristus, Bunda M aria dan Santo Yudas Tadeus yang selalu mendengarkan doaku dan mengabulkannya.

2. Ibu Dr. M.M. Sri Hastuti, M.Si., selaku ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Drs. R.H.Dj. Sinurat M.A., selaku pembimbing I yang penuh kesabaran telah berkenan membimbing, memberi pengarahan, masukan yang bermanfat dan tantangan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dari awal hingga akhir.

4. Bapak Fajar Santoadi S.Pd., selaku pembimbing II yang telah berkenan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

(11)

x

Klaten, yang telah mengijinkan penulis untuk melaksanakan penelitian dalam rangka penulisan skripsi ini.

7. Siswa-siswi SMP Maria Assumpta Klaten khususnya kelas VIII A dan VIII B atas bantuannya dalam mengisi kuesioner.

8. Bapak/Ibu guru dan semua karyawan SMP Maria Assumpta Klaten.

9. Kedua orangtuaku Bapak Soerono dan Ibu Maria Sri Budayah yang tak pernah lelah memberikan doa dan dukungan dalam segala hal.

10.Semua kakak dan kakak iparku (Mbak Yayuk&Mas Wawan, Mas Dwi&Mbak Yun, Mas Joko&Mbak Sri (alm), Mas Jend&Mbak Mur, Mas Gareng, Mas Mido&Mbak Nur, Mbak Aris&Mas Didit, Mas Londo, Mbak Tutik) atas doa, dukungan, bantuan dan kasih sayangnya.

11. Semua keponakanku yang kusayangi (Aan, Risa (alm), Amo, Sindu,Via, Edo, Putri, Meilan, Patricia, David, Yaya, Aji, Sindy, Andre dan Nanda).

12.Sahabat-sahabatku Agust “angsa”, Agnez “culun”, Anas “cilix”, Eci “donald”, Endra “gembul” atas persahabatan dan kebersamaan yang indah.

13.Kenit (tempat curhat yang gila dan makasih tumpangannya....), My (yang sudah nganter jemput selama di Jogja...), Aik (aku kangen....).

14.Arny dan Ciply terima kasih atas kebersamaan yang indah dan mau menemaniku kemana- mana....

(12)

xi pujian dan firman-NYA.

18.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu atas segala dukungan, perhatian, dan bantuan baik langsung maupun tidak langsung terutama dalam penulisan skripsi ini.

Semoga Tuhan memberikan berkat dan rahmat yang melimpah kepada kita semua.

Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan juga bagi siapa saja yang berminat terhadap Bimbingan dan Konseling.

(13)

xii

Halaman

HALAMAN JUDUL ... ...i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... .iv

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... .vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ...viii

KATA PENGANTAR... ix

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ...xv

DAFTAR LAMPIRAN ...xvi

BAB I PENDAHULUAN ... .... A. Latar Belakang Masalah ... ..1

B. Rumusan Masalah ... ..4

C. Tujuan Penelitian ... ..4

D. Manfaat Penelitian ... ..4

(14)

xiii

2. Ciri-ciri Masa Remaja ... ..9

B. Waktu Luang ... 11

1. Arti Waktu Luang ... 11

2. Manfaat Waktu Luang...13

3. Faktor- faktor yang Harus Dipertimbangkan dalam Penggunaan Waktu Luang...14

C. Kegiatan Waktu Luang... 15

1. Kegiatan yang Dilakukan Sendiri ... 16

2. Kegiatan yang Dilakukan Bersama Orang Lain ... 21

D. Bimbingan Pengisian Waktu Luang... 23

1. Bimbingan... 23

2. Konseling ... 24

BAB III METODE PENELITIAN ... ... A. Jenis Penelitian ... 26

B. Subjek Penelitian ... 26

C. Instrumen Penelitian... 28

D. Prosedur Pengumpulan Data ... 35

(15)

xiv

A. Kegiatan Waktu Luang yang Dilakukan oleh Siswa-siswi Kelas VIII B SMP

Maria Assumpta Klaten Tahun Ajaran 2006/2007...38

B. Pembahasan ... 42

BAB V RINGKASAN, KESIMPULAN DAN SARAN ... ... A. Ringkasan ... 62

B. Kesimpulan ... 63

C. Saran-saran ... 64

DAFTAR PUSTAKA ... 66

DAFTAR LAMPIRAN ... 70

LAMPIRAN 1 : Hasil Perhitungan Reliabilitas dan Validitas ... 70

LAMPIRAN 2 : Kuesioner Final... 74

LAMPIRAN 3 : Tabel Data Jawaban Penelitian... 79

(16)

xv

Ajaran 2006/2007...27 Tabel 2 : Kisi-kisi Kuesioner Kegiatan Waktu Luang SMP Maria Assumpta

Klaten Tahun Ajaran 2006/2007...29 Tabel 3 : Rekapitulasi Hasil Analisis Uji Validitas...32 Tabel 4 : Tabel Uji Reliabilitas...34 Tabel 5: Penggolongan Kualifikasi Kegiatan Waktu Luang Siswa-siswi Kelas

VIII B SMP Maria Assumpta Klaten Tahun Ajaran 2006/2007...37 Tabel 6: Kegiatan Waktu Luang yang Dilakukan oleh Siswa-siswi Kelas VIII B

(17)

xvi

Halaman

Lampiran 1 : Hasil Perhitungan Reliabilitas dan Validitas………... 68

Lampiran 2 : Kuesioner Final……….74

Lampiran 3 : Tabel Data Jawaban Penelitian……….79

(18)

1

Bab ini memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan definisi operasional.

A. Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan sehari- hari tiap orang senantiasa melakukan berbagai kegiatan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya, seperti kebutuhan yang bersifat jasmani, rohani dan sosial. Kebutuhan yang bersifat jasmani antara lain kebutuhan akan pangan, sandang dan papan. Kebutuhan rohani antara lain kebutuhan akan rasa aman, kasih sayang, penghargaan, keindahan dan pengetahuan. Kebutuhan sosial antara lain interaksi dengan orang lain. Mengisi waktu luang merupakan kebutuhan bagi tiap orang khususnya remaja. Jika sebagian besar kebutuhan-kebutuhan yang bersangkutan terpenuhi, individu akan merasa bahagia dan dapat berkembang secara baik dan lancar. Sebaliknya jika ada kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi dengan baik, maka kemungkinan besar perkembangan individu akan kurang baik dan kurang lancar. Ketiga kebutuhan tersebut (jasmani, rohani dan sosial) dapat terpenuhi dengan melakukan kegiatan waktu luang.

(19)

buku, menonton televisi, mengobrol, olah raga, bermain musik, melamun atau berangan-angan, jalan-jalan, melakukan kegiatan sosial, bermain komputer, membersihkan rumah, mengikuti kursus komputer, menggunakan internet, menempuh pelajaran tambahan atau les, diskusi dan kegiatan yang lain.

Peneliti melihat bahwa dalam kehidupan sehari- hari remaja masih kesulitan menggunakan waktu luangnya dengan baik. Hal ini disebabkan adanya beberapa penghalang, antara lain: (1) kekurangan sarana seperti: biaya, kendaraan, televisi, buku-buku bacaan dan lain- lain untuk memanfaatkan waktu luang; (2) tidak mempunyai keterampilan tertentu seperti: bermain musik, menari, olah raga dan lain- lain; (3) kurangnya informasi tentang kegiatan waktu luang baik dari pihak sekolah maupun dari pihak orangtua. Terkadang mereka masih kebingungan dalam memilih kegiatan waktu luang dan menggunakan waktunya untuk melakukan kegiatan yang merugikan dirinya sendiri ataupun orang lain, seperti: kebut-kebutan di jalan, mengikuti atau mengadakan pesta minuman keras, berfoya- foya, membaca buku porno, menghisap ganja dan lain- lain.

(20)

baik tetangga maupun kawan di sekolah (Soekanto, 1989:27). Kegiatan waktu luang biasanya dilakukan dengan senang hati karena tanpa perintah atau tekanan; kegiatan waktu luang ditentukan sendiri sesuai dengan minat atau hobinya.

Idealnya waktu luang diisi dengan kegiatan yang baik/positif (konstruktif), tetapi dalam prakteknya banyak remaja yang mengisi waktu luang dengan kegiatan-kegiatan yang tidak bermanfaat seperti berkumpul atau berkelompok dengan teman-teman sebaya melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak produktif, antara lain: “nongkrong” jalan-jalan di pusat perbelanjaan. Akibat dari penggunaan waktu luang secara tidak baik antara lain kewajiban-kewajiban dari sekolah terbengkalai, terlibat dalam penggunaan narkoba, mengadakan pesta minuman keras, terjun dalam pergaulan bebas, menjadi tidak disiplin dan tidak dapat berprestasi dengan baik. Melihat akibat yang ditimbulkan, diperlukan bimbingan preventif yang yang berkesinambungan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya pengisian waktu luang secara negatif. Selain itu diperlukan guru pembimbing yang membantu murid membuat pembagian waktu, mengisi waktu, merencanakan suatu kegiatan dalam waktu luang dan memilih kegiatan yang cocok.

Berdasarkan fakta diatas dapat disimpulkan bahwa anak/siswa perlu didorong agar melakukan kegiatan yang positif dan perlu diupayakan sesuatu agar kegiatan yang negatif dicegah dan dikurangi.

(21)

Klaten tahun ajaran 2006/2007. Peneliti berharap hasil penelitian ini dapat memberikan informasi bagi pihak sekolah untuk mengembangkan dan menyediakan fasilitas yang menunjang kegiatan waktu luang yang produktif.

B. Rumusan Masalah

Penelitian ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan kegiatan waktu luang yang dilakukan oleh siswa-siswi kelas VIII B SMP Maria Assumpta Klaten tahun ajaran 2006/2007. Secara lebih spesifik, pertanyaan yang dijawab dalam penelitian ini adalah: Kegiatan waktu luang manakah yang dilakukan oleh siswa-siswi kelas VIII B SMP Maria Assumpta Klaten tahun ajaran 2006/2007?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kegiatan waktu luang yang dilakukan oleh siswa-siswi kelas VIII B SMP Maria Assumpta

Klaten tahun ajaran 2006/2007.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

(22)

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai kegiatan yang bisa dilakukan untuk mengembangkan potensi (akademik, kesenian, keterampilan, olah raga, dll) siswa dengan mengisi waktu luang.

b. Bagi Para Pendidik

Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan untuk meningkatkan pelayanan bimbingan bagi siswa, khususnya dalam rangka mengisi waktu luangnya.

c. Bagi Orang Tua

Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan tentang pentingnya orang tua mewaspadai setiap kegiatan yang dilakukan oleh anaknya, memahami kehidupan, perkembangan perilaku dan pergaulan anaknya.

d. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bekal untuk membimbing siswa dalam memilih kegiatan waktu luang yang sesuai dengan minat atau hobinya.

e. Bagi Peneliti Lain

(23)

E. Definisi Operasional

1. Waktu luang (leisure time) adalah waktu yang masih sisa sesudah kegiatan-kegiatan yang wajib dilakukan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasarnya, antara lain: tidur, belajar di sekolah, mengerjakan PR,menyiram tanaman, menyapu dan kewajiban-kewajiban lainnya. 2. Kegiatan waktu luang (leisure time activities) adalah kegiatan yang

ditentukan sendiri sesuai dengan minat atau hobi dan dilaksanakan setelah kegiatan-kegiatan yang wajib dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dasarnya selesai. Kegiatan waktu luang dapat digolongkan menjadi dua yaitu kegiatan yang dilakukan sendiri dan kegiatan yang dilakukan bersama orang lain. Kegiatan yang dilakukan sendiri, antara lain: membaca (buku ilmu pengetahuan dan teknologi, novel/karya sastra, cerpen, puisi, majalah mode, surat kabar/tabloid, komik dan lain- lain), mendengarkan musik (dangdut, rock, pop, klasik, campur sari, keroncong, jazz dan lain- lain), menonton televisi (berita, konsultasi kesehatan, olah raga, film, musik dan lain- lain), melakukan kegiatan sosial (ikut serta dalam kegiatan amal, mengunjungi orang sakit, mengumpulkan dana untuk korban bencana dan lain- lain), mengembangkan hobi (menari, menyanyi, bermain musik dan lain- lain), jalan-jalan, bermain “games” di komputer, les privat (bahasa inggris, matematika, fisika, kimia dan lain-lain), membersihkan rumah, menggunakan internet, menulis buku harian (diary), kursus komputer, melamun, bermain play station dan lain- lain.

(24)
(25)

8

KAJIAN PUSTAKA

Bab ini memuat pembahasan mengenai masa remaja, waktu luang, kegiatan waktu luang dan bimbingan pengisian waktu luang.

A. Masa Remaja

1. Pengertian Masa Remaja

Menurut Hurlock (1997: 206) istilah adolescence atau masa remaja berasal dari kata Latin adolescere yang berarti “tumbuh” atau “tumbuh menjadi dewasa”. Piaget (Hurlock, 1997) berpendapat bahwa istilah adolescence yang digunakan saat ini memiliki arti yang lebih luas yaitu masa saat individu sedang tumbuh menjadi dewasa baik secara mental, emosional, sosial dan fisik. Secara psikologis, remaja berusaha masuk ke dalam lingkungan orang dewasa. Remaja adala h individu yang sedang berkembang secara utuh menuju kedewasaan.

(26)

2. Ciri-ciri Masa Remaja

Menurut Hurlock (1997: 207-209) masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa. Masa remaja memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan periode sebelum dan sesudahnya. Beberapa ciri masa remaja adalah sebagai berikut:

a. Masa remaja sebagai periode peralihan

Pada periode ini status remaja tidak jelas karena ia tidak dapat disebut anak-anak lagi, tetapi juga belum saatnya disebut dewasa.

b. Masa remaja sebagai periode perubahan

Pada periode ini remaja mengalami banyak perubahan seperti perubahan fisik yang pesat, perubahan minat sosial, perubahan mental, perubahan emosi dan perubahan moral.

c. Masa remaja sebagai usia bermasalah

(27)

d. Masa remaja sebagai masa mencari identitas

Pada periode ini remaja mulai mencari identitas diri dengan berusaha mencari dan menemukan figur seseorang yang dapat dijadikan idola.

e. Masa remaja sebagai masa yang menimbulkan ketakutan

Pada periode ini remaja sering kali takut jika tidak mampu mengatasi masalah- masalahnya sehingga berpengaruh terhadap konsep dirinya. Hal itu terjadi antara lain karena orang dewasa sering kali memberikan pandangan yang cenderung negatif terhadap remaja.

f. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik

Pada periode ini remaja kurang mampu bersikap rasional dan obyektif, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Hal ini sering menyebabkan remaja mengalami kegagalan dan kekecewaan. Remaja sering melihat segala sesuatu sesuai dengan keinginan dan bukan seperti apa adanya. Hal ini terlihat dari kecenderungan remaja yang memandang kehidupan seperti apa yang mereka inginkan dan bukan sebagaimana adanya kenyataan, terlebih dalam hal cita-cita.

g. Masa remaja sebagai masa ambang dewasa

(28)

Menurut Soekanto (1989: 14) ciri-ciri remaja adalah:

a. Pertumbuhan fisik yang pesat, sehingga ciri-ciri fisik sebagai laki- laki atau wanita tampak semakin tegas. Pertumbuhan terutama menyangkut pertumbuhan tinggi dan berat badan, yang biasanya diikuti perubahan bagian tubuh yang lain. Oleh remaja, pertumbuhan fisik yang baik dianggap sebagai suatu kebanggaan.

b. Keinginan yang kuat untuk mengadakan interaksi sosial dengan kalangan yang lebih dewasa atau dianggap lebih matang pribadinya. Kadang-kadang remaja berharap bahwa melalui interaksi sosial itu masyarakat dapat menganggap mereka sebagai orang dewasa.

c. Keinginan yang kuat untuk dipercaya oleh orang yang dianggap lebih dewasa.

d. Adanya perkembangan taraf intelektualitas untuk menghadapi ident itas diri.

e. Menginginkan sistem aturan dan nilai yang sesuai dengan keinginannya karena mereka beranggapan bahwa aturan untuk remaja tidak selalu sama dengan aturan dan nilai yang dianut orang dewasa.

B. Waktu Luang

1. Arti Waktu Luang

(29)

kehidupan manusia terikat dengan waktu dan tempat. Waktu berlangsung terus dan tidak akan pernah kembali. Waktu dapat dipandang sebagai ruang untuk melakukan aktivitas; setiap manusia baik secara perorangan atau bersamaan melakukan kegiatan sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu.

Semua individu pada dasarnya memiliki waktu yang sama, yaitu satu hari satu malam (24 jam). Namun penggunaan waktu tersebut berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan dan keadaan masing- masing individu. Selain waktu yang digunakan untuk kegiatan-kegiatan utama, setiap individu mungkin saja memiliki waktu luang dalam kehidupan setiap harinya. Sudah tentu setiap orang diharapkan dapat mempergunakan waktu luang dengan sebaik-baiknya; bentuknya tergantung pada individu masing- masing.

Waktu luang (leisure time) adalah waktu yang masih sisa sesudah kegiatan-kegiatan yang wajib dilakukan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasarnya selesai, seperti: tidur, belajar di sekolah, mengerjakan PR, menyiram tanaman, menyapu dan kewajiban-kewajiban lainnya.

(30)

Kegiatan pengisian waktu luang adalah kegiatan yang kreatif, bersifat mengembangkan diri dan melepaskan ketegangan (Siti Rahayu, 1987: 237). Waktu luang atau senggang adalah waktu yang diisi dengan aktivitas di mana kita sungguh-sungguh dalam dunia yang berbeda sama sekali dengan dunia pekerjaan (Spillane, 2003: 102).

Dari pendapat di atas disimpulkan bahwa waktu luang itu muncul dalam keadaan bebas setelah seseorang melakukan kegiatan rutin sehari-hari. Kegiatan waktu luang biasanya dilakukan dengan senang hati karena tanpa perintah atau tekanan dan ditentukan sendiri sesuai dengan minat atau hobinya.

2. Manfaat Waktu Luang

Orang yang tidak dapat memanfaatkan waktu sebaik mungkin akan menyesal karena waktu akan terus berjalan tanpa pernah terulang kembali. Karena itu setiap orang perlu memanfaatkan waktu luangnya dengan baik.

Soekanto (1987: 38) menyebutkan manfaat kegiatan mengisi waktu luang sebagai berikut :

a. Menghasilkan ketenangan, rasa bebas dan situasi istirahat. b. Pelepasan energi fisik dan emosional.

c. Kesempatan untuk mengekspresikan fantasi atau daya khayal. d. Rekreasi dan penyegaran.

e. Kesempatan untuk memperluas pergaulan.

(31)

Pemanfaatan waktu luang merupakan hal yang sangat berarti bagi kehidupan setiap orang, terutama bagi remaja yang sedang berusaha mengaktualisasikan diri, mengembangkan peranan-peranan sosial, merealisasikan cita-cita dan berhasil dalam masyarakat. Dengan pemanfaatan waktu luang yang tepat dapat diperoleh kesinambungan atau keselarasan antara waktu yang tersedia dengan kegiatan yang direncanakan, sehingga terpenuhilah kebutuhan jasmani dan rohani secara sehat.

3. Faktor-faktor yang Harus Dipertimbangkan dalam Penggunaan Waktu Luang

Untuk melakukan segala sesuatu setiap individu perlu mempertimbangkan hal- hal yang dapat mempengaruhinya agar rencana yang telah dibuat dapat berjalan dengan lancar. Demikian pula dalam penggunaan waktu luang perlu dipertimbangkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penggunaan waktu luang dan persoalan-persoalan yang akan menyebabkan masalah dalam penggunaan waktu luang.

(32)

Menurut Zakiah Daradjat (1974: 167) faktor- faktor yang harus dipertimbangkan dalam penggunaan waktu luang, antara lain: adanya sikap orang tua terhadap penggunaan waktu luang, sarana dan prasarana.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam penggunaan waktu luang adalah: waktu yang ada, sarana dan prasarana, minat, dan sikap orang tua terhadap penggunaan waktu luang.

C. Kegiatan Waktu Luang

Waktu luang bisa diisi dengan melakukan berbagai macam kegiatan. Pemilihan kegiatan waktu luang dapat dimulai dengan menentukan apakah kegiatan tersebut dilakukan sendiri atau dilakukan bersama orang lain.

Melakukan suatu kegiatan pada waktu luang merupakan rekreasi yang penting karena di samping mendatangkan kesenangan juga memberikan keteduhan psikis bagi remaja serta dapat menghindarkan mereka dari banyak penyimpangan-penyimpangan perilaku yang terjadi di masa remaja (Mappiare, 1982).

(33)

1. Kegiatan yang dilakukan sendiri

a. Membaca

Kegiatan membaca untuk menambah pengetahuan dapat dianggap sebagai membaca untuk studi. Membaca untuk studi membutuhkan konsentrasi dan ketelitian agar dapat mengerti benar isi bacaan. Kalau membaca itu dilakukan dengan sukarela, maka membaca akan menjadi suatu kegiatan yang menyenangkan. Bahan bacaan yang biasanya dibaca remaja adalah buku-buku, novel, majalah, komik, cerpen, surat kabar, tabloid dan lain- lain. Membaca lebih sering dilakukan seorang diri. Membaca sebagai salah satu kegiatan pengisi waktu luang mempunyai manfaat tertentu bagi remaja (Soekanto, 1989: 61), antara lain: (1) kegiatan membaca memenuhi kebutuhan pribadi; (2) bahan bacaan memberikan tokoh-tokoh ideal bagi remaja; (3) kegiatan membaca dapat membangkitkan optimisme; (4) kegiatan membaca dapat melancarkan pergaulan dan mengenal orang.

b. Mendengarkan Musik

(34)

menyenangi musik dengan lirik yang bertemakan kekecewaan dalam hidup. Kalau frustrasinya sudah tertanggulangi, maka kesenangan mungkin berubah, yakni lirik- lirik yang menggambarkan kehidupan yang penuh optimisme. Akan tetapi ada pula remaja yang menyukai musik klasik yang tenang, musik dangdut, musik pop dan lain- lain. Dengan demikian variasi musik yang disenangi memang banyak, karena musik memberikan keanekawarnaan dalam nada, lirik, irama dan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan emosional manusia (Soekanto, 1989: 58).

c. Menonton Televisi

Menonton televisi adalah suatu kegiatan yang cukup banyak menyita waktu luang, sehingga mengurangi kegiatan remaja di bidang lainnya. Hal ini bisa terjadi karena kalau remaja sudah terlalu asyik menonton televisi, mereka akan lupa waktu apalagi kalau acara yang disiarkan bagus. Siaran televisi menyajikan berbagai pilihan seperti: berita, kuis, musik dan acara lain yang dapat memberikan kepuasan bagi remaja.

d. Jalan-jalan

(35)

e. Melakukan Kegiatan Sosial

Remaja lebih senang melakukan kegiatan yang dapat membantu orang lain dalam menyelesaikan masalah yang dihadapinya, misalnya membantu me ngumpulkan dana untuk teman yang mengalami musibah, menjadi pengurus suatu organisasi, ikut serta dalam kegiatan amal, ikut serta dalam kegiatan di sekolah dan lain- lain. Kegiatan ini bisa dimulai dari diri sendiri terlebih dahulu.

f. Bermain Games di Komputer

Bermain komputer sangat menyenangkan bagi sebagian remaja. Selain untuk mengetik, komputer juga ada yang dilengkapi dengan berbagai permainan. Mereka sangat menikmati permainan yang ada dalam komputer.

g. Membersihkan Rumah

Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi semua orang. Dewasa ini remaja yang bersedia untuk membersihkan rumah dianggap luar biasa karena ada sebagian remaja yang sudah terbiasa dilayani oleh pembantu rumah tangga sejak bayi.

h. Menggunakan Internet

(36)

umum, mencari bahan untuk tugas sekolah dan berkomunikasi dengan teman atau gurunya.

i. Mengembangkan Hobi

Hobi para remaja dapat dikategorikan dalam dua kegiatan yakni koleksi dan konstruksi. Koleksi adalah kegiatan mengumpulkan benda-benda tertentu seperti kliping, majalah, komik, kaset dan lain- lain. Sedangkan konstruksi berarti membuat sesuatu hanya untuk kesenangan belaka. Hasil kegiatan itu dapat diperlihatkan kepada orang lain, sekedar untuk menunjukkan bahwa kegiatan yang menyenangkan dan santai itu dapat menghasilkan sesuatu. Selain itu siswa pun biasanya mengembangkan hobi- hobi yang lain seperti menyanyi, menari, bermain musik dan lain- lain.

j. Mengikuti Kursus Komputer

Kursus komputer dilakukan para siswa agar mampu mengoperasikan komputer untuk memperlancar kegiatan belajar dan mempersiapkan masa depannya. Kegiatan ini biasanya dilakukan di tempat-tempat kursus komputer atau di sekolah.

k. Menempuh Pelajaran Tambahan/Les Privat

(37)

untuk satu kali pertemuan. Besarnya minat remaja terhadap pendidikan sangat dipengaruhi oleh minat mereka pada pekerjaan. Biasanya remaja lebih berminat pada pelajaran-pelajaran yang nantinya akan berguna dalam bidang pekerjaan yang dipilihnya (Hurlock, 1997: 220).

l. Melamun atau Berangan-angan

Ketika menyendiri remaja lebih banyak melamun atau berangan-angan. Kegiatan melamun atau berangan-angan memungkinkan remaja bercita-cita mengenai dirinya, sehingga dapat membantu pembentukan identitas diri. Segi negatif melamun atau berangan-angan antara lain melamun dijadikan cara untuk menarik diri dari masalah yang sedang dihadapi.

m. Bermain Play Station

Bermain play station sangat menyenangkan bagi sebagian remaja. Tetapi kalau bermain play station terlalu lama dan sampai lupa waktu maka akan banyak waktu terbuang dan kegiatan yang lain bisa terbengkalai.

n. Menulis Buku Harian (diary)

(38)

2. Kegiatan yang dilakukan bersama orang lain

a. Mengobrol

Berkumpul dengan teman-teman sebaya dan mengobrol merupakan kegiatan yang paling umum di kalangan remaja. Topik obrolan pun berbeda antara remaja pria dan remaja wanita. Ada beberapa manfaat mengobrol, antara lain: (1) sarana sosialisasi; (2) melalui kegiatan mengobrol remaja dapat mendiskusikan masalah- masalah yang sedang dihadapinya secara bebas; (3) sarana berlatih untuk mengemukakan pendapat kepada pihak-pihak lain; (4) melalui mengobrol remaja dapat mengetahui hal- hal apa yang penting untuk dibicarakan dan mana yang kurang perlu; (5) melalui kegiatan mengobrol remaja akan semakin menyadari bahwa membangga-banggakan diri merupakan perbuatan kurang baik dan kurang bisa diterima kelompok.

b. Olah Raga

(39)

c. Diskusi

Bahan diskusi bisa beraneka ragam tergantung situasi dan kondisi para remaja. Ada kalanya mereka berdiskusi tentang cita-cita, persoalan seks, pelajaran di sekolah, permasalahan dengan teman dan lain- lain. Kegiatan ini sangat bermanfaat karena remaja bisa berlatih untuk mengungkapkan pendapatnya dan belajar menerima kritik dari orang lain.

d. Piknik

Remaja akan merasa bosan jika hanya berdiam diri di dalam rumah apalagi pada masa liburan. Salah satu alternatif yang bisa dilakukan adalah mengikuti piknik. Melalui kegiatan ini remaja bisa mengurangi kepenatan dan kejenuhan yang dirasakan dan bisa bergembira bersama teman-teman atau keluarga.

e. Belajar Kelompok

(40)

D. Bimbingan Pengisian Waktu Luang 1. Bimbingan

Bimbingan mengandung pengertian memberikan informasi yang dapat digunakan untuk mengambil suatu keputusan atau memberikan sesuatu sambil memberikan nasihat dan mengarahkan atau menuntun individu ke suatu tujuan (Winkel, 1997: 65).

Menurut Mappiare (1984) bimbingan adalah proses membantu individu untuk dapat membantu dirinya sendiri dalam menghadapi masalah yang dihadapinya. Hal ini sejalan dengan pendapat Winkel (1997: 69) yang menyatakan bahwa tujuan bimbingan adalah memberikan bantuan supaya orang atau kelompok yang dilayani mampu menghadapi tugas perkembangan secara sadar dan bebas, sehingga dapat membuat pilihan-pilihan dengan bijaksana, serta dapat mengambil tindakan penyesuaian diri dalam berbagai situasi.

Bimbingan penggunaan waktu luang (leisure time guidance) adalah usaha membantu remaja dalam menggunakan waktu luang dengan kegiatan-kegiatan yang membawa hasil atau manfaat bagi dirinya maupun bagi lingkunga nnya (Djumhur, 1975). Dengan bimbingan ini diharapkan remaja mampu memanfaatkan waktu luang dengan kegiatan-kegiatan yang produktif, seperti: belajar kelompok, rekreasi, olahraga, diskusi dan lain-lain.

(41)

setiap individu. Hal ini sejalan dengan pandangan Winkel (1997: 142) yang menyatakan bahwa bimbingan pribadi adalah bantuan dalam menghadapi keadaan batin sendiri dan mengatasi berbagai pergumulan dalam batin, dalam mengatur diri di bidang kerohanian, perawatan diri, pengisian waktu luang dan lain- lain.

Kegiatan bimbingan menggunakan waktu luang antara lain membantu remaja dalam hal (Djumhur, 1975: 38):

a. Menggunakan waktu-waktu luang untuk kegiatan-kegiatan produktif, misalnya belajar kelompok, olahraga, diskusi dan lain- lain.

b. Menyusun dan membagi waktu belajar dengan sebaik-baiknya.

c. Mengisi dan menggunakan waktu pada jam- jam bebas, hari- hari libur, dan sebagainya.

d. Merencanakan suatu kegiatan yang akan dilakukan untuk mengisi waktu luang.

2. Konseling

Menurut pandangan Schmidt (Winkel, 1997: 374) konseling adalah suatu pelayanan profesional yang dirancang untuk mendampingi seseorang agar memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang berbagai permasalahan dan segala kemampuan pribadi; pelayanan ini menggunakan aneka prinsip dan metode yang dikembangkan dalam ilmu psikologi modern.

(42)

komunikasi antarpribadi, berlandaskan pandangan teoretis dan berpedoman pada norma etika dan hukum tertentu, yang memusatkan usaha pada bantuan psikologis kepada seseorang yang pada dasarnya bermental sehat agar dapat mengatasi beraneka ragam masalah berkaitan dengan proses perkembangannya dan situasi kehidupannya.

Dari pendapat kedua ahli tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa konseling adalah suatu pelayanan yang berupa bantuan psikologis yang dirancang untuk mendampingi seseorang yang pada dasarnya bermental sehat agar dapat mengatasi permasalahan yang sedang dihadapinya.

(43)

26

METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menguraikan beberapa hal yang berhubungan dengan metodologi penelitian yaitu jenis penelitian, subyek penelitian, instrumen penelitian dan teknik analisis data.

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian pendidikan, khususnya bidang bimbingan dan konseling. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan metode survei. Penelitian deskriptif dirancang untuk memperoleh informasi tentang status gejala pada saat penelitian dilakukan (Furchan, 1982 : 415). Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran tentang kegiatan waktu luang yang dilakukan siswa-siswi kelas VIII SMP Maria Assumpta tahun ajaran 2006/2007.

B. Subjek Penelitian

(44)

Tahun Ajaran 2006/2007 berjumlah 48 orang. Rinciannya disajikan dalam tabel 1.

Tabel 1.

Populasi Siswa -siswi Kelas VIII B SMP Maria Assumpta Klaten Tahun Ajaran 2006/2007

Kelas Putra Putri Jumlah

VIII B 16 32 48

Populasi penelitian adalah kelas VIII B yang berjumlah 48 orang, tetapi pada waktu pengumpulan data 2 orang siswa tidak masuk karena sakit. Peneliti mengambil kelas VIII B sebagai subyek penelitian karena sudah ditentukan oleh Kepala Sekolah dengan pertimbangan bahwa jumlah siswa kelas VIII terlalu banyak yaitu 42 – 48 orang tiap kelasnya dan untuk lebih menghemat biaya, waktu serta tenaga. Peneliti hanya diperbolehkan menggunakan satu kelas saja, yaitu kelas VIII B sebagai populasi penelitian meskipun kelas VIII terdiri dari empat kelas.

Alasan peneliti memilih SMP Maria Assumpta Klaten sebagai tempat penelitian karena pertimbangan praktis, ya itu lokasi SMP Maria Assumpta Klaten dekat dengan tempat tinggal peneliti, mudah dijangkau sehingga biaya, waktu dan tenaga yang dikeluarkan tidak terlalu banyak.

(45)

pemberian motivasi dalam memilih kegiatan waktu luang. Kedua, kelas VIII memiliki kesempatan lebih banyak dalam menggunakan waktu luang dibandingkan kelas VII dan kelas IX karena kelas VII masih dalam proses penyesuaian diri dengan tempat yang baru dan jadwal yang padat, sedangkan kelas IX mempunyai jadwal belajar yang lebih padat dalam rangka mempersiapkan diri menghadapi ujian akhir. Ketiga, untuk membatasi penelitian agar pembahasan lebih terfokus.

C. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner kegiatan waktu luang. Kuesioner ini berisi sejumlah kegiatan yang biasa dilakukan. Kuesioner yang digunakan dalam pene litian ini disusun oleh peneliti berdasarkan definisi operasional dari kegiatan waktu luang dan dibuat sesuai dengan lingkungan sekolah supaya jenis kegiatan waktu luang yang diberikan relevan untuk siswa, sekolah dan lingkungan sekitar.

Berikut ini peneliti menjelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan kuesioner :

(46)

kegiatan waktu luang yang bermanfaat/positif. Sedangkan item- item negatif adalah pernyataan yang menunjukkan kegiatan waktu luang yang tidak bermanfaat/negatif.

2. Penyusunan butir-butir kuesioner bertolak dari dua aspek, yaitu : a. Kegiatan yang dilakukan sendiri.

b. Kegiatan yang dilakukan bersama orang lain.

Kisi-kisi kuesioner kegiatan waktu luang disajikan dalam tabel 2.

Tabel 2.

Kisi-kisi Kuesioner Kegiatan Waktu Luang SMP Maria Assumpta Klaten Tahun Ajaran 2006/2007

No Aspek Jumlah

(47)

memperoleh skor 3 dan yang jarang atau tidak pernah (JTP) memperoleh skor 4. Pemberian skor ini untuk menghitung reliabilitas dan validitas kuesioner. Sedangkan untuk penelitian hanya dihitung frekuensinya saja. 4. Validitas dan Reliabilitas Kuesioner

a. Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang menunjukkan sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Pengujian validitas berfungsi untuk mengetahui apakah alat yang digunakan mampu mengukur secara tepat apa yang akan diukur (Azwar, 2003 : 5).

Jenis validitas instrumen penelitian ini adalah validitas isi (content validity), yaitu suatu validitas yang menunjukkan sampai dimana isi suatu alat pengukur mencerminkan hal- hal yang mau diukur atau diteskan. Proses pengujian dilakukan dengan menganalisis setiap item dalam masing- masing aspek kegiatan waktu luang. Besarnya koefisien validitas suatu tes dapat dihitung dengan korelasi Product Moment dari Pearson, dengan rumus :

rxy =

(

)( )

rxy = Koefisien validitas item ganjil dan item genap

(48)

Y = Belahan genap

Adapun upaya yang dilakukan peneliti untuk mengusahakan validitas dari alat ukur dalam penelitian ini adalah :

1) Mengkonsultasikan kuesioner kepada Dosen Pembimbing I, Dosen Pembimbing II dan guru Bahasa Indonesia (mengandalkan expert judgement).

2) Mengadakan uji coba kuesioner kepada kelas VIII A SMP Maria Assumpta Klaten. Uji coba alat ini dilaksanakan pada hari Jumat, 12 Januari 2007 pada pukul 12.20 – 12.45 WIB dengan jumlah siswa 48 orang. Pelaksanaan uji coba kuesioner ini diawasi oleh peneliti dan dibantu oleh guru pembimbing di sekolah yang bersangkutan. Peneliti terlebih dahulu memberikan penjelasan kepada siswa tentang hal- hal yang perlu diperhatikan dalam pengisian kuesioner.

3) Setelah melakukan uji coba, peneliti melakukan pengolahan data uji coba dengan bantuan komputer program SPSS (Statistical Programme for Social Science). Kesahihan item kuesioner

(49)

dipertahankan dengan ada sedikit perubahan kalimat dan pertimbangan bahwa jumlah item keseluruhan terlalu sedikit dan untuk tetap memberi peluang bagi responden untuk mengungkapkan pengalaman dalam hal yang dimaksudkan dengan item yang bersangkutan. Hasil perhitungan uji coba taraf reliabilitas dan taraf validitas dengan menggunakan SPSS dapat dilihat pada lampiran 1, sedangkan rekapitulasi hasil perhitungan validitas uji coba alat ukur disajikan dalam tabel 3.

Tabel 3.

Rekapitulasi Hasil Analisis Uji Validitas

No Aspek Jumlah Item Jumlah Item

4) Pada saat pengisian kuesioner (uji coba), peneliti selalu memberi kesempatan kepada responden untuk menanyakan item- item kuesioner yang kurang dimengerti.

(50)

b. Reliabilitas

Reliabilitas suatu tes adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya (Masidjo, 1995 : 209). Pengujian tingkat reliabilitas alat ukur ditempuh dengan metode belah dua (Split-half Method). Metode belah dua yang dipakai adalah berdasarkan urutan item- item, yang bernomor ganjil dimasukkan dalam belahan pertama (X) dan item- item yang bernomor genap dimasukkan dalam belahan kedua (Y). skor-skor untuk masing- masing item pada tiap belahan dijumlahkan dan akhirnya diperoleh skor total X dan skor total Y. Perhitungan koefisien korelasi item ganjil dan item genap dengan bantua n komputer program SPSS diperoleh hasil sebesar 0,6833.

Langkah untuk mencari koefisien reliabilitas adalah dengan mencari koefisien korelasi item ganjil dan item genapnya terlebih dahulu. Berikut ini adalah rumus untuk mencari koefisien reliabilitas menur ut Spearman Brown (Furchan, 1982 : 295) :

rtt =

rtt : Koefisien reliabilitas

(51)

rtt =

Pada tabel 4 berikut ini akan ditunjukkan tabel uji reliabilitas.

Tabel 4.

Tabel Uji Reliabilitas

Koefisien Korelasi Kualifikasi 0,91 – 1,00 Sangat Tinggi

0,71 – 0,90 Tinggi

0,41 – 0,70 Cukup

0,21 – 0,40 Rendah

Negatif – 0,20 Sangat Rendah

Sumber: Masidjo. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di

Sekolah. Yogyakarta: Kanisius. Hal 209.

Berdasarkan hasil perhitungan dengan rumus Spearman Brown diperoleh koefisien reliabilitas rtt = 0,8118. Dapat dikatakan bahwa

(52)

D. Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data penelitian dilaksanakan pada hari Sabtu, 14 April 2007 pada pukul 12.00 WIB di kelas VIII B SMP Maria Assumpta Klaten dengan jumlah siswa 46 orang.

Sewaktu mengerjakan kuesioner kegiatan waktu luang, suasana kelas cukup tenang dan siswa sungguh-sungguh mengerjakannya dengan serius. Ada beberapa siswa yang bertanya mengenai item pertanyaan yang belum dimengerti. Setelah para siswa selesai mengerjakan, peneliti meminta siswa untuk memeriksa kembali jawaban yang terlewati atau tidak terisi. Setelah seluruh kuesioner terkumpul, peneliti mengucapkan terima kasih atas kesediaan para siswa untuk mengisi kuesioner.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tabulasi data, penghitungan frekuensi, persentase dan penyusunan peringkat. Proses pengolahan data mengikuti langkah- langkah sebagai berikut :

1. Menggolongkan kegiatan waktu luang yang dilakukan sendiri dan dilakukan bersama orang lain dan menentukan skor.

2. Membuat tabulasi data dan menghitung jumlah siswa yang memilih alternatif jawaban kuesioner.

(53)

4. Menghitung rerata / angka rata-rata hitung/Mean (M) dengan rumus :

5. Menghitung deviasi standar (S) dengan rumus :

S =

( )

6. Menggolongkan frekuensi dari setiap alternatif jawaban (amat sering atau selalu, sering, kadang-kadang, dan jarang atau tidak pernah)

(54)

Tabel 5

Penggolongan Kualifikasi Kegiatan Waktu Luang

Siswa-siswi Kelas VIII B SMP Maria Assumpta Tahun Ajaran 2006/2007

Rumus PAN Kualifikasi

Minimal M + 1,0 S Amat Sering atau Selalu M – 1,0 S s/d dibawah M + 1,0 S Sering

M – 1,5 S s/d dibawah M – 1,0 S Kadang-kadang

Di bawah M – 1,5 S Jarang atau Tidak Pernah

8. Menghitung persentase dari jumlah siswa yang berada dalam kualifikasi tertentu dengan rumus :

% 100 N

f ×

Keterangan rumus :

f : Frekuensi jumlah siswa N : Jumlah siswa

(55)

38

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini memuat jawaban atas masalah penelitian, yaitu “Kegiatan waktu luang manakah yang dilakukan oleh siswa-siswi kelas VIII B SMP Maria Assump ta Klaten tahun ajaran 2006/2007?” Penyajian hasil dilanjutkan dengan pembahasan.

A. Kegiatan Waktu Luang yang Dilakukan oleh Siswa -siswi Kelas VIII B SMP Maria Assumpta Klaten Tahun Ajaran 2006/2007

Untuk meneliti kegiatan waktu luang yang dilakukan oleh siswa-siswi kelas VIII B SMP Maria Assumpta Klaten tahun ajaran 2006/2007 digunakan kuesioner dengan 2 kategori, yaitu :

1. Kegiatan yang dilakukan sendiri a. Kegiatan positif

b. Kegiatan negatif

2. Kegiatan yang dilakukan bersama orang lain a. Kegiatan positif

b. Kegiatan negatif

(56)

Penilaian Acuan Norma (PAN) adalah suatu penilaian yang memperbandingkan hasil belajar siswa terhadap hasil belajar siswa lain dalam kelompoknya. Dalam PAN suatu prestasi yang dapat dicapai oleh siswa dalam kelompoknya baru dapat ditetapkan setelah suatu pengukuran dilaksanakan (Masidjo, 1995: 160). Peneliti menggunakan PAN tipe 1 karena ingin melihat bagaimana keadaan di kalangan siswa dalam menggunakan waktu luang dan mencoba melihat lazimnya yang dilakukan siswa dalam mengisi waktu luangnya. Tipe ini menentukan batas lulus sebesar M+0,25S diberi nilai cukup. Mean (M) dianggap paling stabil dan biasanya dipakai sebagai dasar untuk perhitungan statistik selanjutnya seperti Penilaian Acuan Norma (PAN). Deviasi standar (S) merupakan ukuran tentang sejauh mana suatu skor menyimpang dari Mean. Mean dan deviasi standar digunakan untuk menentukan batas lulus atau passing score. Dengan demikian PAN sangat tergantung pada besar M dan S (Masidjo, 1995: 160).

(57)

Tabel 6

Kegiatan Waktu Luang yang Dilakukan oleh Siswa-sis wi Kelas VIII B SMP Maria Assumpta Klaten Tahun Ajaran 2006/2007

( N = 46 ) 3. Item 3 : Membaca buku ilmu pengetahuan

dan teknologi 2(4,3) 7(15,2) 32(69,5) 5(10,8) 11. Item 12 : Mendengarkan musik klasik 5(10,8) 11(23,9) 18(39,1) 12(26,0) 12. Item 13 : Mendengarkan musik campursari 0(0) 2(4,3) 17(36,9) 27(58,6) 13. Item 14 : Mendengarkan musik keroncong 0(0) 2(4,37) 16(34,78) 28(60,86) 14. Item 15 : Mendengarkan musik jazz. 3(6,5) 8(17,3) 26(56,5) 9(19,5) 15. Item 16 : Mendengarkan acara berita di

televisi 8(17,3) 20(43,4) 18(39,1) 0(0) 16. Item 17 : Mendengarkan acara konsultasi

kesehatan di televis i 1(2,1) 7(15,2) 29(63,0) 9(19,5) 17. Item 18 : Mendengarkan acara olah raga di

televisi 10(21,7) 11(23,9) 18(39,1) 7(15,2) 18. Item 19 : Menonton film di televisi 32(69,5) 10(21,7) 4(8,6) 0(0) 19. Item 20 : Menonton acara musik di televisi 25(54,3) 13(28,2) 7(15,2) 1(2,1) 20. Item 21 : Ikut serta dalam kegiatan amal 2(4,3) 9(19,5) 30(65,2) 5(10,8) 21. Item 22 : Mengunjungi orang sakit 0(0) 13(28,2) 29(63,0) 4(8,6) 22. Item 23 : Mengumpulkan dana untuk

korban bencana 0(0) 4(8,6) 29(63,0) 13(28,2) 23. Item 24 : Ikut serta dalam suatu organisasi 2(4,3) 8(17,3) 22(47,8) 14(30,4) 24. Item 25 : Mengembangkan hobi menari 2(4,3) 5(10,8) 13(28,2) 26(56,5) 25. Item 26 : mengembangkan hobi menyanyi 3(6,5) 5(10,8) 25(54,3) 13(10,8) 26. Item 27 : Mengembangkan hobi bermain

musik

4(8,6) 8(17,3) 12(26,0) 22(47,8)

27. Item 28 : Jalan-jalan (refreshing)

mengurangi kepenatan/kebosanan

(58)

Frekuensi 33. Item 37 : Ke internet mencari info/tugas

sekolah 2. Item 29 : Jalan-jalan menghabiskan waktu

di pusat perbelanjaan

5(10,8) 13(28,2) 19(41,3) 9(19,5) 3. Item 30 : Jalan-jalan berkeliling dengan

sepeda /motor tanpa tujuan yang jelas sampai lupa waktu

6(13,0) 10(21,7) 14(30,4) 16(34,7)

4. Item 31 : Bermain games di komputer sampai lupa waktu

6(13,0) 9(19,5) 15(32,6) 16(34,7) 5. Item 38 : Berjam-jam di internet untuk

“chatting”

3(6,5) 7(15,2) 9(19,5) 27(58,6)

6. Item 39 : Membuka-buka situs porno di Internet

1(2,1) 1(2,1) 8(17,3) 36(78,2)

7. Item 42 : Melamun/berangan-angan/ membayangkan hal-hal negatif

1(2,1) 8(17,3) 23(50,0) 14(30,4)

8. Item 43 : Bermain play station berjam-jam sampai lupa waktu

6(13,0) 7(15,2) 13(28,2) 20(43,4)

(59)

Frekuensi 13. Item 56 : Berdiskusi tentang seksualitas 3(6,5) 3(6,5) 4(8,6) 36(78,2) 14. Item 59 : Mengobrol membahas masalah

yang sedang dihadapi

10(21,7) 19(41,3) 12(26,0) 5(10,8)

15. Item 61: Belajar kelompok 3(6,5) 9(19,5) 28(60,8) 6(13,0) 16. Item 62 : Piknik/rekreasi 5(10,8) 14(30,4) 22(47,4) 5(10,8) B. Negatif

1. Item 57 : Mengobrol membicarakan Kejelekan orang lain/”menggosip”

0(0) 18(39,1) 23(50,0) 5(10,8)

2. Item 58: Mengobrol sekedar “nongkrong” berjam-jam sampai lupa waktu

8(17,3) 11(23,9) 20(43,4) 9(19,5)

3. Item 60 : Mengobrol membicarakan hal-hal jorok/tabu

1(2,1) 3(6,5) 21(45,6) 21(45,6)

B. Pembahasan

(60)

1. Kegiatan Waktu Luang yang Amat Sering/Selalu (ASS) dan Sering

(SR) Dilakukan oleh Minimal 25 % Siswa -siswi Kelas VIII B SMP

Maria Assumpta Klaten Tahun Ajaran 2006/2007

a. Membaca surat kabar/tabloid (item 6) (39,1 %)

Membaca surat kabar/tabloid menjadi salah satu kegiatan yang dipilih siswa untuk mengisi waktu luang boleh jadi karena kiranya sekarang banyak surat kabar/tabloid yang disertai gambar-gambar yang menarik, beraneka warna, berisi berita-berita olahraga, sosial, politik, ekonomi dan sebagainya.

Menurut Soekanto (1989: 61) ada berbagai manfaat membaca, antara lain: (1) kegiatan membaca memenuhi kebutuhan pribadi; (2) bahan bacaan memberikan tokoh-tokoh ideal bagi remaja; (3) kegiatan membaca dapat membangkitkan optimisme; (4) bahan bacaan menyajikan hal- hal yang diperlukan untuk melancarkan pegaulan dan mengenal orang.

Ada kerugian dari kegiatan membaca surat kabar/tabloid, antara lain: pengaruh positif dari bacaan tersebut tidak akan sampai kalau yang dibaca hanya surat kabar/tabloid saja apalagi kalau yang dilihat hanya gambar- gambarnya saja.

(61)

b. Membaca komik (item 7) (30,4 %)

Membaca komik menjadi salah satu kegiatan pengisi waktu luang remaja disebabkan oleh berbagai hal, antara la in: komik menyajikan suatu cerita yang menarik, disertai gambar-gambar yang lucu dan bertemakan petualangan, roman dan lain- lain.

Ada keuntungannya atau dampak baik bila siswa menyukai kegiatan ini, antara lain: siswa bisa meniru tokoh-tokoh yang ideal dan menjadikannya sebagai idola, mencontoh sikap-sikap yang baik dari tokoh-tokoh tersebut dan menerapkannya untuk diri sendiri. Sedangkan kerugiannya atau dampak buruknya, antara lain: menghabiskan banyak waktu karena membaca komik kalau tidak langsung diselesaikan maka ceritanya tidak seru dan kegiatan yang lain akan terbengkalai gara-gara sebegitu asyik membaca komik.

Peran orang tua dan anggota keluarga yang lebih tua sangat dibutuhkan. Seharusnya mereka melakukan beberapa hal, antara lain: mengecek/mengontrol bahan bacaan apa yang sedang dibaca, mengarahkan/memberi tahu bahan bacaan yang sesuai dengan umur mereka.

c. Mendengarkan musik rock (item 10) (41,3 %)

(62)

Kegiatan ini mempunyai dampak baik, antara lain: menimbulkan semangat dan gairah yang menyala-nyala khususnya bagi remaja karena penyajian musik rock yang penuh semangat. Sedangkan dampak buruknya, antara lain: menimbulkan kebisingan dan mengganggu orang lain karena musik rock merupakan musik yang keras.

Peran orang tua dan anggota keluarga yang lebih tua sangat dibutuhkan. Seharusnya mereka melakukan beberapa hal, antara lain: menasehati untuk tidak terlalu keras memutar musik karena bisa mengganggu tetangga.

d. Mendengarkan musik pop (item 11) (45,6 %)

Mendengarkan musik merupakan hal yang menyenangkan, merupakan kegiatan yang tidak mengeluarkan tenaga tetapi menghasilkan kenikmatan yang relatif maksimal dan pengetahuan akan musik juga akan bertambah.

Dampak baik mendengarkan musik pop, antara lain: membuat suasana dan pikiran menjadi tenang sehingga mendengarkan musik pop bisa menjadi teman saat belajar. Dampak buruknya, antara lain: mengganggu orang lain apabila memutar musik terlalu keras.

(63)

e. Mendengarkan acara berita di televisi (item 16) (43,4 %)

Mendengarkan acara berita di televisi bagi beberapa siswa kiranya dianggap bermanfaat atau berdampak baik, antara lain: sebagai salah satu cara yang mudah/praktis untuk menambah pengetahuan karena dengan kegiatan ini mereka bisa mendapat informasi yang aktual baik dari dalam maupun luar negeri dan dari berbagai kejadian. Sedangkan dampak buruknya, antara lain: mereka tidak menyimak berita yang disuguhkan dengan seksama tetapi hanya melihat sepintas lalu saja sehingga informasi yang diperoleh tidak maksimal.

Peran orang tua dan anggota keluarga yang lebih tua sangat diperlukan. Seharusnya mereka melakukan beberapa hal, antara lain: menjelaskan bila ada yang tidak dipahami oleh anak mereka tentang berita itu dan melalui kegiatan ini bisa terjadi diskusi ringan membahas masalah yang bersangkutan sehingga bisa menambah keakraban di antara mereka.

f. Menonton film di televisi (item 19) (69,5 %)

(64)

antara lain: bila terlalu lama menikmati acara televisi kegia tan yang lain akan terbengkalai dan jadwal kegiatannya menjadi kacau.

Peran orang tua dan anggota keluarga yang lebih tua sangat diperlukan. Seharusnya mereka melakukan beberapa hal, antara lain: mengontrol jenis film apa yang dinikmati oleh anak-anak. Hendaknya dijaga supaya mereka jangan sampai menonton film yang sebenarnya belum boleh untuk mereka tonton atau tidak sesuai dengan tingkat perkembangannya.

g. Menonton acara musik di televisi (item 20) (54,3 %)

Hal ini bisa saja terjadi karena sekarang ini ada jam-jam tertentu yang menayangkan acara musik dan ada beberapa stasiun televisi yang lebih banyak menayangkan acara musik daripada acara yang lain.

Manfaat atau dampak baik menonton acara musik di televisi, antara lain: bisa sedikit mengurangi kepenatan dan bisa bersantai sebentar sambil menikmati alunan musik. Sedangkan kerugiannya atau dampak buruknya, antara lain: kegiatan yang lain menjadi terbengkalai karena terlalu asyik menikmati acara ini sehingga lupa waktu.

(65)

h. Mengunjungi orang sakit (item 22) (28,2 %)

Mengunjungi orang sakit merupakan kegiatan yang positif atau berdampak baik dan terpuji. Hal ini kiranya menunjukkan bahwa para siswa mempunyai kesadaran akan pentingnya melakukan kegiatan sosial, sikap toleran terhadap orang lain, menjaga silaturahmi dengan orang lain dan sebagai ajang sosialisasi. Sedangkan kerugiannya atau dampak buruknya kalau tidak mau mengunjungi orang sakit, antara lain: dikucilkan masyarakat, dicap sebagai orang yang tidak mau bersosialisasi.

Peran orang tua dan anggota keluarga yang lebih tua sangat dibutuhkan. Seharusnya mereka melakukan beberapa hal, antara lain: memberi panutan dan mengajak anak untuk mengunjungi tetangga atau teman yang sakit dan menjelaskan betapa pentingnya hidup bermasyarakat dan bersosialisasi.

i. Jalan-jalan (refreshing) mengurangi kepenatan/kebosanan (item 28) (39,1 %)

(66)

Kerugian atau dampak buruk dari kegiatan ini, antara lain: kegiatan yang lain menjadi terbengkalai karena lupa waktu dan banyak waktu terbuang.

Peran orang tua dan anggota keluarga yang lebih tua sangat dibutuhkan. Seharusnya mereka melakukan beberapa hal, antara lain: mengingatkan agar tidak terlalu lama melakukan kegiatan ini sehingga mengabaikan kegiatan yang lain dan agar menjaga keselamatan.

j. Membersihkan rumah (item 36) (28,2 %)

Hasil ini menunj ukkan bahwa siswa yang bersangkutan turut bertanggung jawab dalam menjaga kebersihan. Kegiatan ini sangat bermanfaat atau berdampak baik bagi semua orang. Ada dugaan bahwa tidak semua siswa melakukan kegiatan ini karena pekerjaan yang bersangkutan sudah dilakukan oleh orangtuanya atau pembantunya.

Keuntungan atau dampak baik kegiatan membersihkan rumah, antara lain: rumah menjadi bersih, wangi, sehat, sedap dipandang mata dan orang akan kerasan untuk berlama-lama tinggal di rumah.

Kerugian atau dampak buruk bila tidak mau ikut membersihkan rumah, antara lain: rumah menjadi kotor, bau, tidak sehat dan orang akan malas untuk berlama-lama tinggal di rumah.

(67)

akan datang. Ada baiknya kalau anak dibiasakan mengerjakan hal- hal yang dapat dilakukannya sendiri, seperti menyapu, membersihkan atau merapikan kamarya sendiri, mencuci dan menyetrika pakaiannya sendiri.

k. Berolah raga bersepeda (item 52) (26,0 %)

Berolah raga bersepeda menjadi salah satu alternatif kegiatan untuk mengisi waktu luang disebabkan oleh berbagai hal, antara lain: olah raga menjadi sumber kegairahan karena setelah berolah raga orang akan merasa segar kembali, baik pikiran maupun badannya. Bersepeda merupakan olah raga yang murah dan tidak memerlukan banyak biaya.

Ada berbagai akibat atau dampak buruk bila terlalu lama bersepeda, antara lain: badan menjadi sakit, kelelahan dan waktu untuk belajar menjadi berkurang karena sudah lelah dan mengantuk.

Peran orang tua dan anggota keluarga yang lebih tua sangat dibutuhkan. Seharusnya mereka melakukan beberapa hal, antara lain: mengingatkan agar menjaga keselamatan dan tidak terlalu lama bersepeda.

l. Berdiskusi tentang pelajaran (item 55) (26,0 %)

(68)

rata-rata, karena dengan kegiatan ini mereka bisa bertanya kepada teman yang lebih pintar seandainya takut bertanya langsung kepada guru.

Ada penyimpangan dari kegiatan ini yang kemudian menyebabkan kerugian, antara lain: pembicaraan tidak terfokus sehingga menghabiskan waktu; peserta kurang mempersiapkan diri sebelum pertemuan sehingga pembicaraan tidak terfokus.

Peran orang tua dan anggota keluarga yang lebih tua sangat dibutuhkan. Seharusnya mereka melakukan beberapa hal, antara lain: menuntun mereka dalam belajar, memberi panutan/contoh yang baik dalam belajar, menjaga suasana belajar tetap tenang dan tidak membahas hal lain supaya konsentrasi tidak terpecah.

m. Mengobrol membahas masalah yang sedang dihadapi (item 59) (41,3 %)

Hal ini bisa saja terjadi karena sebagai remaja mereka menghadapi berbagai masalah seperti masalah dengan lawan jenis, teman, keluarga dan lingkungan sekitar. Kegiatan ini sangat baik dilakukan agar mereka semakin berpengalaman dalam mengatasi masalah.

(69)

Kerugian atau dampak buruk yang dapat timbul dari kegiatan ini, antara lain: ada kecenderungan mereka kebablasan mengobrol membahas masalah orang lain/menjelekkan orang lain sehingga bisa menyakiti hati orang lain dan terkadang hal ini dilakukan sampai lupa waktu sehingga kegiatan yang lain menjadi terabaikan.

Peran orang tua dan anggota keluarga yang lebih tua sangat dibutuhkan. Seharusnya mereka melakukan beberapa hal, antara lain: menjaga keakraban, membina komunikasi yang baik dengan anggota keluarga yang lain dan bersikap terbuka sehingga anak bisa mengungkapkan pendapatnya dan berani bercerita tentang masalah yang sedang dihadapinya tidak hanya kepada teman sebaya saja.

n. Piknik/rekreasi (item 62) (30,4 %)

Anak bisa merasa bosan apabila hanya tinggal di rumah apalagi pada masa liburan. Keuntungan atau dampak baik dari kegiatan ini, antara lain: melalui kegiatan ini kepenatan yang mereka rasakan akan berkurang, mereka akan merasa gembira karena bisa berkumpul dengan teman atau keluarga.

Kerugian atau dampak burukya, antara lain: kegiatan yang lain menjadi terbengkalai karena terlalu asyik sehingga lupa waktu.

(70)

2. Kegiatan Waktu Luang yang Positif yang Jarang atau Tidak Pernah

(JTP) Dilakukan oleh Minimal 50% Siswa -Siswi Kelas VIII B SMP

Maria Assumpta Klaten Tahun Ajaran 2006/2007

a. Membaca majalah mode (item 5) (50,0 %)

Membaca majalah mode sebagai kegiatan untuk mengisi waktu luang jarang atau tidak pernah dilakukan oleh sebagian siswa dapat disebabkan oleh berbagai hal, antara lain: mereka tertarik dengan dunia fashion dan mode tetapi tidak memiliki biaya untuk membeli majalah

mode yang biasanya tidak murah.

Ada keuntunga n atau dampak baik membaca majalah mode, antara lain: pengetahuan akan dunia fashion menjadi bertambah. Ada berbagai kerugian atau dampak buruk membaca majalah mode, antara lain: dapat menjadi korban mode karena dapat memaksakan diri mengikuti mode yang sedang tren padahal tidak cocok, dan harganya sebenarnya melebihi batas kemampuan keuangannya.

Peran orang tua dan anggota keluarga yang lebih tua sangat dibutuhkan. Seharusnya mereka melakukan beberapa hal, antara lain: memberikan contoh hidup yang realistis.

b. Mendengarkan musik campur sari (item 13) (58,6 %)

(71)

menyukai jenis musik ini dan lebih menyukai jenis musik yang lain; musik campur sari boleh jadi dianggap identik dengan musik orang tua. Ada keuntungan atau dampak baik mendengarkan musik campur sari, antara lain: wawasan tentang musik akan bertambah.

Orang tua dan peminat musik ini seharusnya dapat memberikan pengertian bahwa musik campur sari tidak hanya musik orang-orang tua dan hendaknya tidak takut untuk diejek/diolok-olok gara-gara mendengarkan musik campur sari.

c. Mendengarkan musik keroncong (item 14) (60,8 %)

Mendengarkan musik keroncong jarang atau tidak pernah dilakukan siswa sebagai kegiatan waktu luang boleh jadi disebabkan oleh berbagai hal, antara lain: musik keroncong boleh jadi cenderung dianggap sebagai musik orang-orang tua dan kuno.

Mendengarkan mus ik keroncong mempunyai dampak baik, antara lain: bisa membantu peminatnya untuk santai sejenak melupakan rutinitas yang membosankan dan menikmati alunan musik dengan nyaman.

(72)

d. Mengembangkan hobi menari (item 25) (56,5 %)

Mengembangkan hobi menari jarang atau tidak pernah dilakukan siswa sebagai kegiatan waktu luang boleh jadi disebabkan oleh berbagai hal, antara lain: mereka tidak menyukai, tidak tertarik dengan dunia seni tari dan sudah memiliki hobi sendiri yang dianggap lebih bagus.

Keuntungan atau dampak baik mengembangkan hobi menari, antara lain: kemampuan dan keterampilan menari akan bertambah. Orang tua dan peminat hobi ini seharusnya dapat memberikan pengertian bahwa tidak ada salahnya mengembangkan hobi menari karena kegiatan ini sangat bermanfaat bagi tubuh yaitu memperindah bentuk tubuh, bisa juga dilakukan sebagai olah raga, dan tetap dapat menghibur peminatnya.

e. Les privat Bahasa Inggris (item 32) (78,2 %)

Les privat Bahasa Inggris jarang atau tidak perna h dilakukan siswa sebagai kegiatan waktu luang kiranya disebabkan oleh berbagai hal, antara lain: tidak menyukai mata pelajaran Bahasa Inggris, tidak ada biaya karena kegiatan ini memerlukan biaya yang tidak sedikit, tidak ada waktu dan kesempatan.

(73)

atau dampak buruk bila tidak mengikuti kegiatan ini, antara lain: penguasaan Bahasa Inggris kurang.

Peran orang tua dan guru mata pelajaran yang bersangkutan sangat dibutuhkan. Seharusnya mereka melakukan beberapa hal, antara lain: orang tua membantu anak untuk belajar dan membimbingnya. Adalah tantangan bagi guru yang bersangkutan untuk membantu anak didiknya ketika berada di sekolah dan saat jam pelajaran agar penguasaan Bahasa Inggris memadai.

f. Les privat Matematika (item 33) (82,6 %)

Les privat matematika jarang atau tidak pernah dilakukan siswa sebagai kegiatan waktu luang kiranya disebabkan oleh berbagai hal, antara lain: tidak menyukai mata pelajaran matematika karena rumit dan banyak rumusnya, tidak ada biaya karena kegiatan ini memerlukan biaya yang tidak sedikit, tidak ada waktu dan kesempatan.

Keuntungan atau dampak baik mengikuti les privat matematika, antara lain: kemampuan mengerjakan soal matematika akan bertambah. Kerugian atau dampak buruk bila tidak mengikuti kegiatan ini, antara lain: anak mengalami kesulitan dalam mengikuti pelajaran matematika.

(74)

didiknya ketika berada di sekolah dan saat jam pelajaran agar anak mampu memahami pelajaran matematikanya.

g. Les privat Fisika (item 34) (93,4 %)

Les privat fisika jarang atau tidak pernah dilakukan siswa sebagai kegiatan waktu luang kiranya disebabkan oleh berbagai hal, antara lain: tidak menyukai mata pelajaran fisika karena terlalu banyak rumusnya, tidak ada biaya, tidak ada waktu dan kesempatan.

Keuntungan atau dampak baik mengikuti les privat fisika, antara lain: kemampuan mengerjakan soal akan bertambah. Kerugian atau dampak buruk bila tidak mengikuti kegiatan ini, antara lain: anak mengalami kesulitan dalam mengikuti pelajaran fisika.

Peran orang tua dan guru mata pelajaran yang bersangkutan sangat dibutuhkan. Seharusnya mereka melakukan beberapa hal, antara lain: orang tua membantu anak untuk belajar dan membimbingnya. Adalah tantangan bagi guru yang bersangkutan untuk membantu anak didiknya ketika berada di sekolah dan saat jam pelajaran sedang berlangsung agar anak memahami pelajaran fisikanya.

h. Les privat Kimia (item 35) (93,4 %)

(75)

Keunt unga n atau dampak baik mengikuti les privat kimia, antara lain: kemampuan mengerjakan soal akan bertambah. Kerugian atau dampak buruk bila tidak mengikuti kegiatan ini, antara lain: anak mengalami kesulitan mengikuti pelajaran kimia

Peran orang tua dan guru mata pelajaran yang bersangkutan sangat dibutuhkan. Seharusnya mereka melakukan beberapa hal, antara lain: orang tua membantu anak untuk belajar dan membimbingnya. Adalah tantangan bagi guru yang bersangkutan untuk membantu anak didiknya ketika berada di sekolah dan saat jam pelajaran sedang berlangsung agar anak memahami pelajaran kimianya.

i. Mengikuti kursus komputer (item 41) (82,6 %)

Mengikuti kursus komputer jarang atau tidak pernah dilakukan siswa sebagai kegiatan waktu luang boleh jadi disebabkan oleh berbagai hal, antara lain: tidak adanya biaya, waktu dan kesempatan untuk mengikuti kursus tersebut.

Keuntungan atau dampak baik dari kegiatan ini, antara lain: kemampuan dan keterampilan mengoperasikan komputer akan bertambah. Kerugian atau dampak buruk bila tidak mengikuti kegiatan ini, antara lain: pengetahuan akan komputer dan kemampuan menggunakan komputer tidak akan bertambah.

(76)

karena kalau di luar sekolah tidak mungkin dilakukan antara lain karena kurangnya biaya dan kesempatan.

j. Berolah raga senam (item 47) (60,8 %)

Berolah raga senam jarang atau tidak pernah dilakukan siswa sebagai kegiatan waktu luang boleh jadi disebabkan oleh berbagai masala h, antara lain: tidak mempunyai cukup waktu untuk melakukan kegiatan tersebut, tidak ada kesempatan dan kurang tertarik dengan jenis olah raga ini.

Keuntungan atau dampak baik berolah raga senam, antara lain: badan menjadi sehat, menjadi sumber kegairahan karena setelah berolah raga akan merasa segar kembali, baik pikiran maupun badannya. Apabila kegiatan ini dilakukan secara terus menerus tanpa kenal waktu akan menimbulkan dampak buruk, antara lain: badan akan terasa sakit karena terus mengeluarkan tenaga dan tidak ada kesempatan untuk istirahat, bisa terserang penyakit tulang.

Ada baiknya bila melakukan segala sesuatu seharusnya mengingat waktu dan tidak memaksakan diri karena akan berakibat buruk.

k. Berolah raga bela diri (item 48) (86,9 %)

(77)

Keuntungan atau dampak baik berolah bela diri, antara lain: badan menjadi sehat dan sebagai bekal untuk melindungi diri. Kerugian dampak buruk bila tidak melakukan kegiatan ini, antara lain: tidak mempunyai kema mpuan membela diri bila ada bahaya.

Ada berbagai hal yang perlu dilakukan, antara lain: mengikuti latihan atau ekstrakurikuler bela diri.

l. Berolah raga voli (item 50) (65,2 %)

Berolah raga voli jarang atau tidak pernah dilakukan siswa sebagai kegiatan waktu luang boleh jadi disebabkan oleh berbagai masalah, antara lain: tidak mempunyai cukup waktu untuk melakukan kegiatan tersebut, tidak ada kesempatan dan kurang tertarik dengan jenis olah raga ini.

Keuntungan dampak baik berolah raga voli, antara lain: badan menjadi sehat. Kerugian atau dampak buruk bila tidak melakukan kegiatan ini, antara lain: badan menjadi lesu.

Ada berbagai hal yang perlu dilakukan, antara lain: tetap berolah raga.

m. Berdiskusi tentang seksualitas (item 56) (78,2 %)

(78)

hal yang tidak diinginkan, dan agar para remaja mengetahui akibat yang akan timbul.

Kiranya ada orang tua yang beranggapan bahwa belum waktunya anak-anak mereka mengetahui lebih banyak tentang seks dengan alasan belum cukup umur, dan karena membicarakan hal- hal berbau seks masih dianggap tabu dan karena pengetahuan tentang seks itu sendiri masih kurang.

Gambar

Tabel 1.
Tabel 2.
Tabel 3.
Tabel Uji Reliabilitas
+5

Referensi

Dokumen terkait

Formula ampas kelapa terpilih memiliki hasil kandungan serat (2,37 %) cukup rendah dari pada tepung ampas kelapa formula awal, hal ini sejalan dengan penelitian

Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma dapat memberi pendekatan dan ruang yang lebih kepada mahasiswa untuk menjaga serta

Derajat keasaman (pH) merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi pada proses biosorpsi logam di dalam larutan, karena pH akan mempengaruhi muatan pada situs aktif atau

Pada (gambar 6) pemodelan sederhana dari banjir yang terjadi, terlihat pada gambar area yang akan terdampak yang berupa area penggunaan lahan yang didominasi

Penelitian ini bertujuan:(1) mendeskripsikan tingkat kemampuan berempati mahasiswa Angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin tentang Sukuk

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta memiliki tingkat kecenderungan

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) Peranan guru bimbingan dan konseling dalam meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IX yang pernah memiliki motivasi