METODE PENELITIAN
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa angket atau kuesioner dengan menggunakan skala psikologis. Instrumen yang digunakan terdiri dari instrumen yang mengungkap hubungan antara tipe kepribadian dengan problem solving appraisal pada narapidana korupsi, dan instrumen cognitive appraisal sebagai mediasi.
1. Instrumen Tipe Kepribadian
Alat ukur tipe kepribadian yang digunakan dalam penelitian ini diadaptasi dari instrumen tipe kepribadian oleh Andanawari (2013), yang berdasarkan pada Eysenck Personality Inventory (EPI). Eysenck (1963) mengembangkan sebuah inventori untuk menentukan kecenderungan tipe kepribadian extraversion-introversion dan neuroticism-non neuroticism. EPI terdiri dari 70 item yang terbagi ke dalam tiga bagian, yaitu: 28 item mengukur neuroticism-stabilitas emosi, 31 item mengukur ekstrovert-introvert, dan 11 item sebagai lie scale. Dalam penelitian ini, item EPI yang digunakan difokuskan pada dimensi ekstrovert-introvert sesuai area permasalahan yang akan diteliti.
43
Tabel 3.1. Kisi-kisi Instrumen Eysenck Personality Inventory (EPI)
Dimensi Sub Dimensi Indikator No Item
Pertanyaan
Jumlah Item
Ekstrovert-Introvert
Activity - Aktivitas fisik - Kecepatan dalam
bergerak
1, 6, 16, 19, 20, 21, 23
7
Sociability - Kesukaan dalam mencari teman dan bertemu dengan banyak orang
2, 10, 17, 24 4
Risk Taking - Keberanian mengambil resiko 3, 18, 25 3 Impulsiveness - Kecenderungan bertindak secara mendadak - Kurang menggunakan pertimbangan 4, 8, 9, 11, 12, 14, 22 7 Expressiveness - Pernyataan perasaan - Kemauan memperlihatkan emosi secara terbuka 5, 27 2 Reflectiveness - Kedalaman berpikir 13, 15, 26, 28 4 Responsibility - Rasa tanggung
jawab terhadap tugasnya
7, 29 2
Jumlah Total Item 29
Peneliti membagikan kuesioner kepada subjek yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan sebelumnya. Kemudian subjek menjawab pertanyaan-pertanyaan
dengan membubuhkan tanda silang (X) di bawah pilihan jawaban “Ya” atau “Tidak”. Setiap pertanyaan dalam kuesioner tersebut mengandung indikasi sebagai berikut.
44
a. ae untuk pertanyaan affiliative extraversion b. ne untuk pertanyaan non affiliative extraversion
Tabel 3.2. Ketentuan Penilaian Eysenck Personality Inventory (EPI)
Poin Ya Tidak
ae 1 0
ne 0 1
Pengolahan data dilakukan dengan memperhatikan patokan-patokan yang telah ditentukan sebelumnya, yaitu; untuk pertanyaan ektrovert-introvert, subjek dikatakan memiliki kecenderungan ekstrovert apabila nilai yang dicapai lebih dari median. Sebaliknya, subjek dikatakan memiliki kecenderungan introvert apabila nilai yang dicapai kurang, dan sama dengan nilai median.
2. Instrumen Cognitive Appraisal
Instrumen cognitive appraisal yang digunakan berdasarkan teori cognitive appraisal oleh Lazarus & Folkman (1984), yang terdiri dari primary appraisal dan secondary appraisal. Kemudian dikembangkan dan disesuaikan dengan konteks dan permasalahan yang akan diteliti, dan untuk penelitian ini teori yang dipakai hanya primary appraisal.
Primary appraisal melibatkan tiga aspek, yaitu; irrelevant, benign-positive, dan stressful (harm/loss, treat, challenge). Penilaian yang irrelevant adalah penilaian napi terhadap pengalaman atau keadaan di lapas yang tidak membawa implikasi terhadap kehidupan napi. Benign-positive akan ditafsirkan pada penilaian napi terhadap pengalaman atau keadaan di lapas sebagai sesuatu yang positif yang dapat mendukung kehidupan napi. Sedangkan stressful merupakan penilaian napi terhadap suatu tekanan yang membuat napi merasa tertekan dan tidak nyaman terhadap kehidupan di lapas, sehingga memunculkan perilaku stres.
Instrumen cognitive appraisal terdiri dari 26 item, yang mengukur dimensi primary appraisal. Instrumen menggunakan skala Likert, yang merupakan metode penskalaan yang mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
45
kelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2008). Pada kuesioner terdapat lima pilihan dalam menjawab setiap pernyataan. Subjek diminta untuk memilih salah satu dari lima alternatif pilihan yang tersedia, yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu-ragu (R), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Pilihan dari setiap pernyataan memiliki nilai sebagai berikut:
Tabel 3.3. Bobot Penilaian Instrumen Cognitive Appraisal
Alternatif Pilihan Item
Favorabel Unfavorabel
Sangat Setuju (SS) 5 1
Setuju (S) 4 2
Ragu-ragu (R) 3 3
Tidak Setuju (TS) 2 4
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5
Intrumen berupa kuesioner dengan rating scale. Kuesioner rating scale yaitu sebuah pernyataan tertulis yang diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan (misalnya: mulai dari sangat setuju sampai ke sangat tidak setuju) untuk memperoleh informasi dari responden (Arikunto, 2006). Semakin tinggi skor yang diperoleh, maka semakin tinggi cognitive appraisal napi dalam menghadapi kehidupan di Lapas. Sebaliknya napi dengan skor yang rendah, menunjukkan cognitive appraisal yang rendah.
Tabel 3.4. Kisi-kisi Instrumen Cognitive Appraisal
Dimensi Sub Dimensi Indikator Item Jumlah Item Fav Unfav Primary Appraisal
Irrelevant Napi merasa pengalaman atau keadaannya di lapas sebagai sesuatu yang tidak membawa implikasi terhadap kehidupannya. 1, 7, 12, 18, 25, 29 - 6 Benign-positive Napi menafsirkan pengalaman atau 2, 8, 13, 19, 30 5
46
keadaannya di lapas sebagai sesuatu yang positif yang dapat mendukung kehidupan napi.
Stressful Harm/loss Napi menganggap keberadaannya di lapas sebagai sesuatu yang dapat merusak
kehidupannya, dan dapat membuatnya kehilangan sesuatu yang berharga atau dicintai.
- 3, 9, 14,
20, 26, 27 6
Threat Napi menganggap keadaan di lapas sebagai sesuatu yang dapat mengancam dirinya.
- 4, 10, 15,
21, 22
5
Challenge Napi menganggap pengalaman atau keadaan di lapas sebagai suatu tantangan yang harus dihadapi.
5, 16, 23, 28
4
Jumlah Total Item 26
Keterangan:
Fav = Favorabel Unfav = Unfavorabel
3. Instrumen Problem Solving Appraisal
Instrumen yang digunakan untuk mengukur problem solving appraisal diadaptasi dari instrumen problem solving appraisal oleh Septiani (2013), yang berdasarkan pada The Problem Solving Inventory (PSI). Heppner (1982) mengembangkan PSI untuk mengukur kesadaran individu pada kemampuan problem solving secara umum. PSI merupakan inventori yang menggunakan tipe
47
skala likert dengan sistem penyekoran dari 1 (sangat setuju) sampai dengan 5 (sangat tidak setuju). Item-item yang digunakan terdiri dari pernyataan-pernyataan yang bersifat positif dan negatif atau favorable dan unfavorable.
Tabel 3.5. Bobot Penilaian Instrumen Problem Solving Appraisal
Alternatif Pilihan Item
Favorabel Unfavorabel
Sangat Setuju (SS) 5 1
Setuju (S) 4 2
Ragu-ragu (R) 3 3
Tidak Setuju (TS) 2 4
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5
Instrumen The Problem Solving Inventory (PSI) terdiri dari 33 item, yaitu 11 item untuk mengukur problem solving confidence, 16 item untuk mengukur the approach-avoidance style, dan 6 item untuk mengukur personal control. Tingginya nilai PSI diartikan bahwa individu tidak yakin bahwa dirinya dapat memecahkan permasalahan secara efektif (ineffective problem solvers) (Heppner & Petersen, 1982).
Tabel 3.6. Kisi-kisi Instrumen Problem Solving Appraisal
No. Dimensi Indikator
Item Jumlah
Item Favorabel Unfavorabel
1. Problem solving cofidence
Napi percaya terhadap kemampuannya dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapinya di Lapas 5, 6, 10, 12, 19, 20, 23, 24, 27, 28, 33 - 11 2. The Approach-avoidance style
Napi cenderung memilih menyelesaikan masalah atau menghindari masalah saat menghadapi permasalahan di Lapas 2, 7, 13, 15, 16, 17, 18, 22, 29, 31 1, 4, 14, 21, 26, 30 16
48
3. Personal control Napi percaya bahwa ia dapat mengendalikan emosi dan perilakunya saat mencoba untuk menyelesaikan
permasalahan di Lapas
3, 8, 9, 11, 25, 32
6
Jumlah Total Item 33