• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

F. Proses Pengembangan Instrumen

Pengembangan instrumen penelitian dilakukan dengan uji coba untuk mengukur sejauh mana instrumen penelitian dapat mengungkap dengan tepat variabel yang akan diukur. Uji coba instrumen dalam penelitian ini bersifat uji coba terpakai, yang berarti bahwa pengambilan data hanya dilakukan satu kali. Data yang terkumpul akan diolah untuk dilakukan uji validitas dan reliabilitas, yang kemudian diolah lagi dengan menghilangkan item-item yang tidak valid ataupun reliabel.

1. Uji Validitas a. Validitas isi

Untuk uji validitas, peneliti menggunakan pengujian validitas isi (content validity). Validitas isi menggambarkan sejauhmana item-item alat ukur mewakili komponen-komponen dalam keseluruhan kawasan isi objek yang hendak diukur (aspek representasi) dan sejauhmana item-item tersebut mencerminkan ciri perilaku yang hendak diukur (aspek relevansi) (Azwar, 2010).

Uji validitas isi diestimasi melalui pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau dengan expert atau professional judgement. Dalam hal ini peneliti meminta bantuan kepada dua orang ahli di Jurusan Psikologi yaitu Drs. MIF Baihaqi, M.Si. dan Dr. Tina Hayati Dahlan, S.Psi., M.Pd. untuk melakukan penilaian terhadap instrumen cognitive appraisal. Setelah dianalisis terdapat beberapa perbaikan pada beberapa item, dan penambahan jumlah item. Instrumen yang awalnya berjumlah 27 diperbaiki dan ditambahkan 3 item menjadi 30 item. Akan tetapi setelah dilakukan

49

pengolahan data, dimensi secondary appraisal akhirnya dihapus sehingga tersisa 26 item. Untuk dua instrumen lainnya, yaitu tipe kepribadian dan problem solving appraisal, peneliti menggunakan instrumen yang sudah ada.

b. Analisis Item

Analisis item merupakan prosedur untuk meningkatkan validitas dan reabilitas suatu alat tes dengan cara memilih item-item yang sesuai dengan tujuan alat tes (Crocker dan Agina dalam Septiani, 2013). Analisis item didasarkan dari data empiris dengan melakukan analisis kuantitatif terhadap parameter-parameter item seperti indeks kesukaran item, indeks diskriminasi item, analisis reabilitas dan validitas alat ukur tersebut (Azwar, 2010).

Setelah melakukan mengambilan data, peneliti melakukan pemilihan item melalui pengujian daya diskriminasi item yang akan menghendaki dilakukannya komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor item dengan distribusi skor skala itu sendiri yang akan menghasilkan corrected item-total correlation atau daya beda item (Azwar, 2010: 59). Suatu item dikatakan

layak jika memiliki koefisien korelasi r ≥ 0,30 tetapi jika jumlah item yang

lolos masih tidak mencukupi jumlah yang diinginkan, maka koefisien korelasi dapat diturunkan dari 0,30 menjadi 0,20 (Azwar, 2010).

Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian, terdapat beberapa item yang tidak layak untuk digunakan. Item-item tersebut kemudian tidak akan disertakan dalam proses pengolahan data. Hasil pengembangan instrumen penelitian dapat dilihat pada tabel berikut.

50

Tabel 3.7. Hasil Pengembangan Instrumen Tipe Kepribadian

Dimensi Sub Dimensi No Item yang Layak No Item yang Tidak layak Ekstrovert dan Introvert Activity 1, 6, 16, 19, 21 20, 23 Sociability 2, 10 17, 24 Risk Taking 3, 18, 25 - Impulsiveness 4, 8, 9, 14, 22 11, 12 Expressiveness 27 5 Reflectiveness 26, 28 13, 15 Responsibility 7, 29 - Total 20 9

Tabel 3.8. Hasil Pengembangan Instrumen Cognitive Appraisal

Dimensi Sub Dimensi No Item yang

Layak

No Item yang Tidak layak

Primary Appraisal Irrelevant 1, 7, 18, 25, 29 12

Benign-positive 2, 13 8, 19, 30

Stressful Harm/loss 3, 9, 14, 20, 26, 27 -

Threat 4, 15, 21, 22 10

Challenge 16, 28 5, 23

Total 19 7

Tabel 3.9. Hasil Pengembangan Instrumen Problem Solving Appraisal

Dimensi No Item yang

Layak

No Item yang Tidak layak Problem Solving Confidence 5, 6, 10, 12, 19, 20,

23, 24, 27, 28, 33

- The Approach-avoidance Style 1, 2, 4, 7, 13, 14, 15,

16, 18, 21, 22, 30, 31 17, 26, 29 Personal Control 3, 8, 32 9, 11, 25 Total 27 6 2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas mengacu pada konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur yang mengandung makna kecermatan pengukuran sehingga reliabilitas dapat diartikan sebagai tingkat keterpercayaan hasil suatu pengukuran (Azwar, 2010). Reliabilitas

51

menunjukkan sejauhmana konsistensi hasil pengukuran apabila pengukuran dilakukan ulang pada kelompok subjek yang sama (Azwar, 2009). Instrumen yang reliabel cenderung menghasilkan data yang sama dalam waktu yang berbeda.

Pengukuran reliabilitas dihitung dengan koefisien alpha cronbach. Aiken (2002) mengatakan bahwa koefisien alpha cronbach sebesar 0,6 sampai 0,8 dikatakan cukup pada sebuah alat untuk menentukan perbedaan antar kelompok, selama alat itu tidak dipergunakan untuk membandingkan tiap individu dengan individu lainnya. Pembagian koefisien alpha cronbach pun dapat dibedakan sebagai berikut (Guilford dalam Sugiyono, 2010).

Tabel 3.10. Koefisien Reliabilitas Alpha Cronbach

Kriteria Koefisien Sangat Reliabel >0,900 Reliabel 0,700-0,900 Cukup Reliabel 0,400-0,700 Kurang Reliabel 0,200-0,400 Tidak Reliabel <0,200

Dengan mengacu pada kategorisasi koefisien reliabilitas alpha cronbach di atas, diperoleh kesimpulan bahwa ketiga instrumen yang diuji cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Adapun hasil pengujian reliabilitas ketiga instrumen penelitian ditampilkan dalam tabel berikut.

Tabel 3.11. Nilai Reliabilitas Instrumen Tipe Kepribadian Sebelum dilakukan Seleksi Item

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

52

Tabel 3.12. Nilai Reliabilitas Instrumen Tipe Kepribadian Setelah dilakukan Seleksi Item Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .778 20

Koefisien reliabilitas alpha cronbach instrumen tipe kepribadian sebelum dilakukan seleksi item bernilai 0,696. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen tipe kepribadian cukup reliabel. Setelah dilakukan seleksi item, instrumen tipe kepribadian mengalami peningkatan nilai alpha cronbach menjadi 0,787 dan reliabilitasnya menjadi reliabel.

Tabel 3.13. Nilai Reliabilitas Instrumen Cognitive Appraisal Sebelum dilakukan Seleksi Item

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

.772 26

Tabel 3.14. Nilai Reliabilitas Instrumen Cognitive Appraisal Setelah dilakukan Seleksi Item

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

.803 19

Koefisien reliabilitas alpha cronbach instrumen cognitive appraisal sebelum dilakukan seleksi item bernilai 0,772, dan setelah seleksi item bernilai 0,803. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen cognitive appraisal reliabel dan mengalami peningkatan nilai alpha cronbach setelah dilakukan seleksi item.

53

Tabel 3.15. Nilai Reliabilitas Instrumen Problem Solving Appraisal Sebelum dilakukan Seleksi Item

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

.783 33

Tabel 3.16. Nilai Reliabilitas Instrumen Problem Solving Appraisal Setelah dilakukan Seleksi Item

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

.869 27

Koefisien reliabilitas alpha cronbach instrumen problem solving appraisal sebelum dilakukan seleksi item bernilai 0,783, dan setelah seleksi item bernilai 0,869. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen cognitive appraisal reliabel dan mengalami peningkatan nilai alpha cronbach setelah dilakukan seleksi item.

Dokumen terkait